A. PENDAHULUAN
Grafik Jumlah kunjungan rawat jalan 3 bulan terakhir (bulan April masih proses entry)
Grafik jumlah pasien rawat inap pasien JKN di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
PERIODE TOTAL
JANUARI 5.100.281.000
FEBRUARI 4.762.497.123
MARET 5.161.724.000
Tabel : Jumlah total klaim terbayar pasien JKN RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Terlihat adanya gap antara biaya INA-CBG dan biaya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta, pada bulan Januari dan Februari masih bisa di kompensasi dengan cost sharing
pasien yang naik kelas. Namun pada bulan Maret terdapat selisih negatif disebabkan oleh
banyak yang tidak efisien untuk pasien yang sesuai kelas.
Secara umum pengendalian pasien Jaminan Kesehatan Nasional di rawat jalan rumah sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta termasuk baik dan efisien. Meskipun tidak menutup kemungkinan
beberapa kasus masih kurang efisien di biaya penunjang dan obat.
B. KEGIATAN DIVISI
DIVISI CODING
DIVISI COSTING
1. Data Costing sudah dikirim ke kemenkes dan sudah ada fedback perbaikan data.
2. Beberapa kesulitan masih dihadapi terutama untuk melakukan pemilahan bangsal yang di
sana bercampur beberapa specialisasi.
DIVISI IT
1. Clinical pathway yg sudah ada belum secara komprehensif dilakukan evaluasi, selama ini
hanya dievaluasi di beberapa sisi terutama LOS pasien, belum tentang penggunaan obat
2. Clinical pathway yang baru juga belum menyesuaikan tariff JKN
D. USULAN PERBAIKAN
1. Perlu dilakukan sosialisasi terus menerus tentang JKN, regulasi dan juknis ke semua
karyawan RS PKU MUhammadiyah di semua lini sehingga pemahaman tentang JKN
dipahami semua karyawan. Bisa dilakukan dengan : Saat orientasi karyawan baru,
gathering, rapat-rapat.
2. Perlu usaha menyamakan persepsi tentang JKN, metode pembayaran inacbgs, penulisan
diagnosis primer dan sekunder sesuai aturan JKN kepada para pemberi asuhan layanan
terutama DPJP
3. Sudah dilakukan edaran tentang tulisan DPJP di resume namun perlu dilakukan evaluasi
bagaimana pelaksanaannya, senantiasa melakukan peningkatan kemampuan koder dengan
IHT dan mengikutkan pelatihan-pelatihan
4. Perlu evaluasi clinial pathway dan menyesuaikan tarif di clinical pathway dengan tarif
JKN sehingga gap tarif akan bisa diminimalisasi, dengan konsekuensi jasa medis DPJP
akan lebih kecil dan tantangan dari DPJP akan timbul.
5. Melakukan redesign kamar/bangsal yang berisi 1 pasien apakah mungkin ditingkatkan
menjadi Utama atau VIP.