Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

IMAN KEPADA NABI DAN RASUL


A. Pengertian
1. Etimologis
 Nabi ‫( نبا‬yang ditinggikan) – ْ‫نبا‬ (berita)

 Rasul ‫( ارسل‬yang diutus)


2. Terminologis
 Nabi adalah manusia pilihan Allah untuk menerima wahyu dengan tidak
diiringi kewajiban menyampaikan kepada yang lain.

 Rasul adalah manusia pilihan Allah untuk menerima wahyu dengan diiringi
kewajiban menyampaikan kepada yang lain.
B. Nama-nama Nabi dan Rasul

1. Nabi dan rasul banyak sekali jumlahnya, hanya yang diceritakan dalam Al Qur’an
ada 25.
        
          
          
   
dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada
yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan
kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin
Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan
ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. QS. Al Mu’min : 78

2. Nabi dan Rasul sama sebagai manusia biasa, makan, minum, tidur, berkeluarga
dsb.
       
        
     
dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan
dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain.
maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha melihat. QS. Al Furqan : 20

3. Nabi dan Rasul semua laki-laki

         


     
7. Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-
laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang
berilmu, jika kamu tiada mengetahui. QS. Al Anbiya’ : 7

C. Sifat-sifat Nabi dan Rasul

Ada beberapa persyaratan seseorang diangkat menjadi Nabi / Rasul


1. ‫املثالية‬ (keteladanan) => memilki kepribadian yang sempurna (jiwa yang utuh,
nalar yang kuat, akhlak yang mulia)
2. ‫( شرف النسب‬keturunan yang mulia)
3. ‫( عامل الزمن‬dibutuhkan zaman)
Sifat-sifat yang harus dimiliki Nabi / Rasul
1. ‫( الصدق‬benar) => tidak pernah berdusta
2. ‫( االمانة‬dapat dipercaya) => perkataan dan perbuatan sama
3. ‫( التبليغ‬menyampaikan) => semua yang diwahyukan
4. ‫( الفطنة‬cerdas) => kecerdasan tinggi, penuh arif dan bijaksana
D. Tugas dan Mu’jizat

1. Tugas Nabi dan Rasul


a. Menegakkan kalimat ‫اهلل‬ ‫ال اله اال‬
b. Memberikan khabar gembira (Sorga) dan kabar ancaman (Neraka)
‫مبشرين و منذرين‬
2. Mu’jizat Nabi dan Rasul berbeda-beda satu dengan yang lain

E. Muhammad Nabi dan Rasul Terakhir


          
       
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi Dia adalah
Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. ( Maksudnya:
Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid dapat dikawini
oleh Rasulullah s.a.w.) QS. Al Ahzab : 40

          
       
40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi Dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[1223] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda
Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.

ِ -‫ذ ِه األ َُّمة يه‬-ِ -‫ ٌد ِمن ه‬- ‫َح‬ ِِ ٍ ِ َّ‫وال‬


ُ - ُ‫ مُثَّ مَي‬،ٌّ ‫َرا يِن‬- -‫ص‬
‫وت‬- ْ َ‫ي َوالَ ن‬
ٌّ ‫ود‬- َُ َ ْ -َ ‫ َم ُع يِب ْ أ‬- -‫ الَ يَ ْس‬،‫ده‬-- َ‫س حُمَ َّمد بِي‬
ُ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ ‫ي‬
ْ ‫ذ‬ َ
ِ ‫َصح‬ ِ ِِ ‫ومَل ي ْؤ ِمن بِالَّ ِذي أُر ِس ْل‬
)‫ (رواه مسلم‬.‫اب النَّا ِر‬ َ ْ ‫ت به إِالَّ َكا َن م ْن أ‬ ُ ْ ْ ْ ُْ َ
“Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tanganNya! Tidak seorangpun yang mendengar
tentang aku dari umat (manusia) ini, seorang Yahudi atau Nasrani, kemudian meninggal dunia
dan tidak beriman kepada yang aku diutus karenanya, kecuali ia termasuk menjadi penduduk
Neraka”. (HR. Muslim I/34).
ِ ‫والَ تُطْرويِن َكما أَطْر‬
ِ ‫ عب ُد‬:‫ َف ُقولُوا‬.‫ت النَّصارى ابن مرمَي إِمَّنَا أَنَا عب ٌد‬
)‫ (رواه البخاري‬.ُ‫اهلل َو َر ُس ْولَه‬ َْ َْ َ َْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُْ َ
“Janganlah kamu memuji aku (berlebihan) sebagaimana orang Nasrani memuji Isa Ibnu
Maryam. Sesungguhnya saya hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: Hamba Allah dan
RasulNya”. (HR. Al-Bukhari)

ِ ِ
َ ‫صلُّ ْوا َعلَ َّي فَِإ َّن‬
. ْ ‫صالَتَ ُك ْم َتْبلُغُيِن‬ َ َ‫ َو َحْيثُ َما ُكْنتُ ْم ف‬،‫ َوالَ جَتْ َعلُ ْوا بُُي ْوتَ ُك ْم ُقُب ْو ًرا‬،‫الَ َتتَّخ ُذواْ َقرْبِ ي عْي ًدا‬
)‫(رواه أمحد‬
“Jangan engkau jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah engkau jadikan
rumah-rumah kamu sebagai kuburan dan dimanapun kamu berada (ucapkanlah do’a shalawat
kepadaku) karena sesungguhnya do’a shalawatmu sampai kepadaku”. (Diriwayat-kan Imam
Ahmad).

Anda mungkin juga menyukai