Anda di halaman 1dari 10

UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BIBIS BANGUNJIWO


KASIHAN BANTUL

Oleh:
Unggul Budiyanto
PGSD FKIP Universitas PGRI Yogyakarta
Email: ungbudbud@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) upaya guru mengatasi kesulitan belajar pendidikan
kewarganegaraan, (2) untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan (3) untuk
mengetahui strategi yang digunakan guru dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Bibis
Bangunjiwo Kasihan Bantul.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah SD Negeri
Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Reduksi Data atau Penyederhanaan Data, Penyajian Data,
Penarikan Kesimpulan atau verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik yaitu menggunakan tiga teknik pengumpulan data
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber yaitu
dengan menggunakan sumber data yang beragam seperti sumber data yang berasal dari kepala sekolah dan dua guru.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar
pendidikan kewarganegaraan yaitu memberikan pengajaran perbaikan (remidial) memberikan kegiatan pengayaan
memberikan motivasi belajar, mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik; faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar pendidikan kewarganegaraan yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yang berasal dari diri individu meliputi
intelegensi, minat dan kelelahan sedangkan faktor ekstern yang berasal dari luar individu meliputi keluarga sekolah dan
lingkungan; strategi yang digunakan guru dalam mengatasi kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan yaitu
menentukan letak kesulitannya, memberikan pengajaran remidial, memberikan motivasi belajar, memberikan pengulangan
bahan materi berulang-ulang sampai siswa yang mengalami kesulitan belajar mampu diatasi.

Kata kunci: Upaya guru mengatasi kesulitan belajar,

ABSTRACT

This study aims to determine (1) the efforts of teachers to overcome learning difficulties civic education, (2) to
determine the factors that cause learning difficulties civic education (3) to determine the strategies used by teachers in
dealing with learning difficulties in the fourth grade students of SD Negeri Bibis Bangunjiwo Poor Bantul.

This research is a qualitative descriptive study. The subjects were teachers and principals Elementary School Bibis
Bangunjiwo Poor Bantul. Collecting data in this study is the use of observation, interviews and documentation. The data
analysis technique used is the data reduction or simplification of Data, Data Presentation, Withdrawal conclusion or
verification. Examination of the validity of the data using triangulation techniques and triangulation of sources. Examination
of the validity of the data using triangulation technique that uses three data collection techniques are observation,
interviews and documentation. Examination of the validity of the data using triangulation source by using data sources as
diverse as the source of the data derived from the principal and two teachers.

Based on the research results can be concluded that the efforts of teachers in overcoming learning difficulties civic
education that provide instruction fixes (remedial) provide enrichment activities, providing motivation to learn, develop
attitudes and good study habits; factors that cause learning difficulties citizenship education, namely internal and external
factors. Internal factors are derived from the individual include intelligence, interest and fatigue while external factors that
come from outside individuals include school and family environment; strategies used by teachers in overcoming learning
difficulties of determining the citizenship education lies the difficulty, provide remedial teaching, providing motivation to
learn, giving repetition repetitive resource materials to students who have difficulty learning is able to overcome.

Keywords: Teacher efforts to overcome learning difficulties,


PENDAHULUAN kognitif, afektif dan psikomotorik
A. Latar Belakang Masalah 2. Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan
Ilmu pendidikan berpendirian bahwa semua anak kondisi lingkungan yang tidak mendukung
memiliki perbedaan dalam perkembangan yang dialami, aktifitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini
kemampuan yang dimiliki, dan hambatan yang dihadapi. meliputi: lingkungan keluarga, masyarakat dan
Akan tetapi ilmu pendidikan juga berpendirian bahwa sekolah.
meskipun setiap anak mempunyai perpedaan- Pada dasarnya semua faktor dapat berpengaruh
perbedaan, mereka tetap sama yaitu sebagai seorang terhadap perkembangan belajar siswa, apakah
anak. Oleh karena itu jika kita berhadapan dengan pengaruhnya positif ataupun negatif. Kekuatan pengaruh
seorang arang anak, yang pertama harus dilihat, ia setiap faktor bagi setiap faktor bagi setiap individu tidak
adalah seorang anak, bukan label kesulitannya semata- selalu sama. Masalah kesulitan belajar merupakan inti
mata yang dilihat. Dengan kata lain pendidikan melihat dari masalah pendidikan dan pengajaran karena belajar
anak dari sudut pandang yang positif, dan selalu melihat merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan
adanya harapan bahwa anak akan dapat berkembang pengajaran. Semua upaya dalam pendidikan dan
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. pengajaran diarahkan agar siswa belajar, sebab melalui
Sudut pandang seperti inilah yang mendorong para kegiatan belajar ini siswa dapat berkembang lebih
pendidik untuk bersikap optimis dan tidak pernah optimal. Dengan demikian, semua kegiatan yang
menyerah. dilakukan oleh guru untuk menemukan kesulitan belajar
Pendidikan memposisikan anak sebagai pusat termasuk kegiatan diagnosa.
aktivitas dalam pembelajaran. Ketika pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
dilakukan maka pertimbangan pertama yang oleh peneliti dengan guru kelas IV, siswa kurang
diperhitungkan adalah apa yang menjadi hambatan berantusias dalam menyelesaikan suatu permasalahan
belajar dan kebutuhan anak. Apabila hal itu dapat baik sendiri maupun berkelompok dan siswa juga kurang
diketahui maka aktivitas pendidikan akan dipusatkan bisa mengkomunikasikan hasil pemikiran baik secara
kepada apa yang dibutuhkan oleh seorang anak, bukan lisan maupun tulisan. Hal ini dapat dilihat dari data nilai
pada apa yang diinginkan oleh orang lain. Pendirian ulangan Pkn kelas IV semester 1 SD Negeri Bibis yang
seperti itu menganggap bahwa fungsi pendidikan antara menunjukkan bahwa ada 16 dari 28 siswa tidak tuntas
lain untuk memfasilitasi agar anak berkembang menjadi atau dapat dinyatakan tidak mencapai KKM yaitu 75.
dirinya sendiri secara optimal sejalan dengan potensi Sedangkan 12 siswa dari 28 siswa telah tuntas.
yang dimilikinya. Oleh karena itu, semua tanggung jawab untuk
Bila keberhasilan merupakan dambaan setiap mentransferkan informasi tergantung pada kemampuan
orang, maka kegagalan juga dapat terjadi pada setiap guru, selain itu metode ceramah kurang memberikan
orang. Beberapa wujud ketidakberhasilan siswa dalam kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif dalam proses
belajar yaitu : memperoleh nilai jelek untuk sebagian pembelajaran. Para siswa cenderung pasif terhadap
atau seluruh mata pelajaran, tidak naik kelas, putus materi yang dijelaskan. Kegiatan pembelajaran seperti ini
sekolah (dropout), dan tidak lulus ujian akhir. Kegagalan tidak mengakomodasi pengembangan kemampuan
dalam belajar berarti rugi waktu, tenaga, dan juga biaya siswa dalam pemahaman konsep, penalaran dan
serta tidak kalah penting adalah dampak kegagalam komunikasi, serta pemecahan masalah.
belajar pada rasa percaya diri. Kerugian tersebut bukan Melihat kenyataan yang terjadi di SD Negeri
hanya dirasakan oleh yang bersangkutan tetapi juga oleh Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul bahwa banyak siswa
keluarga dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu upaya yang mengalami kesulitan dalam belajar, khususnya
mencegah atau setidak tidaknya meminimalkan, dan kesulitan dalam mata pelajaran pendidikan
juga memecahkan kesulitan belajar melalui diagnosis kewarganegaraan maka penulis mencoba mengajukan
kesulitan belajar siswa merupakan kegiatan yang perlu skripsi dengan judul “Upaya Guru dalam Mengatasi
dilaksanakan. Hal ini disebutkan dalam UU RI NO. 20 Kesulitan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada
Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 yang berbunyi: Siswa Kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan
Pada tingkat tertentu memang ada anak didik Bantul”.
yang dapat mengatasi kesulitan belajarnya, tanpa harus B. Fokus Penelitian
melibatkan orang lain. Tetapi pada kasus-kasus tertentu, Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan dipaparkan di atas, terdapat permasalahan yang perlu
belajarnya, maka bantuan guru atau orang lain sangat diatasi, maka peneliti hanya memfokuskan masalah
diperlukan oleh anak didik. Seorang guru harus penelitian pada upaya guru dalam mengatasi kesulitan
mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar yang dialami belajar siswa di SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan
oleh siswa sebelum memberikan bantuan, agar masalah Bantul. Pada SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan
yang dihadapi siswa itu dapat terselesaikan dengan Bantul terdapat pembelajaran pendidikan
sebaik-baiknya. kewarganegaraan, maka peneliti akan memfokuskan
Adapun faktor-faktor kesulitan belajar ada dua pada:
macam, yakni: 1. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar
1. Faktor intern siswa yang meliputi gangguan atau pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas IV
kekurangmampuan psiko-fisik siswa yakni: SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul.
2. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya b. Dapat menjadi bahan masukan bagi calon guru
kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan pada dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
siswa kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan 2. Manfaat Praktis
Bantul. a. Bagi Guru
Strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi
kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan pada bahan pertimbangan atau pemikiran bagi guru
siswa kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan dalam memberikan motivasi dan perhatian
Bantul. kepada siswa yang memiliki masalah kesulitan
C. Rumusan Masalah belajar serta untuk meningkatkan kualitas
Berdasarkan latar belakang di atas, maka profesional kerja dalam mengajar serta dalam
rumusan masalah yang hendak dipecahkan dalam mengatasi kesulitan belajar.
penelitian ini yaitu: b. Bagi Siswa
1. Bagaimana upaya guru dalam mengatasi Untuk memberdayakan siswa dalam aktivitas
kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa
pada siswa kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan
Kasihan Bantul? Bantul.
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab c. Bagi Peneliti
kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan Untuk meningkatkan pengetahuan tentang
pada siswa kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo kesulitan belajar dan penelitian ini digunakan
Kasihan Bantul? sebagai wahana untuk berlatih menganalisis
3. Strategi apa yang digunakan guru dalam suatu permasalahan yang terjadi di lapangan,
mengatasi kesulitan belajar kesulitan belajar sehingga penulis akan memiliki kepekaan
pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas terhadap masalah-masalah yang berhubungan
IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul? dengan kesulitan belajar yang sering dialami
D. Tujuan Penelitian oleh siswa.
1. Untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi d. Bagi Sekolah
kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
pada siswa kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo sekolah dalam meningkatkan kegiatan belajar
Kasihan Bantul. mengajar khususnya dalam mengatasi kesulitan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang belajar demi peningkatan kualitas pendidikan
menjadi penyebab kesulitan belajar pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
kewarganegaraan pada siswa kelas IV SD KAJIAN TEORI
Negeri Bibis Bangunjiwo Kasiham Bantul. A. Hakikat Guru
3. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan 1. Pengertian Guru
guru dalam mengatasi kesulitan belajar kesulitan
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005,
belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa
guru adalah pendidik profesional dengan tugas
kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan
utama mendidik, mengajar, membimbing,
Bantul.
mengarahkan, melatih, menilai, dan
E. Paradigma
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Paradigma dalam penelitian ini bersifat naturalistik
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
yang bersumber dari fenomenologi, mampu
dasar, dan pendidikan menengah. Pengertian
mengungkap objek secara meyakinkan, meskipun
guru diperluas menjadi pendidik yang dibutuhkan
objek itu berupa objek kognitif, maupun tindakan
secara dikotomis tentang pendidikan.
atau ucapan. Fenomenologi mampu mengungkap
2. Peran Guru
objek karena segala sesuatu yang dilakukan oleh
Menurut Tilaar (2008:24) pendidikan nasional
seseorang selalu melibatkan mental. Penelitian
mengakui pendidikan yang dibiayai oleh
fenomenologi berfokus pada sesuatu yang
masyarakat (lembaga-lembaga pendidika
dialami dalam kesadaran individu, yang disebut
swasta) sebagai mitra pemerintah di dalam
sebagai intensionalitas. Intensionalitas
mencerdaskan kehidupan rakyat.
(intentionality), menggambarkan hubungan antara
3. Tugas Guru
proses yang terjadi dalam kesadaran dengan obyek
Menurut Slameto (2010:97) dalam proses
yang menjadi perhatian pada proses itu.
belajar-mengajar guru mempunyai tugas untuk
F. Manfaat Penelitian
mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas
1. Manfaat Teoritis
belajar untuk mencapai tujuan, Secara lebih
Dari penelitian ini dapat memberikan manfaat
terperinci tugas guru berpusat pada:
yaitu:
a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka
terutama bagi diri penulis sendiri untuk dapat
pendek maupun jangka panjang.
menambah ilmu pengetahuan.
b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui
pengalaman belajar yang memadai.
c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor
sperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri. intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah
4. Kompetensi Guru faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
Menurut Broke and Stone dalam Mulyasa
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor
(2008:25) mengemukakan bahwa kompetensi
guru sebagai ...descriptive of qualitative natue of yang ada di luar individu.
teacher behavior apper to be entirely meaningful. 4. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan
...Kompetensi guru merupakan gambaran belajar
kualitatif tentang hakikat perilaku perilaku guru Menurut Mulyadi (2010: 41-43) adapun
yang penuh arti. langkah-langkah dalam pemecahan kesulitan
B. Hakikat Kesulitan Belajar belajar meliputi:
1. Pengertian kesulitan belajar a. Memperkirakan kemungkinan bantuan
Definisi kesulitan belajar pertama kali Kalau letak kesulitan yang dialami siswa sudah
dikemukakan oleh The United States Office of dipahami baik jenis dan sifat kesulitan dengan
Education (USOE) pada tahun 1977 yang berbagai macam latar belakangnya.
dikenal dengan Public Law (PL) 94-142, hampir b. Menetapkan kemungkinan cara mengatasi
identik dengan definisi yang dikemukakan oleh Dalam langkah ini perlu diadakan dari rapat
The National Advisory Committee on staf bimbingan dan konseling jika diperlukan.
Handicapped Children pada tahun 1967, Setelah hal itu dilaksanakan maka perlu
(Kauffman dan Lloyd) (Mulyono Abdurrahman, disusun suatu rencana yang berisi tentang
2012:2) seperti berikut ini: Kesulitan belajar beberapa alternatif yang mungkin dilakukan
khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa.
lebih dari proses psikologi dasar yang mencakup c. Tindak lanjut
pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran Tindak lanjut adalah kegiatan melakukan
atau tulisan. pengajaran remidial (Remidial Teaching) yang
2. Ciri-ciri kesulitan belajar diperkirakan tepat dalam membantu siswa
Menurut Ratih Zimmer Gandasetiawan yang mengalami kesulitan belajar.
(2009:75) ada beberapa ciri-ciri kesulitan belajar, C. Hakikat Pendidikan kewarganegaraan
antara lain: 1. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan
a. Lambat berbicara
Menurut Depdiknas (2006:49)
b. Bermasalah dalam pengucapan
Pendidikan Kewarganegaraan, adalah mata
c. Sulit membuat kalimat, menentukan
pelajaran yang memfokuskan pada
kosakata atau memiliki kata-kata yang
pembentukan warga negara yang memahami
memiliki persamaan makna
dan mampu melaksanakan hak-hak dan
d. Kesulitan dalam mempelajari angka dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara
huruf juga nama-nama hari dan bulan
Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter
e. Fokus mudah teralihkan, senang memulai
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD RI
sesuatu tetapi sulit mengakirinya
1945.
f. Sulit bergaul, sangat aktif dalam gerakan
2. Tujuan Pendidikan kewarganegaraan
tidak dapat duduk diam lebih dari lima menit
g. Sulit mengikuti hal-hal rutin tidak mampu Menurut Mulyasa (2005:3) Tujuan dan ruang
mengukuti petunjukLambat mngenali antara lingkup Pendidikan Kewarganegaraan adalah
kata, kalimat dan suara sebagai berikut :
h. Sering membuat kesalahan dalm membaca a. Mengembangkan kepribadian anak dalam
dan menulis aspek mental, emosi dan spritual.
i. Bingung dengan tanda aritmatika (+, -, x, /, =) b. Menanamkan pengetahuan tentang
j. Sulit beradaptasi dengan hal-hal baru prinsip-prinsip moral dan mengembangkan
k. Impulsif dan tidak mampu merencanakan kemampuan tentang pembentukan moral.
sesuatu c. Menanamkan sikap agar menjadi warga
l. Tidak mampu menggunakan alat tulis Negara yang bertanggung jawab dan
dengan baik kooperatif (bekerja sama).
m. Bermasalah mempelajari waktu dan tempat d. Mengembangakan sikap toleransi dan
n. Sulit mengkoordinasikan tubuh sehingga pengertian terhadap agama dan
sering menabrak-nabrak atau jatuh kepercayaan yang berbeda-beda.
Tidak peduli dengan kondisi sekitarnya e. Mengembangkan cara berfikir dan hidup
yang demokratis.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan
f. Mengembangkan sikap untuk menghargai
belajar martabat manusia.
Menurut Slameto (2010; 54-72) faktor- g. Menanamkan semangat patriotisme dan
faktor yang mempengaruhi belajar kesulitan persatuan bangsa.
3. Ruang lingkup Pendidikan kewarganegaraan Sejalan dengan kebutuhan selama pelaksanaan
Menurut Sri Murtono dkk (2007:135-136), pembelajaran, peran dan tanggung jawab guru pada
ada delapan kelompok ruang lingkup antara lain masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga
(1) Pesatuan dan Kesatuan, (2) Norma Hukum menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai
dan Peraturan, (3) Hak Asasi Manusia (HAM), (4) peningkatan dan penyesuaian kemampuan
Kebutuhan warga Negara, (5) Konstitusi Negara, profesionalnya. Aspek yang diidentifikasi siswa
(6) Kekuasaan Politik, (7) Kedudukan Pancasila, adalah perkembangan siswa (hasil tes dan prestasi
dan (8) Globalisasi. Karakteristik Pendidikan siswa), RPP dan silabus, pada proses pelaksanaan
kewarganegaraan pembelajaran serta pengembangan peserta didik.
Karakteristik dapat diartikan sebagai ciri-ciri (http://ejournal.utp.ac.idindex.pdf diunduh 29 Mei
atau tanda yang menunjukan suatu hal berbeda 2015 pukul 20:46WIB).
dengan lainya. Pendidikan Kewarganegaraan 2. Jurnal Pendidikan Issn ISSN 0215-9511 No. 73 Th.
sebagai mata pelajaran yang sangat penting bagi XXII, September 2010
siswa memiliki karakteristik yang cukup berbeda Yulinda Erma Suryani, S.Pd, M.Si.
dengan cabang ilmu pendidikan lainnya. Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Karakteristik PKn ini dapat dilihat dari objek, Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIIE SMPN 5
lingkup materinya, strategi pembelajaran, sampai Negeri Kabupaten Karawang Dan Strategi Guru
pada sasaran akhir dari pendidikan ini. Untuk Mengatasinya.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
pelajaran yang memfokuskan pada adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
pembentukan warganegara yang memahami dan naturalistik terhadap faktor penyebab kesulitan
mampu melaksanakan hak-hak dan belajar Pembelajaran pada SMA Negeri di
kewajibannya untuk menjadi warga negara Kabupaten Karawang , yaitu SMAN 5 Karawang.
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter Ada dua masalah utama yang akan diungkap dalam
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD penelitian ini. Pertama, bagaimana menidentifikasi
1945. penyebab kesulitan belajar yang dilakukan guru
D. Penelitian yang Relevan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa; kedua,
Berdasarkan jurnal yang sudah ber-ISSN strategi yang digunakan dalam menghadapi
berikut terdapat hasil-hasil penelitian para ahli kesulitan belajar oleh guru dan kepala sekolah.
sebelumnya, antara lain: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha , ISSN; 2356 metode deskriptif analitik, dimaksudkan agar dapat
– 3443 vol.1 No. 1 Juni 2014 mengungkap kenyataan yang ada di lapangan serta
Dra. Samisih, M.Pd Universitas Negeri Surakarta, dapat dipahami secara mendalam, sehingga pada
Program Pascasarjana Universitas Negeri Surakarta. akhirnya diperoleh temuan penelitian.
Peran Guru Kelas Dalam Menangani Kesulitan Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi,
Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Layanan siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam
Bimbingan Belajar. pembelajaran keterampilan berbicara tergolong
Penelitian yang dilaksanakan di MAN 1 Palu selama rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya
3 bulan, yakni dari bulan mei sampai dengan bulan ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran
juli 2014 bertujuan untuk mengetahui dan keterampilan berbicara. Hasil penelitian ini juga
menganalisis guru dalam memberikan penanganan menunjukkan bahwa siswa kurang bergairah
kesulitan belajar. Metode penelitian yang digunakan mengikuti pembelajaran walaupun siswa mengetahui
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pentingnya memiliki keterampilan berbicara. (2)
pengambilan sampel purposive sampling. Analisis kebiasaan belajar, hasil penelitian ini menunjukkan
data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil bahwa kebiasaan belajar siswa yang mengalami
penelitian menyimpulkan bahwa bimbingan di kesulitan dalam pembelajaran keterampilan
sekolah akan lebih efektif bila guru dapat bekerja berbicara tergolong kurang baik. Siswa belajar hanya
sama dengan shakholder sekolah dalam proses mengikuti jadwal yang ada di sekolah dan itupun
pembelajaran. Namun guru kelas yang juga berperan dilakukan secara tidak teratur. (3) penggunaan
sebagai konselor mempunyai keterbatasan dalam metode belajar, Metode pembelajaran yang sudah
hal yang berkaitan dengan kurangnya waktu untuk digunakan guru dalam pembelajaranketerampilan
bertatap muka dengan siswa, hal ini karena tenaga berbicara adalah metode ceramah, penugasan,
guru kelas masih sangat terbatas, mengingat tugas tanya jawab, dan diskusi. Dari metode-metode
selain mengajar juga memberikan layanan dan tersebut, diakui guru bahwa metode ceramahlah
bantuan kepada siswa sehingga pelayanan siswa paling banyak digunakan. Alasan guru memilih
dalam jumlah yang cukup banyak tidak bisa metode tersebut adalah karena suasana kelas yang
dilakukan secara intensif, dan tidak mungkin untuk pasif. Tidak ada siswa yang berani bertanya ataupun
dapat memberikan semua bentuk layanan seperti menjawab pertanyaan guru. Alasan lain yang
memberikan pengajaran perbaikan untuk bidang dilontarkan guru adalah karena keterbatasan
studi tertentu, dan sebagainya. pengetahuan mengenai metode-metode inovatif.
Penggunaan metode ceramah yang mendominasi Peneliti harus menentukan tingkatan
pembelajaran tampaknya telah menjadi salah satu partisipasinya (keterlibatannya) dalam observasi.
faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam Dalam observasi ini ada empat tingkatan
pembelajaran keterampilan berbicara. keterlibatan penelitian, yaitu: (1) pengamat
(http://journal.unwidha.ac.idindex.pdf diunduh 29 Mei penuh; (2) pengamat sebagai partisipan; (3)
2015 pukul 19:10 WIB) pengamat sebagai pemeranserta; dan (4)
METODE PENELITIAN pengamat penuh.
A. Latar Penelitian 2. Wawancara
1. Tempat Penelitian Menurut Sugiyono, (2008: 231) wawancara
Penelitian ini berfokus pada upaya guru dalam adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
mengatasi kesulitan belajar siswa kelas IV SD informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul. dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dengan tertentu. Dalam konteks penelitian ini dilakukan
guru kelas dan kepala sekolah terdapat baik dengan siswa yang menjadi subyek
permasalahan beberapa anak yang memiliki penelitian, guru kelas, maupun orang tua siswa
prestasi yang lebih rendah dibawah rata-rata. yang dipilih menjadi subyek penelitian.
Sehingga memunculkan dugaan bahwa siswa 3. Dokumentasi
yang berprestasi rendah mengalami kesulitan Teknik ini digunakan untuk melengkapi
belajar. informasi-informasi dan pengumpulan data dari
2. Waktu Penelitian kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli Dokumen dan record digunakan untuk keperluan
sampai 25 September 2015 di SD Negeri Bibis penelitian, menurut Guba dan Lincoln, (Lexy J.
Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Moleong, 2007: 217) karena alasan-alasan yang
Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa dapat dipertanggung-jawabkan sebagai berikut
Yogyakarta. ini: (1) dokumen dan record digunakan karena
B. Cara Penelitian merupakan sumber yang stabil, kaya dan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mendorong; (2) berguna sebagai bukti untuk
adalah penelitian naturalistik karena penelitian pengujian; (3) keduanya berguna dan sesuai
dilakukan pada kondisi alamiah. Informasi atau data dengan penelitian kualitatif; (4) record relatif lebih
yang dikumpulkan tidak diwujudkan dalam bentuk murah dan tidak sukar diperoleh; (5) keduanya
angka, analisis dengan prinsip logika. Sumber tidak reaktif; dan (6) hasil pengkajian isi akan
informasi diperoleh dari guru, siswa yang memiliki membuka kesempatan untuk lebih memperluas
gejala kesulitan belajar. tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang
C. Data dan Sumber Data diselidiki.
Menurut Lofland dan Lofland, (Lexy J. E. Analisis Data
Moleong, 2007:157) sumber data utama dalam Analisa dalam penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, analisa data model Miles and Huberman (Sugiyono,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen 2013: 336) sebagai berikut:
dan lain-lain. Data penelitian dapat digali dari 1. Reduksi Data
peristiwa atau aktivitas dan informan (narasumber). Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-
Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
ini adalah: penting, dicari tema dan polanya serta
1. Peristiwa, yaitu proses pembelajaran membuang yang tidak perlu
pendidikan kewarganegaraan yang 2. Penyajian Data
dilaksanakan baik di dalam maupun di luar Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
kelas IV SD Negeri Bibis. dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
Informan atau narasumber yaitu terdiri dari guru hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dengan
kelas IVA, guru kelas IVB, Kepala Sekolah SD menyajikan data, maka memudahkan untuk
Negeri Bibis. Proses wawancara dilakukan tertutup memahami apa yang terjadi, merencankan kerja
dengan tujuan agar kerahasiaan dapat terjaga selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dengan baik. dipahami tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data 3. Penarikan Kesimpulan
Triangulasi teknik, berarti peneliti Kesimpulan dalam penelitian yang diharapakn
menggunakan teknik pengumpulan data yang adalah merupakan temuan baru yang yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
yang sama (Sugiyono, 2010: 241). berupa deskripsi atau gambaran obyek yang
1. Observasi sebelumnya masih remang-remang atau gelap
Menurut Lexy J Moleong, (2007:176-177) sehingga setelah diteliti menjadi teori
observasi dapat menghasilkan data lapangan F. Pemeriksaan Keabsahan Data
yang lengkap sebagaimana diinginkan peneliti.
Menurut Sugiyono (2008: 330), triangulasi diartikan Sedangkan upaya yang dilakukan guru setelah
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat memberikan strategi yaitu memberikan
mengggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan pengupayaan mengatasi kesulitan belajar
data dan sumber yang telah ada. Triangulasi yang dengan memberikan pengajaran perbaikan
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik (remidial), pengulangan materi (pengayaan) dan
triangulasi teknik dan sumber. memotivasi siswa agar selalu belajar.
1. Triangulasi sumber 2. Wawancara
Dilakukan dengan cara membandingkan data Berdasarkan wawancara dengan guru
yang diperoleh melalui wawancara antara kelas IVA dan VIB dapat disimpulkan bahwa
informan satu dengan informan lain. Dalam guru sudah melaksanakan upaya mengatasi
penelitian ini, sumber informan tidak hanya kesulitan belajar pada mata pelajaran pendidikan
berasal dari kepala sekolah, namun dari kewarganegaraan. Ada faktor yang menjadi
berbagai sumber yaitu guru, karyawan, serta penyebab kesulitan belajar yaitu faktor intern dan
masyarakat/orang tua siswa sebagai upaya ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang
untuk meningkatkan kredibilitas data. berasal dari dalam diri siswa dalam hal ini tingkat
2. Triangulasi teknik kecerdasannya yang rendah. Strategi dalam
Digunakan untuk mengecek keabsahan data dari mengatasi kesulitan belajar pada mata pelajaran
hasil penelitian yang telah diperoleh melalui pendidikan yaitu memberikan langkah-langkah
beberapa teknik pengumpulan data terhadap yang akan dilakukan dengan pengajaran remidial
sumber yang sama. Hal ini dilakukan dengan sampai tuntas dan berulang-ulang, pengulangan
mengecek kembali kesesuaian data yang materi dan memotivasi siswa agar selalu belajar.
diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan 3. Dokumentasi
wawancara dan dokumentasi. Dengan demikian Dokumentasi yang mendukung penelitian
data yang diperoleh bersifat valid dan diakui ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
kebenarannya. (RPP) yang didalamnya terdapat pendekatan
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN dan metode pembelajaran yakni pendekatan
A. Profil Data kontekstual, pendekatan Cooperative Learning,
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini diskusi dengan teman sebangku dan
adalah data dari SD Negeri Bibis Bangunjiwo memberikan penugasan. Adanya Silabus yang
Kasihan bantul memberikan upaya untuk mengatasi kesulitan
B. Deskripsi data hasil penelitian belajar SD Negeri Bibis yaitu memberikan
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengajaran perbaikan (remidial), dan
upaya, faktor-faktor dan strategi guru dalam memberikan les tambahan kepada siswa yang
mengatasi kesulitan belajar pendidikan tidak memenuhi syarat kriteria ketuntasan
kewarganegaraan SD Negeri Bibis Bangunjiwo minimal yang dianggap memiliki kesulitan belajar
Kasihan Bantul. Penelitian ini melibatkan kepala pada mata pelajaran pendidikan
sekolah dan dua guru kelas IV. Data dan temuan kewarganegaraan. Rencana Pelaksanaan
penelitian ini diperoleh menggunakan tiga teknik Pembelajaran (RPP) dan Silabus yang
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. dirancang sedemikian rupa untuk memberikan
Kegiatan observasi dan wawancara yang dilakukan tindakan setelah siswa mengalami kesulitan
dengan kepala sekolah dan guru kelas IVA dan IVB belajar dengan menetapkan adanya beberapa
sebagai narasumber. Kegiatan dokumentasi dapat penanganan guru yang harus diberikan kepada
berbentuk foto dan dokumen yang mendukung siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti
dalam pelaksanaan penelitian. pembelajaran.
1. Observasi Adanya soal remidi pada kelas IVA dan
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan IVB SD Negeri Bibis yang dibuat oleh masing-
pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2015 masing guru untuk memberikan perbaikan nilai
dilakukan dengan sasaran guru kelas IVA yaitu serta memberikan pengayaan terhadap siswa
Bibit Atniwigati, S.Pd.SD dan Agus Kuncoro S.Pd yang tidak tuntas mencapai kriteria ketuntasan
guru kelas IVB dapat disimpulkan bahwa guru minimal melalui les tambahan di jam luar
sudah memberikan perancangan strategi yang sekolah. Soal remidial yang diberikan kepada
digunakan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar dari
dengan menentukan letak kesulitan yang dialami masing-masing kelas berbeda karena setiap
siswa, pemberian remidial, memberi motivasi siswa yang tidak tuntas dan dianggap memiliki
belajar, memberikan pengulangan bahan materi kesulitan belajar memiliki tingkat kesulitan belajar
(pengayaan). Terdapat upaya guru mencari yang berbeda sehingga guru membuat soal
faktor-faktor kesulitan belajar dengan remidi sesuai kemampuan yang dimiliki setiap
mewawancarai perihal kesulitan siswa yang siswa.
dirumuskan sebagai gejala yang menjadi Terdapat foto guru yang sedang
penyebab kesulitan belajar. memberikan materi pengayaan, pemberian
materi pengayaan dilakukan sepulang sekolah tambahan untuk menambah dan memperluas
yaitu pada jam 13.00 sampai 14.00 dan diikuti pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya
oleh beberapa siswa yang berkesulitan belajar. dalam kegiatan pembelajaran pada sebelumnya.
Adanya foto saat melakukan melakukan Kegiatan pengayaan diberikan kepada siswa yang
observasi, wawancara dengan kepala sekolah, cepat belajar, karena siswa yang demikian ini
guru kelas IVA dan IVB dalam penelitian. selalu dapat mengerjakan tugasnya dengan cepat
C. Pemeriksaan keabsahan data melalui triangulasi dibanding dengan teman-temannya yang lain. Bagi
Pemeriksaan keabsahan data melalui siswa yang memiliki kemampuan tersebut,
triangulasi dalam hal ini sudah sesuai dan dapat tentunya akan mempunyai dampak yang positif
dibuktikan pada tabel skripsi dan sesuai dengan apabila siswa tersebut diberikan perhatian dan
pembahasan pada oebservasi, wawancara dan penghargaan atas keberhasilan serta
dokumentasi. kemampuannya dalam belajarnya tersebut.
PEMBAHASAN dengan demikian, siswa tersebut akan berusaha
A. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar untuk tetap mencapai apa yang dimiliki atas
pendidikan kewarganegaraan prestasinya. Jika siswa yang memiliki cepat belajar
Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut kurang diperhatikan dan bahkan kurang
pendidikan kewarganegaraan ada empat cara: dihargai, maka siswa tersebut dapat berdampak
1. Guru memberikan pengajaran perbaikan negatif pada perkembangan selanjutnya, seperti
(remidial) menjadi seseorang yang patah hati, tidak memiliki
Pemberian pengajaran perbaikan bertujuan semangat, jera, dan jengkel. Dari perlakuan yang
memberikan kesempatan siswa untuk diterimnya itu, maka siswa ini dapat menimbulkan
memperbaiki nilai yang tidak memenuhi syarat menurunnya prestasi belajarnya.
kriteria ketuntasan minimal dengan 3. Guru memberikan motivasi belajar
memberikan soal remidi kepada siswa yang Memberikan peningkatan motivasi belajar
mengalami kesulitan belajar pada waktu dan kepada siswa secara konsisten dan kontinu,
hari yang sudah ditentukan dan bertujuan agar merupakan suatu usaha yang harus dilakukan
siswa dengan pemberian pengajaran guru kepada siswanya agar siswanya dapat
perbaikan menjadi lebih baik dari sebelumnya. termotivasi untuk lebih giat dalam belajar dan
Pemberian pengajaran perbaikan merupakan mengikuti pelajaran. Pemberian motivasi
pemberian suatu pengajaran kepada siswa belajar saat les tambahan berlangsung guna
atau sekelompok siswa yang mempunyai memberikan dorongan semangat bagi siswa
permasalahan belajar agar permasalahan dan berkesulitan belajar untuk selalu belajar
kesalahan yang dihadapi siswa tersebut dalam dengan sungguh-sungguh baik di sekolah
hasil belajarnya dapat diperbaiki. Pemberian maupun di rumah.
kegiatan penangangan materi (pengayaan) 4. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
diberikan saat les tambahan pada jam luar yang baik
sekolah, guru memberikan pengajaran seputar Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
kesulitan materi yang dialami oleh siswa. yang baik dimaksudkan untuk memaksimalkan
Terdapat soal remidi yang dibuat oleh belajar sehingga penyampaian materi dapat
masing-masing guru untuk diujikan kepada siswa diserap dengan baik oleh siswa, dalam hal ini
berkesulitan belajar untuk memperbaiki nilai. guru memberikan perhatian terhadap siswa
Pemberian upaya dilakukan di sekolah, berkesulitan belajar dengan memidahkan
dimusyawarahkan dengan guru kelas dan kepala tempat duduk didepan agar dapat terpantau
sekolah untuk meminta pertimbangan apa saja yang saat proses pembelajaran berlangsung.
dibutuhkan serta bertukar pendapat sehingga saat B. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya
mengupayakan cara mengatasi kesulitan belajar kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan
dapat berjalan lancar dan maksimal. Pihak yang Diketahui bahwa yang menjadi faktor-faktor
dilibatkan dalam hal ini adalah guru kelas, kepala yang menjadi penyebab terjadinya kesulitan belajar
sekolah dan orang tua. Dalam hal ini terdapat faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor
penghambat, terdapat pada beberapa siswa yang tersebut meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang
terkesan enggan untuk mengikuti pengajaran antara lain tersebut di bawah ini:
pengayaan karena merasa sudah lelah mengikuti 1. Faktor Intern
pelajaran dari pagi sampai siang ditambah dengan a. Faktor Psikologis
les tambahan atau pengajaran remidial. 1) Intelegensi
2. Guru memberikan kegiatan pengulangan bahan Terdapat siswa yang mengalami
materi (pengayaan) gangguan dalam kesulitan belajar pada
Kegiatan pengayaan adalah suatu bentuk layanan kecerdasannya. Siswa yang memiliki
yang diberikan kepada siswa atau sekelompok kecerdasan rendah sulit untuk
siswa yang belajarnya sangat cepat. Hal ini memahami penjelasan satu kali sehingga
bertujuan untuk memberikan tugas-tugas guru harus menjelaskan beberapa kali
agar penyampaian materi dapat Dalam hal ini siswa yang mengalami kesulitan
dipahami siswa. Intelegensi besar belajar memiliki teman bergaul yang kurang
berpengaruhnya terhadap kemajuan memiliki prestasi sehingga mempengaruhi siswa
belajar. Dalam hal ini, siswa yang untuk tidak belajar. Teman bergaul yang baik
memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi akan berpengaruh baik terhadap diri siswa,
akan lebih berhasil dari pada yang begitu juga sebaliknya, teman yang selalu
mempunyai tingkat intelegensi yang mengajak bermain pasti tidak belajar dan
rendah. cenderung menghindari belajar.
2) Minat C. Strategi yang digunakan guru dalam mengatasi
Kurangnya minat belajar menyebabkan kesulitan belajar pendidikan kewarganegaraan
kesulitan dalam belajar. Sehingga siswa 1. Menentukan letak kesulitannya
harus diberikan motivasi, bimbingan dan 2. Memberikan pengajaran remidial
dorongan untuk giat belajar. Dalam hal 3. Memberikan motivasi belajar
ini, terdapat siswa berkesulitan belajar 4. Memberikan pengulangan bahan materi
pendidikan kewarganegaraan terlihat berulang-ulang sampai siswa yang mengalami
enggan saat mengikuti les tambahan. kesulitan belajar mampu diatasi
b. Faktor Kelelahan KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kelelahan dalam hal ini dibedakan menjadi dua A. Kesimpulan
macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan 1. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan
rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani belajar pendidikan kewarganegaraan
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan Berdasarkan hasil penelitian dapat
timbul kecenderungan untuk membaringkan disimpulkan bahwa upaya guru dalam mengatasi
tubuh saat pemberian les tambahan. Kelelahan kesulitan belajar ada empat yaitu memberikan
jasmani terjadi karena kelelahan yang dialami pengajaran perbaikan (remidial), memberikan
siswa dalam kegiatan belajar dari pagi sampai kegiatan pengulangan bahan materi
siang, sehingga siswa kurang bersemangat (pengayaan), memberikan motivasi belajar,
saat mengikuti les tambahan. Kelelahan rohani mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan yang baik. Terdapat soal remidial yang diberikan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan kepada siswa yang memiliki kesulitan belajar
untuk menghasilkan sesuatu hilang. supaya memperbaiki nilainya. Untuk
2. Faktor Ekstern mendapatkan hasil yang maksimal, maka upaya
a. Faktor keluarga guru harus dilaksanakan secara kontinyu dan
Orang tua yang kurangmemperhatikan sungguh-sungguh agar proses dan hasil
pendidikan anaknya, misalnya tidak menegur pembelajaran dapat berjalan maksimal dan
berhenti saat bermain untuk belajar, tidak sesuai yang direncanakan. Hal ini
menanyakan tugas dari guru, tidak mengatur dimusyawarahkan dengan beberapa pihak yaitu
waktu belajarnya sehingga hasil yang didapatkan guru kelas atau teman sejawat, kepala sekolah
mendapat nilai jelek. dan melibatkan orang tua saat siswa berada di
b. Faktor Sekolah rumah. Dalam mengatasi kesulitan belajar guru
1) Alat Pelajaran harus lebih dekat dengan siswanya agar mudah
Tidak tersedianya alat atau media untuk membantu belajar siswa. Dan melakukan
pembelajaran dalam pendidikan upaya-upaya tersebut secara bertahap dan
kewarganegaraan sehingga guru hanya berkesinambungan agar kesulitan belajar dapat
memberikan contohnya dengan gambar atau teratasi. Keberhasilan mengatasi kesulitan
tempat tidak langsung mengunjingi tempat belajar dapat meningkatkan motivasi belajar
yang disebutkan dalam contoh dan hanya siswa untuk lebih giat belajar di sekolah maupun
membuat bagan/tabel dalam memberikan di rumah. Guru harus selalu senantiasa
penjelasan pada mata pelajaran pendidikan memberikan motivasi dan dorongan belajar
kewarganegaraan. siswa untuk meningkatkan minat belajarnya.
2) Metode Belajar 2. Faktor-faktor yang menjadi penyebab
Banyak siswa melakukan cara belajar terjadinya kesulitan belajar pendidikan
yang salah dan perlu pembinaan dari guru. kewarganegaraan
Siswa yang biasanya belajar saat ada tes Berdasarkan hasil penelitian dapat
akan berdampak kurang maksimal disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menjadi
mendapatkan niali. Perlu pembagian waktu penyebab kesulitan belajar ada dua yaitu faktor
untuk belajar, dalam hal ini perlu partisipasi intern dan faktor ekstern. Faktor-faktor yang
dari pihak keluarga untuk memantau menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini
kegiatan siswa saat di rumah. berkaitan dengan kurang sempurna atau kurang
c. Faktor Masyarakat normalnya tingkat kecerdasan siswa. Para guru
harus meyakini bahwa setiap siswa mempunyai
tingkat kecerdasan berbeda. Ada siswa yang sumber teori yang dapat digunakan sebagai
sangat sulit menghafal sesuatu, ada yang sangat materi penunjang dalam penelitian yang
lamban menguasai materi tertentu, ada yang berhungan dengan materi tersebut. Selain itu
tidak memiliki pengetahuan prasyarat dan juga penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai suatu
ada yang sangat sulit membayangkan dan perenungan bagi peneliti ketika sudah masuk
bernalar. dunia kerja untuk menjadi guru yang senantiasa
3. Strategi yang digunakan guru dalam membantu kesulitan belajar siswa dengan selalu
mengatasi kesulitan belajar pendidikan berupaya, mencari faktor-faktor dan membuat
kewarganegaraan strategi dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat C. Saran
disimpulkan bahwa strategi yang digunakan guru Dalam mengakhiri penulisan skripsi ini ada
mengatasi kesulitan belajar ada empat yaitu beberapa saran yang perlu disampaikan, antara lain:
menentukan letak kesulitannya, memberikan 1. Kepada pihak sekolah
pengajaran remidial, memberikan motivasi Kepala sekolah agar memberikan bantuan
belajar, memberikan pengulangan bahan materi terhadap setiap guru yang memiliki siswa
berulang-ulang sampai siswa yang mengalami berkesulitan belajar dengan memenuhi
kesulitan belajar mampu diatasi. Terdapat kebutuhan belajar siswa, baik fasilitas, media
perangkat pembelajaran RPP dengan belajar termasuk lebih memperbanyak buku-buku
menggunakan pendekatan dan metode perpustakaan baik buku pelajaran atau buku
pembelajaran diantaranya pendekatan bacaan yang dapat menunjang belajar siswa,
kontekstual, pendekatan Cooperative Learning, serta mengadakan bimbingan di sekolah kepada
diskusi dengan teman sebangku penugasan dan siswa (individu) untuk memecahkan masalah
perangkat pembelajaran silabus dengan yang dihadapinya.
memberikan perbaikan bagi siswa yang tidak 2. Kepada guru
memenuhi ketuntasan serta memberikan les Guru agar selalu berupaya, mencari faktor-faktor,
tambahan bagi siswa berkesulitan belajar pada dan membuat strategi dalam mengatasi kesulitan
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. belajar siswa yang sudah dijalankan guru selama
Penggunaan strategi dirancang untuk mengatasi ini. Sebaiknya guru lebih meningkatkan dalam
kesulitan belajar dengan merumuskan langkah- memberikan motivasi atau dorongan kepada
langkah yang akan ditempuh setelah siswa tidak siswa untuk lebih giat dalam belajar yang tepat
memenuhi syarat kriteria atau mengalami sehingga dapat memahami pelajaran dengan
kesulitan belajar. baik, menggunakan metode-metode mengajar
B. Implikasi yang tepat atau sesuai dengan pelajaran yang
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan diberikan pada siswa dapat diterima dengan
dan serta kesimpulan yang diperoleh dapat baik. Juga dalam menghadapi siswa yang
disampaikan beberapa implikasi pemikiran berkaitan mengalami kesulitan dalam belajar, hendaknya
dengan upaya guru dalam mengatasi kesulitan guru menjalin hubungan yang baik dengan
belajar pendidikan kewarganegaraan siswa SD siswa, sehingga siswa mudah konsultasi kepada
Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul yaitu guru jika mengalami kesulitan belajar, dan jika
sebagai berikut: perlu guru bekerjasama dengan guru lain untuk
1. Implikasi Teoritis menanggulangi kesulitan belajar sehingga tujuan
Berdasarkan hasil penelitian semakin belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan
memperkuat teori yang menyatakan bahwa baik.
dengan upaya guru dalam mengatasi kesulitan 3. Kepada siswa
belajar pendidikan kewarganegaraan Kepada siswa dan siswi di SD Negeri Bibis
berdasarkan penelitian ini dapat dijadikan bahan Bangunjiwo Kasihan Bantul hendaknya
pertimbangan bagi pihak sekolah untuk mempunyai perhatian terhadap dirinya sendiri,
mengatasi kesulitan belajar yang dialami setiap misalnya apabila ada masalah yang sulit
siswa sehingga proses pembelajaran dapat dipecahkan secara sendirian hendaknya
berjalan maksimal dan dapat meningkatkan berkonsultasi pada guru ataupun orang lain yang
minat belajar siswa. dapat membantu memecahkan masalah yang
2. Implikasi Praktis dihadapinya. Selain itu para siswa dan siswi
Bagi peneliti yang melakukan penelitian tentang diharapkan dapat lebih memotivasi diri untuk
permasalahan yang berhubungan dengan upaya lebih giat belajar dan selalu berusaha
guru dalam mengatasi kesulitan belajar semaksimal mungkin dalam belajar baik belajar
pendidikan kewarganegaraan, hasil penelitian sendiri maupun belajar kelompok.
dapat dijadikan sebagai salah satu referensi atau

Anda mungkin juga menyukai