Anda di halaman 1dari 14

METABOLISME SEL

Sekolah : SMA Negeri 3 Bukittinggi


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Enzim
Alokasi Waktu : 1 Minggu ( 4 Jam pelajaran )
Kompetensi Dasar
3.2. menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis pada tubuh makhluk hidup

Indikator
3.2.1 Menjelaskan pengertian enzim
3.2.2 Menjelaskan komponen penyusun enzim
3.2.3 Mengidentifikasi sifat-sifat enzim .
3.2.4 Membedakan mekanisme kerja reaksi enzimatik antara teori key and lock dengan inducet fit teory.
3.2.5 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
3.2.6 Mendeskripsikan peranan enzim

Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu
untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Umumnya,
dalam proses metabolik melibatkan aktivitas katalis biologik yang disebut enzim dan ATP.

Bacalah buku Menjelajah dunia biologi 3 hal 35 - 43 atau buku lain yang relevan

Metabolisme adalah..............................

Metabolisme dibedakan menjadi 2 bagian

A. Anabolisme adalah.......

Jadi, Ciri-ciri Anabolime :

1.

2.

3. contoh..................................................................dan.....................

B. Katabolisme adalah..............

Ciri –ciri Katabolisme adalah:

1............

2....................

3.Contoh........................................... dan ....................................................

Dalam proses Metabolisme ada 2 komponen yang sangat berperan, yaitu...1..........................,dan..2...............................

1. Enzim adalah......................................................................................................

Komponen penyusun enzim

Enzim sederhana, terdiri dari........

Contoh......
Enzim yang kompleks terdiri dari:

Terdiri dari Struktur dan sifat, contoh


1. Apoenzim

2. Gugus prostetik(
gugus tambahan):

a. koenzim

b. kofaktor

Enzim yang memiliki bagian yang lengkap disebut.............................

Sifat-sifat Enzim

Sifat enzim maksudnya


biokatalisator

Termolabil (
Protein)
Bekerja spesifik

Bekerja bolak balik


( reversibel )
.............

...................

..................

Fungsi Enzim

Berdasarkan grafik di sebelah Jelaskanlah fungsi enzim dalam


proses metabolisme..............

Cara Kerja Enzim

Berdasarkan gambar, jelaskanlah cara kerja enzim...

A. menurut teori gembok dan Kunci ( Lock and Key )

I..............

II.................

III. .........................
B. Menurut teori ketepatan induksi ( Induced fit Teory )

I........

II..

III....

Faktor Yang Menpengaruhi Kerja Enzim

Jelaskanlah faktor yang mempengaruhi kerja enzim.................

1. Suhu

2. pH ( derajad keasaman )

3. Inhibitor..................

a. Inhibitor kompetitif,maksudnya ..............

b. Inhibitor non kompetitif, maksudnya.....

c. Inhibitor umpan balik, maksudnya

Contoh inhibitor......

Apakah inhibitor selalu merugikan? Jelaskan pendapat mu....

4. Konsentrasi enzim..............
5. Konsentrasi substrat........

6. Aktivator........

Contoh....

Jelaskanlah apa yang akan terjadi jika pruduksi enzim oleh tubuh terganggu atau terhenti..............,

KLASIFIKASI ENZIM,
1. Berdasarkan tempat enzim bekerja, yaitu :
Enzim pengertian contoh
Endoenzim (enzim
intraseluler)

Eksoenzim (enzim
ekstraseluler)

3. Berdasarkan proses metabolismenya, yaitu :

Enzim pengertian contoh


katalase

Oksidase-reduktase

Karboksilase

dehidrogenase

hidrase

desmolase

Transferase

transphoforilase

ATP ( Adenosin Tri Pospat )

ATP adalah molekul berenergi tinggi yang merupakan sumber utama energi dalam tubuh kita, tetapi apakah Anda
tahu apa yang struktur ATP, dimana dia dibentuk dan bagaimana dia bekerja?
Jawablah pertanyaan berikut
Struktur ATP, terdiri dari
a...........

b.....

c.......

Jelaskan proses Pembentukan ATP...

Jelaskan Kerja ATP........

Jelaskan Fungsi ATP.....


1.
2.
3.
4.
...........

`
.
PENGERTIAN ENZIM

Enzim adalah sebuah biomolekul yang berupa protein dan berbentuk bulat. Enzim terdiri dari satu atau lebih rantai
polipeptida. Enzim ini akan mengubah senyawa dan mempercepat proses reaksi dengan mengubah molekul awal yang
dikenali dan diikat secara spesifik oleh enzim (substrat) menjadi molekul lain (produk). Kemampuan enzim untuk
mengaktifkan senyawa lain dengan cara spesifik disebut dengan biokatalisator.

Ikatan enzim dengan substrat adalah sebuah ikatan yang spesifik, jadi hanya enzim-enzim tertentu yang dapat
mengikat substrat tertentu. Setelah itu barulah substrat tersebut aktif dan barulah terbentuk perubahan kimiawi.

B. FUNGSI ENZIM

Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya laju sebuah reaksi. Didalam tubuh manusia,
enzim berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan. Dimulai dari :

1. Mulut

Enzim Amilase, terdapat didalam saliva (air ludah), dihasilkan oleh kelenjar parotis (kelenjar ludah) dan pankreas.
Fungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa (molekul yang lebih sederhana). Contohnya jika kita makan nasi dan
mengunyahnya selama 3 menit atau lebih, maka kita akan merasakan rasa manis. Hal tersebut terjadi karena ada efek dari
enzim amilase

2. Lambung

Enzim Renin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam) lambung. Fungsi untuk mengubah
kaseinogen menjadi kasein.

Enzim Pepsin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam) lambung. Fungsi untuk mengubah
protein menjadi pepton, proteosa dan polipeptida.

Enzim Lipase, berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam lemak

3. Usus Halus

Enzim Laktase, fungsi mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa

Enzim Maltase, fungsi mengubah maltosa (hasil dari kerja Amilase disaliva) menjadi glukosa

Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak

Enzim Enterokinase, fungsi mengubah tripsinogen menjadi tripsin

Enzim Peptidase, fungsi mengubah polipeptida (hasil dari kerja Tripsin dipankreas) menjadi asam amino (protein
yang diserap kedalam darah)

Enzim Sukrase, fungsi mengubah sukrosa (diperoleh dari konsumsi buah-buahan seperti tebu dll) menjadi fruktosa
dan glukosa

4. Pankreas

Enzim Tripsin, fungsi mengubah protein menjadi polipeptida

Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol (agar dapat dicerna)

Enzim Amilase, fungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau disakarida

Enzim Karbohidrase, fungsi mencerna amilum menjadi maltosa


C. SIFAT ENZIM
Enzim hanya disintesis oleh sel dan juga di dalam sel
Enzim ini mempunyai tempat khusus di dalam sel, misalnya enzim pada siklus Krebs terletak didalam matriks
ekstraseluler, sedangkan enzim pada proses glikolisis terletak pada sitoplasma sel
Artikel Penunjang : Pengertian,Fungsi, dan Proses Siklus Krebs
Enzim hanya akan di produksi atau di sintesis jika sel mempunyaui gen untuk enzim tersebut
Suhu enzim adalah sama dengan sel, kecepatan laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim meningkat seiring dengan
peningkatan suhu. Pada suhu yang terlalu tinggi enzim akan mengalami denaturasi. Sedangkan pada suhu 0 derjat celsius,
enzim menjadi tidak aktif.
Tingkat keasaman enzim pada lingkungan sekitarnya adalah netral (tidak asam maupun basa). Pada saat pH terlalu
asam maupun terlalu basa, enzim menjadi kurang aktif.
Semakin tinggi konsentrasi enzim, maka reaksi akan meningkat hingga batas-batas tertentu
Kecepatan laju reaksi akan meningkat bila konsentrasi subtrat meningkat pula
Enzim sangat spesifik akan ikatannya terhadap molekul
Enzim tidak mengubah suatu tetapan proses reaksi, akan tetapi hanya mempercepat tercapainya tetapan tersebut
Enzim dapat mempercepat proses laju reaksi
Enzim mempunyai sifat biokatalisator. Katalis yaitu kemampuan memindahkan atau membawa suatu
senyawa/molekul ke keadaan yang lain
Secara umum, enzim mempunyai empat sifat khas, yang mana sesuatu dapat disebut dengan enzim jika mempunyai
empat sifat berikut ini, yang terdiri dari :
1. Protein
Segala sifat protein adalah sama dengan enzim, akan tetapi sifat enzim tidak berlaku untuk protein. Oleh karena itu
hampir lebih dari separuh jumlah protein didalam sel merupakan enzim.
2. Katalis
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi, dengan tanpa ikut bereaksi. Aktivitas enzim dapat di
atur. Enzim mampu meningkatkan laju reaksi pada kondisi yang biasa, yaitu dari tekanan, suhu, dan pH. Tingkat katalisasi
yang diberikan oleh enzim juga lebih tinggi dibanding katalis biasa dalam segi peningkatan laju reaksinya.
3. Aktif
Molekul yang awalnya hanyalah substrat diaktifkan menjadi produk oleh enzim. Molekul yang teraktivasi ini akan
mengalami kenaikan dalam segi energi kinetiknya.
4. Spesifik
Enzim tertentu hanya bisa mengikat substrat tertentu (spesifik) pula, sehingga barulah terjadi pengaktifan substrat
dan perubahan kimiawi pun terjadi pada molekul atau senyawa yang diikat.
D. STRUKTUR ENZIM
Enzim disebut juga dengan Holoenzim, yang terbagi menjadi dua, yaitu apoenzim dan kofaktor.
Apoenzim merupakan penyusun utama enzim, yaitu bagian enzim aktif yang terdiri atas protein yang bersifat tidak
stabil dan mudah berubah. Sehingga dibutuhkan kofaktor untuk menjaga fungsi enzim tetap normal. Kofaktor merupakan
sebuah komponen berupa molekul yang bersifat nonprotein. Kofaktor bisa mempunyai ikatan yang kuat maupun lemah
terhadap protein enzim. Jika kofaktor mempunyai ikatan yang kuat dengan protein enzim, maka disebut dengan prostetik.
Jika kofaktor terdiri atas molekul organik nonprotein yang terikat secara tidak kuat/renggang terhadap protein enzim, maka
disebut dengan koenzim.
Kofaktor terbagi menjadi dua lagi, yaitu molekul organik dan non-organik. Molekul organik (koenzim) contohnya
adalah Vitamn. Sedangkan molekul non-organik (ion logam) contohnya adalah Fe+2, Mn+2
Akan tetapi, penting untuk diketahui, bahwa tidak semua enzim memiliki struktur yang lengkap (memiliki apoenzim
dan kofaktornya). Contohnya saja seperti enzim ribonuklease pankreas yang hanya terdiri atas polipeptida saja, dan tidak
mengandung gugus kimiawi lain.
E. MACAM MACAM JENIS ENZIM
1. Berdasarkan tempat enzim bekerja, yaitu :
Endoenzim (enzim intraseluler) : merupakan enzim yang kerjanya di dalam sel
Eksoenzim (enzim ekstraseluler) : merupakan enzim yang kerjanya di luar sel
2. Berdasarkan cara terbentuknya, yaitu :
Enzim konstitutif : yaitu enzim yang jumlahnya dipengaruhi oleh kadar molekul awalnya (substrat). Contohnya
adalah enzim amilase yang terdapat pada saliva.
Enzim adaptif : yaitu enzim yang pembentukannya distimulasi oleh adanya substrat, misalnya enzim β-galaktosidase
yang dihasilkan oleh bakteri E.coli yang ditumbuhkan di dalam medium yang mengandung laktosa
3. Berdasarkan proses metabolismenya, yaitu :
Enzim katalase : merupakan enzim yang bersifat antioksidan pada makhluk hidup akibat fungsinya yang membantu
mengubah hidrogen peroksida (H2O2) yang berasal dari respirasi (pernafasan) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Hal ini
dilakukan oleh tubuh melalui enzim katalase karena H2O2 bahaya bagi tubuh karena mudah bereaksi (oksidator kuat) dan
bersifat korosif.
Enzim oksidase : merupakan enzim yang fungsinya untuk mempercepat penggabungan ikatan oksigen (O2) pada
substrat tertentu yang spesifik dengan mengkatalisis transfer elektron, dan pada waktu yang bersamaan, oksigen tersebut
juga direduksikan menjadi air (H2O)
Enzim karbosilase : merupakan enzim yang fungsinya untuk mengubah asam organik dengan cara bolak balik.
Seperti enzim karbosilase piruvat yang mengkatalisis proses karboksilasi asam piruvat menjadi oksaloasetat. Pada keadaan
kekurangan oksigen pada tubuh, asam piruvat dipecah secara anaerob menghasilkan asam laktat pada manusia dan hewan,
menjadi etanol pada tumbuhan. Penumpukan asam laktat ini akan menyebabkan terjadinya keletihan atau kelelahan yang
bermakna pada seseorang.
Enzim hidrase : merupakan enzim yang fungsinya untuk menambah atau mengurangi air (H2O) dari senyawa
spesifik tertentu, dengan tidak menyebabkan terurainya senyawa tersebut. Contoh enzim hidrase seperti akonitase, enolase,
dan fumarase
Enzim dehidrogenase : merupakan enzim yang fungsinya memindahkan hidrogen dari suata molekul/zat ke zat
lainnya. Dengan begitu, enzim ini dapat membantu untuk melangsungkan proses oksidasi didalam sel-sel hidup.
Enzim desmolase : merupakan enzim oksidase dan reduktase yang fungsinya membantu penggabungan atau
pemindahan ikatan karbon, dan pemutusan ikatan-ikatan C-C, C-N. Seperti enzim aldolase yang diubah dalam pemecahan
fruktosa menjadi gliseraldehid dan dehidroksiaseton.
Enzim transphoforilase : merupakan enzim yang fungsinya memindahkan H3PO4 dari suatu molekul/zat ke molekul
lainnya dibantu oleh ion magnesium (Mg2+).
Enzim peroksida : merupakan enzim oksireduktase yang terdiri atas protein heme yang terdapat pada organisme
prokariotik dan eukariotik. Fungsinya mengkatalisis proses oksidase substrat organik dengan H2O2, dan mereduksinya
menjadi H2O.
4. Berdasarkan proses reaksi yang dikatalisis, yaitu :
a. Karbohidrase
Enzim karbohidrase adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan karbohidrat. Enzim ini terutama terdapat
disaliva (air ludah) dan usus halus.
Contoh dari enzim ini adalah enzim selulose, amilase, pektinase, maltose, sukrose, laktose. (fungsi nya sudah
dibahas diatas)
. Protease
Enzim protease disebut juga dengan proteinase, proteolitik atau peptidase. Merupakan enzim-enzim yang
mengkatalisis pemecahan rantai protein didalam tubuh, sehingga protein yang masuk melalui makanan dapat menjadi
molekul yang lebih sederhana diserap kedalam pembuluh darah dan dibawa ke sirkulasi menuju seluruh tubuh. Enzim
protease ini terutama terdapat di lambung dan di usus halus.
Contoh dari enzim ini adalah enzim pepsin, renin, tripsin, enterokinase, peptidase, dan gelatinase.
. Esterase
Enzim esterase merupakan sebuah enzim yang fungsinya mengkatalisis pemecahan rantai ester, terutama yang
ditemukan di dalam asam nukleat dan juga lipid (lemak)
Contoh dari enzim esterase adalah enzim lipase, dan fosfatase.
Nah itulah pembahasan kami kali ini tentang ENZIM, semoga ilmunya dapat bermanfaat. Apabila masih ada yang
belum dipahami silahkan sahabat tanyakan melalui kotak komentar di bawah ini. Kami akan berusaha merespon dengan
cepat dan tepat Terimakasih telah berunjung, jangan lupa like, follow, dan komentarnya ya J
Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu sebagai berikut.
Suhu
Pada suhu yang lebih tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat, sehingga pada saat bertumbukan dengan
enzim, energi molekul substrat berkurang. Hal ini memudahkan terikatnya molekul substrat pada sisi aktif enzim. Aktivitas
enzim meningkat dengan meningkatnya suhu sampai pada titik tertentu.
Pada beberapa enzim, peningkatan suhu sampai 40° C diiringi dengan peningkatan kecepatan reaksi. Hal ini
berhubungan dengan meningkatnya energi kinetik pada molekul substrat dan enzim. Pengaruh suhu (T) pada kecepatan
reaksi dapat dijelaskan melalui suatu koefisien suhu (Q10).
Grafik pada menunjukkan hubungan suhu dan kecepatan reaksi enzim. Berdasarkan grafik tersebut, jika dipilih
sembarang suhu (T) misalnya sebesar 20° C pada suatu kecepatan reaksi enzim tertentu, Q10 adalah sebagai berikut.
Koefisien suhu (Q10 = 2) di atas menunjukkan bahwa kecepatan reaksi enzim meningkat dua kalinya setiap
peningkatan suhu 10°C. Namun, tidak berarti bahwa peningkatan kecepatan reaksi berlangsung tidak terbatas. Seperti
terlihat pada grafik, kecepatan enzim mengkatalis reaksi mencapai suatu puncaknya pada suhu tertentu. Suhu ini disebut
suhu optimum suatu reaksi. Pada grafik dapat dilihat bahwa suhu optimum reaksi yang dikatalis enzim adalah‘40° C. Di atas
suhu tersebut, produk yang dihasilkan menurun. Peningkatan suhu di atas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan
hidrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi.

Suhu Optimum Enzim


Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya (Gambar 2.6b). Denaturasi menyebabkan aktivitas enzim menurun atau hilang. Denaturasi umumnya bersifat
irréversible (tidak dapat kembali). Namun, enzim-enzim yang langka seperti RNAase dapat mengalami renaturasi setelah
mengalami denaturasi. Renaturaslfadalah kembalinya bentuk enzim yang rusak ke bentuk sebelum rusak.

Denaturasi Enzim - Pemanasan dengan suhu tinggi mengubah struktur enzim dan merusak sis aktif enzim
pH
Derajat keasaman (pH) juga mempengaruhi aktivitas enzim. Perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul
enzim mempengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapat menyebabkan denaturasi enzim. Setiap enzim memiliki pH
optimum. Sebagai contoh, pepsin (enzim yang bekerja di dalam lambung) memiliki pH optimum sekitar 2 (sangat asam),
sedangkan amilase (enzim yang bekerja di mulut dan usus halus) memiliki pH optimum sekitar 7,5 (agak basa).

pH optimum pada beberapa jenis enzim


Aktivator dan Inhibitor
Aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya. Contoh aktivator
adalah ion klorida yang berperan dalam aktivitas amilase dalam saliva. Sebaliknya, inhibitor merupakan suatu molekul yang
menghambat ikatan enzim dengan substratnya. Contoh inhibitor adalah ion sianida. Ion sianida menutupi sisi aktif enzim
yang terlibat dalam respirasi.

Inhibitor Enzim : Inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif

Ada dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.
Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang cara kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan
sisi aktif enzim. Contohnya, sianida bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan hemoglobin dalam rantai respirasi terakhir.
Inhibitor kompetitif dapat diatasi dengan cara penambahan konsentrasi substrat.
Inhibitor non-kompetitif
Inhibitor non-kompetitif adalah molekul penghambat enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi
aktif, sehingga bentuk enzim berubah, dan sisi aktif tidak dapat berfungsi. Inhibitor ini tidak dapat dipengaruhi oleh
konsentrasi substrat.
Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim semakin cepat pula
reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan
kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai titik maksimal,
maka kerja enzim berikutnya akan konstans.
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi
Sisi aktif suatu enzim dapat digunakan berulang kali oleh banyak substrat. Substrat yang berikatan dengan sisi aktif
enzim akan membentuk produk. Pelepasan produk menyebabkan sisi aktif enzim bebas untuk berikatan dengan substrat
lainnya. Oleh karenanya hanya dibutuhkan sejumlah kecil enzim untuk mengkatalis sejumlah besar substrat.

Konsentrasi Substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi
substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan
reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh atau disebut dengan kecepatan reaksi telah
mencapai maksimum (Vmax).
Pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan reaksi
Banyaknya molekul substrat yang diubah menjadi produk oleh enzim sangat bervariasi. Jumlah pergantian substrat
adalah banyaknya molekul substrat yang dapat diubah menjadi produk oleh satu molekul enzim selama satu menit.
Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim dapat diketahui langsung dengan melakukan. Substrat yang
digunakan berupa hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida alami merupakan produk sampingan yang tidak
diinginkan dari metabolisme aerob, misalnya pemecahan asam amino dan asam lemak. Hidrogen peroksida merupakan
senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karenanya hidrogen peroksida dikumpulkan di dalam peroksisom,
kemudian didegradasi oleh katalase. Katalase mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) dengan
reaksi sebagai berikut.

2H2O2 ------> 2H2O + O2

Kerja Enzim

ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:

Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)

Teori kecocokan induksi (induced fit theory)

Lock and key

Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis
senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:

Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat

hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi

Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

4. Enzim + substrat -- Kompleks enzim substrat -- Hasil akhir + Enzim

b. teori kecocokan induksi (induced fit theory)

Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang kaku, tapi bentuk
yang fleksibel

Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi menyesuaikan bentuk substrat,
sehingga terbentuk kompleks enzim substrat

Ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan sehingga ikatan yang terbentuk
antara enzim dan substrat menjadi menjadi lebih kuat.

Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.

Anda mungkin juga menyukai