Anda di halaman 1dari 1

Bagian 4.

Penganggaran dan Pelaksanaan Hibah

Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Hibah sebagai bagian dari Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga untuk dicantumkan dalam dokumen pelaksanaan
anggaran.

1. Dalam hal Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan diterushibahkan kepada
Pemerintah Daerah dan/atau dipinjamkan kepada Pemerintah Daerah dan BUMN, Menteri
menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
2. Hibah yang diterima dalam bentuk barang/jasa dan/atau surat berharga tidak perlu
dicantumkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran tetapi dicantumkan dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat.

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dan BUMN pelaksana kegiatan wajib menyediakan dana


pendamping, dalam hal dipersyaratkan dalam Perjanjian Hibah, Perjanjian Penerusan Hibah, dan
Perjanjian Pinjaman Hibah.

Dana Hibah untuk kegiatan yang belum selesai dilaksanakan, ditampung dalam dokumen
pelaksanaan anggaran tahun berikutnya.

Dalam hal Hibah diterima setelah pagu APBN ditetapkan, dokumen pelaksanaan anggaran Hibah
dapat diterbitkan setelah Kementerian/Lembaga menyampaikan usulan kepada Menteri untuk
ditetapkan dalam perubahan APBN

Dalam keadaan darurat, Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan dapat dilaksanakan
mendahului penerbitan dokumen pelaksanaan anggaran.

Pertanggungjawaban pelaksanaan Hibah dilakukan sesuai dengan mekanisme APBN.

Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan dapat dilaksanakan secara langsung oleh
Kementerian/Lembaga.

Kegiatan yang didanai dengan hibah dalam bentuk uang dapat dilaksanakan mendahului penerbitan
dokumen pelaksanaan anggaran.

Penarikan Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan dilakukan melalui:

a. transfer ke rekening Kas Umum Negara;

b. pembayaran langsung;

c. rekening khusus;

d. Letter of Credit (L/C); atau

e. pembiayaan pendahuluan.

Anda mungkin juga menyukai