Fitrahwaty Jabbar
P4400215042
SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER KEBIDANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
iii
NIM : P4400215042
Mrnyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benra-
tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau
dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya
Yang Menyatakan
Fitrahwaty Jabbar
iv
KATA PENGANTAR
1. Kedua orang tua H. Abdul Jabbar, S.Pd dan Hj. Halijah yang
3. Dr. Ema Alasiry, Sp.A (K) dan Prof, dr. Veni Hadju, Ph.D selaku
4. Tim penguji Dr. dr. Burhanuddin Bahar, MS, Dr. dr. Isharya
bermanfaat.
Fitrahwaty Jabbar
vi
ABSTRAK
Kata kunci: Pijat bayi, Hormon Pertumbuhan, IGF-1, BBLR, Berat Badan.
vii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of infant massage on IGF-1 levels
and weight gain in low birth weight (LBW) infants with kangaroo care (KC).
A quasy experimental pre-posttest with control group design was used.
The sample in this study was LBW with body weight 1500-2499 gram that got
PMK in perinatology room of RSKDIA Pertiwi, RSKDIA Siti Fatimah and RSIA
Khadijah 1 Makassar. 40 infants were recruited into 2 groups, infants who received
massage and KC (intervention group) and Infants receiving KC only (control
group). Giving massage for 7 days with frequency 1 time in the morning after 1-2
hours breastfeeding. Saliva sample were collected on days 1 and 7, before and
after intervention using absorbent method then frozen at a temperature 2-3°c and
analyzed by ELISA method in RSPTN Unhas laboratory. The data were analyzed
using Paired T-test and Wilcoxon test to see difference of IGF-1 and weight gain
before and after intervention in each group, while to see the difference of average
IGF-1 and weight gain level between the two groups was used Independent T-
Test.
The results show no significant difference to IGF-1 level between the two
groups after being given intervention with p value 0.09. Otherwise, on weight gain
there is a significant difference with the value of p 0.03. The average of IGF-1 level
in the intervention group after the massage was 185.1 ng / ml and in the control
group was 10.8 ng / ml. While the mean value of body weight in the massaged
group and KC is 245 grams and in the group who get the KC only mounted to195
grams. The research result indicates that no difference in IGF-1 levels between
the two groups after a massage with the value of p=0.009>0.05. conversely, for
weight gain there is a significant difference after intervention with p value
0.03<0.05. infant massage in LBW shows no difference in levelof IGF-1 but is able
to increase the body weight of LBW.
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................vi
BAB I......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
2. Tujuan Khusus........................................................................................... 7
2. Manfaat Praktis.......................................................................................... 8
BAB II ........................................................................................................................ 9
2. Pijat Bayi.................................................................................................. 18
1. Populasi ................................................................................................... 37
2. Prosedur Kerja......................................................................................... 40
xi
2. Data Sekunder......................................................................................... 45
G. Analisis Data.................................................................................................... 46
BAB IV .................................................................................................................... 48
B. Pembahasan ............................................................................................... 53
1. Karakteristik Responden.......................................................................... 53
3. Perbedaan Rerata Berat Badan Sebelum Dan Setelah Pijat Bayi Pada
BAB V ..................................................................................................................... 66
A. Kesimpulan ................................................................................................. 66
xii
B. Saran .......................................................................................................... 66
1. Kebijakan ................................................................................................. 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 73
xiii
DAFTAR TABEL
Makassar
Tabel 4.2 Perbedaan rerata kadar IGF-1 awal dan berat badan awal pada
kedua kelompok
Tabel 4.3 Perbandingan selisih kadar iGF-1 dan berat badan pada
kedua kelompok
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik rerata selisih kadar IGF-1 dan berat badan pada kedua
kelompok
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
9. Hasil SPSS
DAFTAR SINGKATAN
Lambang Keterangan
GH Growth Hormone
HPH Hypothalamus-Pituitary-Hepar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RI, 2015).
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu
pada kelompok perinatal disebabkan oleh Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
sebanyak 29,5% dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 11,2%
BBLR yaitu 4.376 kasus (3,02% kasus), dan tertinggi di kota Makassar
Kematian perinatal pada BBLR 35 kali lebih besar dari bayi normal
pada umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk lagi bila
berat badan makin rendah. (Roestam, 2012). Selain itu BBLR juga akan
kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama, sampai 10% untuk bayi
dengan berat lahir lebih dari 1500 gram dan 15% untuk berat bayi kurang
(Ramachandran & Dutta, 2013). Hasil yang diharapkan dari DCI adalah
bayi dan dapat menjalin hubungan psikologis yang lebih erat antara ibu
sehingga peningkatan berat badan lebih cepat (Bagby & Bowen, 2012).
Telah banyak bukti tentang manfaat dari PMK yang telah diakui dan
kesehatan di Indonesia.
merupakan bentuk stimulasi dini yang dikenal juga mempunyai efek positif
melakukan penelitian tentang manfaat pijat bayi sejak tahun 1990. Bahkan
sebuah institusi untuk penelitian sentuhan / pijat yang dikenal dengan the
Universitas Miami.
taktil)" dari tahun 1976 hingga Januari 2012, menunjukkan bahwa terapi
pijat bayi bisa menjadi praktik yang aman dan efektif untuk meningkatkan
berat badan dan mempersingkat lama perawatan di rumah sakit. (Li Rn &
dapat dilihat selain peningkatan berat badan, tinggi badan dan lingkar
dan disekresi oleh hati sebagai akibat dari stimulasi hormon pertumbuhan.
Kadar IGF-1 yang rendah berperan dalam frekuensi sakit dan kematian
Protein-3 (IGFBP-3) dan protein lain yaitu Acid Labile Subunit (ACS).
Tetapi IGF-1 adalah penanda yang paling dapat diandalkan pada masalah
hipotiroidisme.
normal pada kelompok usia tersebut. Tingkat IGFBP-3 (karier mayor dari
IGF) tidak seperti IGF-1 yang tidak dipengaruhi oleh kekurangan gizi
memungkinkan diskriminasi antara yang normal dan tidak pada usia anak
pertumbuhan akan tumbuh lebih lambat daripada anak normal dan jika
serum insulin, dan IGF-1. (T Field et al., 2008). Kemudian hasil penelitian
lain yang dilakukan di Semarang, Indonesia pada bayi usia 1 bulan yang
pada kelompok perlakuan dan kontrol, yang mana kadar IGF-1 meningkat
karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh pijat bayi
terhadap kadar hormon IGF-1 dan peningkatan berat badan pada BBLR
dengan PMK.
B. Rumusan Masalah
pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan kadar IGF-1 dan berat badan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
pijat bayi terhadap kadar IGF-1 dan peningkatan berat badan pada
ilmu kebidanan.
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Definisi
b. Klasifikasi
keduanya, artimya :
hari
1) Small for gestation age (SGA) atau kecil untuk masa kehamilan
(KMK)
kehamilan (SMK).
c. Faktor Penyebab
1) Faktor ibu
a) Penyakit
infeksikandung kemih
b) Usia ibu
sebelumnya
2) Faktor janin
12
kembar
3) Faktor plasenta
4) Faktor lingkungan
5) Faktor lain
2) Gangguan pernafasan
3) Imaturitas immunologis
7) Hipoglikemi
9) Perdarahan otak
e. Penatalaksanaan BBLR
1) Dukungan respirasi
2) Termoregulasi
b) Pemancar pemanas
d) Inkubator
asuhan semua bayi baru lahir terutama pada bayi preterm dan
15
4) Nutrisi
(sampai 10% untuk berat bayi ≥1500 gram dan 15% untuk bayi
kondisi bayinya.
antara lain adalah kontak kulit dengan kulit, ASI Eksklusif, support
dan tidak cukup bagi bayi baru lahir prematur yang telah ditangani
dan klinis (Gürol & Polat, 2012), efektif dalam mengurangi respon
2003), yakni :
kanguru
2. Pijat Bayi
a. Definisi
murah.
Pijat bayi adalah ketika orang tua atau wali dengan penuh
lebih cepat lapar dan ASI akan lebih banyak diproduksi (Diego,
pada bayi yang dilakukan terapi pijat baik oleh profesional maupun
pada pagi hari, 1-2 jam setelah minum susu untuk menghindari
regurgitasi dan muntah. atau bisa juga sebelum mandi di pagi hari
dan malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang
sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak dan tenang. Tindakan pijat
oleh Field, menilai efek kumulatif dari 5 hari terapi pijat (tiga pijat
hari pijat dipilih karena studi terbaru oleh kelompok kami telah
dan daya ingat, sehingga dalam merawat bayi kita perlu melibatkan
orangtua.
merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil/
lotion.
setelah minum)
3) Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat (biasanya dengan
2) Petrissage (meremas)
mata, suara dan gerakan, maka orang tua secara bertahap akan
(terlampir).
3. Pertumbuhan Bayi
a. Definisi
tubuh yang meliputi ukuran, jumlah, atau dimensi tingkat sel, organ,
besar terbagi dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor
Ranuh, 2013).
c. Fase Pertumbuhan
fase fetal, menyusu dan puber. Pada manusia ada suatu periode
a. Definisi
b. Manfaat
(Hall & Guyton, 2011). Oleh karena itu IGF-1 dikatakan mediator
Bayi
tracts)
IGF-1 mungkin menjadi salah satu faktor mediasi berat badan yang
B. Kerangka Teori
Faktor Janin :
DCI :
Infeksi intra uteri
Kelainan kongenital
Hormon Gastrin
Hypotalamus dan Insulin
Hypofise
Motilitas Gastrik
Stress
Penyerapan
Nutrisi
Bone & Blood Cartilage
Tissue Glucose Growth
Pertumbuhan (Berat
Badan Bayi)
C. Kerangka Konsep
Kadar IGF-1
Sistem
Pijat Bayi + PMK somatosensory
(H-P-H)
Pertumbuhan /
berat badan
Keterangan :
= variabel antara
= variabel moderator
= variabel kendali
36
D. Definisi Operasional
1. Dilakukan
Terapi sentuh yang dilakukan pada
pemijatan
masing-masing area tubuh dengan
Pijat 2. Tidak Lembar
3 metode field (terlampir), selama 7 hari Nominal
bayi dilakukan checklist
dengan frekuensi satu kali dan durasi 10-
pemijatan
15 menit.
Timbangan
Berat badan bayi yang ditimbang dengan
1. Tidak ada analog
Berat menggunakan alat ukur yang terstandar.
5 kenaikan dengan Rasio
Badan Penimbangan dilakukan pada saat
2. Ada kenaikan kepekaan
sebelum dan setelah perlakuan
100 gram
E. Hipotesis Penelitian
peningkatan berat badan pada bayi berat lahir rendah dengan perawatan
metode kanguru”.