Anda di halaman 1dari 25

Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian

Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian


Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Garut
Halaman 135-159
P-ISSN: 2461-0836; E-ISSN: 2580-538X

PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA AJAR DALAM MENINGKATKAN


MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR

Haryadi Mujianto
Program Studi Ilmu Komunikasi, Peminatan Public Relations, Universitas Garut
email: haryadimujianto@uniga.ac.id

Abstrak

Youtube adalah jaringan media sosial yang paling banyak diminati masyarakat dewasa ini. Dalam
konteks pembelajaran, Youtube dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media ajar. Hal ini disinyalir
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar mahasiswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan Youtube sebagai media ajar dalam
belajar Public Speaking, menganalisis bagaimana minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar
Public Speaking dan menganalisis seberapa besar pemanfaatan Youtube sebagai media ajar berperan
dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar mahasiswa dalam belajar Public Speaking.
Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan deskriptif dan
verifikatif. Explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menelaah kausalitas antar variabel
yang menjelaskan suatu fenomena tertentu. Metode deskriptif bertujuan untuk melakukan pengujian
gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan menarik kesimpulan berdasarkan
penelitan yang dilakukan. Sedangkan metode penelitian verfikatif bertujuan untuk melakukan
perkiraan (estimate) dan pengujian hipotesis (testing hypotesis). Dalam melakukan pengujian
hipotesis penulis menggunakan uji t. Sedangkan alat statistik berupa regresi, korelasi, dan
determinasi dilakukan melalui program SPSS for Windows 20, dengan terlebih dahulu melakukan uji
asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
Hasil penelitian menunjukan, bahwa pemanfaatan Youtube sebagai media ajar berperan positif secara
signifikan terhadap peningkatan minat belajar mahasiswa. Youtube juga memiliki peranan positif
yang signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar mahasiswa pada alpha 5%.

Kata Kunci: Minat Belajar; Motivasi Belajar; Youtube

Abstract

YouTube is the most popular social media network today. In learning, YouTube can be utilized as
one of the teaching media. This is allegedly can increase student interest and motivation. The
formulation of the problem in this research is to analyze how the perception of students to the use of
YouTube as a teaching medium in learning Public Speaking, analyzing how the interest and
motivation of students in learning Public speaking and analyzing how big the use of YouTube as
media teaching role in improving interest and motivation learn students learn Public Speaking. This
research uses explanatory research methods with descriptive and verification approach. Explanatory
research is a study that aims to examine the causality between variables that explain a phenomenon.
Descriptive method aims to perform testing a fairly clear picture of the object under study and draw
conclusions for research conducted. While the method of verification research aims to perform
estimation (estimate) and hypothesis testing (testing hypothesis). In testing, hypothesis writers use t
test. While the statistical tools of regression, correlation, and determination done through the
program SPSS for Windows 20, by first doing the classical assumption test that includes the test of
normality, autocorrelation, multikolinearitas, and heteroskedastisitas. The results showed that the
use of YouTube as a medium of teaching poses a significant positive effect on the increase of student
learning interest. YouTube also has a much positive role to increase student's motivation to learn at
alpha 5%.

Keywords: Student's Motivation; Student Learning Interest; Youtube

www.journal.uniga.ac.id 135
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Pendahuluan mengunjungi Youtube bukan hanya untuk


Youtube adalah media sosial yang mendapatkan hiburan, tetapi juga untuk
paling banyak diminati masyarakat belajar atau mendapatkan informasi.
dewasa ini. Popularitasnya diproyeksikan Informasi di atas menjadi kajian menarik
akan terus meningkat seiring dengan untuk diteliti dan dikembangkan melihat
jumlah pengguna. Sebelumnya, Youtube bahwa pengguna Youtube yang berada
mencatat jumlah penonton bulanan diantara usia 18 hingga 29 tahun adalah
terdaftar (logged-in monthly users) pengguna Youtube dengan jumlah
sebesar 1,5 miliar pada pertengahan 2017. pengguna terbesar, yaitu dengan
(https://tekno.kompas.com/read/2018/05/0 presentase 82%. Berdasarkan data yang
4/14250087/berapa-banyak-orang-yang- diperoleh dari Badan Pusat Statistik
menonton-Youtube-setiap-harinya-.). rentang usia tersebut didominasi oleh
Bahkan, lembaga riset remaja yang berprofesi sebagai
pasar Statista memprediksi bahwa jumlah mahasiswa.
penggunanya akan mencapai angka 1,8 Perkembangan Youtube sebagai
miliar orang pada tahun 2021 salah satu media sosial yang paling
nanti.(https://id.techinasia.com/fakta- digemari merupakan sebuah peluang di
perkembangan-Youtube-di-indonesia). dunia Pendidikan. Pendidikan mempunyai
Meningkatnya popularitas Youtube peran yang sangat penting dalam
didorong oleh meningkatnya nilai guna mengembangkan sumber daya manusia
platform berbagi video pada situs tersebut berkualitas. Pendidikan merupakan usaha
bagi para penggunanya. Pada tanggal 9 sadar dan terencana untuk mewujudkan
Mei 2018, Google mewakili Youtube suasana belajar dan proses pembelajaran
menyampaikan hasil riset yang agar Mahasiswa secara aktif
dilaksanakan bersama Kantar TNS. Riset mengembangkan potensi dirinya untuk
tersebut mempelajari penggunaan Youtube memiliki kekuatan spiritual 2
di Indonesia. keagaamaan, pengendalian diri,
Google menyampaikan berbagai kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
informasi mengenai peningkatan serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
popularitas, perbedaan pasar urban dan masyarakat, bangsa dan negara. Lembaga
rural, hingga jenis konten yang diminati Pendidikan dituntut untuk kreatif dan
warganet Indonesia. Berdasarkan data inovatif dalam menciptakan media ajar
yang dikutip CNN dari data Pew yang baru dan menarik bagi mahasiswa.
Research, Youtube paling populer Dalam konteks pembelajaran, Youtube
diantara kalangan anak muda dewasa, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
kulit hitam dan Hispanik. Seperti banyak media ajar. Adanya platform berbagi
situs jejaring sosial, Youtube banyak video, memungkinkan mahasiswa secara
digunakan oleh pengguna diantara umur mandiri mencari dan membagikan
18 hingga 29 tahun dengan presentase informasi berupa pengetahuan dan
82%( praktek. Youtube dapat dimanfaatkan oleh
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/ Lembaga Pendidikan sebagai media ajar
20150214143544-185-32127/Youtube- yang disukai oleh para mahasiswa. Tidak
dalam-angka-angka). Pengguna internet dapat dipungkiri bahwa masyarakat

www.journal.uniga.ac.id 136
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

khususnya mahasiswa lebih mudah dengan adanya motivasi yang tinggi,


memahami informasi berupa pengetahuan Mahasiswa akan tertarik dan terlibat aktif
melalui media yang berkaitan dengan bahkan berinisiatif dalam proses
teknologi informasi seperti Youtube pembelajaran, dengan memiliki motivasi
dibandingkan dengan penyampaian secara yang tinggi para pelajar akan berupaya
konvensional di kelas. Sebagian besar sekuat-kuatnya untuk belajar.
mahasiswa, tertarik dengan hal- hal yang Universitas Garut merupakan
bersifat video visual dibanding dengan Lembaga Pendidikan yang secara aktif
cara-cara umum seperti misalnya mendukung para dosennya untuk dapat
penyampaian pengetahuan yang hanya selalu memperbaharui metode ajarnya
berasal dari buku. Dengan pemanfaatan guna mencapai keefektifan proses
Youtube, mahasiswa akan lebih tertarik penyampaian materi. Dalam penelitian ini,
untuk memahami suatu teori atau penulis mengambil mahasiswa yang
pengetahuan. Melalui media mengikuti mata kuliah Public Speaking
pembelajaran menggunakan Youtube, untuk dijadikan sebagai populasi
mahasiswa dapat memahami suatu materi penelitian. Proses pembelajaran mata
secara lebih cepat daripada mempelajari kuliah Public Speaking selalu disertai
melalui buku pelajaran, karena biasanya praktik berupa latihan-latihan teknis.
media pembelajaran dibuat menarik, Mahasiswa antusias dalam mengikuti
sehingga mahasiswa tidak akan merasa kegiatan perkuliahan di kelas. Tugas
jenuh. Hal ini disinyalir dapat dilakukan secara individu maupun
meningkatkan minat dan motivasi belajar kelompok. Tugas dipresentasikan dan
mahasiswa. dipraktikan di depan kelas secara
Minat adalah kecenderungan untuk bergiliran. Permasalahan yang terjadi
merasa tertarik untuk memperhatikan adalah ketika menunggu giliran praktik,
seseorang, suatu barang atau kegiatan beberapa mahasiswa masih kedapatan
alam bidang tertentu. Menurut Ahmadi memainkan smartphone. Penulis sekaligus
(2009: 148) “Minat adalah sikap jiwa sebagai dosen mata kuliah Publik
orang seorang termasuk ketiga fungsi Speaking mencoba memanfaatkan
jiwanya (kognisi, konasi, dan emosi), Youtube sebagai alternatif dan tambahan
yang tertuju pada sesuatu dan dalam media ajar konvensional. Selain untuk
hubungan itu unsur perasaan yang kuat”. mencari informasi, mahasiswa diminta
Sedangkan Motivasi menurut Moskowits untuk mengunggah tugas video hasil
dalam Hasibuan (2009:220) secara umum kreasinya ke Youtube sehingga hasil
didefinisikan sebagai inisiatif dan kreasinya dapat dilihat oleh banyak orang.
pengarahan tingkah laku dan pelajaran Hal ini ditujukan agar mahasiswa dapat
motivasi sebenarnya merupakan pelajaran lebih antusias dalam mengerjakan tugas.
tingkah laku, seperti difinisi diatas bisa Jika mahasiswa antusias dalam
kita tarik kesimpulan bahwa motivasi itu mengerjakan tugas maka mereka akan
penting sebagai pendorong jiwa sesorang antusias pula dalam menerima materi
untuk belajar. Tanpa motivasi Mahasiswa perkuliahan sehingga proses transfer
tidak akan tertarik dan serius untuk dalam materi berjalan dengan lebih efektif.
mengikuti pembelajaran. Sebaliknya, Selain itu, diharapkan kreatifitas

www.journal.uniga.ac.id 137
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

mahasiswa juga akan semakin terasah. perbedaan pemahaman konsep antara


Pemanfaatan Youtube sebagai media ajar siswa yang mengikuti pembelajaran
ini disinyalir dapat meningkatkan minat dengan menggunakan media riil, media
dan motivasi belajar mahasiswa. video Youtube dan media charta (F=
Penelitian sebelumnya dilakukan 149,252; p < 0,05). Hasil uji lanjut dengan
oleh W. Iwantara, I W. Sadia dan I K. LSD menunjukkan media riil dan media
Suma pada tahun 2014 yang berjudul video Youtube lebih unggul dari media
Pengaruh Penggunaan Media Video charta dalam menanamkan pemahaman
Youtube dalam Pembelajaran IPA konsep ke siswa.
terhadap Motivasi Belajar dan Penelitian serupa juga dilakukan
Pemahaman Konsep Siswa.Penelitian ini oleh Gardenia Augusta pada tahun 2018
bertujuan untuk mendeskripsikan yang berjudul Pengaruh Penggunaan
pengaruh penggunaan media video Smartphone terhadapPrestasi Belajar
Youtube dalam pembelajaran IPA terhadap Mahasiswa melalui Motivasi Belajar.
motivasi belajar dan pemahaman konsep Penelitian ini bertujuan untuk
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian menganalisis pengaruh penggunaan
eksperimen semu dengan rancangan Smartphone terhadap motivasi belajar
pretest-posttest non-equivalent control mahasiswa, pengaruh motivasi belajar
group design. Populasi adalah siswa kelas terhadap prestasi belajar mahasiswa dan
IX di SMP N 1 Abiansemal dengan pengaruh penggunaan Smartphone
sampel 105 siswa yang terdiri dari 2 kelas terhadap prestasi belajar. Jenis penelitian
eksperimen dan 1 kelas kontrol. Data yang ini adalah studi kasus. Jumlah populasi
diperoleh berupa skor N-gain motivasi sebanyak 100 mahasiswa. Data
belajar dan pemahaman konsep. Instrumen dikumpulkan dengan menggunakan
yang digunakan berupa angket motivasi kuesioner dan diiuji dengan menggunakan
dan tes pemahaman konsep. Data analisis regresi linear sederhana. Hasil
dianalisis menggunakan statistik deskriptif penelitian menunjukkan bahwa terdapat
dan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian pengaruh penggunaan smartphone
menunjukkan : 1) Terdapat perbedaan terhadap motivasi belajar (nilai
motivasi belajar dan pemahaman konsep signifikansi 2-tailed = 0,0037), terdapat
yang mengikuti pembelajaran dengan pengaruh motibasi belajar terhadap
menggunakan media riil, media video prestasi belajar (nilai signifikansi 2-tailed
Youtube dan media charta (F=19,630; = 0,0095) dan tidak terdapat pengaruh
p<0,05). 2) Terdapat perbedaan motivasi penggunaan smartphone terhadap prestasi
belajar antara siswa yang mengikuti belajar (nilai signifikansi 2-tailed =
pembelajaran dengan menggunakan media 0,5757).
riil, media video Youtube dan media Cepi Saepul Farid pada tahun 2017
charta (F= 168.594 ; p < 0,05). Hasil uji juga meneliti Pengaruh Pemanfaatan
lanjut dengan LSD menunjukkan bahwa Program Keagamaan pada Youtube
media video Youtube lebih unggul terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
dibandingkan dengan media riil dan media Mata Pelajaran Aqidah Siswa Kelas VIII
charta dalam menanamkan motivasi SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta
belajar kepada siswa. 3) Terdapat Tahun Ajaran 2015-2016. Sampel yang

www.journal.uniga.ac.id 138
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

digunakan sebanyak 50 siswa yang perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya


diambil secara acak dengan Teknik dalam mengikuti belajar yang
pengumpulan data dilakukan dengan berlangsung. Menurut Ahmadi (2009:
menggunakan kuesioner, wawancara, 148) “Minat adalah sikap jiwa orang
observasi, dan dokumentasi. Hasil seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya
penelitian menunjukkan bahwa dari hasil (kognisi, konasi, dan emosi), yang tertuju
uji regresi sederhana diperoleh hasil uji t pada sesuatu dan dalam hubungan itu
0,014 < 2,01. Sehingga disimpulkan unsur perasaan yang kuat”. Menurut
bahwa tidak terdapat pengaruh dari Slameto (2003:180), “minat adalah
Pemanfaatan Program Keagamaan pada kecenderungan yang tetap untuk
Youtube terhadap Peningkatan Prestasi memperhatikan dan mengenang beberapa
Belajar Mata Pelajaran Aqidah SIswa kegiatan”. Sedangkan menurut Djaali
Kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 (2008: 121), “minat adalah rasa lebih suka
Yogyakarta Tahun Ajaran 2015-2016. dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
Dari uraian di atas, penulis tertarik aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
untuk mengkaji lebih dalam dengan Sedangkan menurut Crow & crow (dalam
menyusun dalam penelitian yang berjudul: Djaali, 2008: 121) mengatakan bahwa
“Pemanfaatan Youtube sebagai Media “minat berhubungan dengan gaya gerak
Ajar dalam Meningkatkan Minat dan yang mendorong seseorang untuk
Motivasi Belajar”. Adapun tujuan dari menghadapi atau berurusan dengan orang,
penelitian ini diantaranya adalah benda, kegiatan, pengalaman yang
menganalisis bagaimana persepsi dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”. Dari
mahasiswa terhadap pemanfaatan Youtube beberapa pendapat para ahli diatas dapat
sebagai media ajar dalam belajar Public disimpulkan bahwa pengertian minat
Speaking, menganalisis bagaimana minat adalah rasa ketertarikan, perhatian,
dan motivasi mahasiswa dalam belajar keinginan lebih yang dimiliki seseorang
Public Speaking dan menganalisis terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan.
seberapa besar pemanfaatan Youtube Skinner (dalam Walgito, 2010:
sebagai media ajar berperan dalam 184) memberikan definisi belajar
meningkatkan minat dan motivasi belajar “Learning is a process of progressive
mahasiswa dalam belajar Public Speaking. behavior adaptation”. Sedangkan menurut
walgito (2010: 185) “belajar merupakan
Kajian Pustaka perubahan perilaku yang mengakibatkan
Minat belajar adanya perubahan perilaku (change in
Minat secara etimologi berasal dari behavior or performance)”. Menurut
bahasa inggris “interest” yang berarti Whittaker, (dalam Djamarah, 2011:12)
kesukaan, perhatian (kecenderungan hati merumuskan bahwa “belajar sebagai
pada sesuatu), keinginan. Jadi dalam proses dimana tingkah laku ditimbulkan
proses belajar mahasiswa harus atau diubah melalui latihan atau
mempunyai minat atau kesukaan untuk pengalaman”. Demikian pula menurut
mengikuti kegiatan belajar yang Djamarah (2011: 13) belajar adalah
berlangsung, karena dengan adanya minat “serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
akan mendorong siswa untuk menunjukan memperoleh suatu perubahan tingkah laku

www.journal.uniga.ac.id 139
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

sebagai hasi dari pengalaman individu 2) Ada rasa suka dan senang terhadap
dalam interaksi dengan lingkungannya sesuatu yang diminatinya.
yang menyangkut kognitif, afektif dan 3) Memperoleh sesuatu kebanggaan
psikomotor”. Demikian pula menurut dan kepuasan pada suatu yang
Khodijah (2014; 50) belajar adalah sebuah diminati.
proses yang memungkinkan seseorang 4) Lebih menyukai hal yang lebih
memperoleh dan membentuk kompetensi, menjadi minatnya daripada hal
ketrampilan, dan sikap yang baru yang lainnya
melibatkan proses-proses mental internal 5) Dimanifestasikan melalui
yang mengakibatkan perubahan perilaku partisipasi pada aktivitas dan
dan sifatnya relatif permanen. Dengan kegiatan.
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
pengertian belajar adalah perubahan dalam bahwa ciri-ciri minat belajar adalah
diri pelajarnya yang berupa, pengetahuan, memiliki kecenderungan yang tetap untuk
ketrampilan dan tingkah laku akibat dari memperhatikan dan mengenang sesuatu
interaksi dengan lingkungannya. secara terus menerus, memperoleh
Minat merupakan rasa kebanggaan dan kepuasan terhadap hal
ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang diminati, berpartisipasi pada
yang dimiliki seseorang terhadap suatu pembelajaran, dan minat belajar
hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada
akan menetap dan berkembang pada minat dalam belajar maka siswa akan
dirinya untuk memperoleh dukungan dari senantiasa aktif berpartisipasi dalam
lingkungannya yang berupa pengalaman. pembelajaran dan akan memberikan
Pengalaman akan diperoleh dengan prestasi yang baik dalam pencapaian
mengadakan interaksi dengan dunia luar, prestasi belajar.
baik melalui latihan maupun belajar. Dan Menurut Djamarah (2002: 132)
faktor yang menimbulkan minat belajar indikator minat belajar yaitu rasa
dalam hal ini adalah dorongan dari dalam suka/senang, pernyataan lebih menyukai,
individu. Dorongan motif sosial dan adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran
dorongan emosional. Dengan demikian untuk belajar tanpa di suruh, berpartisipasi
disimpulkan bahwa pengertian minat dalam aktivitas belajar, memberikan
belajar adalah kecenderungan individu perhatian. Menurut Slameto (2010: 180)
untuk memiliki rasa senang tanpa ada beberapa indikator minat belajar yaitu:
paksaan sehingga dapat menyebabkan perasaan senang, ketertarikan,
perubahan pengetahuan, keterampilan dan penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari
tingkah laku. beberapa definisi yang dikemukakan
Menurut Slameto (2003: 57) mengenai indikator minat belajar tersebut
mahasiswa yang berminat dalam belajar diatas, dalam penelitian ini menggunakan
adalah sebagai berikut: indikator minat yaitu:
1) Memiliki kecenderungan yang a) Perasaan Senang
tetap untuk memperhatikan dan Apabila seorang siswa memiliki
mengenang sesuatu yang dipelajari perasaan senang terhadap pelajaran
secara terus-menerus. tertentu maka tidak akan ada rasa

www.journal.uniga.ac.id 140
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

terpaksa untuk belajar. Contohnya diri (pribadi) seseorang yang ditandai


yaitu senang mengikuti pelajaran, dengan timbulnya perasaan dan reaksi
tidak ada perasaan bosan, dan untuk mencapai tujuan. Sedangkan
hadir saat pelajaran. menurut Sardiman A. M (2010: 75) dalam
b) Keterlibatan kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan
Ketertarikan seseorang akan obyek sebagai keseluruhan daya penggerak di
yang mengakibatkan orang dalam diri siswa yang menimbulkan
tersebut senang dan tertarik untuk kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
melakukan atau mengerjakan dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
kegiatan dari obyek tersebut. tercapai. Menurut M. Dalyono (2009: 57)
Contoh: aktif dalam diskusi, aktif motivasi belajar adalah suatu daya
bertanya, dan aktif menjawab penggerak atau dorongan yang dimiliki
pertanyaan dari guru. oleh manusia untuk melakukan suatu
c) Ketertarikan pekerjaan yaitu belajar. Menurut Hamzah
Berhubungan dengan daya dorong B. Uno (2011: 23) hakikat motivasi
siswa terhadap ketertarikan pada belajar adalah dorongan internal dan
sesuatu benda, orang, kegiatan atau eksternal pada siswa-siswa yang sedang
bias berupa pengalaman afektif belajar untuk mengadakan perubahan
yang dirangsang oleh kegiatan itu tingkah laku, pada umumnya dengan
sendiri. Contoh: antusias dalam beberapa indikator atau unsur yang
mengikuti pelajaran, tidak mendukung. Motivasi belajar ini
menunda tugas dari guru. mempunyai peranan besar dalam
d) Perhatian keberhasilan seseorang dalam belajar.
Minat dan perhatian merupakan Berdasarkan uraian tersebut dapat
dua hal yang dianggap sama dalam disimpulkan pengertian motivasi belajar
penggunaan sehari-hari, perhatian yaitu keseluruhan daya penggerak atau
siswa merupakan konsentrasi dorongan di dalam diri siswa untuk
siswa terhadap pengamatan dan melakukan kegiatan belajar yang ditandai
pengertian, dengan perubahan energi untuk mencapai tujuan
mengesampingkan yang lain. yang dikehendaki.
Siswa memiliki minat pada obyek Sardiman A.M (2011: 83)
tertentu maka dengan sendirinya mengemukakan ciri-ciri motivasi yang ada
akan memperhatikan obyek pada siswa di antaranya
tersebut. Contoh: mendengarkan adalah:
penjelasan guru dan mencatat 1) Tekun menghadapi tugas (dapat
materi. bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah
Motivasi Belajar berhenti sebelum selesai).
Motivasi berasal dari kata motif 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak
yang berarti dorongan yang terarah kepada lekas putus asa) tidak memerlukan
pemenuhan psikis dan rokhaniah. Menurut dorongan dari luar untuk
Mc. Donald (Oemar Hamalik, 2011: 106), berprestasi sebaik mungkin (tidak
motivasi adalah perubahan energi dalam

www.journal.uniga.ac.id 141
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

cepat puas dengan prestasi yang seorang siswa dapat belajar dengan
telah dicapainya). baik.
3) Menunjukkan minat terhadap Motivasi belajar yang tinggi dapat
bermacam-macam masalah. menggiatkan aktivitas belajar siswa.
4) Lebih senang bekerja mandiri. Motivasi tinggi dapat ditemukan dalam
5) Cepat bosan pada tugas yang rutin sifat perilaku siswa seperti yang
(hal-hal yang bersifat mekanis, dikemukakan Sugihartono dkk (2007: 78)
berulang-ulang begitu saja, antara lain “pertama, adanya kualitas
sehingga kurang efektif. keterlibatan siswa dalam belajar yang
6) Dapat mempertahankan sangat tinggi, kedua, adanya perasaan dan
pendapatnya (kalau sudah yakin keterlibatan afektif siswa yang tinggi
akan sesuatu). dalam belajar, dan ketiga, adanya upaya
7) Tidak mudah melepaskan hal yang siswa untuk senantiasa memelihara atau
diyakini itu. menjaga agar senantiasa memiliki
8) Senang mencari dan memecahkan motivasi belajar tinggi”. Berdasarkan
masalah soal-soal. uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri
Apabila seseorang memiliki ciri- motivasi belajar yang tinggi timbul dapat
ciri seperti di atas, berarti seseorang itu dilihat dari ketekunan dalam dirinya
memiliki motivasi belajar yang cukup dalam mengerjakan tugas, tidak putus asa
tinggi. Ciri-ciri motivasi belajar seperti di jika menghadapi kesulitan, tertarik
atas akan sangat penting dalam menunjang terhadap bermacam masalah dan
proses pembelajaran. Ciri-ciri motivasi memecahkannya, senang bekerja mandiri,
belajar di atas yang akan digunakan dalam bosan terhadap tugas rutin, dapat
menyusun kisi-kisi instrumen angket mempertahankan pendapat, dan tidak
untuk mengungkap salah satu variabel mudah melepaskan hal yang diyakini.
bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi Ciri-ciri motivasi belajar dapat diukur dari
belajar. tekad yang kuat dalam diri siswa untuk
Hamzah B. Uno (2011: 23) belajar, berhasil, dan meraih cita-cita masa
menyebutkan indikator motivasi belajar depan. Motivasi belajar juga dapat
yang berbeda, dapat diklasifikasikan didorong dengan adanya penghargaan,
sebagai berikut: kegiatan yang menarik, dan lingkungan
1) Adanya hasrat dan keinginan yang kondusif dalam belajar. Seorang
berhasil siswa yang senantiasa memiliki motivasi
2) Adanya dorongan dan kebutuhan belajar tinggi, melibatkan diri aktif dalam
dalam belajar kegiatan belajar, dan memiliki keterlibatan
3) danya harapan atau cita-cita masa afektif yang tinggi dalam belajar juga
depan dapat dikatakan siswa memiliki motivasi
4) Adanya penghargaan dalam belajar belajar yang tinggi.
5) Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga memungkinkan

www.journal.uniga.ac.id 142
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Metode Penelitian lain: wawancara, kuesioner dan observasi.


Penelitian ini menggunakan Wawancara, kuesioner dan observasi
metode explanatory research, yang dilakukan pada mahasiswa yang
bertujuan menelaah kausalitas antar mengikuti mata kuliah Public Speaking
variabel dan menjelaskan suatu fenomena Program Studi Public Relations Fakultas
tertentu (Zulganef 2008:11). Pendekatan Ilmu Komunikasi Universitas Garut pada
penelitian menggunakan jenis penelitian semester genap Tahun Ajaran 2017-2018.
deskriptif dan verifikatif. Penelitian Penelitian Kepustakaan (library research)
deskriptif menggambarkan atau yaitu pengumpulan data sekunder dengan
melukiskan atas setiap data aktual serta cara mempelajari dan membaca buku-
fenomena yang ada. Tujuan dari penelitian buku literature serta sumber-sumber
deskriptif ini adalah untuk membuat lainnya yang ada hubunganya dengan
deskripsi, gambaran atau lukisan secara objek penelitian. Selanjutnya data tersebut
sistematis, aktual dan akurat mengenai akan dijadikan sebagai landasan teori
fakta–fakta, sifat–sifat serta hubungan dalam penelitian ini. Variabel yang diteliti
antar fenomena yang diselidiki. diantaranya adalah variabel pemanfaatan
Sedangkan penelitian verfikatif bertujuan Youtube sebagai media ajar dalam belajar
untuk melakukan perkiraan (estimate) dan Public Speaking (X), variabel Minat (𝑌1 )
pengujian hipotesis (testing hypotesis). dan variabel Motivasi mahasiswa dalam
Data yang diperoleh untuk belajar Public Speaking (𝑌2 ).
kepentingan penelitian ini terdiri dari dua Analisis data yang digunakan pada
sumber, yaitu data primer dan data penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
sekunder. Data Primer merupakan data análisis statistik. Analisis deskriptif
yang diperoleh langsung dari objek yang persentase digunakan untuk
diteliti yang dapat berupa tanggapan, mendeskripsikan persentase masing-
saran, kritik, pernyataan dan penilaian dari masing variabel yaitu pemanfaatan
konsumen sebagai responden, penjelasan, Youtube, minat dan motivasi belajar
serta hasil pengamatan secara langsung mahasiswa. Analisis statistik dilakukan
atas pemanfaatan Youtube meningkatkan melalui pengujian secara verifikatif untuk
minat belajar mahasiswa. Sedangkan data menghitung apakah terdapat pengaruh dari
sekunder merupakan data-data pendukung pemanfaatan Youtube dalam
yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, meningkatkan minat dan motivasi belajar
majalah-majalah ilmiah serta literatur mahasiswa. Analisis statistik dilakukan
lainnya ataupun sumber bacaan lainnya dengan terlebih dahulu dilakukan uji
yang dianggap relevan dengan topik validitas dan reliabilitas. Analisis statistik
penelitian. terdiri dari pengujian regresi linier
Adapun teknik pengumpulan data sederhana, analisis korelasi sederhana,
yang dipergunakan dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi dan uji
meliputi penelitian lapangan dan hipotesis (uji t). Untuk memperoleh
penelitian kepustakaan. Penelitian penelitian yang akurat, sebelum
lapangan (Field Research) yaitu melakukan analisis regresi sederhana
mengumpulkan data yang berupa fakta diperlukan pengujian dengan asumsi
atau gejala lainnya di lapangan, antara klasik yaitu: uji normalitas, uji

www.journal.uniga.ac.id 143
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

autokorelasi, uji multikolinieritas, uji media ajar terhadap motivasi mahasiswa


heteroskedastisitas. dalam belajar Public Speaking
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai Hasil Penelitian dan Pembahasan
berikut: Analisis Deskripsi Pemanfaatan
1. Ho: tidak terdapat peranan positif Youtube Sebagai Media Ajar Menurut
dan signifikan dari pemanfaatan Persepsi Mahasiswa
Youtube sebagai media ajar Melalui pertanyaan yang penulis
terhadap minat mahasiswa dalam berikan dalam kuesioner yang disebarkan
belajar Public Speaking. untuk keperluan penelitian ini, maka
Ha: terdapat pengaruh positif dan penulis dapat mengetahui tanggapan
signifikan dari pemanfaatan responden mengenai persepsi mahasiswa
Youtube sebagai media ajar terhadap pemanfaatan Youtube sebagai
terhadap minat mahasiswa dalam media ajar dalam belajar Public Speaking,
belajar Public Speaking. minat dan motivasi belajar mahasiswa
2. Ho: tidak terdapat pengaruh positif dalam belajar Public Speaking. Skala
dan signifikan dari pemanfaatan pengukuran yang diambil dalam penelitian
Youtube sebagai media ajar ini adalah skala pengukuran Likert,
terhadap motivasi mahasiswa dimana setiap pertanyaan mengandung
dalam belajar Public Speaking. lima alternatif jawaban. Bentuk
Ha: terdapat pengaruh positif dan pertanyaan telah disusun menggunakan
signifikan dari pemanfaatan Youtube sebagai metode pengukuran Likert.

Tabel 1
Pemanfaatan Youtube Sebagai Media Ajar Menurut Persepsi Mahasiswa
No Sub Alternatif Jawaban Total Rata- Keterangan
Indikator SS S CS TS STS rata
1 Informasi 801 865 34 0 0 7567 4.41
2 Identitas 650 629 21 0 0 5829 4.48
pribadi
Rata-rata 4.45 Sangat
Setuju

Berdasarkan uraian di atas, dapat mencari informasi, berita dan hiburan.


dilihat bahwa tanggapan responden Selain itu, Youtube juga digunakan untuk
mengenai pemanfaatan Youtube sebagai saling berbagi video. Di kelas Public
media ajar dalam belajar Public Speaking Speaking, mahasiswa secara individu
adalah sangat setuju, ditunjukkan oleh maupun elompok diberikan tugas untuk
rata-rata skor sebesar 4,45 yang berada merekam tugas seperti pidato dan mc yang
pada interval 4,20-5,00. Artinya, dilaksanakan di kelas. Kemudian hasil
mahasiswa sangat setuju dengan rekaman ditugaskan untuk diunggah di
pemanfaatan Youtube sebagai media ajar Youtube. Hasil wawancara menunjukan
dalam belajar Public Speaking. Youtube mahasiswa merasa senang dan antusias.
digunakan mahasiswa sebagai sarana Karena selain mengerjakan tugas kuliah,

www.journal.uniga.ac.id 144
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

mereka juga memiliki kesempatan untuk Analisis Deskripsi Minat Belajar


mengapresiasikan hasil karya di Youtube Mahasiswa
yang dapat dilihat oleh masyarakat luas
pengguna Youtube.

Tabel 2
Minat Mahasiswa Dalam Belajar Public Speaking
No Sub Indikator Alternatif Jawaban Total Rata- Ket.
SS S CS TS STS rata
1 Ketertarikan Akan 176 211 13 0 0 1763 4.41
Mengikuti Perkuliahan
2 Konsentrasi Yang Tinggi 225 265 10 0 0 2215 4.43
Terhadap Proses
Perkuliahan
3 Pengetahuan Yang Luas 185 115 0 0 0 1385 4.62
Akan Materi Publik
Speaking
4 Kesadaran Yang Tinggi 112 177 11 0 0 1301 4.34
Untuk Belajar Publik
Speaking
Rata-rata 4.45 Sangat
Berminat

Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwa tanggapan responden mengenai minat
dalam belajar Public Speaking adalah sangat berminat, ditunjukkan oleh rata-rata skor
sebesar 4,45 yang berada pada interval 4,20-5,00. Artinya, mahasiswa sangat berminat dalam
belajar Public Speaking.

Analisis Deskripsi Motivasi Belajar Mahasiswa


Tabel 3
Motivasi Mahasiswa Dalam Belajar Public Speaking
No Sub Indikator Alternatif Jawaban Total Rata- Ket.
SS S CS TS STS rata
1 Tingkat kedisiplinan 145 142 13 0 0 1332 4.44
mengikuti pembelajaran
2 Tingkat ketekunan 117 177 6 0 0 1311 4.37
mengerjakan tugas
3 Frekuensi dalam belajar 185 115 0 0 0 1385 4.62
4 Kemandirian dalam 138 156 6 0 0 1332 4.44
mengerjakan tugas
5 Dorongan untuk belajar 139 150 11 0 0 1328 4.43
dan berprestasi
Rata-rata 4.46 Sangat
Termotivasi

www.journal.uniga.ac.id 145
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Berdasarkan uraian diatas, dapat penelitian dikatakan mempunyai validitas


dilihat bahwa tanggapan responden yang kuat apabila instrumen tersebut
mengenai motivasi dalam belajar Public mengukur apa sebenarnya yang diukur.
Speaking adalah sangat termotivasi, Uji validitas merupakan uji yang
ditunjukkan oleh rata-rata skor sebesar menunjukkan seberapa besar item-item
4,46 yang berada pada interval 4,20-5,00. pernyataan mewakili konsep atau variabel
Artinya, mahasiswa sangat termotivasi yang diukur. Untuk mengetahui tingkat
dalam belajar Public Speaking. validitas dari setiap pernyataan dalam
kuisioner, digunakan rumus korelasi
Hasil Uji Validitas product moment dimana perhitungannya
Uji validitas data ditentukan oleh proses menggunakan software SPSS for Windows
pengukuran yang kuat. Suatu instrumen 20.

Tabel 4
Uji Validitas Variabel X
No R R Kesimpulan No R R Kesimpulan
Hitung Tabel Hitung Tabel
1 0,716 0,196 Valid 16 0,483 0,196 Valid
2 0,590 0.196 Valid 17 0,540 0.196 Valid
3 0,716 0,196 Valid 18 0,389 0,196 Valid
4 0,717 0.196 Valid 19 0,712 0.196 Valid
5 0,717 0,196 Valid 20 0,649 0,196 Valid
6 0,635 0.196 Valid 21 0,670 0.196 Valid
7 0,483 0,196 Valid 22 0,510 0,196 Valid
8 0,540 0.196 Valid 23 0,635 0.196 Valid
9 0,389 0,196 Valid 24 0,780 0,196 Valid
10 0,712 0.196 Valid 25 0,483 0.196 Valid
11 0,649 0,196 Valid 26 0,540 0,196 Valid
12 0,670 0,196 Valid 27 0,717 0,196 Valid
13 0,510 0.196 Valid 28 0,717 0.196 Valid
14 0,717 0,196 Valid 29 0,635 0,196 Valid
15 0,635 0.196 Valid 30 0,780 0.196 Valid
Untuk variabel X, dengan adalah valid karena r hitung > r tabel
menggunakan alpha sebesar 5% dengan (perbandingan antara corrected item-total
jumlah responden 100 orang diperoleh correlation dengan r tabel sebesar 0,196).
nilai korelasi product moment atau r tabel Artinya, semua item pernyataan yang
(dk = n-1 = 100-1 = 99) adalah 0,196. Dari terdapat pada variabel X, dinilai valid
hasil perhitungan diketahui bahwa semua mewakili konsep atau variabel yang
pernyataan dalam kuisioner variabel X, diukur.

www.journal.uniga.ac.id 146
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Tabel 5
Uji Validitas Variabel 𝒀𝟏
No R R Kesimpulan
Hitung Tabel
1 0,652 0,196 Valid
2 0,597 0.196 Valid
3 0,756 0,196 Valid
4 0,467 0.196 Valid
5 0,502 0,196 Valid
6 0,398 0.196 Valid
7 0,736 0,196 Valid
8 0,497 0.196 Valid
9 0,652 0,196 Valid
10 0,597 0.196 Valid
11 0,756 0,196 Valid
12 0,467 0,196 Valid
13 0,502 0.196 Valid
14 0,398 0,196 Valid
15 0,736 0.196 Valid
Untuk variabel 𝑌1 dengan adalah valid karena r hitung > r tabel
menggunakan alpha sebesar 5% dengan (perbandingan antara corrected item-total
jumlah responden 100 orang diperoleh correlation dengan r tabel sebesar 0,196).
nilai korelasi product moment atau r tabel Artinya, semua item pernyataan yang
(dk = n-1 = 100-1 = 99) adalah 0,196. Dari terdapat pada variabel 𝑌1 dinilai valid
hasil perhitungan diketahui bahwa semua mewakili konsep atau variabel yang
pernyataan dalam kuisioner variabel 𝑌1 diukur.
Tabel 6
Uji Validitas Variabel 𝒀𝟐
No R Kesimpulan No R Kesimpulan No R R Kes.
Hitung Hitung Hitung Tabel
1 0,730 Valid 11 0,822 Valid 21 0,653 0,196 Valid
2 0,822 Valid 12 0,730 Valid 22 0,821 0.196 Valid
3 0,779 Valid 13 0,779 Valid 23 0,335 0,196 Valid
4 0,653 Valid 14 0,653 Valid 24 0,779 0.196 Valid
5 0,821 Valid 15 0,821 Valid 25 0,653 0,196 Valid
6 0,335 Valid 16 0,730 Valid
7 0,347 Valid 17 0,779 Valid
8 0,203 Valid 18 0,730 Valid
9 0,822 Valid 19 0,822 Valid
10 0,730 Valid 20 0,730 Valid
Untuk variabel 𝑌2 dengan (dk = n-1 = 100-1 = 99) adalah 0,196. Dari
menggunakan alpha sebesar 5% dengan hasil perhitungan diketahui bahwa semua
jumlah responden 100 orang diperoleh pernyataan dalam kuisioner variabel 𝑌2
nilai korelasi product moment atau r tabel adalah valid karena r hitung > r tabel

www.journal.uniga.ac.id 147
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

(perbandingan antara corrected item-total Sekaran (dalam Zulganef, 2006)


correlation dengan r tabel sebesar 0,196). yang menyatakan bahwa suatu instrumen
Artinya, semua item pernyataan yang penelitian mengindikasikan memiliki
terdapat pada variabel 𝑌2 dinilai valid reliabilitas yang memadai jika koefisien
mewakili konsep atau variabel yang Cronbach Alpha lebih besar atau sama
diukur. dengan 0,70. Untuk melihat hasil uji
reliabilitas perlu dilihat pada tabel
Uji Reliabilitas Reliability Statistics yang dirangkum pada
table berikut:
Tabel 7
Uji Reliabilitas Variabel X, 𝒀𝟏 dan 𝒀𝟐
Cronbach's
Kriteria
….Variabel Alpha Keterangan
X 0,951 0,700 Relabel
𝑌1 0,896 0,700 Reliabel
𝑌2 0,957 0,700 Reliabel

Output SPSS tersebut menunjukan tabel data terdistribusi secara normal dalam
Reliability Statistics yang dari tabel di atas variabel yang digunakan di dalam
diperoleh nilai cronbach’s alpha variabel penelitian ini. Data yang baik yang dapat
X, 𝑌1 dan 𝑌2 lebih besar dari 0,70. Maka dipakai dalam suatu penelitian adalah data
dapat disimpulkan bahwa konstruk yang telah terdistribusi secara normal.Uji
pernyataan yang merupakan dimensi Normalitas dilakukan melakukan
variabel X, 𝑌1 dan 𝑌2 adalah reliabel. pengujian Kolgomorov – Smirnov, dengan
Sehingga dapat disimpulkan semua item kriteria pengujian:
pernyataan yang terdapat dalam variabel • Angka Signifikansi (Sig) < 0,05
X, 𝑌1 dan 𝑌2 variabel. Sehingga kuesioner maka data terdistribusi normal
dapat digunakan sebagai alat ukur yang • Angka Signifikansi (Sig) > 0,05
stabil bagi variabel Youtube, Minat dan maka data tidak terdistribusi
Motivasi Belajar dan selalu memberikan normal
hasil yang relatif konstan. Jika sebuah variabel memiliki
sebaran data yang tidak terdistribusi
Uji Asumsi klasik: Uji Normalitas normal, maka perlu dilakukan penyisihan
Uji normalitas data dilakukan data yang menyebabkan terjadinya
untuk menguji kenormalan distribusi data, ketidaknormalan data (outlier).
dimana data yang normal atau terdistribusi Berikut adalah hasil perhitungan
secara normal akan memusat pada nilai uji normalitas data berdasarkan software
rata-rata dan median. Uji normalitas SPSS 20 for windows:
betujuan untuk mengetahui seberapa besar

www.journal.uniga.ac.id 148
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Tabel 8
Uji Normalitas

Dari tabel 8 diperoleh hasil bahwa Uji Autokorelasi


seluruh tingkat signifikansi pada variabel- Autokorelasi digunakan untuk
variabel penelitian adalah terdistribusi melihat apakah ada pengaruh dari
normal, hal ini dapat dilihat dari besarnya variabel-variabel dalam modelnya melalui
tingkat signifikansi yang terjadi seluruh selang waktu. Untuk mengetahui apakah
variabel berkisar di bawah α = 0,05. Hal terdapat autokorelasi atau tidak, dapat
ini menunjukkan sampel penelitian kita lihat dalam Tabel 9 dan Tabel 10.
berdistribusi normal pada taraf tingkat
kesalahan 5%.
Tabel 9
Uji Autokorelasi Variabel X terhadap Variabel Y1
Model Summaryb
Mod R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
el Square Square the Estimate Watson
a
1 .865 .748 .746 .24479 1.927
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y1

Tabel 10
Uji Autokorelasi Variabel X terhadap Variabel Y2
Model Summaryb
Mod R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
el Square Square the Estimate Watson
a
1 .930 .865 .863 .17613 1.822
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y2

www.journal.uniga.ac.id 149
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Dari angka Durbin Watson sebesar 1.927 regresi, varians dari residual tidak sama
dan 1,822 maka tidak terjadi atau tidak memiliki pola tertentu dari satu
autokorelasi karena angka durbin watson pengamatan ke pengamatan lain, yang
data yang diolah ada pada angka antara ditunjukan dengan nilai yang tidak sama
1,65 < DW < 2,35. Dengan hasil demikian antara satu varians dari residual dengan
terbukti bahwa tidak terdapat korelasi besarnya varians antar residual tidak
antara anggota serangkaian observasi yang homogen, sedangkan apabila terdapat
diurutkan menurut waktu (seperti dalam gejala varians sama disebut
data deretan waktu) atau ruang (seperti homokedastisitas. Hasil dari uji
dalam data cross-sectional). Dengan kata heteroskedastis pada penelitian ini, dengan
lain, persamaan regresi memenuhi asumsi menggunakan scatterplot model yaitu
non–autokorelasi, sehingga penelitian melalui diagram pencar antara nilai yang
dapat dilanjutkan. diprediksi (ZPRED) dan studentized
residual (SRESID), seperti pada Gambar
Uji Heteroskedastisitas 1.
Berikut adalah uji
heteroskedastisitas, dimana dalam analis

Gambar 1
Diagram Pencar ZPRED dan SRESID Variabel X terhadap Y1

Gambar 2
Diagram Pencar ZPRED dan SRESID Variabel X terhadap Y2

www.journal.uniga.ac.id 150
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Berdasarkan diagram pencar di atas, maka biasanya akan ditandai dengan adanya
dapat dilihat bahwa penyebaran residual nilai koefisien determinasi yang sangat
tidak homogen. Hal tersebut dapat dilihat besar khususnya dalam pengujian secara
dari plot yang menyebar dan tidak simultan. Sedangkan dalam pengujian
membentuk suatu pola tertentu. Dengan secara parsial, koefisien regresi biasanya
hasil demikian terbukti bahwa tidak terjadi tidak dipakai dan atau kalaupun ada sangat
gejala homoskedastis atau persamaan sedikit sekali koefisien regresi yang
regresi memenuhi asumsi non– signifikan.
heteroskedastis. Pada penelitian ini digunakan nilai
variance inflation factors (VIF) sebagai
Uji Multikolinearitas indikator ada atau tidak adanya
Pengujian Multikolinieritas multikolinieritas diantara sesama varibel
dimaksudkan untuk menguji adanya bebas. Menurut Gujarajati dalam Gozali
hubungan yang kuat di antara beberapa yang mengatakan bahwa hasil dari Uji
atau semua variabel independen dalam Multikolinearitas adalah nilai dari
model regresi. Jika terdapat adanya Variance Inflation Factor (VIF) adalah <
multikolinieritas maka koefisien regresi 10, dan nilai tolerance > 0,1. Hasil
menjadi tidak menentu, tingkat pengujian terhadap sampel penelitian
kesalahannya menjadi sangat besar dan dapat dilihat pada Tabel 11 dan Tabel 12
.
Tabel 11
Uji Multikolinearitas Variabel X dan Y1
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Toleranc VIF
Error e
1 (C .588 .238 2.46 .01
on 8 5
sta
nt)
X .872 .051 .865 17.0 .00 1.000 1.00
5 0 0
a. Dependent Variable: Y1
Tabel 12
Uji Multikolinearitas Variabel X dan Y2
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
1 (C .39 .171 2.31 .023
on 6 3

www.journal.uniga.ac.id 151
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

st
an
t)
X .92 .037 .930 25.0 .000 1.000 1.00
0 0 0
a. Dependent Variable: Y2
Dari nilai VIF yang telah diperoleh Untuk mengetahui seberapa besar peranan
dalam tabel di atas, menunjukan bahwa pemanfaatan Youtube dalam
data-data pada variabel bebas tidak meningkatkan Minat dan Motivasi
mengandung adanya gejala korelasi yang mahasiswa dalam belajar Public Speaking
kuat antara sesama variabel bebas, karena menggunakan analisis statistik dengan uji
semua nilai VIF yang dihitung lebih kecil Regresi Linier sederhana yang melibatkan
dari 10 dan nilai tolerance diatas 0,1 maka variabel Pemanfaatan Youtube sebagai
dapat disimpulkan tidak terdapat media ajar (X), Minat belajar (𝑌1 ) dan
multikolinieritas diantara varibel bebas. Motivasi belajar (𝑌2 ). Dalam penelitian ini
digunakan tingkat signifikansi α = 5%
Analisis Regresi Linier Sederhana yang artinya kemungkinan kesalahan yang
ditolerir adalah 5%.
Tabel 13
Regresi Variabel X dan Y1

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Toleranc VIF
Error e
1 (C .588 .238 2.46 .01
on 8 5
sta
nt)
X .872 .051 .865 17.0 .00 1.000 1.00
5 0 0
a. Dependent Variable: Y1

Tabel 14
Regresi Variabel X dan Y2

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error

www.journal.uniga.ac.id 152
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

1 (C .39 .171 2.31 .023


on 6 3
st
an
t)
X .92 .037 .930 25.0 .000 1.000 1.00
0 0 0
a. Dependent Variable: Y2

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa • Koefisien regresi X : b1 = 0,872; ini


variabel Pemanfaatan Youtube sebagai berarti jika X naik satu satuan, maka Y
media ajar memiliki nilai signifikansi t- naik 0,872 satuan pada kondisi X = 0,
hitung 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini artinya jika Pemanfaatan Youtube
menunjukkan variabel Pemanfaatan sebagai Media Ajar naik satu satuan
Youtube sebagai media ajar (X) maka Minat Belajar Mahasiswa naik
menunjukkan hubungan yang signifikan sebesar 0,872.
dengan variabel Minat mahasiswa dalam Persamaan Regresi (2): Y= 0,396 + O,
belajar (𝑌1 ). Variabel Pemanfaatan 920X+ e
Youtube sebagai media ajar (X) juga Dari persamaan tersebut dapat
menunjukkan hubungan yang signifikan diinterpretasikan sebagai berikut :
dengan variabel Motivasi mahasiswa • Konstanta b0 = 0,396 menyatakan
dalam belajar Public Speaking (𝑌2 ) karena bahwa harga matematis dari Motivasi
memiliki nilai signifikansi t-hitung 0,00 Belajar Mahasiswa = 0, dan
lebih kecil dari 0,05. sehingga hipotesa • Koefisien regresi X : b1 = 0,920; ini
dapat diterima. Dengan demikian dapat berarti jika X naik satu satuan, maka Y
diambil kesimpulan bahwa Pemanfaatan naik 0,920 satuan pada kondisi X = 0,
Youtube sebagai media ajar berperan artinya jika Pemanfaatan Youtube
dalam meningkatkan minat dan motivasi sebagai Media Ajar naik satu satuan
mahasiswa dalam belajar Public Speaking. maka Motivasi Belajar Mahasiswa
Berdasarkan tabel 11 dan 12 dapat naik sebesar 0,872.
diperolah model regresi untuk penelitian
ini adalah sebagai berikut: Koefisien Korelasi dan Determinasi
Persamaan Regresi (1): Y= 0,588 + Korelasi berganda merupakan
O,872X+ e angka yang menunjukkan arah kuatnya
Dari persamaan tersebut dapat hubungan antara dua variabel secara
diinterpretasikan sebagai berikut : bersama-sama atau lebih dengan variabel
• Konstanta b0 = 0,588 menyatakan yang lain. Hubungan korelasi secara dapat
bahwa harga matematis dari Minat dilihat dari tabel berikut:
Belajar Mahasiswa = 0, dan

www.journal.uniga.ac.id 153
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Tabel 15
Analisis Koefisien Korelasi Variabel X dan Y1
Correlations
X Y1
X Pearson 1 .865**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**
Y1 Pearson .865 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
Tabel 16
Analisis Koefisien Korelasi Variabel X dan Y2
Correlations
X Y2
X Pearson 1 .930**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**
Y2 Pearson .930 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).

Dari tabel di atas dapat dilihat Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa koefisien korelasi (R) X terhadap bahwa koefisien korelasi (R) X terhadap
Y1 sebesar 0,865 yang berada antara 0,80 Y1 sebesar 0,930 yang berada antara 0,80
dan 1,000, artinya Pemanfaatan Youtube dan 1,000, artinya Pemanfaatan Youtube
sebagai Media Ajar (X) memiliki sebagai Media Ajar (X) memiliki
hubungan positif yang kuat dengan Minat hubungan positif yang kuat dengan
Belajar Mahasiswa (Y1). Besarnya Motivasi Belajar Mahasiswa (Y1).
kontribusi Pemanfaatan Youtube sebagai Besarnya kontribusi Pemanfaatan Youtube
Media Ajar (X) terhadap Minat Belajar sebagai Media Ajar (X) terhadap Motivasi
Mahasiswa. (Y1) ditunjukkan dengan Belajar Mahasiswa. (Y1) ditunjukkan
besarnya koefisien determinasi yang telah dengan besarnya koefisien determinasi
disesuaikan (R Square) sebesar 0,748 atau yang telah disesuaikan (R Square) sebesar
74,8%, sedangkan sisanya sebesar 25,2% 0,865 atau 86,5%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain. sebesar 13,5% dipengaruhi oleh faktor
lain.

www.journal.uniga.ac.id 154
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Didalam pengujian yang dilakukan secara


Uji Hipotesis (Uji t) keseluruhan ternyata diperoleh model
Uji Parsial dilakukan untuk yang berarti maka dilanjutkan dengan
mengetahui tingkat signifikansi pengaruh pengujian seperti koefisien regresi dari
variabel independen secara parsial masing-masing variabel yang diperoleh
(individu) terhadap variabel dependen. dibawah ini :
Tabel 17
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi t Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
1 (Const .588 .238 2.468 .015
ant)
X .872 .051 .865 17.05 .000 1.000 1.000
9
a. Dependent Variable: Y1

Peranan Pemanfaatan Youtube sebagai terhadap Minat Belajar


Media Ajar terhadap Minat Belajar Mahasiswa.
Mahasiswa 2. Menentukan tingkat signifikansi
Dengan melihat tabel 17, dilakukan Tingkat signifikansi yang diambil
pengujian statistik dengan langkah- untuk penelitian ini adalah .
langkah sebagai berikut: Pengambilan keputusan
1. Merumuskan Hipotesis Nol berdasarkan probabilitas dengan
Ho: ry.x1 = 0, Pemanfaatan Youtube tingkat signifikan adalah Ho
sebagai Media Ajar tidak berperan ditolak karena: Probabilitas
secara signifikan terhadap Minat 0,000 < 0,05
Belajar Mahasiswa. Kesimpulannya adalah
Ha: ry.x1 ≠ 0, Pemanfaatan Pemanfaatan Youtube sebagai
Youtube sebagai Media Ajar Media Ajar berperan secara
berperan secara signifikan signifikan terhadap Minat Belajar
Mahasiswa.

www.journal.uniga.ac.id 155
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Tabel 18
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi T Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
1 (Const .396 .171 2.313 .023
ant)
X .920 .037 .930 25.00 .000 1.000 1.000
7
a. Dependent Variable: Y2

Peranan Pemanfaatan Youtube sebagai Media Ajar berperan secara


Media Ajar terhadap Motivasi Belajar signifikan terhadap Motivasi
Mahasiswa Belajar Mahasiswa.
Dengan melihat tabel 17, dilakukan
pengujian statistik dengan langkah- Kesimpulan
langkah sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis yang
3. Merumuskan Hipotesis Nol telah dilakukan pada penelitian ini, maka
Ho: ry.x1 = 0, Pemanfaatan Youtube dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
sebagai Media Ajar tidak berperan (1) Tanggapan mahasiswa mengenai
secara signifikan terhadap pemanfaatan Youtube sebagai media ajar
MotivasiBelajar Mahasiswa. dalam belajar Public Speaking adalah
Ha: ry.x1 ≠ 0, Pemanfaatan sangat setuju, ditunjukkan oleh rata-rata
Youtube sebagai Media Ajar skor sebesar 4,45 yang berada pada
berperan secara signifikan interval 4,20-5,00. Artinya, mahasiswa
terhadap Motivasi Belajar sangat setuju dengan pemanfaatan
Mahasiswa. Youtube sebagai media ajar dalam belajar
4. Menentukan tingkat signifikansi Public Speaking. Youtube digunakan
Tingkat signifikansi yang diambil mahasiswa sebagai sarana mencari
untuk penelitian ini adalah 5% . informasi, berita dan hiburan. Selain itu,
Pengambilan keputusan Youtube juga digunakan untuk saling
berdasarkan probabilitas dengan berbagi video. Di kelas Public Speaking,
tingkat signifikan adalah Ho mahasiswa secara individu maupun
ditolak karena: Probabilitas 0,000 elompok diberikan tugas untuk merekam
< 0,05 tugas seperti pidato dan mc yang
Kesimpulannya adalah dilaksanakan di kelas. Kemudian hasil
Pemanfaatan Youtube sebagai rekaman ditugaskan untuk diunggah di

www.journal.uniga.ac.id 156
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Youtube. Hasil wawancara menunjukan transfer materi dan sharing knowledge di


mahasiswa merasa senang dan antusias. kelas. (2) Bagi penelitian yang akan
Karena selain mengerjakan tugas kuliah, datang, yaitu jumlah sampel yang diteliti
mereka juga memiliki kesempatan untuk pada penelitian berikutnya sebaiknya
mengapresiasikan hasil karya di Youtube diperluas untuk dapat melihat lebih jelas
yang dapat dilihat oleh masyarakat luas peranan dari variable X terhadap Y1 dan
pengguna Youtube. Tanggapan mahasiswa Y2.
mengenai minat dalam belajar Public
Speaking adalah sangat berminat, Daftar Pustaka
ditunjukkan oleh rata-rata skor sebesar Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Sosial.
4,45 yang berada pada interval 4,20-5,00. Jakarta: Rineka Cipta.
A.M. Sardiman. (2010). Interaksi dan
Artinya, mahasiswa sangat berminat
Motivasi Belajar Mengajar.
dalam belajar Public Speaking. Tanggapan Jakarta: Rajawali Press.
mahasiswa mengenai motivasi dalam A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan
belajar Public Speaking adalah sangat Motivasi Belajar Mengajar.
termotivasi, ditunjukkan oleh rata-rata Jakarta: Rajawali Press.
skor sebesar 4,46 yang berada pada Bimo, Walgito. (2010). Pengantar
interval 4,20-5,00. Artinya, mahasiswa Psikolog Umum. Yogyakarta:
C.V Andi.
sangat termotivasi dalam belajar Public Dalyono, M. (2009). Psikologi
Speaking. (2) Pemanfaatan Youtube Pendidikan. Jakarta: Rineka
sebagai Media Ajar berperan secara Cipta.
signifikan terhadap Minat Belajar Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan.
Mahasiswa. Pengambilan keputusan Jakarta: Bumi Aksara.
berdasarkan probabilitas dengan tingkat Djamarah, Syaiful Bahri. (2011).
Psikologi Belajar. Jakarta:
signifikan adalah Ho ditolak karena:
Rineka Cipta.
Probabilitas 0,000 < 0,05. (3) Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
Pemanfaatan Youtube sebagai Media Ajar Multivariate Dengan Program
berperan secara signifikan terhadap SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Motivasi Belajar Mahasiswa. Universitas Diponegoro.
Pengambilan keputusan berdasarkan Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum dan
probabilitas dengan tingkat signifikan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
adalah Ho ditolak karena: Probabilitas
Hasibuan, Malayu S.P. (2009).
0,000 < 0,05. Manajemen: Dasar, Pengertian
dan Masalah Edisi Revisi.
Saran Jakarta: Bumi Aksara.
Adapun saran yang dapat diberikan dari Khodijah, Nyayu. (2014). Psikologi
penelitian ini adalah: (1) Bagi Pengajar, Pendidikan. Jakarta: Rajawali
yaitu sebisamungkin untuk selalu Pers.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-
memperbaharui metode ajar, faktor yang Mempengaruhinya.
menggunakan media ajar yang menarik Jakarta: Rineka Cipta..
dan diminati mahasiswa seperti media Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-
sosial Youtube ataupun yang lainnya. Hal Faktor yang Mempengaruhinya.
ini bermanfaat untuk kelancaran proses Jakarta: Rineka Cipta.

www.journal.uniga.ac.id 157
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

Uno B. Hamzah. (2011). Teori Motivasi Augusta, Gardenia. (2018). Pengaruh


dan Pengukurannya Analisis di Penggunaan Smartphone
Bidang Pendidikan. Jakarta: PT. terhadap Prestasi Belajar
Bumi Aksara. Mahasiswa melalui Motivasi
Zulganef. (2008). Metode Penelitian Belajar. Skripsi. Universitas
Sosial dan Bisnis, Cetakan Sanata Dharma,Yogyakarta,
Pertama. Yogyakarta: Graha Indonesia.
Ilmu. Sianipar, Aritas Puica. (2011).
Pemanfaatan Youtube di
Artikel Jurnal: Kalangan Mahasiswa. Skripsi.
Iwantara, I.W., Sadia, I.W., dan Suma, I Universitas Sumatera Utara,
K. (2014). Pengaruh Penggunaan Medan, Indonesia.
Media Video Youtube dalam
Pembelajaran IPA terhadap Ucapan Terimakasih
Motivasi Belajar dan Pemahaman Alhamdulillah penulis ucapkan syukur ke
Konsep Siswa. e-Journal hadirat Allah SWT atas kesempatan dan
Program Pascasarjana kekuatan yang diberikan atas
Universitas Pendidikan Ganesha, terselesaikannya jurnal ini. Selain itu,
Volume 4 Tahun 2014. dalam penyelesaian jurnal ini penulis
banyak mendapat bantuan dan perhatian
Artikel media online:
yang tidak terhingga dari berbagai pihak.
Yusuf, O. (2018, Mei 4). Berapa Banyak
Untuk itu pada kesempatan ini penulis
Orang yang Menonton YouTube
Setiap Harinya?. Kompas. menyampaikan terima kasih kepada:
Diperoleh dari 1. Prof. Dr. Hj. Ummu Salamah, M.S,
https://tekno.kompas.com/read/20 selaku Dekan Universitas Garut.
18/05/04/14250087/berapa- 2. Dr. Zikri Fachrul Nurhadi, S.T, M.Si,
banyak-orang-yang-menonton- selaku Ketua Program Studi Ilmu
youtube-setiap-harinya-. Komunikasi Universitas Garut.
Dwi Prihadi, Susetyo. (2015, Februari 15). 3. Dr. Ido Prijana Hadi, M.Si, selaku
Youtube dalam Angka-Angka. mitra bebestari Jurnal Komunikasi
CNN Indonesia. Diperoleh dari Universitas Garut.
https://www.cnnindonesia.com/te 4. Fransiska Dewi, S.E, M.M, selaku istri
knologi/20150214143544-185- penulis yang selalu memberikan
32127/youtube-dalam-angka-
dukungan dalam penyelesaian jurnal
angka
ini.
Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan 5. Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
Penelitian: Universitas Garut Konsentrasi Public
Farid, Cepi Saepul. ( 2017). Pengaruh Relations yang selaku responden dalam
Pemanfaatan Program jurnal ini.
Keagamaan pada Youtube 6. Para dosen dan staf Fakultas Ilmu
terhadap Peningkatan Prestasi Komunikasi Universitas Garut yang
Belajar Mata Pelajaran Aqidah memberikan dukungan dalam
Siswa Kelas VIII SMP penyelesaian jurnal ini.
Muhammadiyah 3 Yogyakarta Penulis menyadari bahwa masih
Tahun Ajaran 2015-2016. Tesis. terdapat banyak kekurangan dalam jurnal
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,
ini, meskipun telah diusahakan sebaik
Indonesia..
mungkin. Hal ini semata-mata disebabkan

www.journal.uniga.ac.id 158
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Vol. 5; No. 1; Tahun 2019
Halaman 135-159

oleh keterbatasan kemampuan dan


kekhilafan dari penulis, namun penulis
berharap semoga jurnal ini memberi
banyak manfaat dan kontribusi bagi
peneliti lainnya yang ingin
mengembangkan penelitian yang terkait.
Amin.

www.journal.uniga.ac.id 159

Anda mungkin juga menyukai