Disusun oleh :
Dipa Alharitsi
Isyfina Kamilah
Asep Abdurrahman
AL-ANDINA SUKABUMI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah
yang berjudul ‘KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM BAHASA
INDONESIA‘ dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan,
namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi
perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Kata Baku dan
Tidak Baku Dalam Bahasa Indonesia dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami
ucapkan terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan....................................................................................................8
2. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Banyak sekali penggunaan kalimat yang kita gunakan tetapi kita tidak
menyadari kalau penggunaan tersebut kurang tepat dan hal tersebut tanpa kita
sadari merubah makna, penulisan, dan pengucapannya.
Seseorang yang mengetahui suatu kata tetapi tidak mampu merangkanya
berarti tidak mengetahui makna kata tersebut. Dan hal itu bisa menyebabkan
kesalahan dalam penulisan dalam kalimat. Pengaruh bahasa asing dan bahasa
daerah juga menjadi penyebab munculnya kesalahan dalam penyusunan kalimat.
Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai tata bahasa
Indonesia. Maka tidak jarang seseorang merasa kesulitan dalam membedakan kata
baku dan tidak baku.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.4 Syarat – syarat Kalimat Baku
1. Logis.
2. Tidak ada unsur sia-sia (kata tidak diulang-ulang).
3. Tidak terpengaruh bahasa daerah.
4. Subyek jelas.
3
3. Pelesapan Akhiran
Ada dua akhiran yang penggunaanya dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan -i.
yang bisa mengakibatkan kalimat menjadi tidak baku.
Contoh:
1. Akhiran –kan
Mereka memperlihatkan kebaikannya. (Baku)
Mereka memperlihat kebaikannya (Tidak baku)
2. Akhiran –i
Kami saling mencintai. (Baku)
Kami saling mencinta. (Tidak Baku)
4
5. Ketidaktepatan pemilihan kata
6. Penggunaan kata bahasa Jawa
7. Penggunaan kata yang termasuk ragam tidak baku
Contoh :
Ia sedang membuat rak buku. (Baku)
Ia sedang membikin rak buku. (Tidak Baku)
8. Kesalahan Pembentukan Kata
9. Ketidaktepatan Penggunaan bentuk – nya
Contoh :
Atas bantuan saudara , kami ucapkan terima kasih. (Baku)
Atas bantuannya, kami ucapkan terima kasih. (Tidak Baku)
10. Penggunaan Konjungsi Ganda
Contoh :
Karena sakit ia tidak masuk kelas (Baku)
Karena sakit . Maka ia tidak masuk kelas (Tidak Baku)
Meskipun kita tidak berperang , kita harus waspada. (Baku)
Meskipun kita tidak berperang , tetapi kita harus waspada. (Tidak
Baku)
Walaupun keringat membasahi seluruh badan , ia tetap bekerja.
(Baku)
Walaupun keringat membasahi seluruh badan , namun ia tetap
bekerja. (Tidak Baku)
11. Kesalahan Ejaan
2.7 Kata Baku Dalam Berbagai Segi
1. Baku dari Segi Lafal
Lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal yang tidak “menampakkan” lagi
ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing. Lafal yang tidak baku dalam
bahasa lisan pada gilirannya akan muncul pula dalam bahasa tulis karena
penulis terpengaruh oleh lafal bahasa lisan itu.
5
Contoh: Enem = Enam
Gubug = Gubuk
Dudu = Duduk
6
27 Napas Nafas
28 Nasihat Nasehat
29 Objek Obyek
30 Provinsi Propinsi, Profinsi
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal
atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan.
Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata
baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan,
gramatika, dan kenasionalan-nya. Kalimat baku harus logis, subyek jelas, tidak
7
ada unsur sia-sia, dan tidak terpengaruh bahasa daerah. Definisi baku dibedakan
dari segi lafal, ejaan, gramatikal, dan nasional. Adapun sebab-sebab ketidak
bakuan diantaranya adalah kesalahan dalam pelesapan imbuhan awalan dan
akhiran, pemborosan kata, pengunaan bahasa jawa, kesalahan pembentukan kata,
dan ketidaktepatan pemilihan kata.
Kata baku memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan konteks kalmat yang
dipakai, tidak tekontaminasi, tidak rancu, eksplisit, dan tidak termasuk daalam
ragam percakapan
2. Saran
Sebaiknya kita lebih peka dalam menggunakan bahasa indonesia agar
sesuai dengan kaidah yang diberlakukan. Disamping mempertahankan kaidah
bahasa Indonesia yang berlaku, juga sebagai bahasa kebanggaan kita karena
mampu menyatukan ribuan pulau dan etnis dari sabang sampai merauke.
DAFTAR PUSTAKA
https://3mhz.wordpress.com/2013/12/07/makalah-kata-baku-dan-tidak-baku/