Disusun oleh :
Isyfina Kamilah
Siska Franida
Muhammad
AL-ANDINA SUKABUMI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Bissmillahirahmaanirrahiim,
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Demokrasi
Indonesia dan Negara Hukum. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan
kerjasama kelompok kami sehingga dapat mempercepat pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah Demokrasi Indonesia dan
Negara Hukum dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara hukumyang berkedaulatan rakyat dan merupakan
negara kesatuan yang berbentuk Republik. Sebagai negara hukum, maka
Indonesia harus memenuhi konsep negara hukum pada umumnya di dunia
yaitu sebagai negara berdasarkan konstitusional, menganut asas demokraasi,
mengakui dan melindungi hak asasi manusia, serta peradilan yang bebas dan
tidak memihak.
Berdasarkan hukum dan paham demokrasi itulah negara Indonesia
menganut sistem pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat atau biasa
dikenal dengan istilah sistem pemerintahan “demokrasi”.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pembatasan pemerintahan secara konstitusional, Pluralisme Sosial, Ekonomi dan
politik, dan Nilai-nilai toleransi, Pragmatisme, Kerjasama dan mufakat.”
Negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehen
dak dan kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut organisasi, ia berarti
suatu pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau asas
persetujuan rakyat karena kedaulatan berada ditangan rakyat.
3
2. Demokrasi Pancasila Terpimpin
4
Jadi Demokrasi Pancasila berpangkal tolak dari kekeluargaan dan gotong-royong.
Dengan demikian dalam demokrasi Pancasila nilai-nilai perbedaan tetap
dipelihara sebagai sebuah kekayaan dan anugerah Tuhan YME.
Apabila kita kaji ciri dan prinsip demokrasi Pancasila, dapat dikatakan
bahwa demokrasi Pancasila tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi
konstitusional. Namun demikian, praktek demokrasi yang dijalankan pada masa
Orde Baru masih terdapat berbagai penyimpangan yang tidak sejalan dengan ciri
dan prinsip demokrasi Pancasila. Penyimpangan tersebut secara transparan
terungkap setelah munculnya gerakan "Reformasi" dan jatuhnya kekuasaan Orde
Baru.
4. Demokrasi pada Orde Reformasi
5
kemanfaatan, dan kepastian. Oleh karena itu di negara hukum, hukum harus tidak
boleh mengabaikan “rasa keadilan masyarakat”. Negara-negara komunis atau
negara otoriter memiliki konstitusi tetapi menolak gagasan tentang
konstitusionalisme, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai negara hukum dalam
arti sesungguhnya. Dalam negara hukum nantinya akan terdapat satu kesatuan
sistem hukum yang berpuncak pada konstitusi atau undang-undang dasar. Negara
tidak campur tangan secara banyak terhadap urusan dan kepentingan warga
negara. Namun seiring perkembangan zaman, negara hukum formil berkembang
menjadi negara hukum materiil yang berarti negara yang pemerintahannya
memiliki keleluasaan untuk turut campur tangan dalam urusan warga dengan
dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.
Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.
6
merubah dan memutuskan undang-undang; Tugas, Fungsi, dan Wewenang
DPR untuk mengusulkan undang-undang; serta Wewenang Mahkamah Konstitusi
Menurut UUD 1945 untuk mengatur perselisihan yang terjadi karena pemilihan
umum, dan lain sebagai nya.
3. Memiliki sistem peradilan yang bebas serta tidak memihak
Peradilan dalam negara hukum haruslah bebas dan tidak bias atau tidak
memihak. Peradilan disini adalah termasuk hakim, jaksa, petugas administrasi
pengadilan, dan tentu saja hukum yang ditetapkan. Akan tetapi, akhir – akhir ini
di Indonesia sering terjadi kasus yang melibatkan pejabat peradilan seperti jaksa
dan hakim yang menerima suap atau gratifikasi saat menangani sebuah kasus.
Tidak hanya di tingkat daerah, hal tersebut juga terjadi di area pemerintahan
pusat. Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia adalah negara hukum yang
seharusnya memiliki sistem peradilan yang independen. Hal tersebut tentu saja
telah mencoreng nama baik peradilan di Indonesia.
4. Semuanya mempunyai persamaan kedudukan di muka hukum
Di negara hukum, semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di
muka hukum. Baik itu pejabat, orang kaya, maupun rakyat jelata, semua akan
dihukum apabila melakukan kesalahan atau pelanggaran terhadap hukum.
Perlakuan yang sama juga akan diterapkan selama mereka menjalani proses
hukum.
Sayangnya, belakangan ini di Indonesia, kita bisa menemukan beberapa kasus
dimana para pejabat tinggi negara melakukan pelanggaran hukum, namun
mendapat keistimewaan dalam masa menjalani hukuman. Antara lain, sel dengan
fasilitias khusus yang beberapa tahun lalu ditemukan pada salah satu elit politik
yang mengubah hotel prodeo menjadi hotel bintang lima. Selain itu, kita juga
pernah mengetahui adanya salah seorang pejabat tinggi dirjen perpajakan yang
bisa keluar masuk penjara selama masa hukuman dan mendapat kesempatan untuk
bisa berlibur di berapa tempat wisata di Indonesia.
5. Terdapat peradilan pidana dan perdata
Di Indonesia, kita mengenal ada dua macam peradilan. Peradilan tersebut
adalah peradilan pidana yang menyangkut pelanggaran kepentingan orang banyak
7
dan peradilan perdata yang membahasa masalah antara orang perorangan. Dalam
hukum perdata, Indonesia membahas beberapa masalah yang berhubungan dengan
hukum perdata, antara lain hukum tentang diri seseorang, hukum keluarga, hukum
kekayaan, dan hukum waris. Proses Peradilan Pidana dan Perdata di
Indonesia ini juga menjadi salah satu ciri – ciri umum negara hukum di
indonesia. oleh karena itu, di Indonesia pun dikenal dengan adanya hukum pidana
dengan hukum perdata.
6. Ada kebebasan berpendapat
Kebebasan berpendapat bagi warga negara dijamin dalam negara hukum.
Seperti halnya di Indonesia, kebebasan berpendapat diatur dalam konstitusi resmi
Indonesia, yaitu Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Lebih khususnya, undang – undang tentang kebebasan berpendapat tersebut
tercantum dalam pasal 28 Undang – Undang Dasar 1945.
Oleh karena, itu, rakyat Indonesia memiliki kebebasan untuk berpendapat
dalam bentuk apapun demi perbaikan dan kemajuan bangsa dan negara. Pendapat
atau aspirasi tersebut bisa diwujudkan dalam sebuah usulan dari anggota
perwakilan rakyat, kegiatan yang menjadi program sebuah kelompok, maupun
tulisan dan tindakan melalui media elektronik yang saat ini telah sangat
berkembang dan mudah diakses oleh semua kalangan. Akan tetapi, kebebasan
tersebut bukan berarti warga negara bisa berbicara semau sendiri mengungkapkan
pendapat dan kritiknya. Semua itu harus disertai dengan bukti dan alasan yang
rasional.
8
3. Kedaulatan rakyat atau Prinsip Demokrasi;
4. Prinsip kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 (1)
UUD 1945)
5. Adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan DPR);
6. Sistem pemerintahannya adalah Presidensiil;
7. Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif);
8. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpahdarah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, danikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadidan keadilan sosial; dan9. Adanya jaminan akan
hak asasi dan kewajiban dasar manusia (Pasal 28 A-J UUD1945).
9
BAB III
KESIMPULAN
Perkembangan demokrasi dalam negara-kebangsaan Indonesia dapat
dikembalikan pada dinamika kehidupan bernegara Indonesia sejak Proklamasi
Kemerdekaan sampai saat ini, dengan mengacu kepada konstitusi tertulis yang
pernah dan sedang berlaku, yakni UUD 1945, Konstitusi RIS, dan UUDS 1950,
serta praksis kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang menjadi dampak
langsung dan dampak pengiring dari berlakunya setiap konstitusi serta dampak
perkembangan internasional pada setiap jamannya itu. Pelaksananaa demokrasi di
Indonesia bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia, yaitu
mewujudkan tujuan nasional. Pelaksanaan demokrasi juga diarahkan untuk
membangun civil society (masyarakat madani) di mana di dalamnya peran serta
masyrakat dalam penyelenggaraan negara sangatlah besar, dalam masyarakat
madani partisipasi dan kemandirian masyarakat sangat diperlukan untuk
mensukseskan tujuan pembangunan nasional, khususnya dan umumnya tujuan
negara.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Pengarang : Dr. H. Muhammad Rakhmat., SH., MH.