Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA


Dosen Pembimbing : Paramitha Ratna Gayatri, S.kep,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. MAKHSONA SONIA (10218045)


2. MAULANA AKBAR ARTANTO (10218047)
3. NELLA SARI (10218055)
4. PYTA WAHYUNI (10218062)
5. SUKMAWATI PERMATASARI (10218071)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2019 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami
yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA” dengan baik dan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu
dosen yang sudah membimbing kami dan membantu dalam proses pembuatan makalah ini
serta kepada teman-teman yang sudah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah,
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
kekurangan baik dari segi bahasa maupun materi. Oleh sebab itu kami mengharapkan kepada
pembaca agar memberikan saran dan kritiknya demi kebaikan kami dan makalah yang telah
kmi susun. Akihir kata dari kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca dan dapat menambah pengetahuan kepada pembaca yang membutuhkan.

Kediri, 20 Januari 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Keluarga
2.2. Tipe Keluarga
2.3. Tahap Perkembangan Keluarga
2.4. Konsep Ibu Hamil
2.5. Definisi Anemia Pada Ibu Hamil
2.6. Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil
2.7. Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil
2.8. Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil
2.9. Pemeriksaan Penunjang Anemia Pada Ibu Hamil
2.10. Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
2.11. Asuhan Keperawatan
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Anemia pada ibu hamil disebut Potential Danger To Mother and Children
(potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian
serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan.
Anemia merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Anemia pada ibu
hamil disebabkan karena masih kurang dan rendahnya asupan gizi, dan juga dapat
disebabkan karena ketidaktahuan tentang pola makan yang benar (Ristica, 2013).
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia gizi besi,
hal ini disebabkan kurangnya asupan zat besi dalam makanan karena gangguan
absorbsi, gangguan penggunaan atau perdarahan. Kekurangan zat besi pada
kehamilan ibu dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin
baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat menimbulkan kematian janin di
dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR),
anemia pada bayi yang dilahirkan (Roosleyn, 2016) .
Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa
upaya kesehatan bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan
generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas, serta dapat menurunkan angka kematian
ibu dan bayi. Upaya kesehatan sebagaimana di maksud pada undang-undang tersebut
meliputi upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif. Upaya pemeliharaan
kesehatan harus di mulai sejak janin masih dalam kandungan dengan meningkatkan
nutrisi dan asupan gizi selama kehamilan (Juwita, 2018).
1.2. Rumusan masalah
1. Bagaimana Definisi Keluarga ?
2. Bagaimana Tipe Keluarga ?
3. Bagaimana Tahap Perkembangan Keluarga ?
4. Bagaimana Konsep Ibu Hamil ?
5. Bagaimana Definisi Anemia Pada Ibu Hamil ?
6. Bagaimana Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil ?
7. Bagaimana Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil ?
8. Bagaimana Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil ?
9. Bagaimana Pemeriksaan Penunjang Anemia Pada Ibu Hamil ?
10. Bagaimana Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil ?
11. Bagaimana Asuhan Keperawatan ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Keluarga
2. Mengetahui Tipe Keluarga
3. Mengetahui Tahap Perkembangan Keluarga
4. Mengetahui Konsep Ibu Hamil
5. Mengetahui Definisi Anemia Pada Ibu Hamil
6. Mengetahui Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil
7. Mengetahui Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil
8. Mengetahui Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil
9. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Anemia Pada Ibu Hamil
10. Mengetahui Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
11. Mengetahui Asuhan Keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keluarga


Keluarga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan darah,
adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan sosial (hidup bersama) dan adanya
hubungan psikologi (ikatan emosional) (Hanson 2001, dalam Doane & Varcoe, 2005).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall
dan Logan, 1986 dalam Friedman, 1998).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan
saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI,1988).

2.2 Tipe Keluarga


1. The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan
anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
2. The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri atas suami dan istri
tanpa anak. Hal yang perlu Anda ketahui, keluarga ini mungkin belum mempunyai
anak atau tidak mempunyai anak, jadi ketika nanti Anda melakukan pengkajian data
dan ditemukan tipe keluarga ini perlu Anda klarifikasi lagi datanya.
3. Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan anak (kandung
atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
4. Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang dewasa. Tipe ini
dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak menikah atau tidak mempunyai suami.
5. Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah keluarga lain,
seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Tipe keluarga ini banyak dianut
oleh keluarga Indonesia terutama di daerah pedesaan.
6. Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah (baik
suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah membangun karir sendiri atau
sudah menikah.
7. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan
dan menggunakan barang-barang pelayanan, seperti dapur dan kamar mandi yang
sama.
2.3 Tahap Perkembangan Keluarga
1. Keluarga baru menikah atau pemula
Tugas perkembangannya adalah:
a. membangun perkawinan yang saling memuaskan;
b. membina hubungan persaudaraan, teman, dan kelompok sosial;
c. mendiskusikan rencana memiliki anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang kedua adalah keluarga dengan anak baru lahir.
Tugas perkembangannya adalah:
a. membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap mengintegrasikan
bayi yang baru lahir ke dalam keluarga;
b. rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga;
c. mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
d. memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-
peran orang tua dan kakek nenek.
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
a. memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain, privasi,
dan keamanan;
b. mensosialisasikan anak;
c. mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
yang lain;
d. mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar keluarga.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
a. mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
hubungan dengan teman sebaya yang sehat;
b. mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
c. memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
5. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangannya adalah:
a. menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri;
b. memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
c. berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
6. Keluarga melepas anak usia dewasa muda
Tugas perkembangannya adalah:
a. memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak;
b. melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan;
c. membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri.
7. Keluarga dengan usia pertengahan
Tugas perkembangannya adalah:
a. menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan;
b. mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang
tua lansia dan anak-anak;
c. memperkokoh hubungan perkawinan.
8. Keluarga dengan usia lanjut
Tugas perkembangannya adalah:
a. mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan;
b. menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun;
c. mempertahankan hubungan perkawinan;
d. menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan;
e. mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi;
f. meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan hidup).
2.4 Konsep Ibu Hamil
Kehamilan adalah masa dimulai dari saat konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT.
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan/trismester, yaitu trismester pertama pada usia
kehamilan 3 bulan pertama, trismester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
trismester ketiga dari bulan ketujuh sampai bulan kesembilan (Depkes RI, 2007).
Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, sistem
respirasi, sistem traktus urinarus, sirkulasi darah, serta perubahan psikologis. Selain
menyebabkan perubahan fisik dan psikologis dari ibu, kehamilan juga menyebabkan
perubahan sosial di dalam keluarga dalam menyambut anggota keluarga baru. Kehamilan
pada umumnya berkembang normal, namun kadang tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, sulit di prediksi apakah ibu akan bermasalah selama kehamilan atau baik-
baik saja (Varney, 2007).

2.5 Definisi Anemia pada Ibu Hamil


Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin
kurang dari normal. Anemia merupakan kondisi kadar hemoglobin dalam darah ibu
hamil tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Standar
untuk menetapkan anemia berbeda-beda antar kelompok, pada wanita usia subur Hb
<12,0 g/dl dikatakan anemia, sedangkan pada ibu hamil dikatakan anemia apabila Hb
<11,0 g/Dl. Anemia kehamilann merupakan peningkatan kadar cairan plasma selama
kehamilan mengencerkan darah (hemodilusi) yang dapat tercermin sebagai anemia.
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia gizi besi, hal ini
disebabkan kurangnya asupan zat besi dalam makanan karena gangguan absorbsi,
gangguan penggunaan atau perdarahan (Rizka Angrainy, 2017). Anemia ditandai dengan
beberapa gejala yaitu sering lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang dan wajah
pucat. Hal ini dapat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang penyakit dan mengakibatkan menurunnya aktivitas dan kurang konsentrasi
(Ristica, 2013).
2.6 Etiologi Anemia pada Ibu Hamil
1. Anemia defisiensi besi
Adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral Fe sebagai bahan yang
diperlukan untuk pematangan eritrosit. Disebabkan karena:
a. Diet yang tidak mencukupi
b. Absorbsi yang menurun
c. Kebutuhan yang meningkat pada ke hamilan/lantasi
d. Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, dan donor darah
e. Hemoglobinuaria
f. Penyimpanan besi yang kurang seperti pada hemosiderosis paru
2. Anemia penyakit kronik
Adalah anemia yang disebabkan oleh berbagai penyakit infeksi-infeksi kronik (seperti
abses, empisema dan lain-lain) dan neoplasma (seperti limfoma, nekrosis jaringan).
3. Anemiama krositik
a. Defisiensi vitamin B12/pernisiosa
b. Absorbsi vit B12 menurun
c. Defisiensi asamfolat
d. Gangguan metabolisme asamfolat
4. Anemia karena perdarahan
Karena adanya pengeluaran darah yang sedikitsedikit atau cukup banyak yang baik
diketahui/tidak.
5. Anemia hemolitik
a. Intrinsik
1) Kelainan membran seperti sferositosis hereditis, hemoglobinuria makturnal
pamosimal.
2) Kelainan glikolisis
3) Kelainan enzim, seperti defisiensi glukosa -6 fosfat dehidrogenase (GEDP)
b. Ektrinsik
1) Gangguan sistemimun
2) Infeksi
3) Luka bakar
6. Anemia aplastic
Penyebabnya bisa kongenital (jarang), idiopatik (kemungkinan autoimun) LES,
kemoterapi, radioterapi, toksin seperti berzen, foluen, insektisid. Obat-obatan seperti
kloramfenikol, sulfenomid analgesik, anti epileptik (hidantoin), pasca hepatisis.

2.7 Manifestasi Klinis Anemia pada Ibu Hamil


1. Tanda-tanda
a. Pucat
b. Takikardia
c. Tekanan nadi yang melebar dengan pulsasikapiler
d. Murhoemik, tanda-tanda jantungkongestif
e. Perdarahan
f. Penonjolan retina
g. Demam ringan
h. Gangguan fungsi ginjal ringan
2. Gejala
a. Mudah lelah, dispnea
b. Palpitasi, angina
c. Sakit kepala, vertigo, kepala terasaringan
d. Gangguan penglihatan, perasaanmengantuk
e. Anoreksia nausea, gangguanpencernaan
f. Hilangnya lipidos
3. Gejala umum anemia adalah rasa lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging
(tinitus), mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak nafas dan dispepsia, serta
konjungtiva anemis.

2.8 Patofisiologi Anemia pada Ibu Hamil


Anemia pada kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi mencapai kurang lebih
95%. Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi besi karena pada kehamilan
kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropoietin.
Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun
peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan
dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb)
akibat hemodilusi. Cadangan zat besi pada wanita yang hamil dapat rendah karena
menstruasi dan diet yang buruk.
Kehamilan dapat meningkatkan kebutuhan zat besi sebanyak dua atau tiga kali lipat.
Zat besi diperlukan untuk produksi sel darah merah ekstra, untuk enzim tertentu yang
dibutuhkan untuk jaringan, janin dan plasenta, dan untuk mengganti peningkatan
kehilangan harian yang normal. Kebutuhan zat besi yang tidak terpenuhi selama
kehamilan dapat menimbulkan konsekuensi anemia defisiensi besi sehingga dapat
membawa pengaruh buruk pada ibu maupun janin, hal ini dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi kehamilan dan persalinan.

2.9 Pemeriksaan Penunjang Anemia pada Ibu Hamil


1. Anemia aplastik
Pemeriksaan laboratorium:
a. Sel darahmerah
b. Laju endapandarah
c. Sumsum tulang
2. Anemia hemolitik
Pemeriksaan laboratorium
a. Peningkatan jumlahretikulasi
b. Peningkatan kerapuhan sel darahmerah
c. Pemendekan masa hiduperitrosit
d. Peningkatan bilirubin
3. Anemia megaloblastik
a. Anemia absorbsi vitaminB12
b. Endoscopi
4. Anemia defisiensi zatbesi
a. Morfologi sel darahmerah
b. Jumlah besi dalam serum dan ferritin
2.10 Komplikasi Anemia pada Ibu Hamil
Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan abortus, partus prematurus, partus
lama, retensio plasenta, perdarahan postpartum karena atonia uteri, syok, infeksi
intrapartum maupun postpartum. Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4
g/dl dapat menyebabkan dekompensasi kordis. Akibat anemia terhadap janin dapat
menyebabkan terjadinya kematian janin intrauterin, kelahiran dengan anemia, dapat
terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal. Ibu
hamil dengan kadar hemoglobin (Hb) <8 g/dL dikaitkan dengan peningkatan risiko
berat lahir rendah dan bayi kecil untuk usia kehamilan. Anemia defisiensi besi selama
kehamilan diketahui menjadi faktor risiko kelahiran premature.meningkatkan risiko
terjadinya perdarahan postpartum dan kematian perinatal. Pada wanita hamil, anemia
meningkatkan risiko kematian ibu dan anak dan memiliki konsekuensi negatif pada
kognitif dan fisik pengembangan anak-anak dan produktivitas kerja. Anemia pada
kehamilan dikaitkan dengan hasil kehamilan yang merugikan. Manifestasi klinisnya
meliputi pembatasan pertumbuhan janin, persalinan prematur, berat lahir rendah,
gangguan laktasi, interaksi yang buruk ibu atau bayi, depresi post partum, dan
meningkatkan kematian janin dan neonatal (Desia, 2018).

2.11. Asuhan Keperawatan


Tn. A (30 tahun) tinggal bersama istrinya Ny. D (28 tahun) yang saat ini
sedang mengandung anak pertama. Kehamilan Ny. D sekarang memasuki trisemester
II. Ny. D tampak pucat dan lemas. Saat dilakukan pengkajian Ny. D mengaku baru 1x
memeriksakan kehamilannya di puskesmas, dan menurut hasil pemeriksaan Ny. D
menderita anemia. Ny. D mengeluh badannya lemas, pusing dan sering kelelahan saat
beraktivitas. Ny. D mengatakan jarang makan makanan yang bergizi yang berguna
untuk perkembangan janinnya dengan alasan kurang begitu paham tentang nutrisi
yang baik untuk ibu hamil. Tn. A dan Ny. D mengatakan bingung atau kurang paham
tentang penyebab, gejala, dan cara mencegah anemia padaibu hamil.
Hasil pemeriksaan : Kesadaran: composmetis, Konjungtiva: anemis, BB = 60 kg, TB
= 152 cm, TD = 100/80 mmHg, Nadi = 80x/menit, RR = 24x/menit, S = 36,5°C, Hb =
9,4 gr/dl (ibu hamil Hb =11-16 gr/dl).
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 1

A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin
kurang dari normal. Anemia pada ibu hamil disebut Potential Danger To Mother and
Children (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan.
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan.
Pengkajian tehadap kesehatan pasien sangat diperlukan dalam menindaklanjuti suatu
intervensi keperawatan kepada pasien. Dengan adanya pengkajian yang menyeluruh maka
intervensi keperawatan kepada pasien akan semakin optimal, hal ini di awali dengan
menetapkan kapan gejala mulai timbul, menetapkan kapan gejala timbul, apa yang menjadi
pencetusnya, apa yang dapat menghilangkan atau meringankan gejala tersebut dan apa yang
memperburuk gejala adalah bagian dari pengkajian, juga mengidentifikasi setiap riwayat
alergi atau adanya penyakit yang timbul bersamaan.

B. Tujuan
1. TujuanUmum
Untuk mendapatkan data pada keluarga sehingga dapat dirumuskan masalah
keperawatan pada keluargai.
2. TujuanKhusus
a. Mengetahui Data sosial keluarga
b. Mengetahui Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Mengetahui Konsep ibu hamil
d. Mengetahui Penyakit anemia pada ibu hamil
e. Mengetahui Maniefstasi klinis anemia pada ibu hamil
f. Mengetahui Pemeriksaan fisik

C. RancanganKegiatan
1. Metode : Wawancara dan observasi
2. Media dan Alat : Alat tulis, instrumen pengkajian, dan alat pemeriksaan fisik.
3. Sasaran : Keluarga Tn. A
4. Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Tn.A
6. Waktu : 08.00 WIB
7. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien / Keluarga
.
1 5 menit Orientasi
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Mengingat kontrak 3. Menyepakati kontrak
waktu dan tujuan waktu & tujuan
pertemuan pertemuan
4. Menanyakan kesediaan 4. Keluarga bersedia
keluarga
2 30 menit Kerja
1. Melakukan pengkajian 1. Mendengarkan dan
tentang : menyimak
g. Data sosial keluarga 2. Menanggapi
h. Riwayat dan tahap 3. Menjawab pertanyaan
perkembangan
keluarga
i. Konsep ibu hamil
j. Penyakit anemia
pada ibu hamil
k. Maniefstasi klinis
anemia pada ibu
hamil
l. Pemeriksaan fisik
m.Harapan keluarga
n. Memberi pujian dan
semangat pada hal –
hal positif yang ada
dalam keluarga
3 10 menit Terminasi
1. Menyampaikan 1. Mendengarkan
kesimpulan 2. Menyetujui kontrak
2. Menyusun kontrak selanjutnya
selanjutnya 3. Menjawab salam
3. Menjelaskan tujuan
kontrak yang akan
datang
4. Mengucapkan salam

8. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga Ny. D

: Perawat

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga bersedia menerima mahasiswa
c. Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
2. Kriteria evaluasi proses
a. Keluarga dapat menyambut dengan ramah
b. Situasi mendukung tidak ada gangguan
c. Keluarga dapat berpartisi pasiaktif selama kegiatan
d. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
3. Kriteria evaluasi hasil
a. Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan TUK minimal 80% dapat terkaji
A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA

a. Identitas Kepala Keluarga :


Nama : Tn. A Pendidikan : SMA

Umur : 30 tahun Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam Alamat : Jl. Raya brenggolo

Suku : Jawa No.Telp : 085815502181

b. Komposisi Keluarga
No. Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pendidika Status
n kes
1. Tn. A L 30 Suami Wiraswasta SMA Sehat
2. Ny. D P 28 Istri Ibu rumah SMA Sakit
tangga

c. Genogram

30 28

Keterangan :

Dari genogram di atas diketahui bahwa Ny. D usia 28 tahun adalah seorang istri dari Tn.
A (30 tahun). Tn. A dan Ny. D merupakan keluarga yang baru menikah dan saat ini Ny. D
mengandung anak pertamanya. Hubungan dan komunikasi yang terjalin dalam keluarga
Tn. A sangat baik. Yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga Tn. A
adalah Tn. A sendiri melalui kesepakatan bersama Ny. D.

d. Type Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti yang anggota keluarganya terdiri
dari suami dan istri.
e. Suku Bangsa
1) Tn. A mengatakan keluarganya adalah asli suku Jawa yang berkebangsaan
Indonesia serta tidak ada kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.
2) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa jawa. Jika berbicara
dengan istri atau suami keluarga menggunakan bahasa jawa, namun jika berbicara
dengan tetangga keluar menggunakan bahasa Indonesia.
3) Kondisi sekitar rumah sangat berdekatan dengan tetangganya. Tidak ada warga
Negara asing yang berdomisili di sekitar rumah.
4) Keluarga Tn. A cukup familiar dengan keluarga-keluarga yang lain.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Tn. A mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada perbedaan keyakinan
semua beragama Islam. Tn. A mengatakan agama sangat penting karena agama
merupakan bekal kita untuk kehidupan di akhirat nanti.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sering keluarga tampak bersosialisasi dengan keluarga lain disekitar. Keluarga
tergolong ramah dengan orang-orang sekitar. Menurut Tn. A sumber penghasilan
keluarga berasal dari Tn. A bekerja sebagai karyawan pabrik, penghasilan berkisar
antara ± Rp. 500.000,-/bulan. Dan penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
Rekreasi keluarga
Keluarga Tn. A jarang melakukan rekreasi, dan keluarga tidak pernah pergi ke
tempat hiburan atau ke tempat rekreasi. Tn. A mengatakan sesekali jika ada waktu
luang keluarga pergi berkumpul dirumah orang tua Tn. A yang kebetulan jaraknya
yang tidak begitu jauh dari rumah Tn. A. Dan terkadang biasanya jalan-jalan sore
sekitar rumah sudah dianggap seperti rekreasi.
II. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

a. Riwayat Kesehatan Keluarga 6 bulan terakhir


Ny. D mengatakan usianya saat ini 28 tahun dan sedang hamil trimester ke II. Ny.
D mengatakan baru 1 kali memeriksakan kehamilannya ke pukesmas terdekat. Ny. D
tampak pucat dan lemas. Saat dilakukan pengkajian Ny. D mengaku baru 1x
memeriksakan kehamilannya di puskesmas, dan menurut hasil pemeriksaan Ny. D
menderita anemia. Ny. D mengeluh badannya lemas, pusing dan sering kelelahan saat
beraktivitas. Ny. D mengatakan jarang makan makanan yang bergizi yang berguna
untuk perkembangan janinnya dengan alasan kurang begitu paham tentang nutrisi
yang baik untuk ibu hamil. Tn. A dan Ny. D mengatakan bingung atau kurang paham
tentang penyebab, gejala, dan cara mencegah anemia padaibu hamil.

III. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan ibu hamil, ini
ditandai oleh Ny. D yang sedang hamil memasuki trimester ke II.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Keluarga Tn. A saat ini sudah memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan tahap
perkembangan keluarga saat ini.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. A mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keurunan ataupun penyakit
menular seperti kencing manis, TBC, jantung, hepatitis, hipertensi. Apabila anggota
keluarga sakit, keluarga biasanya hanya membeli obat di apotik terdekat.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. A mengatakan, keluarga Tn. A ataupun keluarga Ny. D tidak mempunyai riwayat
pennyakit yang berbahaya seperti kencing manis, TBC, jantung, hipertensi, hepatitis.

III.PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati Tn. A dan istrinya adalah milik pribadi. Kondisi rumah
permanen dengan lantai yang disemen, luas rumah ± 6x5 m2 dan terdiri dari lima
ruangan yaitu, teras, ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Dinding
rumah terbuat dari papan. Rumah tidak mempunyai ventilasi yang cukup sehingga
cahaya tidak bebas masuk ke dalam rumah, penempatan barang – barang kurang
teratur, sumber air minum keluarga berasal dari ledeng. Rumah Tn. A cukup rapat
dengan rumah tetangga, dengan kondisi yang cukup bising suara music dari rumah
tetangga sangat jelas terdengar di rumah Tn. A. Menurut Ny. D karena kondisi rumah
yang demikian dia susah untuk beristirahat dirambah lagi kondisi kamar yang panas
dan pengap.
Denah rumah Tn. A :

5
1
2

Keterangan :

1. Teras
2. Ruang tamu
3. Kamar tidur
4. Kamar mandi
5. Dapur

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Tn. A mengatakan bahwa hubungan keluarganya dengan masyarakat lainnya cukup
hrmonis, dalam melakukan suatu kegiatan dilakukan dengan gotong royong, jarak
rumah dengan tetangga cukup dekat, disini tidak ada budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. A mengatakan keluarganya sudah tinggal dirumahnya yang sekarang sejak
setahun yang lalu.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. A mengatakan keluarganya sering berkumpul dan berinteraksi dengan sitrinya
pada malam hari setelah makan malam sambil menonton TV. Karena pada siang hari
Tn. A menggunakan waktunya untuk bekerja. Tn. A juga mengatakan dalam keluarga
tidak ada masalah serta konflik dalam berinteraksi.

IV. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola/cara Komunikasi Keluarga


Tn. A mengatakan bahwa ia dan istrinya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
jawa. Komunikasi berlangsung dengan baik dan keluarga menyelesaikan masalah
dengan membicarakan terlebih dahulu.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. A sebagai kepala keluarga adalah pembuat keputusan namun apabila ada masalah
tetap selalu membahasnya terlebih dahulu dengan sang istri.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
Tn. A mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah dan istrinya
Ny.D sebagai ibu rumah tangga.

V. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi Afektif
1. Respon kebutuhan keluarga : Kebutuhan Ny.D tercukupi
2. Saling memperhatikan : Tn. A cukup memperhatikan istrinya meskipun Tn. A
lebih sering berada diluar rumah.
3. Keterpisahan dan keterikatan : keluarga jarang terpisah, hanya pada saat Tn. A
bekerja diluar.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. A mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik,norma budaya dan
perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di keluarga dan yang berlaku di
masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Masalah-masalah kesehatan yang ada didalam keluarga Tn. A yaitu bumil dengan
anemia. Ny. D mengatakan tidak begitu mengetahui mengapa oang hamil harus
memperbanyak makan makanan yang mengandung zat besi seperti sayura, dia
juga tidak tahu bahaya untuk diri dan kandungannya jika anemianya tidak segera
di atasi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Keluaraga mengatakan dengan adanya masalah-masalah kesehatan tersebut, yaitu
bumil dengan disertai anemia tidak begitu dipirkan karena keluarga menganggap
masalah tersebut bukanlah masalah yang serius selain itu apabila harus berobat ke
dokterpun keluarga tidak mampu. Ny. D tidak terlalu mengkahawatirkan
kondisinya saat ini karena menurutnya hal demikian dialami oleh semua ibu
hamil.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. A mengatakan tidak menganggap kondisi istrinya serius namun jika telah
memiliki uang Tn. A ingin segera membawa istrinya ke dokter.
4) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan tidak mengetahui pentingnya ventilasi dan penyinaran
matahari bagi kesehatan lingkungan rumahnya. Keluarga mengatakan setiap
harinya membersihkan rumah tetapi tetap kotor dan udaranya tetap pengap.
Keluarga mengatakan kondisi rumah tidak terlalu dipikirkan karena memang
kondisinya seperti itu
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Keluarga mengatakan jarang menggunakan fasilitas kesehatan, keluarga lebih
sering memilih membeli obat di warung atau apotik jika ada anggota keluarga
yang sakit. Fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga bila
keluarga memiliki uang.
d. Fungsi Reproduksi
Ny. D mengatakan belum pernah menggunakan KB karena keluarga juga tidak
berencana menunda punya anak. Setelah menikah selama setahun Ny. D barulah
mengandung anak pertama.
e. Fungsi Ekonomi
Tn. A mengatakan penghasilan yang didapatkan mampu memenuhi kebutuhan
keluarganya, dari kebutuhan sandang pangan papan. Mampu tercukupi oleh Tn.A
f. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan
Ny. D mengatakan jarang kepuskesmas untuk mengkontrol kandungannya saja dia
baru mlakukan kunjungan 1x.
VI. MASALAH KESEHATAN SPESIFIK
a. Ibu hamil
Riwayat kehamilan Ny. D G1 PO AO, (kehamilan pertama, partus belum pernah dan
abortus tidak pernah). Usia kehamilan saat ini 6 bulan,Ny. D mulai hamil setelah 2
tahun usia perkawinan mereka. Ny. D mengatakan baru 1 kali memeriksakan
kehamilannya ke puskesmas dan sudah mendapat imunisasi TT sekali, penambahan
BB ± 4 kg dan pada waktu memeriksakan kehamilannya ke bidan pernah mendapat
vitamin penambah darah yang menurut anjuran bidan harus sehari sekali namun
sekarang obatnya telah habis.
Ny. D mengatakan tidak mengetahhui tentang bagaimana perawatan kehamilannya, ia
mengatakan kadang-kadang perutnya terasa sakit namun diobati sakitnya dapat hilang
sendiri dan kadang-kadang Ny. D mengeluh pusing dan badannya terasa lemas.
1) Inspeksi muka :
- Tidak ditemukan chloasma gravidarum, konjungtiva anemis, tidak ada oedema
pada muka.
- Dada (buah dada tegangan dan membesar) terlihat pigmentasi pada puting susu,
keadaan puting susu tenggelam dan colostrum belum keluar.
- Pada tungkai tidak ditemukan farises maupun oedema.
2) Palpasi Abdomen :
- Leopold I : TFU setinggi pusat usia janin 20 minggu (lima bulan), pada fundus
teraba keras, bulat dan lunak bokong).
- Leopold II : pungggung janin terletak di bagian perut kanan dan bagian kecil-
kecil (ekstremitas), teraba pada perut sebelah kiri.
- Leopold III : teraba bulat, melenting dan keras (kepala) dan bagian terbawah
masih dapat digoyang-goyangkan.
- Leopold IV : kepala janin belum masuk PAP.

VII. STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Ny. D mengatakan jarang makan makanan yang bergizi yang berguna untuk
perkembangan janinnya dengan alasan kurang begitu paham tentang nutrisi yang baik
untuk ibu hamil. Tn.A dan Ny.D mengatakan bingung atau kurang paham tentan
penyebab, gejala, dan cara mencegah anamia pada ibu hamil.
2. Koping
Ny. D mengatakan hanya bisa bersabar dan tetap berusaha dengan adanya masalah-
masalah yang ada di dalam keluarganya.

VIII. KEADAAN GIZI KELUARGA

1. Pemenuhan gizi :
Makanan yang biasa dikonsumsi nasi putih, tahu, tempe, ikan, kadang-kadang pakai
sayur.
2. Upaya lain :
Tidak ada

IX. PEMERIKSAAN FISIK (masing klg)

a. Identitas

No. Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pendidikan Status


kes
1. Tn. A L 30 Suami Wiraswasta SMA Sehat
2. Ny. D P 28 Istri Wiraswasta SMA Sakit

Tn. R Ny. S
• Kepala (Rambut) : bersih, tidak • Kepala (Rambut) : bersih, tidak
ada ketombe, tidak rontok. ada ketombe, mudah rontok.
• Mata : konjungtiva anemis, sclera • Mata : konjungtiva anemis,
an anikterik. ikterik.
• Hidung : tidak ada secret • Hidung : tidak ada secret.
• Telinga : tidak ada serumen dan • Telinga : tidak ada serumen dan
polip polip.
• Mulut dan gigi : bersih, tidak ada • Mulut dan gigi : bersih, tidak ada
stomatitis dan gigi lengkap. stomatitis, gigi lengkap.
• Leher : tidak ada pembesaran • Leher : tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid. kelenjar thyroid.
• Tonsil : tidak ada pembengkakan. • Tonsil : tidak ada pembengkakan.
• Dada : • Dada :
• Jantung : SI dan S II • Jantung : SI dan SII
• Paru : suara nafas vesikuler • Paru : suara nafas vesikuler
• Bentuk : simetris kanan dan kiri. • Bentuk : simetris kanan dan
• Abdomen : kiri.
• Peristaltic usus : 12x/menit. • Abdomen :
• Acites : tidak ada acites. • Peristaltic usus : 12x/menit.
• Turgor : elastic, tidak ada nyeri • Acites : tidak ada acites.
tekan dan lepas. • Turgor : elastic, tidak ada nyeri
• Ekstremitas : dapat digerakkan tekan dan lepas.
atas dan bawah. • Ekstremitas : dapat digerakkan
• CRT : < 3 detik atas dan bawah.
• Edema : tidak ada edema • CRT : > 3 detik.
• TTV : • Edema : tidak ada edema.
- TD : 120/80 mmHg • TTV :
- Nadi : 82x/menit - TD : 100/80 mmHg
- Suhu : 37°C - Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 25x/menit - Suhu : 36,5°C
- BB : 65 kg - Pernafasan : 24x/menit
• Genital : - - BB : 60 kg
- Hb = 9,4 gr/dl
• Genital : -
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 2

A. Latar Belakang
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga Tn. A masalah keperawatan yang
didapatkan adalah anggota keluarga yaitu Ny. D menderita anemia . Dari hasil pengkajian
Ny. D tampak pucat dan lemas. Ny. D kurang memperhatikan nutrisi dari makanan yang
dimakan saat hamil.

Hasil pengkajian tersebut dianalis untuk menyimpulkan masalah keperawatan, perkembangan


keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, harapan
keluarga dan pemeriksaan fisik yang dikaji secara komprehensif sehingga dapat
menyimpulakan masalah keperawatan.

Masalah keperawatan yang ditemukan harus disepakati bersama keluarga.


Keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan diperlukan partisipasi keluarga terutama
Ny. D Membantu keluarga untuk menyatakan masalah kesehatan secara benar sehingga dapat
memotivasi keluarga untuk melakukan perawatan secara mandiri, pencegahan dan tindakan
promotif secara aktif.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyepakati prioritas masalah keperawatan dan intervensi keperawatan
diharapkan Bp. A dan keluarga dapat menyepakati masalah dan intervensi keperawatan
yang akan dilakukan.
2. Tujuan Khusus
a. Menyepakati intervensi yang akan dilakukan
b. Mengetahui tujuan dari masing – masing intervensi.

C. RancanganKegiatan
1. Metode : Diskusi
2. Media dan Alat : Alat tulis, format prioritas masalah.
3. Sasaran : Keluarga Tn. R
4. Hari/Tanggal : Kamis, 21 januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Tn. R
6. Waktu : 15.00 WIB
7. Strategi pelaksanaan :
No. Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien /
Keluarga
1 5 menit Orientasi
1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Perkenalan
Menerima
3. Mengingat kontrak waktu dan tujuan kunjungan
4. Menanyakan kesediaan keluarga Memperhatikan

5. Memvalidasi keadaan keluarga Memberikan


informasi
2 20 Kerja
menit 1. Menjelaskan pada keluarga prioritas masalah Memperhatikan
yang didapatkan saat pengakjian.
2. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk Klarifikasi
klarifikasi masalah
3. Menawarkan intervensi yang akan dilakukan Menerima
pada keluarga
4. Menyepakati prioritas masalah dan intervensi Menyetujui
yang yang akan dilakukan
3 10 Terminasi
menit 5. Menyampaikan kesimpulan Membuat
6. Menyusun kontrak selanjutnya kesepakatan
7. Menjelaskan tujuan kontrak yang akan datang
Menjawab salam
8. Mengucapkan salam

8. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga Tn. A

: Perawat

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Pre planning disiapkan
b. Alat bantu / media disiapkan
c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
2. Kriteria evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Kriteria evaluasi hasil
a. Keluarga menyepakati masalah kesehatan yang ada dikeluarga dan tindakan
keperawatan yang akan diberikan mahasiswa
b. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
B. ANALISA DATA
no Data Problem Etiologi
1 DO : Defisit pengetahuan kesehatan Ketidak mampuan
- Ny. D tampak cenderung beresiko b.d keluarga dalam
pucat dan lemas. ketidakmampuan keluarga dalam pengetahuan
Saat dilakukan pengetahuan kesehatan untuk kesehatan untuk
pengkajian menjamin kesehatan keluarga d.d menjamin kesehatan
- Ny. D mengaku kurangnya pengetahuan dalam keluarga
baru 1x makanan yang bergizi : kurangnya
memeriksakan nutrisi
kehamilannya di
puskesmas, dan
menurut hasil
pemeriksaan Ny.
D menderita
anemia.
- Ny. D mengeluh
badannya lemas,
pusing dan sering
kelelahan saat
beraktivitas.

DS :
- Ny. D
mengatakan
jarang makan
makanan yang
bergizi yang
berguna untuk
perkembangan
janinnya dengan
alasan kurang
begitu paham
tentang nutrisi
yang baik untuk
ibu hamil.
-
2 DO : Manajemen kesehatan keluarga Ketidak mampuan
- Ny. D mengaku tidak efektif tentang penyakit keluarga dalam
baru 1x anemia b.d ketidak mampuan mengenal masalah
memeriksakan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
kehamilannya di kesehatan keluarga dengan penyakit dengan penyakit
puskesmas, dan anemia d.d kurangnya informasi anemia
menurut hasil mengenai penyakit anemia.
pemeriksaan Ny.
D menderita
anemia.
- Ny. D mengeluh
badannya lemas,
pusing dan sering
kelelahan saat
beraktivitas.

DS :
- Tn. A dan Ny. D
mengatakan
bingung atau
kurang paham
tentang
penyebab, gejala,
dan cara
mencegah
anemia pada ibu
hamil

C. SKORING
Dx : Defisit pengetahuan kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan keluarga
dalam pengetahuan kesehatan untuk menjamin kesehatan keluarga d.d kurangnya
pengetahuan dalam makanan yang bergizi : kurangnya nutrisi.

Kriteria Skor Bobot Nilai Total Pembenaran

Sifat masalah : 3:3×1=1 Masalah yang terjadi


Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1 termasuk aktual bisa

Ancaman kesehatan 2 mengancam kesehatan


karena kurangnya
Keadaan sejahtera 1
pengetahuan kesehatan
Kemungkinan masalah dapat 2:2×2 Masalah bisa diubah
diubah : dengan memberikan
2 2 =2
Skala : Mudah pelayanan kesehatan
1
Sebagian yang baik dan
0
Tidak dapat menambah pengetahuan
Potensial masalah untuk 3:3×1=1 Potensial masalah dapat
dicegah : dicegah tinggi dengan
3 1
Skala : Tinggi mematuhi anjuran
2
Cukup dokter, memperbaiki
1
Rendah pola hidup sehari-hari,
dan pola makan.
Menonjolnya masalah : 2:2×1 Masalah termasuk
Skala : masalah berat dan harus
=1
Masalah berat, harus segera 2 1 segera ditangani.
ditangani
1
Ada masalah, tetapi tidak perlu
0
ditangani
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 4 2/3

Dx : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang penyakit anemia b.d


ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga dengan
penyakit anemia d.d kurangnya informasi mengenai penyakit anemia.

Kriteria Skor Bobot Nilai Total Pembenaran

Sifat masalah : 2 : 3 × 1 = 2/3 Masalah yang terjadi


Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1 termasuk bisa

Ancaman kesehatan 2 mengancam kesehatan


karena kurangnya
Keadaan sejahtera 1
pengetahuan kesehatan
Kemungkinan masalah dapat 1:2×2 Masalah bisa diubah
diubah : dengan memberikan
2 2 =1
Skala : Mudah pelayanan kesehatan
1
Sebagian yang baik dan
0
Tidak dapat menambah pengetahuan
Potensial masalah untuk 3:3×1=1 Potensial masalah dapat
dicegah : dicegah tinggi dengan
3 1
Skala : Tinggi mematuhi anjuran
2
Cukup dokter, memperbaiki
1
Rendah pola hidup sehari-hari,
dan pola makan.
Menonjolnya masalah : 2:2×1 Masalah termasuk
Skala : masalah berat dan harus
=1
Masalah berat, harus segera 2 1 segera ditangani.
ditangani
1
Ada masalah, tetapi tidak perlu
0
ditangani
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 3 2/3

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit pengetahuan kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan keluarga
dalam pengetahuan kesehatan untuk menjamin kesehatan keluarga d.d kurangnya
pengetahuan dalam makanan yang bergizi : kurangnya nutrisi

2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang penyakit anemia b.d ketidak
mampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga dengan penyakit
anemia d.d kurangnya informasi mengenai penyakit anemia.
E. INTERVENSI

No Diagnosa Luaran intervensi


1. Defisit pengetahuan Setelah diberikan 1. Edukasi Kesehatan
kesehatan cenderung  Observasi :
asuhan keperawatan
beresiko b.d - Identifikasi kesiapan dan
ketidakmampuan selama 2x24 jam kemampuan menerima
keluarga dalam informasi
diharapkan perilaku
pengetahuan kesehatan - Identifikasi faktor-faktor yang
untuk menjamin kesehatan dapat meningkatkan dan
kesehatan keluarga d.d menurunkan motivasi perilaku
meningkat, dengan
kurangnya pengetahuan hidup bersih dan sehat
dalam makanan yang kriteria hasil :  Terapeutik
bergizi : kurangnya - Sediakan materi dan media
1. Penerimaan
nutrisi pendidikan kesehatan
terhadap - Jadwalka pendidikan
perubahan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
status bertanya
kesehatan  Edukasi
- Jelaskan faktor resiko yang
meningkat dapat mempengaruhi
(5) kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih
2. Kemampuan dan sehat
melakukan - Ajarkan strategi yang dapat
diguanakan untuk
tindakan
meningkatkan perilaku hidup
pencegahan bersih dan sehat
masalah
2. Edukasi nutrisi
kesehatan  Observasi
- Periksa status gizi , status
cukup
alergi, program diet ,
meningkat kebutuhan dan kemampuan
pemenuhan kebutuhan gizi
(4)
- Identifikasi kemampuan dan
3. Kemampuan waktu yang tepat menerima
peningkatan informasi
 Terapeutik
kesehatan - Persiapan materi dan media
cukup seperti jenis-jenis nutrisi, label
makanan, table makanan
meningkat penukar, cara mengelola, cara
(4) menakar makanan
- Jadwalkan pendidikan
4. Pencapaian kesehatan sesuai kesepakatan
pengendalian - Berikan kesempatan untuk
bertanya
kesehatan  Edukasi
- Jelaskan pada pasien dan
cukup
keluarga alergi makanan,
meningkat makanan yang harus
dihindari, kebutuhan jumlah
(4)
kalori, jenis makanan yang
5. Perilaku dibutuhkan pasien
sesuai - Ajarkan cara melaksanakan
diet sesuai progam (mis.
dengan Makanan tinggi protein,
pengetahuan rendah garam, rendah kalori)
- Jelaskan hal-hal yang
meningkat dilakukan sebelum
(5) memberikan makan (mis.
Perawatan mulut,
penggunakan gigi palsu, obat-
obat yang harus diberika
sebelum makan)
2. Manajemen kesehatan Setelah diberikan 1. Pelibatan keluarga
keluarga tidak efektif  Observasi
asuhan keperawatan
tentang penyakit anemia - Identifikasi kesiapan keluarga
b.d ketidak mampuan selama 2x24 jam untuk trerlibat dalam
keluarga dalam perawatan
diharapkan tingkat
mengenal masalah  Terapeutik
kesehatan keluarga pengetahuan - Ciptakan hubungan terapeutik
dengan penyakit anemia pasien dengan keluarga dalam
meningkat, dengan
d.d kurangnya informasi perawatan.
mengenai penyakit kriteria hasil : - Motivasi keluarga
anemia. mengembangkan aspek positif
1. Perilaku sesuai
rencana perawatan
anjuran - Fasilitas keluarga membuat
meningkat keputusan perawatan
 Edukasi
(5) - Jelaskan kondisi pasien pada
2. Verbalisasi keluarga
- Informasikan tingkat
minat dalam ketergantungan pasien kepada
belajar keluarga
- Informaikan harapan pasien
meningkat kepada keluarga
(5) - Anjurkan keluarga bersikap
asertif dalam perawatan
3. Perilaku sesuai
- Anjurkan keluarga terlibat
dengan dalam perawatan
2. Dukungan keluarga
pengetahuan
merencanakan perawatan
meningkat  Observasi
(5) - Identifikasi kebutuhan dan
harapan keluarga tentang
4. Perilaku kesehatan
- Identifikasi konsekuensi tidak
membaik (4)
melakukan tindakan bersama
keluarga
- Identifikasi sumber-sumber
yang dimiliki keluarga
- Identifikasi tindakan yang
dapat dilakukan keluarga
 Terapeutik
- Motivasi pengembangan sikap
dan emosi yan mendukung
upaya kesehatan
- Gunakan saran dan fasilitas
yang ada dalam keluarga
- Ciptakan perubahan
lingkungan rumah secara
optimal
 Edukasi
- Informasikan fasilitas
kesehatan yang ada
dilingkungan keluarga
- Anjurkan menggunkan
fasilitas kesehatan yang ada
- Ajarkan cara perawatan yang
bisa dilakukan keluarga
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 3

A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 22 Januari 2021
didapatkan data bahwa Ny.D telah mengalami kehamilan dengan anemia tetapi Ny. D tidak
mengerti tentang penyebab, gejala, dan pencegahan anemia saat kehamilan ini.
Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan masalah keperawatan yang didapat. Tindakan yang dilakuka nyakni melakukan
penyuluhan atau Edukasi kesehatan yang merupakan upaya kegiatan untuk pengetahuan
kesehatan perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatan pasien serta
mencegah timbulnya penyakit dan memulihkan penyakit. Pada kunjungan sebelumnya
perawat telah menjelaskan masalah kesehatan kepada klien sehingga keluarga diharapkan
dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya atau implementasi yang diberikan .
Masalah keperawatan :
- Defisit pengetahuan kesehatan cenderung beresiko
- Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang penyakit anemia

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat mengerti, memahami
tentang anemia dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi saat terkena anemia
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan keluargadapat:
1. Mengerti dan memahami tentang kosep anemia
2. Mengerti dan memahami tentang penyebab anemia ,
3. Mengerti dan memahami tentang tanda, gejala dan akibat anemia,
4. Mengerti dan memahami tentang cara penanganan dan pencegahan anemia
5. Mengerti dan memahami tentang nutrisi / diet saat hamil dengan anemia.

C. Rancangan Kegiatan
1. Metode : Diskusi dan ceramah
2. Media dan Alat : leaflet
3. Sasaran : Keluarga Ny.D
4. Hari/Tanggal : Jumat, 22 Januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Ny. D
6. Waktu : 08.00 WIB
7. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien / Keluarga
.
1 5 menit Orientasi
1. Mengucapkan Salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
Menerima
3. Menjelaskan tujuan dari
kunjungan Memperhatikan

4. Memvalidasi keadaaan
keluarga
5. Mengingatkan kembali
kontrak
2 30 menit Kerja
1. Menyampaikan Mendengarkan dan
informasi mengenai menyimak
diabetes mellitus
2. Feedback dari materi Menanggapi
yang telah disampaikan
3. Memotivasi dan Menjawab pertanyaan
memberikan
reinforcement positif
atas usaha yang telah
dilakukan oleh
keluarga.
3 10 menit Terminasi
1. Menanyakan perasaan Mengungkapkan perasaan
keluarga setelah
diberikan penyuluhan Menyetujui kontrak
2. Mengobservasi saat selanjutnya
keluarga
mengungkapkan Menjawab salam
perasaan setelah
diberikan penyuluhan
3. Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
4. Mengucapkan salam

8. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga Ny. D

: Perawat

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) disiapkan
b. Media sudah dipersiapkan
c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan
2. Kriteria evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam Kegiatan
c. Keluarga antusias dengan kegiatan penyuluhan
3. Kriteria evaluasi hasil
Keluarga dapat memahami tentang konsep anemia, penyebab anemia, tanda, gejala dan
akibat anemia, cara penanganan dan pencegahan serta nutrisi / diet saat hamil dengan
anemia
IMPLEMENTASI
No Diagnosa keperawatan Tanggal Implementasi TTD
1 Defisit pengetahuan kesehatan 22/01/21
cenderung beresiko b.d Pukul :
ketidakmampuan keluarga 08.00 WIB 1. Periksa status gizi , status alergi, program diet , S : - Ny. D mengatakan mulai
dalam pengetahuan kesehatan kebutuhan dan kemampuan pemenuhan paham dan mengerti
untuk menjamin kesehatan kebutuhan gizi pentingnya
keluarga d.d kurangnya mengkonsumsi suplemen
zat besi saat hamil
pengetahuan dalam makanan
2. Identifikasi kemampuan dan waktu yang tepat - Ny.D mengatakan paham
yang bergizi : kurangnya
08.10 WIB menerima informasi apa saja harus
nutrisi dikonsumsi dalam
( Ny.D beserta keluarga besrsedia menerima
informasi) kondisi hamil

08.25 WIB 3. mmpersiapan materi dan media seperti jenis- O : - Hb= 9,4 gr/dl (ibu hamil
jenis nutrisi, table makanan penukar, cara Hb=11-16 gr/dl)
mengelola, cara menakar makanan
( media yang digunakan leaflet) A : Masalah belum teratasi.

08.30 WIB 4. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai P : - Rencana perawatan


kesepakatan dilanjutkan

08.10 WIB 5. memberikan kesempatan klien untuk bertanya

08.30 WIB 6. menjelaskan pada pasien dan keluarga alergi


makanan, makanan yang harus dihindari,
kebutuhan jumlah kalori, jenis makanan yang
dibutuhkan pasien saat hamil seperti makanan
yang tinggi zat besi (sayur bayam, daging
merah dan kacang merah)

08.35 WIB
7. mengajarkan cara melaksanakan diet sesuai
progam ibu hamil ( anjurkna mengkonsumsi
makanan dengan tinggi zat besi missal : sayur
bayam, daging merah, kacang merah)
08.40 WIB
8. menjelaskan hal-hal yang dilakukan sebelum
memberikan makan (mis. Perawatan mulut,
pemberian suplemen zat besi)

2 Manajemen kesehatan 22/01/21


keluarga tidak efektif tentang Pukul :
08.45 WIB 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga S: - Tn. A mengatakan sudah
penyakit anemia b.d ketidak
tentang kesehatan paham tentang apa saja
mampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan (Tn.A berharap Ny.D tidak sakit anemia lagi yang di jeaskan perawat
keluarga dengan penyakit dan bisa melahirakn dengan selamat tentang dukungan
keluarga merencanakan
anemia d.d kurangnya
2. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan perawatan
informasi mengenai penyakit
08.47 WIB tindakan bersama keluarga
anemia. O : - Tn. A dan Ny.D sangat
antusias menerima
3. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki
08.49 WIB informasi dari perawat
keluarga -

08.51 WIB 4. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan A : Masalah teratasi.


keluarga
P : Rencana perawatan
5. Memotivasi pengembangan sikap dan emosi yang dihentikan.
08.53 WIB mendukung upaya kesehatan

6. Menggunakan saran dan fasilitas yang ada dalam


08.57 WIB keluarga

7. Menciptakan perubahan lingkungan rumah secara


09.00 WIB optimal

8. Meginformasikan fasilitas kesehatan yang ada


09.05 WIB dilingkungan keluarga

9. Menganjurkan menggunkan fasilitas kesehatan


yang ada
09.08WIB (Tn.A mulai mengerti dan menyarankan Ny.
D agar diperikasa di PUSKESMAS)

10. Menganjarkan cara perawatan yang bisa


09.13WIB dilakukan keluarga
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN KE : 4

A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan proses keperawatan paling akhir. Evaluasi bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan intervensi keperawatan yang sudah diterapkan. Dari hasil
evaluasi maka perawat dapat menentukan planning selanjutnya. Intervensi keperawatan pada
keluarga Ny. D yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2021 yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan yang ditemukan pada saat pengkajian.
Masalah keperawatan :
- Defisit pengetahuan kesehatan cenderung beresiko
- Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang penyakit anemia
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi hasil pertemuan sebelumnya Ny. D
2. Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi perubahan pengetahuan keluarga Ny. D terkait dengan nutrisi saat hamil
dengan anemia
b. Mengvaluasi tentang menejemen kesehatan keluarga Ny. D
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode : Wawancara dan Observasi
2. Media dan Alat : Alat tulis dan Lembar Evaluasi
3. Sasaran : Keluarga Ny. D
4. Hari/Tanggal : Sabtu,23 Januari 2021
5. Tempat : Kediaman keluarga Ny. D
6. Waktu : 08.00 WIB
7. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Penyaji Respon Pasien / Keluarga
.
1 5 menit Orientasi
1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Menerima
3. Menjelaskan tujuan
Memperhatikan
kunjungan

2 30 menit Kerja
1. Evaluasi keluarga dan Menanggapi
observasi
2. Mengidentifikasi Menjawab pertanyaan
perubahan pengetahuan
keluarga
3. Mengidentifikasi
pemahaman klien terkait
penyakit diabetes
mellitus
4. Memberikan
penghargaan pada hal-
hal yang positif yang
dilakukan klien dan
keluarga
3 10 menit Terminasi
1. Mengakhiri pertemuan Mengungkapkan perasaan
2. Mengucapkan salam Menjawab salam

8. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga Ny. D

: Perawat

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a. Format evaluasi disiapkan
b. Alat bantu media berupa alat tulis (pulpen, pensil, dan kertas)
2. Kriteria evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Kriteria evaluasi hasil
a. Keluarga Ny. B lebih memahami nutrisi untuk mencegah anemia
b. Keluarga Ny. B lebih memahami menejemen kesehatan keluarga
EVALUASI
No Diagnosa keperawatan Tanggal Evaluasi TTD
1 Defisit pengetahuan 23/01/21 S : - Ny. D mengatakan sudah
kesehatan cenderung beresiko Pukul : mengkonsumsi makanan
b.d ketidakmampuan keluarga 08.00 WIB dengan tinggi zat besi seperti
dalam pengetahuan kesehatan daging merah dan sayur bayam
untuk menjamin kesehatan - Ny. D mengatakan sudah
keluarga d.d kurangnya mulai mengkonsumsi
pengetahuan dalam makanan suplemen zat besi
yang bergizi : kurangnya - Ny. D mengatan sudah tidak
nutrisi merasa lemas dan latih

O : Hb=11-16 gr/dl

A : Masalah teratasi.

P : - Rencana perawatan
dilanjutkan
2 Manajemen kesehatan 23/01/20 S: - Ny. D mengatakan sudah lebih
keluarga tidak efektif tentang Pukul : paham lagi dengan anemia
penyakit anemia b.d ketidak 08.40 WIB yang dideritanya
mampuan keluarga dalam - Tn.A mengatakan sudah
mengenal masalah kesehatan paham apa yang harus
keluarga dengan penyakit dilakukan saat Ny.A sakit
anemia d.d kurangnya atau saat menderita anemia
informasi mengenai penyakit
anemia. O : - Tn. A dan Ny. D sangat
antusias menerima informasi
dari perawat
- Keluarga sudah mengenal
masalah yang dialami Ny. D
dan apa yang harus dilakukan
jika sakit anemia menyerang
lagi
- Keluarga sekaran sudah tenang
karena sudah mengetahui
kondisi Ny.D

A : Masalah teratasi.

P : Rencana perawatan dihentikan.


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Anemia merupakan suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal. Anemia bisa disebabkan karena defisiensi besi,
penyakit kronik, anemia krositik, adanya perdarahan, anemia hemolitik, dan anemia
aplastic. Anemia memiliki beberapa tanda gejala antara lain yaitu pucat, mudah lelah,
sakit kepala, demam, dan perdarahan. Pada ibu hamil anemia dapat meningkatkan resiko
kematian pada ibu dan bayi, bayi lahir premature, dan berat badan lahir rendah.

3.2. Saran
Agar tenaga kesehatan dapat meningkatkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada ibu hamil dengan anemia dan dapat memberikan pemahaman kepada
mahasiswa keperawatan tentang memberikan asuhan keperawatan kepada ibu hamil
dengan anemia.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2007). Pedoman pelayanan antenatal, Jakarta: Depkes RI.

Varney. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 1 volume 4, Jakarta: EGC.

Varney. (2007). Buku ajar Asuhan Kebidanan edisi 2 volume 4, Jakarta: EGC.

Juwita, R. (2018). HUBUNGAN KONSELING DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP


KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET Fe. Jurnal Endurance 3(1),
3(1), 112–120.

Ristica, O. D. (2013). Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Risk Factors Related to
Anemia in Pregnant Women. Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(7), 78–82.

Roosleyn, I. P. T. (2016). Strategi dalam penanggulangan pencegahan anemia pada kehamilan.


Jurnal Ilmiah Widya, 3(3), 1–9.

2.11.

Anda mungkin juga menyukai