Hipertensi
Hipertensi
DI RUANG IGD
OLEH:
CI INSTITUSI CI LAHAN
KENDARI
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
A. Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten
diatas 140/90 mmHg.1 Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih
besar 95 mmHg.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Smith Tom, 1995)
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar
atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg.
(Kodim Nasrin, 2003)
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg,
hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat
bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan
tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik. (Smith Tom, 1995)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan hipertensi
adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah.
(Mansjoer,2000 : 144)
Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolik melebih dari 140 mmHg atau
tekanan diastolic lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostic ini dapat dipastikan dengan
mengukur rata-rata tekanan darah pada 2 waktu yang terpisah. (FKUI, 2001 : 453)
Patologi utama pada hipertensi adalah peningkatan tekanan vesikalis perifer arterior.
(Mansjoer, 2000 : 144)
B. Anatomi Fisiologi
Berdasarkan faktor akibat hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri
bisa terjadi melalui beberapa cara :
1. Berdasarkan faktor akibat Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih
banyak cairan pada setiap detiknya
2. Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar
kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
4. Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami
pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan
menurun atau menjadi lebih kecil.
Kategori Hipertensi pada Dewasa
Kategori Tekanan sistolik (mmHg) Tekanan Diastolik (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi :
Derajat 1 140 – 159 90 – 99
Derajat 2 >160 >100
Sumber : Gunawan, Lany. 2001
C. Klasifikasi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi :
1. Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Hipertensi berdasarkan faktor pemicu dapat dibedakan menjadi :
1. Hipertensi yang tidak dapat dikontrol seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan.
2. Hipertensi yang dapat dikontrol kegemukan/obesitas, stress, kurang olahraga,
merokok, serta konsumsi alkohol dan garam.
D. Etiologi
1. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
a. Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya. Faktor resiko hipertensi esensial yaitu :
Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur
(jika umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih
tinggi dari perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol,
minum obat-obatan (ephedrine, prednison, dan epineprin).
Usia
Pada Usia lanjut, penyebab perubahan tekanan darah adalah karena adanya
ateroslerosis, hilangnya elastisitas pembuluh darah, menurunnya distensi dan
daya regang pembuluh darah.
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Penyebab Hipertensi Sekunder :
Area yang terganggu Mekanisme
Ginjal a. Sering kali menyebabkan hipertensi
a. Penyakit parenkim dependen ginjal renin atau natrium.
Perubahan fisiologis (glomerulonefritis,
dipengaruhi insufisiensi ginjal gagal ginjal)
b. Penyakit renovaskular b. Berkurangnya perfusi ginjal karena
aterosklerosis atau fibrosis yang membuat
arteri renalis menyempit; menyebabkan
tahanan vaskular perifer meningkat
Kelenjar adrenal
a. Sindrom cushing a. Meningkatnya volume darah
b. Aldosteronisme b. Aldosteron menyebabkan retensi natrium
primer dan air, yang membuat volume darah
meningkat
c. Fenokromositoma c. Sekresi yang berlebihan dari katekolamin
(norepinefrin membuat tahanan vaskular
perifer meningkat)
Koarktasi Aorta Menyebabkan tekanan darah meningkat pada
ekstermitas atas dan berkurangnya perfusi pada
ekstermitas bawah.
Trauma kepala atau Meningkatnya takanan intrakranial akan
tumor kranial mengakibatkan perfusi serebral berkurang;
iskemia yang timbul akan merangsang pusat
vasomotor medula untuk meningkatkan
tekanan darah
Hipertensi akibat Penyebab umum belum diketahui. Ada teori
kehamilan bahwa vasospasme umum bisa menjadi faktor
penyebab
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi