Proposal PTK Lina Lagi
Proposal PTK Lina Lagi
PENDAHULUAN
agar Peserta didik memiliki sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti,
Peserta didik pada proses berpikir tingkat tinggi dan menjadikan Peserta didik
lebih kreatif. Oleh karena itu kemampuan pemecahan masalah sangat diperlukan
Peserta didik di berbagai level pendidikan, bukan hanya pada mata pelajaran
matematika tapi juga bidang lainnya dan akan menjadi bekal bagi Peserta didik
pembelajaran terbangun komunikasi dan interaksi yang optimal antara guru dan
1
Kurikulum 2013 yang telah diberlakukan sekarang ini menuntut guru
tertentu. Guru dapat menggunakan model atau benda nyata untuk topik-topik
tertentu dan melibatkan pemahaman yang sudah diperoleh Peserta didik sehingga
membantu Peserta didik dalam memahami konsep yang akan diajarkan. Konsep
dan ide matematika tersebut seharusnya dipelajari sebagai suatu kegiatan yang
kehidupan sehari-hari Peserta didik. Dengan demikian Peserta didik dapat terlibat
secara aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi
Peserta didik.
umum dan pengalaman penulis selama mengajar, sebagian besar Peserta didik
2
mengintegrasikan keterampilan 4C yaitu Creative, Critical thinking and problem
pemecahan masalah yang paling rendah diantara kelas VIII yang lain, hal ini
ditunjukan dari perolehan nilai rata-rata PH (Penilaian Harian) yaitu 53,5 dan nilai
Kesalahan itu terjadi karena banyak hal, salah satu penyebabnya adalah Peserta
didik kurang memahami konsep, aturan, struktur matematika serta kurang aktif
Bangun Ruang sisi Datar selama ini. Peserta didik banyak mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal yang kompleks terkait bangun ruang sisi datar.
maka dibutuhkan suatu pemecahan yang dapat membantu Peserta didik dalam
proses belajar mengajar agar Peserta didik menjadi lebih aktif dan terlatih
Learning).
Peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning strategi Think
Pair Share pada kelas VIII B SMP Negeri 3 Satu Atap Cipari Kabupaten Cilacap.
3
B. Identifikasi Masalah
masalah Peserta didik untuk mata pelajaran matematika di kelas VIII pada
umumnya dan kelas VIII B khususnya ditandai dengan perolehan nilai rata-rata
penilaian harian dan nilai murni penilaian tengah Semester 1 tahun pelajaran
2018/2019 yang paling rendah yaitu 53,5 dan 42,5 dengan jumlah Peserta didik
seluruhnya 23 Peserta didik, terdiri atas 11 Peserta didik laki-laki dan 12 Peserta
dalamnya atas dasar informasi yang diperoleh dari dokumen hasil penilaian
harian dan penilaian tengah semester 1 dapat diidentifikasi masalah yang menjadi
kelas.
C. Pembatasan Masalah
4
pembelajaran matematika di sekolah menengah pertama. Permasalahan tersebut
didik.
pertama dalam penelitian ini tidak akan mengkaji seluruh materi ajar kelas VIII,
tetapi hanya materi ajar pada pokok bahasan Bangun Ruang sisi Datar
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
kredibilitas sekolah.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
matematika untuk Peserta didik dapat digolongkan menjadi dua hal yaitu
latihan dapat diselesaikan dengan menerapkan secara langsung satu atau lebih
kreativitasnya.
7
dikatakan memiliki kemampuan pemecahan masalah apabila dapat
1. Memahami soal
3. Menyelesaikan model
4. Menafsirkan solusi
yang telah diperoleh Peserta didik serta keaktifan Peserta didik dalam
dihadapinya.
ditunjukkan dari skor Peserta didik dalam menyelesaiakan soal tersebut. Pada
informal dan strategi yang dimilikinya. Situasi baru ini bukanlah untuk
8
mentransfer pemahaman cara rutin atau srategi yang pernah digunakan akan
suatu konteks bagi Peserta didikuntuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
dengan PBL sangat sesuai dengan tuntutan belajar pada abad ke-21 yang
cepat berubah.
9
Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah menurut Ibrahim,
masalah.
2 Mengorganisasikan Membantu Peserta didik mendefinisikan dan
dengan temannya
5 Menganalisis dan Membantu Peserta didik untuk melakukan
10
dalam aktivitas dan kegiatan mengatasi masalah. Berdasarkan masalah yang
mencari apa saja hal-hal yang diketahui, yang ditanyakan, dan mencari cara
dan guru mengapresiasi aktivitas Peserta didik sehingga Peserta didik aktif
Pair Share merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola
diskusi kelas.
11
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
lain.
a. Berfikir (Think)
b. Berpasangan (Pairing)
c. Berbagi (Sharing)
12
Menurut Borich (2011) berpendapat bahwa ada 4 langkah untuk
mereka
13
1. Berfikir (Think)
tekait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh Peserta didik. guru memberi
2. Berpasangan (Pair)
Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah
yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang
diidentifikasi. Secara normal guru memberikan waktu tidak lebih dari 4 atau
3. Berbagi (Share)
14
Dapat disimpulkan bahwa Think Pair Share merupakan strategi
memperoleh jawaban yang lebih baik yang kemudian akan mereka share
bagi Peserta didik untuk berfikir sendiri dan saling membagikan ide-ide
kepada Peserta didik agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir
Share
diberikan ini digunakan Peserta didik untuk merangsang Peserta didik pada
15
Peserta didik yang diharapkan dapat menambah keterampilan Peserta didik
pembelajaran, salah satunya adalah strategi Think pair Share. Think Pair
16
4.9 Menyelesaikan masalah yang 4.9.1 Mengkomunikasikan penyelesaikan
berkaitan dengan luas masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan dan volume permukaan kubus, balok, limas, prisma
bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma dan 4.9.2 Mengkomunikasikan penyelesaikan
limas) masalah yang berkaitan dengan Volume
kubus, balok, limas, prisma
17
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fatia Fatimah
C. Kerangka Berfikir
18
kemampuan pemecahan masalah bagi Peserta didik. Namun predikat bahwa
sering kita jumpai. Tidak sedikit Peserta didik yang mencoba menghindar
optimal.
rutin. Hal ini menyebabkan Peserta didik kurang aktif dalam proses belajar
rendah, hal ini ditunjukkan dari rata-rata hasil PTS dan penilaian harian
Peserta didik yang masih rendah. Untuk itu dibutuhkan suatu metode
pembelajaran yang bisa membuat Peserta didik berperan aktif dalam proses
didik.
D. Hipotesis Tindakan
Think Pair Share kemampuan pemecahan masalah Peserta didik kelas VIII
BAB III
19
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
merupakan bentuk kajian yang sistematis reflektif yang dilakukan oleh guru
B. Desain Penelitian
setiap siklus minimal dua pertemuan. Desain penelitian secara rinci dapat
20
Subyek penelitian ini adalah Peserta didik kelas VIII B SMP Negeri
3 Satu Atap Cipari dengan jumlah Peserta didik 23 terdiri dari 11 Peserta
didik laki-laki dan 12 Peserta didik perempuan. Alasan memilih kelas VIII
paling rendah. Objek pada penelitian ini adalah penerapan model Problem
Based Learning Strategi Think Pair Share pada pembelajaran Bangun ruang
D. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
bulan.
21
1. Teknik Pengumpulan Data
pembelajaran.
masalah Peserta didik secara individu pada setiap akhir siklus berupa tes
3. Analisis Data
guru dan aktivitas Peserta didik serta tes yang akan dianalisis sebagai
22
bahan evaluasi setiap akhir siklusnya untuk melihat perubahan
Pedoman Penskoran
masalah
a. Tenang
belajar
23
3. Partisipasi Peserta didik saat guru membimbing
penyelidikan
a. Kondusif/tidak gaduh
d. Mengajukan pertanyaan
menyajikan hasilkarya
c. Mempertahankan jawaban
a. Tenang
Kriteria penskoran
24
Skor 3 :jika Peserta didik melakukan tiga kegiatan diatas
S 1+ S 2
Nilai rata-rata =
2
Keterangan:
Kriteria penilaian
25
Adapun pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalah
sebagai berikut:
26
No Aspek yang diukur Skor keterangan
Benar menuliskan
2 penyelesaian masalah dari
dan sistematis) soal
4 Kemampuan menafsirkan Tidak menuliskan
solusi 0 kesimpulan (Menafsirkan
solusi)
Salah menuliskan
1 kesimpulan (Menafsirkan
solusi)
Benar menuliskan
2 kesimpulan (Menafsirkan
solusi)
Keterangan:
F. Indikator keberhasilan
27
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila ada
tes pada akhir siklus dengan kriteria kemampuan pemecahan masalah baik.
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kemdikbud.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
28
Tim PPPPTK Matematika. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pembelajaran Matematika SMP/MTs. Modul Diklat Online. Yogyakarta:
PPPPTK Matematika.
Turmudi. (2009). Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan
Matematika. http://file.upi.edu/D-FPMIPA/JUR.PEND.MATEMATIKA.
Diakses 27 Maret 2019.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Bumi
Aksara.
29