Anda di halaman 1dari 2

Marisa binta H.

/ 20

Daring di Era Pandemi

Sejak diumumkannya kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada bulan Maret 2020
lalu, jumlah kasus positif corona terus bertambah setiap harinya. Istilah social distancing atau
pembatasan sosial, yang awalnya terdengar asing, kini semakin akrab. Semua kegiatan yang
melibatkan kerumunan orang banyak dihentikan sementara untuk meminimalkan potensi
penyebaran virus yang masih belum ditemukan vaksinnya ini. Tentu saja sektor pendidikan
juga terkena imbasnya. Kegiatan belajar di sekolah pun turut dihentikan sementara.

Dalam pembelajaran model daring ini yang memerlukan perangkat yang bagus untuk
menunjang pembelajaran supaya berjalan dengan lancar dan efektif. Dimulai dari jaringan
internet, laptop atau komputer dan hp atau smartphone yang wajib digunakan untuk
pembelajaran daring.  Banyak kendala yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran model
daring ini. Kemampuan siswa dan orang tua dalam menyediakan perangkatnya, kemampuan
guru dalam membuat pembelajaran daring menjadi efektif dan masalah jaringan internet yang
tidak merata di semua tempat.

Sudah 8 bulan pembelajaran daring ini diterapkan, apakah sudah efektif pembelajaran
daring ini diterapkan? Atau masih adakah siswa yang kesulitan dengan pembelajaran daring
ini? Efektif dan tidaknya pembelajaran daring ini, mau tidak mau semua harus
menerapkannya, karena pandemi ini belum tahu kapan selesainya. Sesuai arahan Menteri
Pendidikan pak Nadiem, sebenarnya untuk zona kuning dan hijau sudah bisa melaksanakan
pembelajaran tatap muka dengan sejumlah syarat dan protokol kesehatan yang ketat. Tetapi
untuk daerah zona orange dan merah belum bisa tatap muka dan harus menerapkan
pembelajaran daring untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar.

Proses pembelajaran daring ini sebenarnya bisa dilaksanakan dengan baik asalkan
sarana dan prasaranan terpenuhi dan merata. Dengan banyaknya kendala yang dihadapi,
menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Guru di sini sangat berpengaruh sekali dalam proses
pembelajaran daring. Bagaimana guru menyikapi pembelajaran daring ini dan mengatasi
berbagai kendala yang dihadapi. Guru bisa mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam
pembelajaran daring ini dengan memaksimalkan sumber daya yang ada dan membuat
rancangan pembelajaran yang mudah diakses oleh siswa supaya siswa mudah dalam belajar
dan memahami materi yang diberikan guru.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh guru, yaitu dengan merancang rencana
pembelajaran yang simpel tapi berbobot atau berkualitas, membuat materi yang mudah
diakses melalui media elektronik seperti video, PPT, handout, jurnal yang bisa dikirim
melalui e-mail, googleclassroo, atau aplikasi whatsapp dan membuat pembelajaran yang
banyak variasinya supaya siswa tidak mudah jenuh belajar di rumah terus.

Dalam merancang pembelajaran daring, tuntutan belajar tidak boleh sama dengan saat
tatap muka, karena dalam daring ini banyak sekali keterbatasannya. Di sini guru dituntut
membuat rancangan belajar yang simpel sperti contohnya RPP satu lembar atau one day
lesson. Di RPP satu lembar ini kegiatan inti hanya sedikit dan tuntutan tugasnya tidak terlalu
tinggi, kemudian pengumpulan tugas juga diberi waktu yang lama. Walaupun singkat tapi
sudah memuat tujuan dari materi yang akan diajarkan, dan itu yang terpenting dari rancangan
pembelajaran ini.

Media belajar untuk siswa yang daring haruslah mudah untuk diakses. Masalah
jaringan dan perangkat menjadi kendala sendiri bagi siswa jika media yang digunakan guru
besar ukurannya. Misalnya membuat media video, guru bisa membuat dengan waktu yang
singkat dan ukurannya kecil supaya siswa tidak keberatan saat mendownload atau menonton
di perangkatnya. Kalau video terlalu berat, guru bisa membuat media pembelajaran berupa
file powerpoint atau PPT, guru bisa mengirim melalui e-mail atau aplikasi whatsapp yang
mudah untuk diakses siswa. Kunci dari media ini adalah yang mudah diakses, jangan
memberatkan siswa untuk mendownload atau menonton dengan file besar dan durasi yang
lama.

Dalam proses pembelajaran daring guru bisa membuat banyak sekali variasi model
pembelajaran. Walaupun prakteknya saat melakukan meeting melalui zoom atau google meet,
guru akan lebih dominan daripada siswa, guru bisa menyisipkan kegiatan yang menarik buat
siswa seperti ice breaking. Dalam pembawaannya guru harus terlihat gembira, membuat
suasana yang ceria dan pintar-pintar dalam mengawasi siswa yang kadang ada siswa tidak
termotivasi ikut belajar daring. Jika pembelajarannya melalui aplikasi whatsapp, guru jangan
hanya memberi tugas terus, tetapi juga memberikan materi untuk bisa digunakan siswa
sebagai bahan belajar.

Kunci dari pembelajaran daring ini adalah membuat pembelajaran yang simpel, mudah
diakses, menyenangkan dan jangan sampai siswa merasa jenuh. Banyak sekali kasus orang
tua protes karena terlalu banyak tugas yang diberikan oleh guru. Yang paling mengerikan
adalah ada siswa yang sampai bunuh diri karena diduga depresi tugas daring. Banyak kendala
yang dihadapi oleh siswa, sebagai guru sudah seharusnya membuat kendala tersebut bisa
teratasi dengan memaksimalkan sumberdaya yang ada. Pembelajaran daring ini dapat
terlaksana dengan maksimal asalkan semua pihak yang terkait bisa bekerjasama dengan baik
dan lancar dalam memberikan hak-hak siswa

Anda mungkin juga menyukai