Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NURWANSYAH PUTRA

NIM : 180220094
KELAS : IVC_ILMU POLITIK
FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)
MATA KULIAH : PEMBANGUNAN POLITIK- VIB
DOSEN : M. AKMAL, S.sos.,MA

BAB 1

PARADOKS PEMBANGUNAN

A. PENDAHULUAN

Klaim-klaim keberhasilan pembangunan oleh satu kelompok atau negara, justru terjadi
beriring dengan polemik yang muncul dari hasil pembangunan itu. Polemik itu antara lain
tentang ketidakadilan; dan adanya gap kaya-miskin, daerah maju-daerah terbelakang,
intervensi. Sebaliknya, kegagalan pembangunan atau kebijakan yang dijalankan terhadap
pembangunan sering kali selalu juga terkait dengan upaya individu atau kelompok yang dengan
sengaja menggagalkan pembangunan. Kenyataan yang demikian menyebabkan muncul
pandangan bahwa pembangunan telah menjadi alat bagi individu, kelompok atau Negara untuk
mencapai tujuan atau kepentingan politik.
Buku ini adalah buku politik pembangunan yang menganalisis mengenai banyak persoalan
yang berkaitan dengan pembangunan. Pada bagian awal ini, saya ingin menyajikan pemikiran-
pemikiran mengenai pembangunan dengan berbagai persoalannya. Pertama, saya
mengwalinya dengan satu penegasan bahwa pembangunan adalah sebuah paradoks global
yang sarat dengan kepentingan politik. Disini saya, mempertanyakan kembali masalah dasar
ada apa dengan pembangunan. Kedua, saya akan menjelaskan mengenai diskursus
pembangunan; bahwa pembangunan memang bukan sesuatu yang alamiah tetapi memang
sengaja diciptakan. Ketiga, akan di jelaskan pembangunan dilihat dalam berbagai perspektif.
Keempat, berupa ringkasan dari implementasi kebijakan pembangunan.

B. PARADOKS PEMBANGUNAN: ADA APA DENGAN PEMBANGUNAN

Pembangunan di Amerika Serikat merupakan Pradoks Pembangunan. Faktanya, di Amerika


Serikat, persoalan yang muncul sebagai akibat dari pembangunan, sebagai berikut:
1) Membengkaknya kemiskinan dikota
2) Meningkatnya pemakaian narkotika
3) Meningkatnya jumlah kejahatan
4) Meningkatnya utang pemerintah
5) Kerusakan lingkungan
Sedikit banyak persoalan yang dialami Amerika Serikat tersebu menunjukkan bahwa ada
yang salah dalam konsep pembangunan kapitalisme dengan system welfare state tersebut.
(Arif Budiman,2000:115) Pembangunan di Amerika Serikat juga telah menyebabkan terjadinya
eksploitasi, diskriminasi, dan munculnya ketimpangan social diantara masyarakatnya
(Dymski,2010). Pembangunan dan hasil-hasilnya belum mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan oleh banyak pihak. Yang saya maksudkan dengan Paradoks pembangunan adalah
sebuah kondisi dimana apa yang diinginkan ataupun ditargetkan dalam pembangunan tidak
sebagaimana yang diinginkan dan malah timbul masalah yang menyertainnya. Ia bukan saja
meminggirkan rekan nilai-nilai lokalitas atau asli tetapi juga melahirkan persoalanan baru dalam
soal kebijakan pembangunan. Melalui Paradoks pembangunan ini, kita selalu dihadapkan pada
dua sisi keadaan yang saling bertentangan. Misalnya, alam melimpah yang dimiliki oleh suatu
Negara dan kemudian diolah atas nama pembangunan namu yang terjadi justru alam menjadi
rusak dan menimbulkan persoalan social politik yang terus berkepanjangan. Kemiskinan,
pengangguran, dan bencana justru menyertai kebijakan pembangunan yang di buat.

C. LINGKARAN SETAN KEMISKINAN

Akibat pembangunan yang tidak berkeadilan, kehadiran para mafia pembangunan dapat
memunculkan apa yang disebut dengan lingkaran setan kemiskinan. Lingkaran Setan
Kemiskinan menurut Nurkse(Jhingan,2010) adalah deretan melingkar kekuatan-kekuatan yang
satu dengan yang lain beraksi dan bereaksi sedimikan rupa seehingga menempatkan suatu
Negara miskin tetap berada dalam keadaan melarat. Lingkaran Setan Kemiskinan pada
pokoknya berasal dari fakta bahwa produktivitas total di Negara-negara berkembang sangat
rendah sebagai akibat dari kekurangan modal, pasar yang tidak sempurna dan keterbelakangan
perekonomian. Berdasarkan pada pemahaman Lingkaran Setan Kemiskinan tersebut, Jhingan
(2008) mengembangkannya lagi dalam tiga Lingkaran Setan Kemiskinan yaitu:
1) Lingkaran Setan Kemiskinan ditinjau dari sudut permintaan;
2) Lingkaran Setan Kemiskinan ditinjau dari sudut penawaran; dan
3) Lingkaran Setan Kemiskinan ditinjau dari sudut sumber daya alam (SDA).
Lingkaran Setan Kemiskinan tersebut, Dilihat dari sudut permintaan; rendahnya tingkat
pendapatan nyata menyebabkan tingkat permintaan menjadi rendah, sehingga pada gilirannya
tingkat investasi pun rendah. Jadi Kekurangan dalam modal pada gilirannya bermuara pada
produktivitas yang rendah. Dengan demikian, Lingkaran Setan Kemiskinan itu lengkap pula
kalau di lihat dari sudut Penawaran dan bisa pengaruh dengan SDA tersebut.

D. GAMBARAN KEMISKINAN DUNIA

Menurut laporan ini, dari Human dan UNDP (United National Development Program)
tentang Gambaran Kemiskinan Dunia di perkirakan bahwa 20 persen dari populasi dunia yang
tinggal di Negara maju memperoleh 82.7 persen dari total pendapatan dunia, sementara 20
persen lainnya yang tinggal di Negara-negara termiskin hanya menerima 1,4 persen pada tahun
1989, rata-rata pendapatan 20 persen masyarakat yang hidup di Negara yang paling kaya
mencapai 60 kali lebih tinggi dibandingkan dengan 20 persen masyarakat yang hidup di Negara-
negara paling miskin. Rasio ini merupakan dua kali rasio tahun 1950. Lebih lanjut, laporan
human Development dan UNDP tahun 1996 menunjukan bahwa selama tiga decade yang lalu
hanya 15 negara yang mengalami pertumbuhan yang tinggi, sementara 89 negara menjadi lebih
buruk secara social ekonomi dibandingkan dengan keadaan sepuluh tahun yang lalu. Di tujuh
puluh Negara sedang berkembang saat ini.
E. PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN

Memahami Pendekatan Dalam Pembangunan dapat di lakukan dengan berbagai perspektif.


Salah Seorang penulis politik pembangunan, mengemukkan bahwa pemahaman pembangunan
yang paling umum dapat dikategorikan ke dalam Sembilan pendekatan pokok yakni,
pembangunan dilihat sebagai kemajuan hitoris (development as historical progress),
pembangunan sebagai eksploitas sumber daya alam (development as the promotion of planned
economic andsometime as social and political advancement), pembangunan sebagai sesuatu
kondisin (development as condition), pembangunan dari sebuah proses (development as
process), pembangunan sebagai pertumbuhan ekonomi (development as economic growth),
pembangunan sebagai perubahan structural (development as structural change), pembangunan
sebagai modernisasi (delevelopment as modernization), dan pembangunan sebagai kekuatan
produksi (development as increase in the forces of production). Di antara pendekatan tersebut,
pertumbuhan, modernisasi dan perubahan structural menjadi ortodoksi dominan menyangkut
makna dan tujuan pembangunan pada tahun setelah perang dunia II. (Budi Winarno, 2013:41-
42)

F. PARADIGMA PEMBANGUNAN

Paradigma pembangunan yang ingin saya sampaikan dalam buku ini adalah besarnya
pengaruh politik dalam pembangunan. Dalam kaitan ini, pembangunan tidak hadir dengan
sendirinya. Tetapi justru dihadirkan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diinginkan. Kehadiran
konsep pembangunan- demikian juga tentu saja orientasi dari hasil-hasilnya, tidak bisa di
pandang sebagai sesuatu yang hadir secara alamiah. Pembangunan tentu saja merupakan hasil
dari sebuah proses. Dari segi asal usulnya, sebagaimana yang disampaikan Harris (1957:3),
pembangunan justru berasal dari sebuah system ide, yang disinergikan dengan organisasi,
structural kehidupan, ataupun proses hidup. Dengan tegas Harris (1957:3) menegaskan
setidaknya pembangunan dapat didiskusikan dengan mendasarkan pada ide-ide dasarnya
paradigma pembangunan, yaitu:
1) Organisme yang sisitem kehidupan
2) Waktu
3) Tindakan atau gerakan kedepan organisasi
4) Proses hierarki atau dari unit-unit atau system yang komprehensif.
5) Negara atau organisasi yang mampu untuk menstabilkan dirinya. Dari pernyataan
tersebut, dapatlah dikatakan bahwa itulah paradigma pembangunan.

G. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Dari cerita sebelum-sebelumnya bahwa pembangunan adalah paradoks global yang lahir
dan disebarkan oleh Amerika Serikat dengan proses dan tujuan politik bagi dua ketiga.
Kenyataan ini menguatkan tesis kebijakan pembangunan ekonomi di Negara-negara
berkembang telah berubah secara drastic sejak tahun 1980-an. Reformasi kecenderungan
pembangunan jenis sosialisasi. (Muhadi Sugiono, t.th).
BAB 2

KONSEP POLITIK PEMBANGUNAN

A. KONSEP POLITIK

Konsep politik sekarang banyak diartikan para ilmuwan politik sebagai perebutan kekuasaan. Banyak
arti dari konsep politik yang bersifat umum yaitu:
Konsep politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggarakan pemerintahan dan Negara. Konsep
politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di
masyarakat. Atau juga konsep politik ialah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik. Dalam kaitan konsep politik ini menurut pemahaman politik Bambra. Bambra,
sebaimana yang dipetik oleh Raphael (2013) mengurangin empat aspek politik yang berkaitan dengan
isu-isu kebijakan publik dan kehidupan sehari-hari yaitu:
1) Politik sebagai pemerintah
2) Politik sebagai public life
3) Politik sebagai konflik
4) Politik sebagai kekuatan
Disini akan saya jelaskan satu persatu yang pertama, yaitu politik sebagai pemerintah adalah politik yang
mendistribusikan sumber daya ekonomi dan social di antara penduduk, yang kedua politik sebagai
public life adalah politik yang diekspresikan dengan pelaksanaan dan pengelolaan urusan masyarakat
sehari-hari baik secara individual maupun interaksi mereka dengan berbagai komunitas dan organisasi
pemerintah dan lembaga, yang ketiga politik sebagai konflik adalah politik ekpreasi dan resolusi konflik
melalui kompromi, konsiliasi, dan strategi lainnya yang bersifat konflik, yang keempat politik sebagai
kekuatatan adalah proses melalui mana hasil yang diinginkan tercapai dalam produksi, distribusi, dan
penggunaan sumber daya alam disemua bidang kehidupan social secara pertahanan politik kekuatan.

B. KONSEP PEMBANGUNAN

Sekarang kita akan menjelaskan konsep pembangunan dari segi bahasa yaitu pembangunan adalah
terjemahan dalam bahasa Indonesia dari bahasa inggris, development. Kata development diterjemahkan
dalam berbagai bahasa dan disesuaikan dengan bahasa lokal. Menurut Arief Budiman (2000:1). Di
Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara umum, kata ini diartikan
sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. Sering kali kemajuan yang
dimaksud adalah kemajuan matriel. Maka, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang di
capai oleh sebuah masyarakat di bidang ekonomi. Bukan hanya itu saja. Pembangunan sering kali
bahkan di jadikan sebagai alat atau ideology tertentu untuk meredam daya kritis individu atau
masyarakat. Stiglitz (2000) makah penjelasan pembangunan merupakan alat bagi kepentingan
internasional untuk mencapai tujuan mereka, itulah konsep pembangunan yang distrategi oleh pemain-
pemain pemerintah.

C. KONSEP POLITIK PEMBANGUNAN SIAPA, APA, BAGAIMANA, MENDAPAT APA?

Untuk memudahkan pemahaman kita tentang rumusan tersebut saya akan jelaskan siapa,
apa, bagaimana, dan mendapat apa :
Siapa, menyangkut setiap individu, kelompok atau lembaga/Negara yang secara lahiriah
adalah insan politik. Setiap insan politik memiliki keinginan-keinginan politik; karena mereka
adalah zoon politicon bukan saja untuk menegaskan eksitensinya tetapi jugak untuk mencapai
keinginan itu.
Apa, adalah mengenai satu isu, topik tertentu yang menyangkut atau berkaitan dengan
politik pembangunan. Misalnya isu birokrasi, pertahanan, lingkungan, pemikiran, sumber daya
manusia, dan partai politik. Isu-isu ini tentu akan menjadi satu topik atau fokus penelitian atau
analisis dalam bidang ilmu politik.
Bagaimana, cara-cara atau strategi yang digunakan oleh individu, lembaga atau Negara
swasta atau pun sipil dalam meraih tujuan dari politik pembangunan. Setiap individu atau
kelompok atau lembaga/Negara memiliki ciri atau strategi/cara dalam meraih tujuan
pembangunan yang ingin diraihnya.
Mendapat apa, hasil yang di capai atau diraih dalam pelaksanaan politik pembangunan
yang di lakukan oleh aktor-aktor politik pembangunan itu. Hasil ini bisa berupa jabatan,
ekonomi, atau kekayaan, koensi-koensi tertentu atau mungkin kekuasaan.

D. ARTI PENTING POLITIK PEMBANGUNAN

Setiap subjek dalam pengetahuan tentu memiliki arti penting yang dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan praktik pengalaman yang dirasakan baik oleh lingkungan akademis
maupun masyarakat luas. Dalam menganalisis pembangunan, saya menyakini bahwa
pembangunan bukanlah suatu yang tersedia oleh alam. Pembangunan bukanlah sesuatu yang
lahir secara ilmiah. Tetapi pembangunan merupakan hasil dari proses politik oleh aktor-aktor
politik yang di dalam proses itu penuh intrik, kepentingan, perjuangan yang memiliki implikasi-
implikasi politik. Sebagai proses politik.

E. PERSPEKTIF POLITIK PEMBANGUNAN

Dari penjelasan diatas, dapatlah disimpulkan bahwa politik pembangunan memiliki


perspektif yang luas yang merangkum dalam berbagai bidang. Bidang-bidang ini memberikan
perspektif bagaimana politik pembangunan dibangun dan dijalankan oleh aktor-aktornya.
Aktor-aktor ini bergerak dalam ruang dan batas-batas kekuasaannya untuk memengaruhi
bagaimana pembangunan itu dijalankan. Ada tiga perspektif utama, yaitu sebagai berikut:
1) Perspektif institusi politik.
2) Perspektif civil society.
3) Perspektif economy society.
Untuk memudahkan memahami perspektif tersebut, masing-masing dari perspektif tersebut
akan saya jelaskan satu per satu.
Yang pertama, Perspektif institusi politik adalah merupakan subjek penting dan memiliki
kedudukan yang sangat strategis. Sebagaimana yang di sampaikan Andrew Macintyre (2003)
dalam karyanya The power of institution: political Architecture and governance, institusi politik
memegang peran besar bagaimana hegemoni kekuasaan dimainkan dalam konteks Negara
sehingga pembangunan dapat dijalankan.
Yang kedua, Perspektif civil society adalah perspektif civil society (masyarakat sipil) dalam
politik pembangunan. Harusnya diakuin bahwa kemunculan masyarakat sipil sesunggunya tidak
bisa dilepaskan dari konteks interaksi antara perkembangan mutakhir diduunia internasional
dan berbagai peristiwa didalam negeri. Masyarakat sipil pada umumnya dimaknain sebuah
ruangan atau wadah bagi partisipasi masyarakat.
Yang ketiga, Perspektif economy society adalah perspektif yang terdiri dari perusahaan-
perusahaan, pasar, modal, atau kelompok bisnis. Sebagai kelompok ekonomi, mereka memiliki
kemampuan dan modal yang cukup besar dalam politik pembangunan.

F. PERKEMBANGAN STUDI POLITIK PEMBANGUNAN

Sebagaimana yang telah saya jelaskan pada bab sebelumnya, pembangunan politik
merupakan produk politik dari kebijakan politik amerika serikat (lihat kembali mazower, 2012;
Arief Budiman, 2000; Mansour Faqih, 2010). Pembangunan adalah “bungkus baru dari lama”
kapitalisme sebagai hegemoni yang sangat berpengaruh dalam sejarah modern dunia ketiga.
Melalui kebijakan politik ini, Amerika Serikat menjadi pemain utama di dalam menyebarluas
pembangunan dan implikasinnya. Ini merupakan bagian dari strategi Amerika Serikat untuk
menjadi pimpinan dunia. Isu-isu pembangunan malah bukan lagi sekedar kebijakan politik
tetapi juga menjadi bagian dari pengajaran-pengajaran dalam pendidikan tinggi. Malah kini
telah banyak universitas-universitas di belahan dunia, khususnya dalam bidang development
studies, menjadi politik pembangunan sebagai satu pendekatan tersendiri, dimana
pembangunan diterjemahkan sebagai sebuah proses atau memiliki tujuan-tujuan politik dari
pembangunan itusendiri. Dalam kaitan ini pembangunan bukan semata-mata hanya cara untuk
“mengubah” tapi juga sebagai pengetahuan. Pengetahuan bukan sesuatu yang ada tnpa
hubungannya dengan kekuasaan. Pengetahuan adalah pesedaran dengan mana perwakilan,
perusaan multinasional, universitas, dan organisasi nonformal lainnyamemajukan masyarakat
kapitalis. Diskursus pembangunan adalah social dan politik. Pengetahuan pembangunan yang
dihasilkan oleh Negara-negara barat yang dominan dan dikirimkan kedunia ketiga pada
dasarnya bukanlah pengetahuan yang netral. Pengetahuan pembangunan tidak hanya pada
ideologi barat tetapi juga didasarkan pada hasrat untuk mengendalikan. (Faqih, 2008: 86).
Melalui universitas, biasanya transfer pengetahuan pembangunan biasanya di lakukan.
Buatlah pertanyaan BAB 1 dan BAB 2, perbabnya 5 soal :

SOAL BAB 1

1. Sebutkan di Amerika Serikat Paradoks pembangunan yang persoalan muncul sebagai


akibat dari pembangunan ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkaran setan ?
3. Sebutkan dan jelaskan tiga lingkaran setan kemiskinan ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan paradigma pembangunan dan jelaskan ide-ide
dasarnya paradigma pembangunan ?
5. Apa yang dimaksud dengan implementasi kebijakan pembangunan ?

SOAL BAB 2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep politik, dan sebutkan empat konsep aspek
politik yang berkaitan dengan isu-isu publik atau kehidupan sehari-hari ?
2. Jelaskan menurut teori Arief Budiman tentang konsep pembangunan ?
3. Apa yang dimaksud dengan konsep politik pembangunan yang diuraikan dengan Siapa,
Apa, Bagaimana, dan Mendapat apa ?
4. Jelaskan arti penting politik pembangunan tersebut ?
5. Jelaskan perpektif politik pembangunan, dan sebutkan tiga perpektif utama? Jelaskan .

Anda mungkin juga menyukai