Anda di halaman 1dari 30

Aplikasi Kekar

Ir. Siwi Sanyoto, M.T.


Arie Noor Rakhman, S.T., M.T.
Stuktur kekar banyak dipelajari
• Berhubungan erat dengan:
– GEOLOGI TEKNIK
– GEOHIDROLOGI
– GEOLOGI MINYAK
– GEOLOGI PERTAMBANGAN
– GEOTHERMAL
Aplikasi Kekar pada Geologi Teknik
• Rekahan merupakan zona-zona lemah 
mewaspadai keamanan bangunan teknik
• Bangunan teknik: bendungan (dam),
terowongan (tunnel), excavation, pondasi,
jembatan.
• Syarat keamanan bangunan:
– Stabil  kekuatan  friksi & kohesi 
zona lemah
– Kedap  pengaruh air  beban
“melemahkan”
Display kekar pada geol.tek
Keterangan Gambar (1)
• Kedudukan daripada kekar utama letaknya
searah dengan arah aliran sungai, ditambah lagi
dengan kedudukan daripada bidang perlapisan
yang juga miring ke hilir.
• Bidang-bidang lemah dalam batuan ini akan
mempermudah geseran-geseran yang
diakibatkan oleh tegas (arah panah) yang
ditimbulkan dari tekanan air yang tersimpan di
belakang bendungan.
Keterangan Gambar (2)
• Arah daripada kekar utama searah
dengan aliran dan bidang perlapisan
keduanya akan menimbulkan kebocoran.
Kekar utama akan menyebabkan
kemungkinan keruntuhan
Kekar dalam
Pembuatan Terowongan
• Dalam konstruksi terowongan, kekar
seringkali menyebabkan terjadinya
runtuhan-runtuhan pada bagian atap.
• Pada konstruksi-konstruksi yang dilakukan
di bawah permukaan  tegasan yang
disebabkan karena batuan di sekitarnya
akan mengalami penyaluran melalui
bidang-bidang tersebut.
Aplikasi Geohidrologi
(Kasus 1-1: daerah Kars)
• Daerah Kars  Fenomena Kars Sukolilo (Kendeng
Utara)  munculnya mata-mata air pada rekahan
batuan, mengalirnya sungai-sungai bawah tanah dengan
lorong gua sebagai koridornya. Sering ditemukan lahan
yang sangat kering di permukaan saat musim kemarau
pada bagian bagian bukit karena sungai-sungai yang
mengalir di permukaan sangat jarang. Aliran air masuk
kedalam rekahan batuan kapur atau batugamping
(limestone) dan melarutkannya, sehingga di bagian
bawah kawasan ini banyak ditemukan sumber-sumber
mata air yang keluar melalui rekahan-rekahan batuan.
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 1-2: daerah Kars)
• Pemetaan daerah reservoir atau daerah deposit
karbonat.
• Suatu contoh, data geologi digunakan oleh ahli
geofisika untuk meyakinkan adanya perkembangan
reservoir melalui survei-survei geofisika yang
memungkinkan untuk menambah bor baru. Batuan
karbonat sangat soluble dan brittle, maka batuan ini
seringkali memiliki porositas yang sangat besar, yang
dikenal dengan channels atau vugs. Karena sifatnya
yang brittle, maka pada batuan karbonat sering
dijumpai rekahan-rekahan (fractures). Rekahan-
rekahan ini barangkali hanya menyokong sedikit pada
besaran porositas, namun sangat berarti dalam
memperbesar permeabilitas.
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 1-3: daerah Kars)
• Fracture porosity dapat terjadi pada batuan pasir
maupun karbonat. Pada batuan karbonat, apabila
batuan ini terlipat atau terpatah (folded atau faulted)
maka akan terbentuk rekahan-rekahan sepanjang
bidang datarnya.
• Rekahan ini akan sangat tergantung dari posisi tarikan
atau tekanan (compressional or tensional stress
environments) yang ada. Apabila terjadi pada daerah
kompresi, biasanya berada sepanjang patahan (faults)
dan pelipatan yang sangat tajam (sharp folds), maka
rekahan yang terjadi akan sangat rapat. Hal ini tidak
akan berpengaruh banyak pada besaran porositas dan
permeabilitas. Sehingga, reservoir minyak pada daerah
ini bisa jadi tidak komersial.
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 1-4: daerah Kars)
• Namun sebaliknya, apabila patahan atau
pelipatan terjadi pada daerah tarikan (tension)
maka akan menghasilkan rekahan-rekahan
yang sangat potensial menjadi reservoir minyak
yang besar.
• Daerah seperti ini biasanya terjadi pada suatu
pelipatan antiklinal, dimana rekahan tensional
akan tegak lurus dengan lapisan, baik parallel
maupun tegak lurus dengan arah pelipatan.
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 2-1: Gempa Jogja)
• Gempa  struktur geologi. Gempa bisa
berhubungan dengan kehilangan air secara
cepat pada batuan yang keras. Pengaruh ini
cenderung bersifat lokal, sesuai kondisi batuan
dan topografi daerah tertentu
• Gempa bumi bisa menimbulkan retakan baru
pada struktur batuan keras sehingga mengubah
arah aliran air tanah. Fenomena ini
menyebabkan sejumlah sumur dan mata air
kering. Perubahan ini bisa bersifat permanen
dan sementara, tergantung pada kondisi tanah
dan batuan di suatu daerah.
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 2-2: Gempa Jogja)
• Rekahan pada batuan beku seperti di
daerah vulkanik  rekahan batuan akan
menyebabkan pengalihan aliran air. Pada
batuan beku, material yang menutup di
atasnya mudah meloloskan air sehingga
aliran air mudah berpindah. Fenomena ini
seperti yang terjadi pada air terjun di
Hutan Wisata Tlogo Putri. Pascagempa air
terjun berubah menjadi rembesan
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 2-3: Gempa Jogja)
• Bila retakan batuan terjadi pada daerah
bermaterial aluvium, air tidak akan banyak
terpengaruh. Material aluvium seperti
lempung, bersifat mengisolasi retakan
sehingga air tetap tertahan.
• Pada danau-danau di kawasan karst
Gunung Kidul, rekahan batuan relatif tidak
berpengaruh karena retakan baru tertutup
oleh endapan aluvium
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 2-4: Gempa Jogja)
• Anomali muka air tanah  bisa bersifat
permanen dan sementara. Bila rekahan
memotong muka air tanah dan air keluar di
daerah yang terpotong  muka air tanah
akan turun dan bersifat permanen.
• Keringnya sumur yang ada pada topografi
datar dengan material yang homogen
cenderung bersifat sementara. Pada musim
hujan, air tanah akan kembali seperti semula.
Di daerah Sleman dan Bantul, peluang
pemulihan ke kondisi semula masih besar.
Aplikasi Kekar pada Geohidrologi
(Kasus 2-5: Gempa Jogja)
• GEMPA JOGJA  GEOHIDROLOGI
JOGJA: “Perubahan muka air tanah ini
sebenarnya hal yang biasa saja. Muka air
tanah yang ada selama ini adalah produk
dari aktivitas tektonisme masa lalu.
Kondisi kekurangan air di daerah yang
dulu banyak air pernah terjadi di masa lalu
akibat gempa bumi”
Aplikasi Kekar pada
Geologi Minyak
• Fungsi rekahan (kekar) pada
Geologi Minyak:
–Sebagai jalan migrasi minyak
–Sebagai “reservoir” minyak
Kekar: Fungsi Migrasi (1)
• Walaupun peranan rekahan-rekahan
dalam batuan pada migrasi minyak bumi
tidak begitu diketahui, namun tidak dapat
disangsikan lagi bahwa selama waktu
geologi berjalan, sejumlah minyak dan gas
bumi dapat bergerak melalui rekahan-
rekahan tersebut selama rekahan-rekahan
itu terbuka
Kekar: Fungsi Migrasi (2)
• Milgrasi melalui kekar ini dapat menimbulkan
larinya minyak dan gas bumi ke permukaan, dan
ini menghalangi pembentukan jebakan minyak.
• Kekar dapat menyebabkan jalan keluarnya
minyak dari batuan asalnya ke batuan reservoir
atau dapat menyebabkan perpindahan dari satu
reservoir ke reservoir lainnya  menerangkan
juga kemungkinan terdapatnya minyak bumi di
basement rock yang mempunyai banyak
rekahan (Pra Tersier di Indonesia, Kalimantan)
Kekar: Nilai ekonomis (1)
• Kebanyakan produksi minyak dan gas
bumi di dunia berasal dari suatu reservoir
dimana rekahan walaupun ada, tidak
mempengaruhi produksi  Minyak dan
gas bumi disimpan dalam pori-pori dalam
batuan dan bergerak melaluinya menuju
sumur pemboran. Tetapi di lain pihak di
beberapa daerah minyak adanya struktur
rekahan memegang peranan dalam
produksi.
Kekar: Nilai ekonomis (2)
• Contoh:
– di minyak besar di Irak dan Iran dimana
minyak bumi dihasilkan dari batugamping
yang mempunyai rekahan
– Juga di California  dari fractured basement
– Texas  dari batugamping
Kekar: Nilai ekonomis (3)
• Produksi gas bumi dari lapisan batupasir
yang rendah porositasnya juga mungkin
disebabkan karena pengaruh rekahan
yang ada di dalamnya, juga rekahan
memungkinkan pengambilan gas bumi
dari serpih bitumen (yang melihat keadaan
fisiknya, tidak mungkin dapat mengandung
atau mengeluarkan gas)
Aplikasi Kekar pada
Geologi Pertambangan
• Sebagai jalan untuk larutan
• Sebagai ruang untuk pengendapan
• Sebagai tempat dimulainya proses
alihan (replacement) minyak
• Sistem rekahan batuan
mempengaruhi desain penambangan
(quarying)  berhubungan juga dgn
Geologi Teknik
Aplikasi Kekar: Geologi Pertambangan
Kasus Mangan
• Sebagian besar mineral mangan banyak dijumpai di
sekitar batuan metamorf yang sangat keras. Mangan
tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan
batuan metamorf yang keras. Singkapan mineral
mangan ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai
di daerah batuan metamorf.
• Metode eksploitasi mangan, umumnya menggunakan
peledakan atau secara tradisional membuat suatu jalur
bawah tanah (terowongan) diantara rekahan batuan
gamping. Daerah eksplorasi mangan antara lain berada
di Tasikmalaya, Jawa Barat serta Jember, Jawa
Timur.
Aplikasi Kekar: Geologi Pertambangan
Kasus Galena dan Cu
• Mineral galena banyak dijumpai di sekitar batuan
metamorf dan batuan beku. Galena tersebut membentuk
suatu jalur di antara rekahan batuan beku dan metamorf.
Singkapan mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit
atau tepian sungai di daerah batuan metamorf.
• Pada beberapa tempat, mineral galena ini berdekatan
dengan unsur lain seperti tembaga (Cu). Apabila unsur
Cu juga dominan pada mineral galena, diperkirakan
harga mineral tersebut akan lebih tinggi di pasaran
internasional.
• Metode eksploitasi galena umumnya menggunakan
peledakan atau secara tradisional membuat suatu jalur
bawah tanah (terowongan) diantara rekahan batuan
beku. Daerah eksplorasi galena antara lain berada di
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Jawa
Timur dan Jawa Tengah.
Aplikasi kekar pada Geothermal
• Reservoir panas bumi diduga terbentuk akibat
rekahan-rekahan dan kekar-kekar yang terjadi
pada proses tektonik dan pembentukan
gunungapi.
• Tipe air panas didominasi oleh air bikarbonat,
berasal dari “magmatic waters” (deep waters)
yang naik kepermukaan melalui rekahan-
rekahan batuan dengan membawa unsur-unsur
volatil, diantaranya CO2.
Aplikasi kekar pada Geothermal
Lanjutan 1
• Sirkulasi air tanah  Air hujan yang
merupakan air meteorik langsung
meresap melalui porositas batuan atau
melalui rekahan-rekahan yang terbentuk
akibat proses deformasi. Air resapan yang
melalui batuan breksi dan piroklastik
akhirnya bertemu dengan uap panas atau
panas yang berasal dari magma sehingga
terpanaskan dan terbentuk air panas.
ANALISIS KEKAR
Pengukuran / pencatatan data

Pengeplotan data

Penyajian data

Analisa data

Menggunakan metode statistik


Metode Statistik
Dilakukan dengan:
– DIAGRAM ROSET
• Pita radial
• Garis radial
– HISTOGRAM
• Diagram kontur
• Proyeksi Stereografis
• Proyeksi Kutub
Tujuan Analisa
• Menentukan kedudukan / arah
umum dari kekar
• Menentukan arah umum daripada
gaya utama

Anda mungkin juga menyukai