1. Apakah hak dan kewajiban warganegara telah secara seimbang dilaksanakan oleh negara,
demikian pula sebaliknya?
2. Jika jawaban YA, berikan dan jelaskan alasan-alasannya, demikian pula jika TIDAK!
3. Berikan contoh terkait pertanyaan 2!
JAWAB :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak diartikan sebagai benar, kepunyaan, milik,
kewenangan dan kekuasaan untuk berbuat sesuatu yang telah ditentukan oleh undang-
undang, aturan, dan sebagainya, atau kekuasaan yang benar atas sesuatu. Sedangkan
kewajiban memiliki arti bahwa sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kewajiban adalah sesuatu
yang diwajibkan dan harus dilaksanakan, sebuah pekerjaan misalnya atau tugas menurut
hukum- segala sesuatu yang menjadi tugas manusia.
Hak dan Kewajiban adalah hal yang sangat penting dan perlu untuk diketahui oleh setiap
warga negara. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi kita
akan mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat
Indonesia. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28 yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan
diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat
demokrasi. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Hak dan kewajiban adalah sesuatu hal yang tidak bisa dipisahkan, namun karena adanya
pertentangan, hak dan kewajiban menjadi tidak seimbang. Seperti yang telah ditetapkan
dalam pasal 27 hingga pasal 34 UUD 1945, setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak
dan kewajiban untuk mendapatkan hidup yang layak. Sangat penting bagi setiap warga
negara untuk mengetahui hak dan kewajibannya, karena jika tidak, peluang bagi pihak lain
untuk menyimpang akan terbuka, dan ketidaksadaran seseorang atas kewajibannya akan
berdampak pada hak orang lain yang dapat dilanggar atau diabaikan. Walaupun hak dan
kewajiban telah ditetapkan dalam UUD 1945, namun pada realita, hal tersebut belum
terealisasikan, atau dilaksanakan dengan tepat.
Contoh kasus dari realita hak yang belum terealisasikan yaitu :
Tindakan penangkapan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum.
Adapun untuk contoh dalam pelanggaran hak sebagai warga negara yang realita nya masih
ada yaitu : Tindakan menangkap seseorang maupun kelompok dengan dalih menjaga
keamanan negara atau apapun tanpa adanya dasar hukum yang jelas dan transparan. Dan
penerapan budaya tindak kekerasan dengan alasan dan bertujuan untuk menindak warga
masyarakat yang dianggap bersikap ekstrim yang menurut anggapan pemerintah
mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban yang dirasa mengancam serta
membahayakan kelangsungan pembangunan.
Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap
ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan
membahayakan kelangsungan pembangunan.
Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap pers
yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas
keamanan.
Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat, karena
dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
Refrensi :
LN 4 – Hak dan Kewajiban Warga Negara
https://www.jojonomic.com/blog/perbedaan-hak-dan-kewajiban/
https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/03/170000469/hak-dan-kewajiban-warga-negara-
indonesia
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/kasus-pengingkaran-kewajiban-warga-
negara/amp
https://cerdika.com/kasus-pengingkaran-kewajiban-negara/
https://www.google.com/amp/s/architecturalknowledge.wordpress.com/2015/03/16/pelanggaran-
hak-warga-negara-dan-solusinya/amp/