Anda di halaman 1dari 12

STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. JJ
Umur : 46 Tahun
Alamat : Pantoloan
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 2 juli 2018
Ruangan : Poliklinik Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Undata

II. ANAMNESIS
Keluhan utama :
Gatal-gatal pada kedua punggung tangan dan tengkuk
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien laki-laki umur 46 tahun datang ke poliklinik kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal yang dirasakan pada punggung
tangan dan tengkuk yang muncul sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya muncul
bentol-bentol putih yang disertai rasa gatal sehingga pasien sering menggaruk
pada daerah yang gatal dan lama kelamaan pasien merasa daerah yang gatal
menebal dan bersisik. Gatal yang di rasakan hilang timbul dan biasanya muncul
pada malam hari dan pada saat pasien banyak pikiran. Pasien juga mengaku rasa
gatal sering timbul apabila terkena sinar matahri dan akan terasa panas. Pasien
menyangkal keluhan gatal menjadi semakin bertambah apabila sedang
berkeringat atau menggunakan detergen.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah merasakan keluhan tersebut 3 tahun yang lalu dan berobat
satu kali dan keluhan sudah tidak dirasakan. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi. Riwayat hipertensi (-), riwayat diabetes melitus (-).

1
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengaku kalau kakanya merasakan hal yang serupa, tapi pasien dan
kakanya tinggal berjauhan.

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Status Generalisata
1) Keadaan umum : Sakit ringan
2) Status Gizi : Baik
3) Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmhg
Nadi : 70 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : Tidak dilakukan pengukuran suhu
c. Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit:
1. Kepala : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
2. Leher : Terdapat ujud kelainan kulit berupa adanya plak
hipopigmentasi pada cervical yang berukuran plakat, dengan berntuk
tidak teratur. Tampak adanya likenifikasi, disertai adanya skuama tipis,
dan ekskoriasi.
3. Dada : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
4. Punggung : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
5. Perut : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
6. Genitalia : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
7. Bokong : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
8. Ekstremitas atas : Terdapat ujud kelainan kulit berupa adanya
beberapa plak hipopigmentasi pada dorsum manus sinistra dan dextra
yang berukuran numular, dengan berntuk tidak teratur, dan tampak
adanya papul-papul dengan ukuran miliar sampai lentikular, sirkumskrip

2
dan tersusun secara linear. Tampak adanya likenifikasi, disertai adanya
skuama tipis diatas plak, dan terdapat ekskoriasi.
9. Ekstremitas bawah :. Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)

IV. GAMBAR

3
Gambar 1. Tampak beberapa plak hipopigmentasi pada dorsum manus
sinistra dan dextra yang berukuran numular, dengan berntuk tidak teratur, dan
tampak adanya papul-papul dengan ukuran miliar sampai lentikular,
sirkumskrip dan tersusun secara linear. Tampak adanya likenifikasi, disertai
adanya skuama tipis diatas plak, dan terdapat ekskoriasi

Gambar 2. Tampak plak hipopigmentasi pada cervical yang berukuran plakat,


dengan berntuk tidak teratur. Tampak adanya likenifikasi, disertai adanya
skuama tipis, dan ekskoriasi.

4
V. RESUME
Pasien laki-laki umur 46 tahun datang ke poliklinik kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal yang dirasakan pada punggung
tangan dan tengkuk yang muncul sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya muncul
bentol-bentol putih yang disertai rasa gatal sehingga pasien sering menggaruk
pada daerah yang gatal dan lama kelamaan pasien merasa daerah yang gatal
menebal dan bersisik. Gatal yang di rasakan hilang timbul dan biasanya muncul
pada malam hari dan pada saat pasien banyak pikiran. Pasien juga mengaku rasa
gatal sering timbul apabila terkena sinar matahri dan akan terasa panas.
sebelumnya, 3 tahun yang lalu pasien mengatakan pernah menderita gatal dan
muncul bercak kemrahan dan pasien lalu berobat sehingga bercak dan rasa gatal
sembuh. pasien juga mengaku kalau saudaranya memiliki gejala yang sama.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang,
kesadaran komposmentis, dan status gizi baik. tanda- tanda vital yaitu tekanan
darah 110/80 mmHg, nadi 70x/menit, dan respirasi 20x/menit. Pada
pemeriksaan dermatologis didapatkan, pada bagian leher terdapat ujud kelainan
kulit berupa adanya plak hipopigmentasi pada cervical yang berukuran plakat,
dengan berntuk tidak teratur. Tampak adanya likenifikasi, disertai adanya
skuama tipis, dan ekskoriasi, dan pada Ekstremitas atas terdapat ujud kelainan
kulit berupa adanya beberapa plak hipopigmentasi pada dorsum manus sinistra
dan dextra yang berukuran numular, dengan berntuk tidak teratur, dan tampak
adanya papul-papul dengan ukuran miliar sampai lentikular, sirkumskrip dan
tersusun secara linear. Tampak adanya likenifikasi, disertai adanya skuama tipis
diatas plak, dan terdapat ekskoriasi.

VI. DIAGNOSA KERJA


Neurodermatitis

VII. DIAGNOSA BANDING


1. Dermatitis Atopik

5
2. Liken planus

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Histopatologi
2. Pemeriksaan kadar IgE

IX. PENATALAKSANAAN
1. Non-medikamentosa
1. Menghindari pakaian yang terlalu ketat dan bahan yang tidak
menyerap keringat serta menjaga kebersihan kulit pasien

6
2. Menghindari stress psikologis
3. Menjaga higienitas dan menjaga kelembapan kulit
4. Jangan menggaruk area yang gatal
2. Medikamentosa
a. Topikal :
Desoximetasone 0,25 % krim di oleskan di kulit 2 x 1 hari
b. Sistemik :
Loratadine 10 mg 1x1

X. PROGNOSIS
a. Qua ad vitam : ad bonam
b. Qua ad functionam : ad bonam
c. Qua ad sanationam : dubia ad bonam
d. Qua ad cosmetikam : ad bonam

7
PEMBAHASAN

Pasien laki-laki umur 46 tahun datang ke poliklinik kesehatan Kulit dan


Kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal yang dirasakan pada punggung
tangan dan tengkuk yang muncul sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya muncul
bentol-bentol putih yang disertai rasa gatal sehingga pasien sering menggaruk
pada daerah yang gatal dan lama kelamaan pasien merasa daerah yang gatal
menebal dan bersisik. Gatal yang di rasakan hilang timbul dan biasanya muncul
pada malam hari dan pada saat pasien banyak pikiran. Pasien juga mengaku rasa
gatal sering timbul apabila terkena sinar matahri dan akan terasa panas.
sebelumnya, 3 tahun yang lalu pasien mengatakan pernah menderita gatal dan
muncul bercak kemrahan dan pasien lalu berobat sehingga bercak dan rasa gatal
sembuh. pasien juga mengaku kalau saudaranya memiliki gejala yang sama.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang,
kesadaran komposmentis, dan status gizi baik. tanda- tanda vital yaitu tekanan
darah 110/80 mmHg, nadi 70x/menit, dan respirasi 20x/menit. Pada
pemeriksaan dermatologis didapatkan, pada bagian leher terdapat ujud kelainan
kulit berupa adanya plak hipopigmentasi pada cervical yang berukuran plakat,
dengan berntuk tidak teratur. Tampak adanya likenifikasi, disertai adanya
skuama tipis, dan ekskoriasi, dan pada Ekstremitas atas terdapat ujud kelainan
kulit berupa adanya beberapa plak hipopigmentasi pada dorsum manus sinistra
dan dextra yang berukuran numular, dengan berntuk tidak teratur, dan tampak
adanya papul-papul dengan ukuran miliar sampai lentikular, sirkumskrip dan
tersusun secara linear. Tampak adanya likenifikasi, disertai adanya skuama tipis
diatas plak, dan terdapat ekskoriasi.
Berdasarkan dari hasil anamnesis, dan pemeriksaan fisik pasien dapat di
diagnosis dengan neurodermatitis, di mana pasien mengeluhkan adanya gatal pada
kedua punggung tangan dan tengkuk di belakang leher, diamana awlanya muncul
bercak dan terasa gatal yang kemudian di garuk sehingga kulit terasa menebal dan
bersisik. Hal tersebut sesuai penelitian bahwa kelainan kulit yang terjadi dapat
berupa eritema, edema dan timbul sekelompok papul, selanjutnya karena garukan

8
berulang, bagian tengah lesi akan menebal, kering, berskuama, ekskoriasi dan
hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umum lonjong atau
tidak beraturan.

Neurodermatitis adalah peradangan kulit kronis, gatal, sirkumkrip, ditandai


dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai
kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena
berbagai rangsangan pruritogenik.1 secara klinis gejala utama yang dijumpai ialah
rasa gatal hebat pada area likenifikasi. Rasa gatal ini hilang timbul, dapat dipicu
oleh faktor stres ataupun oleh rabaan/sentuhan saja. Sensasi gatal ini akan diikuti
oleh kecenderungan untuk menggaruk berulang-ulang. Kelainan jarang dijumpai
pada anak-anak, umumnya pada orang dewasa dan puncaknya pada usia 30-50
tahun.2
Penyebab neurodermatitis hingga saat ini belum diketahui secara pasti.
Namun ada berbagai faktor yang mendorong terjadinya rasa gatal pada penyakit
ini, faktor penyebab dari neurodermatitis sirkumskripta dapat dibagi menjadi dua,
yaitu faktor eksterna dan faktor interna. Faktor eksterna meliputi lingkungan yang
panas dan udara yang kering. Suhu yang tinggi memudahkan seseorang
berkeringat sehingga dapat mencetuskan gatal, hal ini biasanya menyebabkan
neurodermatits sirkumskripta pada daerah anogenital. Sedangkan faktor interna
meliputi riwayat adanya dermatitis atopi dan psikologis. Pada faktor psikologis
terutama ansietas telah dilaporkan memiliki prevalensi tertinngi mengakibatkan
neurodermatitis sirkumskripta. Dilaporkan bahwa neurotransmiter yang
mempengaruhi perasaan seperti dopamin dan serotonin akan memodulasikan
persepsi gatal melalui penurunan jalur spinal.3
Etiopatogenesis pada neurodermatitis belum diketahui secara pasti, namun
gatal sendiri timbul akibat adanya pelepasan mediator inflamasi dan aktivitas
enzim proteolitik. Keadaan ini menimbulkan adanya proses inflamasi pada kulit,
yang menyebabkan penderita sering menggaruk lesi yang terbentuk. Proses
inflamasi yang berkepanjangan akan menyebabkan penebalan kulit, dimana
penebalan kulit ini sendiri menimbulkan rasa gatal, sehingga merangsang

9
penggarukkan yang akan semakin mempertebal kulit.4 neurodermatitis seringkali
ditemukan pada daerah yang mudah dijangkau tangan untuk menggaruk. Area
predileksi antara lain pada daerah tengkuk, oksiput (liken simpleks nuchea), sisi
leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, punggung kaki, kulit kepala, paha bagian
medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva, alis dan kelopak mata serta
daerah telinga.5
Penyakit-penyakit yang perlu diperhatikan sebagai diagnosis banding
neurodermatitis sirkumskripta adalah penyakit lain yang memiliki gejala pruritus
seperti dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopi, lichen
planus, lichen amiloidosis, dan psoriasis.3

Pada pasien tersebut memenuhi kriteria dari faktor eksternal dan internal dari
penyebab neurodermatitis. Faktor eksterna antara lain suhu yang panas dan
aktifitas sehari-sehari pasien sebagai petani yang dapat memicu banyak
berkeringat dapat meningkatkan rasa gatal. Selain itu area predileksi terdapat pada
tempat yang mudah di jangkau untuk menggaruk yaitu pada puenggung tangan
dan tengkuk. sedangkan faktor interna yang diduga sebagai penyebab yaitu pasien
banyak pikiran atau stress.3
Terapi neurodermatitis bertujuan untuk memutus itch-scratch cycle, karena
pada dasarnya tindakan menggaruk lesi yang terasa gatal justru akan memperberat
lesi dan menambah rasa gatal. Penatalaksanaan pada pasien ini dibagi menjadi 2,
yaitu umum dan khusus. Penatalaksanaan umum pasien dianjurkan untuk tidak
menggaruk daerah kulit yang sangat gatal, menghindari pakaian yang terlalu ketat
dan bahan yang tidak menyerap keringat serta menjaga kebersihan kulit pasien.
Penatalaksanaan khusus meliputi pemberian kortikosteroid topikal yaitu
kortikosteroid dengan potensi tinggi dan pemberian antihistamin secara oral
digunakan luas untuk mengurangi keluhan gatal dan dapat menggunakan
antihistamin yang memiliki efek sedatif seperti hydoxizine, diphenhidramin,
chlorpheniramine dan promethazine. Prognosis neurodermatitis sirkumskripta
dapat menjadi lesi yang persisten dan bersifat berulang. Eksaserbasi dapat terjadi
bila dipicu adanya respon terhadap stress emosional.3

10
Pada kasus di gunakan 2 jenis obat yaitu obat topikal dan sistemik. Pada
pengobatan topikal, pasien di berikan desoximetasone 0,25 % krim yang
merupakan jenis kortikosteroid potensi tinggi, di karenakan pada kulit pasien agak
tebal dan terdapat likenifikasi. Obat golongan kortikosteroid dapat mencegah atau
menekan timbulnya gejala inflamasi akibat radiasi, infeksi, zat kimia, mekanik
atau alergen. Contoh kortikosteroid topikal super poten (golongan I) yaitu
betamethasone dipropionate 0.05% serta clobetasol propionate 0.05%. Contoh
kortikosteroid potensi tinggi (golongan II) yaitu mometasone furoate 0.01%,
desoximetasone 0.05%. Kortikosteroid topikal dipakai 2-3 kali sehari, tidak lebih
dari 2 minggu untuk potensi kuat.4

Selain itu di berikan obat sistemik yaitu loratadine 10 mg 1x1 tablet yang
merupakan obat golongan antihistamin. Pemberian antihistamin secara oral
digunakan luas untuk mengurangi keluhan gatal dan memiliki efek sedatif
sehingga dapat mencegah adanya garukan.4

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Menaidi SL.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Badan Penerbit Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta; 2016
2. Ari MA, dkk. Dermatitis Dan Peran Steroid Dalam Penanganannya. Dexa
Media No 4. Vol 17; 2014
3. Damayanti, IT. Neurodermatitis Sirkumkripta Pada Wanita Dengan Hipertensi
Grade I Terkontrol. Medula, Volume 2, Nomor 3, Maret; 2014
4. Andini S. Penatalaksanaan Holistik Penyakit Kulit Neurodermatitis
Sirkumskripta Pada Seorang Pria Lanjut Usia Di Desa Sukaraja V Gedong
Tataan. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Jpm Ruwa Jurai. Volume 2
No 1. Oktober ; 2016.
5. Ariyanti P. Pemahaman Klinis Liken Simplek Kronikus. Periodical Of
Dermatology And Venerology. Volume 26 No 2. Agustus; 2014

12

Anda mungkin juga menyukai