PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan refleksi kasus ini sebagai berikut :
1. Sebagai syarat penyelesaian tugas akhir di bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat –Kedokteran Komunitas
2. Sebagai gambaran penyebaran penyakit dan beberapa factor resiko
penyebarannya di wilayah kerja Puskesmas Mamboro
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Menentukan Prioritas Masalah Menggunakan Rumus Hanlon
Kuantitatif
Tabel 2.1 prioritas masalah di puskesmas Mamboro
Dilihat dari tabel diatas masalah yang menjadi prioritas pada puskesmas
Mamboro adalah ISPA, Hiprtensi dan Tuberculosis
Y (Hipertensi) V 7
Z (Tuberculosis) V 6
1 2 3 4 5
PENETAPAN NILAI
ISPA
NPD : (A+B) C = (8+7) 4 = 15 x 4= 60
NPT : (A+B) CxD = (8+7) 4x1 = 15 x4 =60
HIPERTENSI
NPD : (A+B) C = (7+8) 3 = 15x3 =45
NPT : (A+B) CxD = (7+8) 3x1 = 15x3 =45
TUBERCULOSIS
NPD : (A+B) C = (6+9) 2 = 15 x2 = 30
NPT : (A+B) CxD = (6+9) 2x1 = 15 x 2= 30
KESIMPULAN
Masalah kesehatan A B C NPD D NPT Prioritas
(PEARL)
ISPA 8 7 4 60 1 60 1
HIPERTENSI 7 8 3 45 1 45 2
TUBERCULOSIS 6 9 2 30 1 30 3
Kesimpulan dari rumus ini yaitu penyakit ISPA merupakan prioritas
pertama dari 3 prioritas masalah yang ada di puskesmas Mamboro. Hal ini
berkaitan dengan tingkat morbiditas dan insidensi ISPA yang timbul di ruang
lingkup kerja Puskesmas Mamboro. Oleh karena itu akan di bahas mengenai suatu
kasus penyakit ISPA pada laporan kasus saat ini.
2.2 Kasus
A. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 50 tahun
Alamat : Mamboro
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan: 21 November 2018
V. Diagnosis
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
VI. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
- Ambroxol tab 3x1
- Paracetamol tab 3x1
1. Non medikamentosa
Edukasi :
a. Menganjurkanpasien untuk menjaga kebersihan rumah
b. Memberikan makanan bergizi untuk membantu meningkatkan daya
tahan tubuh
c. Menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup.
d. Menganjurkan pasien untuk berhenti merokok
e. Menganjurkan pasien untuk membuang sampah ditempat
pembuangan sampah umum, tidak membakar sampah di dekat rumah
f. Memakai masker saat memasak menggunakan kayu bakar dan
menyarankan untuk memasak menggunakan kayu bakar diluar
rumah agar asap tidak masuk kedalam rumah
g. Pasien harus datang kontrol ke puskesmas secepatnya jika keluhan
pasien semakin memberat.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Angka kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Mamboro masih tinggi
sebagai peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak dalam 2 tahun
terakhir, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko yaitu :
1. Perilaku masyarakat yang masih kurang terhadap kebersihan diri dan
lingkungannya.
2. Lingkungan fisik (perumahan), ekonomi (pembiayaan) maupun sosial
(kondisi masyarakat sekitar pasien) yang masih kurang guna mendukung
pencapaian kondisi sehat dari masyarakat.
3. Pelayanan kesehatan yang belum maksimal dan kurang menjangkau
masyarakat akan terpenuhinya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk
merubah pola pikir serta perilakunya dalam hal kesehatan pribadinya
maupun keluarganya.
II. Saran
Upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit dapat dilaksanakan
dengan mengaplikasikan lima tingkat pencegahan penyakit (five level
prevention), sebagai berikut :
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan cara :
a. Meningkatkan penyuluhan mengenai ISPA
b. Meningkatkan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Perlindungan khusus
Perlindungan khusus dalam mencegah terjadinya penularan ISPA dapat
dilakukan dengan cara :
a. Menggunakan masker saat sedang batuk atau flu
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera
Diagnosis dini dan pengobatan segera dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya penyakit yang lebih berat. Upaya yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Mencari kasus sedini mungkin.
b. Penatalaksanaan yang tepat pada puskesmas melalui MTBS
4. Pambatasan Cacat
Pembatasan cacat merupakan pencegahan untuk terjadinya kecatatan atau
kematian akibat gizi buruk. Adapun upaya yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Melakukan pengobatan dan perawatan sesuai pedomansehingga
penderita sembuh dan tidak terjadi komplikasi.
b. Meningkatkan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk
memungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
DAFTAR PUSTAKA
6. Dinas Kesehatan Kota Palu.Buku Profil Dinas Kesehatan Kota Palu. Dinas
Kesehatan Kota Palu :Palu. 2015.
LAMPIRAN FOTO
Gambar 1. Kunjungan ke pasien ( di ruang tamu saudara pasien )
(ISPA)
DISUSUN OLEH:
NAMA : HASNA
KEDOKTERAN KOMUNITIAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018