Anda di halaman 1dari 13

JTAM INOVASI AGROINDUSTRI

Juni 2018 Vol. 1 No. 2 (28-40)

Analisis Teknoekonomi Pendirian Industri Kecil Minuman


Temulawak di Kota Martapura Kalimantan Selatan

M.Roni Ari sandi, Agung Nugroho dan Arief RM Akbar

Program Studi Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Pertanian - Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2018
Jl. A. Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalsel 70714

M.Roni Ari Sandi: roniarisandi.tip12@gmail.com


M.Roni Ari Sandi

ABSTRAK
Hasil olahan temulawak diasosiasikan sebagai jamu yang mempunyai rasa
pahit dan bau yang tidak sedap. Menurut Safitri (2017) bahwa penambahan
konsentrasi larutan gula sebanyak 12% pada bahan baku temulawak 10% dapat
mengurangi rasa pahit dan pedas pada minuman temulawak. Sehingga di dapatkan
minuman temulawak yang mempunyai rasa yang enak. Hasil perhitungan Kriteria
investasi pada setiap kapasitas produksi menujukan industri layak didirikan adapun
hasil perhitungan kriteria investasi yaitu kapasitas 117 L/hari adalah NPV sebesar
Rp224.376.074,00 IRR sebesar 76,18%, PBP sebesar 0,5 tahun, BEP sebesar Rp235.
956.227,00 dan Net B/c sebesar 1.3. Perhitungan kriteria investasi pada kapasitas
195 L/hari adalah NPV sebesar 162.396.142, IRR sebesar 35,19 %, PBP 0.5 tahun, BEP
sebesar Rp284,172,635 dan Net B/C sebesar 1.5 sedangakan pada kapasitas 274
L/hari didapatkan NPV Rp.282.533.143,00, IRR 35,56% PBP 0,5 tahun, BEP
Rp317.910.384,00 dan Net B/C 2,7.

Kata Kunci: NPV, IRR, PBP, BEP,dan Net B/C.

Abstract
The results of ginger preparations are associated as herbs that have a bitter taste
and an unpleasant odor. According Safitri (2017) that the addition of sugar solution
concentration as much as 12% on 10% temulawak raw material can reduce the bitter
taste and spicy on ginger drink. So get the ginger drink that has a good taste. The
calculation result of Investment Criteria at each production capacity is worthy of
established industry as the result of calculation of investment criteria is 117 L / day
capacity is NPV equal to Rp224.376.074,00 IRR equal to 76,18%, PBP equal to 0,5 year,
BEP equal to Rp235. 956.227.00 and Net B / c of 1.3. Calculation of investment criteria
at the capacity of 195 L / day is NPV of 162.396.142, IRR of 35.19%, PBP 0.5 years, BEP
of Rp284,172,635 and Net B / C of 1.5 while at capacity 274 L / day obtained NPV Rp.
282.533.143,00, IRR 35,56% PBP 0,5 year, BEP Rp317.910.384,00 and Net B / C 2,7.

Keywords: NPV, IRR, PBP, BEP, and Net B / C


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 29

PENDAHULUAN racun, menghilangkan rasa nyeri


Latar Belakang sendi, menghilangkan sekresi
Minuman temulawak adalah empedu, menurunkan kadar
minuman segar tradisional dari bahan kolesterol darah, mencegah terjadinya
rempah herbal. Minuman temulawak pembekuan lemak dalam sel hati serta
adalah minuman yang terbuat dari sebagai antioksidan.
rimpang umbi temulawak, berasa Namun paradigma yang
manis dan agak kalat. Sepintas mirip muncul di masyarakat minuman
jamu, tapi jauh lebih encer. Minuman temulawak tradisional selalu
ini sudah banyak dijual dalam bentuk diidentikan dengan jamu yang berasa
jadi (botolan dan bungkusan), seperti pedas dan pahit sehingga produk
di daerah Martapura, Kalimantan minuman temulak kurang diminati
Selatan. oleh konsumen. Menurut Safitri
Hasil olahan temulawak biasanya (2017) bahwa penambahan
diasosiasikan sebagai jamu yang konsentrasi larutan gula sebanyak
mempunyai rasa pahit dan bau yang 12% pada minuman temulawak dapat
tidak sedap, padahal jika dikonsumsi mengurangi rasa pahit dan pedas,
secara rutin dapat memelihara dan sehingga didapatkan minuman
meningkatkan kesehatan. Menurut temulawak yang mempunyai rasa
Jayaprakhasha (2006) rimpang yang enak.
temulawak mengandung antioksidan. Dalam rangka merubah
Antioksidan dapat mencegah paradigma masyarakat dan
terjadinya kerusakan sel pada mukosa mengembangkan usaha minuman
lambung akibat radikal bebas sebagai temulawak perlu dilakukan kajian
bahan sampingan fagositosis terkait teknis dan teknologi serta
contohnya pada pemakaian aspirin aspek finansial untuk memberikan
yang berkepanjangan (Wahyudi, informasi kelayakan usaha minuman
2006). temulawak.
Temulawak merupakan tanaman
obat yang mempunyai kasiat untuk Tujuan Penelitian
kesehatan khususnya sebagai obat Berdasarkan latar belakang yang
penyakit kuning (penyakit hati) dan diuraikan sebelumnya, maka tujuan

pegal linu (Soeseno, 1986). Menurut penelitian ini adalah:

Liang, metal (1985) rimpang 1. Menganalisis aspek teknis dan


teknologi yang meliputi
temulawak berkhasiat menetralkan

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 30

ketersediaan bahan baku, Tahapan Penelitian


perhitungan neraca massa,
penentuan kapasitas produksi, jenis
lokasi pabrik dan tata letak pabrik.
2. Menganalisis aspek finansial yang
meliputi perkiraaan jumlah dana
yang dibutuhkan dan analisis
kelayakan investasi.

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Prosedur


Penelitian ini dilakukan di Penelitian
Martapura, Kalimantan Selatan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemilihan lokasi dilakukan secara Analisis Teknis dan Teknologi
sengaja (purposive), dengan
mempertimbangkan lokasi pene- Bahan Baku
litian memiliki potensi yang baik Bahan baku yang digunakan
dalam melakukan produksi. pada proses produksi minuman
Pengambilan data dalam penelitian ini temulawak adalah temulawak.
dilakukan bulan April 2017 – Adapun spesifikasi temulawak
Desember 2017. berdasarkan SNI.8171:2015 (BSN,
2015) didalam (Safitri. 2017), yaitu
Metode Penelitian rimpang temulawak kencang, matang
secara fisiologis, berbentuk utuh dan
Metode atau analisis yang
segar dicirikan dengan kulit luar tidak
digunakan pada penelitian ini adalah
mudah terkelupas.
NPV, IRR, Net B/C, PBP dan BEP
Ketersedian bahan baku Salah
satu faktor peritimbangan pendirian
industri adalah tersedianya bahan
baku untuk memastikan proses
produksi berjalan dengan baik. Sudah
dibahas sebelumnya bahwa
Kalimantan Selatan, khususnya di
daerah Kabupaten Banjar, merupakan

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 31

penghasil komoditi temulawak minuman temulawak sebanyak 391


terbesar di Kalimantan Selatan yaitu L/hari. Sudah dibahas sebelumnya
sebesar 280.268 kg (BPS, 2015). penentuan kapasitas produksi
Sedangkan kebutuhan bahan baku dilakukan dengan 3 alternatif yaitu
pada penelitian ini adalah 1.800 kg/ 30%, 50%, dan 70% total penjualan
tahun sekitar 0.67% dari total harian atau sebesar 117L/hari, 195
produksi temulawak di Kalimantan L/hari, dan 274 L/hari dari total
selatan. penjualan produsen /hari.
Penentuan kapasitas produksi
minuman temulawak dilakukan Teknologi Proses Produksi
dengan teknik wawancara secara Proses produksi minuman
langsung dengan produsen minuman temulawak pada penelitian ini
temulawak tradisional di Kota mengacu pada penelitian sebelumnya
Martapura, Kabupaten Banjar, yang berjudul formulasi produk
Kalimantan Selatan. Wawancara minuman temulawak untuk
dilakuan untuk mengetahui jumlah meningkatkan daya terima konsumen
estimasi penjualan produsen /hari, oleh Safitri. Adapun tahapan
Pengambilan keputusan penentuan pengolahan minuman temulawak
kapasitas produksi terdiri dari tiga yaitu: Bahan baku rimpang
alternatif yaitu kapasitas produksi temulawak dilakukan pembersihan
dengan 30%, 50%, dan 70% dari total kulit terlebih dahulu sebelum
penjualan produsen /hari. Adapun dilakukannya pengecilan ukuran.
hasil wawancara dengan produsen Perajangan temulawak dilakukan
temulawak dapat dilihat pada Tabel 1. dengan mesin perajang kemudian
Tabel 1. Penjualan Minuman Temulawak dilakukan pencucian rimpang
No Nama Total temulawak, pada tahap ini dimana
(liter) bahan yang telah disortasi akan
1 Sani 200 dibersihkan dari sisa kotoran yang
2 Uci 120 tidak dikehendaki yang masih
3 Abu 41
melekat pada rimpang temulawak
4 Marpian 30
Safitri (2017). Setelah dilakukannya
Total 391
pencucian kemudian akan dilakukan
penirisan. Pengecilan ukuran
Dapat dilihat pada Table 1 hasil dilakukan agar memudahkan sumber
wawancara penjualan total produsen panas masuk pada saat dilakukannya

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 32

perebusan.
Perebusan/pemasakan merupakan
tahap pengambilan zat yang
terkandung dalam rimpang
temulawak. Adapun diagram alir
proses produksi temulawak dapat Gambar2. Desain Kemasan
dilihat pada Gambar 4 dan Gambar
alat proses produksi disajikan pada Tebel 2. Kebutuhan Kemasan
lampiran 1. Menurut Safitri, (2017) No Kapasitas Keterangan Jumlah Harga Total
(/ tahun) (Rp) (Rp)
formulasi dengan konsentrasi 1 117 Botol 140.400,00 1.000,00 140.400.000,00

temulawak 5% dan 6% gula pasir L/hari


Label 140.400,00 200,0
merupakan produk terbaik dengan 28.080000,00

nilai daya terima konsumen dan Total 168.480.000,00

minat beli konsumen. 2 195 Botol 234.000,00 1.000,00 234.000.000,00


L/hari Label 234.000,00 200,00 4.680.000,00

Kemasan
Total 238.680.000,00
Kemasan pada penelitian ini
3 274 Botol 328.800,00 1.000,00 328.800.000,00
menggunakan botol plastik L/hari Label 328.800,00 200,00 65.760.000,00

Polietilen tereftalat 250 ml dengan Total 394.560.000,00

harga Rp1.000,00 dan label


Rp200,00. Kemasan PET sangat
Kebutuhan Utilitas
cocok dengan produk minuman
Utilitas industri minuman
karena mempuyai warna
temulawak terdiri dari kebutuhan air,
transparan, selain itu kemasan
kebutuhan tenaga listrik, dan
PET juga kuat, kedap air, dan gas.
kebutuhan bahan bakar.
Adapun gambar kemasan dapat
dilihat pada Gambar 2 dan
Kebutuhan air
perhitungan biaya kemasan dapat
Total kebutuhan air proses
dilihat pada Tabel 2.
pada kapasitas 117 adalah 129 L/hari
.
sedangkan pada kapasitas 195
sebesar 214.5 L/hari, dan pada
kapasitas 274 L/hari sebesar 30.4
L/hari. Kebutuhan air domestik untuk
setiap orang diperkirakan 20 L/hari x

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 33

5 karyawan = 100 L/hari, dan 45% air


dari penjumlahan kebutuhan Lokasi Pabrik
domestik dan proses sebagai Lokasi pendirian pabrik
kebutuhan pencucian alat, maka total direncanakan di Jl. Sekumpul,
kebutuhan air dapat dilihat pada Kecamatan Martapura, Kabupaten
Tabel 3. Banjar, Kalimantan Selatan. Terdapat
Tabel 3. Kebutuhan Air Proses banyak faktor yang mendukung
Jenis
Kapasitas Produksi
pengembangan kawasan industri di
177 L/hari 195 L/hari 274 L/hari
Kebutuhan
Martapura, diantaranya lokasi yang
Bak Pencucian 12 19.5 27.4
Tangki 117 195 274 berada di area pemukiman dan pasar
Perebusan 145 145 145
Domestik serta kemudahan akses suplay bahan
Total 274 359.5 446.4
baku dari beberapa kota di
kalimantan selatan. Adapun menurut
Dilihat pada Table 3
Susinggih (2012) faktor yang
kebutuhan air proses pada
mempengaruhi pendirian lokasi
kapasitas 117 L/Hari adalah 27.4
pabrik yaitu, letak pasar, tersedianya
L/hari sedangkan pada kapasitas
bahan baku, konsumen, tenaga kerja,
195 L/hari adalah 359.5 L/hari, dan
transportasi dan sarana pendukung.
kebutuhan air pada kapasitas
Tata Letak Pabrik
produksi 274 L/hari adalah 446.4
Layout dapat didefinisikan
L/hari. Adapun untuk
sebagai penataan fasilitas operasi
mendapatkan jumlah kebutuhan air
secara ekonomis (Sunyoto, 2014),
selama 1 tahun dengan cara
sedangkan menurut Yamit (1996),
mengalikan kebutuhan air harian
Perencanaan layaout adalah rencana
dengan jumlah hari kerja selama 1
mengatur semua fasilitas produksi
tahun. Kebutuhan air dalam 1 tahun
guna memperlancar proses produksi
berdasarkan kapasitas produksi
yang efektif dan efisien. Adapun Tata
dapat dilihat pada Table 4.
Letak ruang pabrik ditunjukan pada
Gambar 3.
Tabel 4. Kebutuhan Air Pertahun
No Kapasitas Kebutuhan Total
(Hari) Kebutuhan
(Tahun)

1 30% 274 L 82.200 L

2 50% 359.5 L 107.850 L

3 70% 446.4 L 133.920 L

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 34

Gambar 3. Tata Letak Ruang Pabrik Berdasarkan tabel tersebut, luas


pabrik yang dibutuhkan adalah 74 m2.
Kebutuhan Luas ruang
Area pergerakan sebesar Analisis Finansial
100% setiap unit proses untuk Aspek yang dipertimbangkan
pergerakan pekerja dan perawatan. dalam analisis finansial diantaranya
Selain itu area pergerakan dapat adalah total modal investasi, sumber
meningkatkan kefleksibelan. Apabila dana pembiayaan proyek, estimasi
terjadi perubahan volume produksi aliran kas proyek, modal kerja serta
atau rencana perluasan dimasa analisis kelayakan investasi. Menurut
mendatang yang disebabkan Sunyoto (2014) untuk menghitung
menambahan jumlah alat, maka dapat perkiraan investasi digunakan
diakomodir. Adapun kebutuhan luas metode NPV, IRR, Net B/C, PBP, dan
ruang dapat dilihat pada Tabel 5. BEP. Untuk menentukan jumlah
investasi secara keseluruhan
disesuikan dengan aspek teknis
produksi yaitu tanah, bangunan,
mesin, dan peralatan (Yacop, 2009).
Tabel 5. Kebutuhan Luas Ruang
Modal Investasi Tetap
No Area Luas
m2 Komponen yang termasuk

1 Penyimpanan Bahan Baku 10 didalam modal investasi tetap

2 Produksi 16 langsung adalah biaya sewa

3 Kantor 6 bangunan, biaya renovasi, peralatan


Administrasi roduksi, tenaga kerja, instalasi air,
4 Toilet 4 Instalasi listrik, dan inventaris
5 Area Parkir 24 kantor. Komponen yang termasuk di
6 Pengemasan dan 10 dalam modal investasi tetap tak
7 Penyimpanan 4 langsung adalah biaya pra investasi,
Ruang Utilitas tukang, dan biaya tak terduga.
Total Luas 74
Kebutuha Modal Investasi Tetap Langsung
n Ruangan Luas bangunan yang dibutuhkan
adalah 73 m2 dengan harga sewa
Rp24.000.000,00/ tahun. Untuk biaya

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 35

renovasi dan diperkirakan Modal investasi tetap


membutuhkan biaya sebesar 30% diperoleh dari penjumlah modal
dari harga sewa bangunan yaitu investasi tetap langsung dan modal
Rp7.200.000,00 sehingga dibutuhkan investasi tidak langsung yaitu sebesar
biaya total sewa sebesar Rp171.390.000.
Rp127.200.000,00 /tahun untuk 5 Modal Kerja
tahun. Perhitungan biaya bangunan Modal kerja adalah biaya yang
dan sarana dapat dilihat pada Tabel 6. dibutuhkan untuk membiayai
operasional dan produksi yang
Tabel 6. Biaya Bangunan dan meliputi biaya bahan baku, bahan
Sarana penunjang, utilitas, kas, dan start up
Modal Investasi Tetap ung Harga Total (Rp)
untuk tahun pertama. Adapun biaya
Langs

Biaya sewa va) 127.200.000,00 bahan baku pada setiap kapasitas


Biaya renovasi 18.000.000,00
produksi setiap tahun nya dapat
Biaya instalasi listrik 1.218.000,00
(1.000 1.372.000,00 dilihat pada Tabel 8.
Biaya instalasi air 400.000,00
Bak perendaman
Tangki perebusan 2.000.000,00 Tabel 8. Biaya Bahan Baku dan
Tangki penampungan 2.000.000,00
Alat perajang temulawak 2.100.000,00
Utilitas
Inventaris kantor 3.000.000,00 No Kapasitas Produksi Jumlah (Rp)
Kompor gas 2.000.000,00
1 117 L/hari 230.526.000,00
Saringan 100.000,00
2 195 L/hari 389.725.500,00
Keranjang 100.000,00

Rp159.490.000,00
3 274 L/hari 619.527.000,00

Modal investasi tetap tak langsung Biaya kas terdiri dari biaya gaji
Modal investasi tetap tidak pegawai produksi, distribusi dan
langsung disajikan pada Tabel 7. pemasaran. Gaji pegawai yaitu sebesar
Rp2.500.000,00 dan Rp2.258.000,00
Tabel 7. Modal Investasi Tetap total gajih pegawai selama 1 tahun
Tak Langsung yaitu sebesar Rp138.384.000,00
Modal Investasi Tetap Tak Harga (Rp) /tahun. Gaji pegawai dapat dilihat
Langsung
pada Tabel 9. Biaya Pemasaran
Biaya Tukang 10.000.000,00
ditetapkan 20% dari total gaji
Biaya Tak Terduga 2.000.000,00

Total Rp12.000.000,00 karyawan pertahun yaitu sebesar


Rp27.676.800,00.

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 36

Tabel 9. Gaji Pegawai. Tabel 11. Biaya Tetap dan Biaya


Total Gaji /tahun
No Keterangan Jumlah Gaji/bulan (Rp)
Variabel
1 Manager 1 2.500.000 30.000.000 Jenis Biaya Kapasitas Produksi
Pegawai
2 Produksi 2 2.258.000 54.192.000
Distribusi 117 L/hari 195 L/hari 274 L/hari

dan Biaya Tetap 138.384.000,00 138.384.000,00 138.384.000,00


3 Pemasaran 2 2.258.000 54.192.000 Biaya 261.260.886,00 420.170.268,00 520.064.412,00

Total 138.384.000, Variabel

Total(Rp) 399.644.886,00 558.554.268,00 649.865.412,00

Biaya start up yang dibutuhkan Proyeksi laba rugi merupakan


pada kapasitas 117 L/hari, 195 ringkasan penerimaan yang diperoleh
L/hari, dan 274 L/hari dapat dilihat dari hasil penjualan produk dan
pada Table 10. seluruh biaya yang dikeluarkan
Tabel 10. Modal Kerja industri setiap tahun dalam priode
Jenis Biaya Kapasitas
tertentu. Laba bersih merupakan nilai
117 L/hari 195 L/hari 274 L/hari
yang diperoleh dari pengurangan
BB dan 19.248.000,00 32.477.125,00 51.604.700,00
Utilitas 7.016.000,00 7.016.000,00 7.016.000,00
total penerimaan dengan total
Gajih
pengeluaran, termasuk pajak
Pegawai

Total (Rp) 26.264.000,00 39.493.125,00 58.620.700,00 penghasilan. Laporan laba rugi


menjelaskan mengenai keuntungan
Estimasi Aliran Kas Proyek atau kerugian yang dialami oleh
Kategori biaya produksi dalam perusahaan pada priode tertentu.
analisis finansial terdiri dari dari biaya Laba bersih pada semua tingkat
tetap dan biaya variabel. Biaya tetap kapasitas produksi disajikan pada
adalah biaya yang selama satu priode Tabel 12.
kerja berjumlah tetap dan tidak Tabel 12. Laba Bersih
tergantung dari jumlah produk yang Keterana Laba Bersih (Rp/Tahun)
gan
dihasilkan. Biaya variabel merupakan 1 2 3 4 5

Tingkat 80% 100% 100% 100% 100%


biaya yang jumlahnya akan berubah Produksi

dengan perubahan intensitas volume 117 Rp183.8 Rp229. Rp229.83 Rp229.83 Rp229.
L/hari 66.850,0 833.56 3.563,00 3.563,00 83

kegiatan. Total biaya tetap dan biaya 0 3,00 3.563,


00
variabel setiap kapasitas produksi 195 Rp206.2 Rp257. Rp257.84 Rp257.84 Rp257.
L/hari 37.020,0 841.27 1.275,00 1.275,00 84
disajikan pada Tabel 11. 0 5,00 1.275,
00

274 Rp287.1 Rp358. Rp358.92 Rp358.92 Rp358.


L/hari 40.006,0 925.08 5.082,00 5.082,00 92
0 2,00 5.082,
00

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 37

ml minuman temulawak tradisional di


Aliran kas secara sederhana Martapura berkisar Rp6.000,00 -
merupakan pergerakan keluar dan Rp7.000,00. Dalam penelitian ini
masuknya kas ke suatu bisnis atau dilakukan modifikasi terhadap
proyek pada periode tertentu kemasan minuman temulawak yaitu
sehingga menggambarkan perubahan dengan menggunakan kemasan botol
kondisi kas proyek atau bisnis ukuran 250 ml, dalam rangka
tersebut dari satu periode ke periode mendapatkan keuntungan yang
berikutnya. Adapun total kas yang di optimal dilakukan perhitungan
dapat pada tahun kelima pada setiap perbandingan harga yang paling
kapasitas produksi dapat dilihat pada mendekati melalui perhitung nilai
Table 13. NPV negatif dan NPV positif. Adapun
Tabel 13. Total Pendapatan Tahun hasil didapatkan dapat dilihat pada
Kelima Tebel 14. Net Present Value adalah
Keterang Kapasitas perbedaan antara nilai sekarang
an Produksi

117 L/hari 195 L/hari 274 L/hari


(present value) dari manfaat dan
biaya. Jika nilai NPV bernilai positif
Total Kas 452.332.653, 379.796.844, 358.925.082
(Rp) 00 00 ,00 maka proyek layak untuk
dilaksanakan dan sebaliknya jika NPV
Analisis Kelayakan Investasi bernilai negatif maka proyek tidak
Analisis kelayakan investasi layak untuk dilaksanakan. Dari hasil
bisnis merupakan analisis secara didapatkan NPV bernilai positif pada
mendalam mengenai suatu investasi rentan harga berbeda.
bisnis yang akan dijalankan dalam Tabel 14. Perbandingan Harga NPV +
rangka menentukan keputusan layak dan NPV -
tidak nya investasi tersebut dibiayai. Komponen Kapasitas Produksi 117 L/hari

Adapun kriteria yang dianalisis yaitu Keterangan NPV+ (Rp) NPV-(Rp)

NPV, IRR, Net B/C, PBP, dan BEP. Harga (Rp) 4.500,00 4.000,00

224.376.074,00 -16.143.501,00
Penentuan harga temulawak yang
akan dijual sangat berpengaruh dalam
kelayakan berdirinya industri. Harga Komponen Kapasitas Produksi 195 L/hari

yang ditawarkan harus mampu Keterangan NPV+ (Rp) NPV- (Rp)

bersaing dan mampu memberikan Harga (Rp) 3.500,00 3.000,00

profit kepada perusahaan. Menurut 162.396.142,00


-238.469.816,00

hasil wawancara lapangan harga 510

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 38

B/C adalah perbandingan nilai kini

Komponen Kapasitas Produksi 274 L/hari


arus manfaat bersih dibagi dengan

Keterangan NPV+ (Rp) NPV- (Rp)


nilai sekarang arus biaya bersih.
Harga (Rp) 3.500,00 3.000,00 Perhitungan Net B/C dilakukan
282.533.143,00 -280.734.921,00 dengan membandingakan nilai NPV
yang bernilai positif dengan NPV yang

Dari hasil diatas dan mengacu pada bernilai negatif. Proyek layak

hasil wawancara mengenai harga dilaksanakan jika nilai Net B/C lebih

temulawak tradisional, industri dapat dari satu dan sebaliknya tidak layak

bersaing diharga terendah maka dilaksanakan jika nilai Net B/C kurang

dapat disimpulkan bahwa industry ini dari satu. Hasil Net B/C dapat dilihat

layak didirikan. pada Table 16. Hasil perhitungan Net

IRR adalah tingkat B/C lebih besar dari satu sehingga

pengembalian modal yang digunakan industri layak untuk didirikan.

dalam suatu proyek, yang nilainya


dinyatakan dalam % per tahun. Nilai Tabel 16. Net B/C Pada Setiap

discount rate yang digunakan dalam Kapasitas Produksi


Kapasitas Produksi
perhitungan adalah 12%. Proyek
Keterangan 195
layak dilaksanakan jika nilai IRR lebih
117 L/hari L/hari 274 L/hari
besar atau sama dengan discount rate Net B/C 1.3 1.5 2.1
dan sebaliknya jika IRR kurang dari
discount rate maka proyek tidak layak PayBack Period merupakan
untuk dilaksanakan. Adapun hasil IRR jangka waktu yang dibutuhkan untuk
dapat dilihat pada Table 15. mengembalikan seluruh modal suatu
investasi yang dihitung dari aliran kas
Tabel 15. Hasil IRR Pada Setiap bersih. Jangka waktu pengembalian
Kapasitas ini dapat diartikan sebagai jangka
Kapasitas Produksi waktu pada saat NPV sama dengan
Keteranga
195
n nol. Didapatkan hasil PBP untuk
117 L/hari L/hari 274 L/hari

76.1805194 35.1900 35.563536


pengembalian modal investasi yang
IRR (%) 9 1 3 diperoleh disajikan pada Tabel 17.

Hasil perhitungan IRR lebih


besar dari discount rate sehingga
industri layak untuk didirikan. Net

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 39

Tabel 171. PBP Pada Setiap Kapasitas investasi dapat disajikan pada Tabel
Produksi 20
Kapasitas Produksi
Keterangan 117 195 274
L/hari L/hari L/hari
SIMPULAN DAN SARAN
PBP(Tahun) 0,5 0,5 0,5 Simpulan
Pendirian industri minuman
Titik impas atau Break Even Point temulawak membutuhkan analisis
atau titik dimana total biaya produksi tekno ekonomi yang meliputi aspek
sama dengan penerimaan atau teknik dan teknologi serta aspek
dengan kata lain industri tidak finansial. Aspek teknik dan teknologi
mengalami untung dan tidak meliputi ketersediaan bahan baku,
mengalami rugi. Titik impas neraca massa, penentuan kapasitas
menunjukkan bahwa tingkat produksi serta tata letak pabrik.
produksi telah menghasilkan Bahan baku untuk industri ini tersedia
pendapatan yang sama besarnya dan mampu memenuhi kebutuhan
dengan biaya produksi yang produksi. Pendirian industri
dikeluarkan. Nilai BEP yang diperoleh temulawak ini direncanakan di daerah
disajikan pada Tabel 18. Martapura, Kabupaten banjar,
Kalimantan Selatan yang letaknya
Tabel 18. Hasil BEP Pada Setiap strategis dan dekat dengan sumber
Kapasitas Produksi bahan baku. Adapun luas area yang
Keteranga Kapasitas Produksi dibutuhkan untuk proses produksi
n 117 L/hari 195 L/hari 274 L/hari
yaitu seluas 74 m2. Modal investasi
tetap yang dibutuhkan sebesar
BEP Unit 52.435 81.192 90.832
Rp171.490.000,00. Modal investasi ini
ditetapkan 100% sebagai modal
235.956.22 284.172.63 317.910.38
BEP (Rp) 6 5 4 pinjaman. Harga penjualan minuman
temulawak pada kapasitas produksi
Pada hasil perhitungan BEP 117 L/hari adalah Rp4.500,00
menunjukan industri tidak mengalami perbotol, pada kapasitas produksi 195
untung ataupun mengalami rugi pada L/hari dengan harga Rp.500,00
penjualan yang disajikan pada Table /botol, dan Rp3.500,00 pada kapasitas
20. Perhitungan dari semua kriteria 274 L/hari.
Analisis finansial
menunjukkan bahwa nilai NPV pada

M.Roni Ari sandi et. al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 2 40

rentan harga tersebut memperoleh MeningkatkanDaya Terima


Konsumen. [Skripsi].
nilai positif sehingga industri layak
Universitas Lambung
untuk didirikan. Hasil perhitungan Mangkurat. Banjarbaru.
Kriteria investasi pada kapasitas 117
Danang Sunyoto 2014. Studi Kelayakan
L/hari adalah NPV sebesar Bisnis. Yogyakarta
Rp224.376.074,00, IRR sebesar
Jayaprakasha GK, Jaganmohan RL,
76,18%, PBP sebesar 0.5 tahun, BEP Sakariah KK. 2006. Antioxidant
activities of curcumin,
sebesar Rp235.956.227,00, dan Net
demethoxycurcumin and
B/C sebesar 1.3. Perhitungan kriteria bisdemethoxycurcumin. Food
hemistry.98: 720-24.
investasi pada kapasitas 195 L/hari
adalah NPV sebesar Liang, O.B., Y. Widjaja, S. Puspa. 1985.
Beberapa Aspek Isolasi,
Rp162.396.142,00, IRR sebesar 35,19
Identifikasi dan Penggunaan
%, PBP 0,5 tahun, BEP sebesar Komponen Komponen Curcuma
xanthorrhiza Roxb dan
Rp284.172.635,00, dan Net B/C
Curcuma domestica Val. Di
sebesar Rp1.5 sedangakan pada dalam Proseding Simposium
Nasional Temulawak.
kapasitas 274 L/hari didapatkan NPV
Lembaga Penelitian
Rp282.533.143,00, IRR 35,56% PBP Universitas Padjajaran.
Bandung.
0,5 tahun, BEP Rp317.910.384,00, dan
Net B/C sebesar 2,7. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No 46 tahun 2013
tentang pajak penghasilan atas
penghasilan usaha yang
diterima atau diperoleh wajib
Saran
pajak yang memiliki peredaran
Perlu dilakukan kajian lebih bruto tertentu.
Soeseno, S. 1986. Temulawak
lanjut tentang business model dan
Pendobrak
strategi bauran pemasaran untuk Kemacetan Empedu. Intisari.
271:142- 147.
pengembangan pasar minuman
Susinggih W. 2012. Perencanaan
temulawak. Pabrik:
Pentuan Lokasi Pabrik. Lab.
Bioindustri, Jur Teknologi
DAFTAR PUSTAKA Industri Pertanian Universitas
Brawijaya.
Badan Pengawasan Obat Dan Makanan
Malang.
Deputi Bidang Pengawasan
Yacob I. 2009. Studi Kelayakan Bisnis,
Obat tradisional,Kosmetik dan
Edisi Revisi. Penerbit Rineka
Asli Indonesia.
Cipta: Jakarta, dalam Danang
2006.Temulawak. Jakarta.
Sunyoto 2014.
Dahliana, S, 2017. Formulasi Produk
Minuman Temulawak Untuk

M.Roni Ari sandi et. al., 2018

Anda mungkin juga menyukai