Anda di halaman 1dari 5

6.

Tabel Hasil Percobaan


6.1. Tabel Beban R

α 0˚ 30˚ 60˚ 90˚ 120˚ 150˚ 180˚


Vdα 111,0157 109,4082 99,5588 78,4214 49,1175 18,8239 55,5078
Vdo 111,0157 117,643 132,744 156,842 196,468 283.06 ~
Vdα/ Vdo 1 0,93 0,75 0,5 0,25 0,066 0
Vrms 111,01576 111,01576 111,01576 111,01576 111,01576 111,01576 111,01576
Idα 0,5507 0,547 0,4977 0,3921 0,2455 0,0941 0,2775
Irms 0,555 0,547 0,4978 0,3921 0,2455 0,0941 0,2775
Pin 61,6249 59,8532 49,5662 30,752 12,0651 17,7417 17,408
Pout 61,6224 59,8507 49,5598 30,749 12,0626 17,717 17,405

6.2. Tabel Beban R+L

α 0˚ 30˚ 60˚ 90˚ 120˚ 150˚ 180˚


Vdα 111,0157 109,408 99,558 78,421 49,1175 18,824 55,507
Vdo 111,0157 117,643 132,744 156,842 196,468 283.06 ~
Vdα/ Vdo 1 0,93 0,75 0,5 0,25 0,066 0
Vrms 111,0157 111,0157 111,0157 111,0157 111,0157 111,0157 111,0157
Idα 0,09248 0,09104 0,08262 0,06484 0,04023 0,01512 0,04624
Irms 0,09250 0,09106 0,08264 0,06485 0,04023 0,01512 0,04624
Pin 10,266 9,9485 8,1947 5,0476 1,9446 0,2769 2,5683
Pout 10,263 9,9460 8,1923 5,0451 1,9421 0,2744 2,5658
7. Perhitungan

Vdα = Vdo (1+cos α) / 2

2.Vd α
Vdo =
1+ cos α

Dikarenakan beban R dan beban R+L memiliki Vdα yang sama, maka Vdo pada beban R
dan beban R+L adalah :

- Untuk α = 0˚
2 .Vd α 2. 111,0157 222, 0314
Vdo = = = = 111,0157 Volt
1+ cos α 1+ cos 0 ˚ 2

- Untuk α = 30˚
2 .Vd α 2. 109,408 218 ,816
Vdo = = = = 117,643 Volt
1+ cos α 1+cos 30 ˚ 1,86

- Untuk α = 60˚
2 .Vd α 2 . 99,558 199 ,116
Vdo = = = = 132,744 Volt
1+ cos α 1+ cos 6 0 ˚ 1,5

- Untuk α = 90˚
2 .Vd α 2 .78,421 156 , 842
Vdo = = = = 156,842 Volt
1+ cos α 1+ cos 9 0 ˚ 1

- Untuk α = 120˚
2 .Vd α 2 . 49,117 98,234
Vdo = = = = 196,468 Volt
1+ cos α 1+ cos 12 0˚ 0,5

- Untuk α = 150˚
2 .Vd α 2 .18,8239 37,6478
Vdo = = = = 283.06 Volt
1+ cos α 1+ cos 15 0 ˚ 0,133

- Untuk α = 180˚
2 .Vd α 2 .55,507 111,014
Vdo = = = =~
1+ cos α 1+ cos 18 0 ˚ 0

8. Analisa Hasil Percobaan

Dari data yang kita dapat dapat kita ketahui bahwa kurva hasil mendekati dengan
praktikum sebelumnya yaitu Jembatan Fasa Tunggal Terkendali Penuh. Pada rangkaian ini
Jembatan Fasa Tunggal Semi Terkendali terdapat keuntungan yaitu penghematan biaya, dimana
harga thyristor lebih mahal dibandingkan dioda sehingga penggantian duo thyristor dengan dioda
ini menjadikan rangkaian lebih murah untuk fungsi yang relatif sama sesuai kebutuhan.

Pada beban resistif hasil yang didapatkan hampir sama dengan rangkaian terkendali
penuh, baik nilai maupun kurva arus dan tegangan.

Pada beban resistif dan induktif, arus yang masuk dan keluar lebih kecil dibandingkan
beban R murni. Bentuk kurva pada beban R+L lebih landai jika dibandingkan kurva pada beban
R yang lebih tajam. Hal ini karena pada beban R+L, induktansi mempunyai sifat menyimpan
arus sehingga kurva arus pada R+L tidak setajam pada beban R murni.

Pada sudut α = 180˚, terdapat satu gelombang, kemudian nilai tegangan dan arus berada
pada nilai 0 seterusnya. Hal ini karena dioda yang masih menghantarkan arus saat dibias maju
melalui thyristor tidak aktif.

Dari penempatan dioda dan hasil kurva yang didapatkan bahwa rangkaian ini merupakan
rangkaian simetris.
9. Pertanyaan dan Jawaban
1. Pada α = 60˚, tentukan arus Ac, Id, dan tegangan AC. Gambarkan kurvanya!
Jawab :
Nilai arus AC, Id, dan tegangan Acdan gambar kurvanya terlampir.
2. Tentukan dan gambarlah Id, Iv4, dan Iv3 pada osiloscope (pada RM) sudut α = 60˚!
Jawab :
Gambar Id, Iv4, dan Iv3 sudut α = 60˚, terlampir.
10. Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Rangkaian Penyearah Jembatan Fasa Tunggal Semi Terkendali memakan biaya lebih
murah dibandingkan Penyearah Fasa Tunggal Terkendali Penuh karena penggantian 2
buah thyristor menggunakan dioda.
2. Prinsip kerja Penyearah Jembatan Fasa Tunggal Semi Terkendali yaitu thyristor 1 bekerja
pada siklus positif 0˚ -180 ˚ dan thyristor 2 bekerja pada siklus negatif 180˚-360 ˚.
3. Bentuk kurva pada beban R+L lebih landai karena pada beban R+L induktansi
mempunyai sifat menyimpan arus sehingga kurva arus pada beban R+L tidak setajam
pada beban R murni.
4. Rangkaian ini merupakan rangkaian simetris.

Anda mungkin juga menyukai