PENDAHULUAN
Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak menggunakan kata-
kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku
sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau
perasaan. Rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan itu
dinamakan kalimat.
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat
dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beebrapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing kalimat dasar
tersebut kita kembangkan, yang perkembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah
yang berlaku.
Berdasarkan uraian diatas, maka makalah ini membahas mengenai pola dasar kalimat sesuai
1
4. Apa saja yang termasuk jenis kalimat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat
pun dapat terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa.Kalimat menurut Soelistyowati
(2015) adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
kebahasaan.
Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh
intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau amilasi
bunyi.Dalam wujud tulisan huruf latin, sebuah kalimat ditandai dengan adanya berbagai tanda
baca yang menunjukan seperti apa kalimat harus seperti apa dibaca.
Menurut Kridalaksana (2001), kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa;
klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan
gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; Jawaban minimal,
Kalimat menurut Arifin dan Tasai (2002) adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud
lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya kalimat dalam
ragam resmi baik lisan dan tulisan harus memiliki subjek dan predikat.
3
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kalimat /Ka-li-mat/ adalah:
(1) kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan;
(3) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara
Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat. Kalimat sendiri setidaknya
1. Subjek
Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat berupa nama orang, hewan,
Contoh subjek dalam suatu kalimat ditandai dengan kata yang dicetak tebal:
a. Kata atau frase biasanya berkelas kata benda (nomina), contohnya pada kalimat berikut, “Ilmu
4
b. Nomina tidak pernah diawali oleh kata tugas (kata depan atau kata sambung) karena kata tugas
mengubah fungsi nomina menjadi keterangan. Kalimat berikut menunjukan bahwa kata benda
yang diawali kata tugas akan menjadi keterangan. “Tentang ilmu kehutanan membahas mengenai
c. Ada kata petunjuk (artikel) ini atau itu. Contohnya adalah “Suara ini dikenal sebagai suara
burung yang paling terancam punah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.”
e. Adakalanya subjek bukan sebagai kata benda (nomina), namun pada umumnya diikuti artikel
ini atau itu. Sebagai contoh pada kalimat berikut, “Berenang (itu)”
f. Subjek dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa dan apa.
g. Subjek dapat ditambahkan akhiran -nya. Sebagai contoh, “Masalahnya ialah tersangka tidak
h. Pada struktur bahasa Indonesia, subjek pada umumnya berada pada awal kalimat.
2. Predikat
Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan ataupun dituliskan oleh
pihak pertama.
5
Ciri-ciri predikat dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut:
b.Predikat menjelaskan subjek sehingga kalimat menjadi bermakna, sebagai contoh “Sektor
c. Predikat dapat berkategori kata kerja (verba), kata benda (nomina), kata depan (preposisi),
atau kata sifat (adjektiva) sehingga predikat menyebabkan beberapa jenis kalimat tunggal.
d. Predikat mengisyaratkan perlu tidaknya kata lain di sebelah kanannya agar kalimat menjadi
lebih lengkap.
e. Pada umumnya, predikat dapat dicari dengan menggunakan kata tanya bagaimana.
f. Predikat dapat diikuti partikel -lah, contohnya adalah sebagai berikut “Tertawalah ia pada saat
malam itu.”
3. Objek
Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik pembicaraan.
Fungsi objek adalah membentuk kalimat utama pada kalimat berpredikat transitif, memperjelas
makna dalam sebuah kalimat, dan membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran dalam kalimat.
a. Objek berada di samping kanan predikat tanpa disisipi kata, kecuali pada kalimat pasif.
Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut, “ITB mengadakan langkah-langkah pelestarian alam
di sekitar kampus.”
6
b. Kata atau frasa yang bisa menjadi objek berkelas kata benda, contohnya “Tingkat pendidikan
c. Objek dapat berpindah posisi menjadi subjek bila predikatnya diubah menjadi pasif, contohnya
“Pemerintah dapat menciptakan kondisi yang kondusif” menjadi “Kondisi yang kondusif dapat
d. Objek dapat tersurat atau tersirat. Contoh objek tersirat terdapat pada kalimat berikut
objek tersurat adalah sebagai berikut “Kecurangan dalam pemilu dilaporkan oleh Panwaslu ke
Mahkamah Konstitusi.”
4. Pelengkap
Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam
sebuah klausa.
Fungsi pelengkap adalah melengkapi kalimat lainnya seperti subjek, predikat, objek, dll agar
b. Pelengkap berada setelah verba semitransitif dan dwitransitif. Contoh pada kalimat yang
mengandung verba semitransitif adalah “Hal itu merupakan masalah besar.” Contoh pada
kalimat yang mengandung verba dwitransitif adalah “Pak Wirya menugasi mahasiswa membuat
desain.”
7
c. Pelengkap dapat didahului oleh preposisi.
d. Pelengkap tidak dapat dipasifkan (jika dapat dipasifkan tidak dapat menjadi subjek).
5. Keterangan
Keterangan adalah sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan untuk memperjelas kalimat.
Unsur keterangan memiliki fungsi untuk menambah informasi pada kalimat yang akan disajikan
Tanpa unsur kalimat keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat ditemukan terutama
dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu,
a. Letaknya bisa berpindah-pindah. Misalnya “Hari ini kami akan praktik lapangan ke hutan”
Sebelumnya, kita sudah mengetahui ciri-ciri kalimat dalam bahasa Indonesia, serta unsur-
unsur kalimat dalam bahasa Indonesia. Kali ini, kita akan mengetahui beberapa pola dasar yang
terkandung dalam setipa jenis-jenis kalimat. Dengan mengetahui pola dasar dalam suatu kalimat,
maka kita akan mengetahui seperti apa kalimat terbentuk dan bagaimana cara kita membentuk
8
atau membuat suatu kalimat. Adapun pola kalimat dasar beserta contohnya adalah sebagai
berikut.
1. S-P
Pola ini terhitung pola kalimat yang paling dasar dan sederhana. Sebab, pola ini hanya berupa
subjek (S) dan predikat (P) saja. Adapun beberapa contoh kalimat yang menggunakan pola ini
Ibu Guru sedang mengajar. (S= Ibu Guru (subjek berbentuk frasa nomina), P= sedang
mengajar)
2. S-P-O
Pola yang terdiri dari subjek (S), predikat (P), dan objek (O) ini biasanya dipakai pada contoh
kalimat deklaratif aktif transitif dan kalimat aktif transitif. Adapun bebrapa contoh kalimat
3. S-P-Pel
9
Pola ini terdiri atas subjek (S), predikat (P), dan pelengkap (Pel). Biasanya, pola ini
digunakan dalam contoh kalimat deklaratif aktif intransitif, contoh kalimat deklaratif
semitransitif, kalimat aktif intransitif, dan contoh kalimat aktif semitransitif. Contoh:
Langit malam ini bertaburan bintang-bintang. (S= langit malam ini, P= bertaburan, Pel=
bintang-bintang)
layang-layang)
4. S-P-K
Merupakan pola yang terdiri atas subjek (S), predikat (P), dan Keterangan (K). Pola ini
biasanya dapat dijumpai pada kalimat deklaratif aktiif intransitif dan kalimat aktif intransitif.
hari)
Paman sedang bercukur dengan menggunakan pisau cukur. (S= Paman, P= sedang
5. S-P-O-K
Pola ini merupakan pola yang paling umum dan paling dikenal di masyarakat. Sebagaimana
yang telah diketahui, bahwa pola ini terdiri atas subjek (S), predikat (P), objek (O), dan
10
Ibu membeli sayur-sayuran di pasar tradisional. (S= Ibu, P= membeli, O= sayur-sayuran,
K= di pasar tradisional)
Para petani menanam padi di pagi hari. (S= para petani, P= menanam, O= padi, K= di
pagi hari)
6. S-P-O-Pel
Pola ini terdiri atas subjek (S), predikat (P), objek (O), dan pelengkap (Pel). Adapun
Ibu membelikan adik pakaian baru. (S= Ibu, P= membelikan, O= adik, Pel= pakaian
baru)
7. S-P-Pel-K
Adalah pola yang terdiri atas subjek (S), predikat (P), pelengkap (Pel), dan keterangan (K).
Contoh:
Anak-anak bermain bola di tanah lapang. (S= anak-anak, P= bermain, Pel= bola, K= di
tanah lapang)
8. S-P-O-Pel-K
11
Merupakan pola kalimat yang paling kompleks dan lengkap karena semua unsur kalimat
Ibu membelikan adik sepatu baru pada hari Minggu kemarin. (S= Ibu, P= membelikan,
Adik membelikan kucingnya makanan kucing dengan uang sakunya sendiri. (S= adik, P=
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 4 yaitu dilihat dari
bentuknya, dilihat dari tata bahasa modernnya, dilihat dari fungsi subjeknya, dan dilihat dari
maknanya. Jenis jenis kalimat berdasarkan bentuknya dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu
kalimat majemuk dan kalimat tunggal. Untuk jenis kalimat berdasarkan fungsi subjeknya dapat
dibagi menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Jenis jenis kalimat berdasarkan maknanya dapat
dibagi menjadi kalimat tanya, kalimat berita, kalimat perintah, kalimat emfatik maupun kalimat
seru. Sedangkan jenis kalimat dalam bahasa Indonesia menurut tata bahasa modernnya dapat
dibagi menjadi kalimat minor dan kalimat mayor. Berikut penjelasan masing masing jenis
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang pertama dapat dilihat berdasarkan
bentuknya. Menurut bentuknya jenis kalimat bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi kalimat
12
majemuk dan kalimat tunggal. Setiap jenis kalimat ini memiliki pengertian dan ciri ciri masing
masing.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal ialah sebuah kalimat bahasa Indonesia yang hanya memiliki satu struktur
Subjek Predikat maupun satu klausa. Kalimat tunggal tersusun dengan rapi dan baik dengan inti
maupun tanpa inti. Kalimat ini juga dapat disebut kalimat nomina karena susunannya ditata
menggunakan frasa adjective maupun frasa nomina yang menjelaskan mengenai susunan subjek
dan predikatnya. Apabila susunan subjek dan predikatnya panjang ataupun gabungan keduanya
panjang maka dapat disebut dengan kalimat verbal atau kalimat tunggal berpredikat verba. Jenis
jenis kalimat tunggal berpredikat verba dapat dibagi menjadi tiga yaitu verba semitransitif, verba
transitif maupun verba intransitif. Berikut penjelasan jenis jenis kalimat verbal:
Kalimat transitif ialah sebuah kalimat yang memiliki objek. Jenis kalimat ini dapat dibagi
merupakan sebuah kaimat yang hanya memiliki satu objek. Misalnya Ina bermain bola(Ina =
Kalimay Intransitif ialah jenis jenis kalimat tunggal yang tidak memiliki objek maupun tidak
memiliki pelengkap. Namun seperti kalimat tunggal lainnya, jenis kalimat ini juga diikuti
13
dengan kata keterangan. Maka kalimat intransitif memiliki struktur pola S-P-K. Contohnya
Kalimat semitransitif ialah jenis kalimat tunggal yang tidak memiliki objek namun memiliki
pelengkap. Contohnya Pak Joko menjadi ketua RT. (Pak Joko = S, menjadi = P, ketua RT =
Pelengkap)
b. Kalimat Majemuk
Jenis jenis kalimat dalam bahasa indonesia selanjutnya ialah kalimat majemuk. Kalimat ini
juga termasuk kedalam jenis kalimat berdasarkan bentuknya. Kalimat majemuk merupakan
sebuah kalimat yang memiliki susunan klausa dua atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu kalimat majemuk bertingkat maupun kalimat majemuk setara.
Jenis jenis kalimat majemuk yang pertama ialah kalimat majemuk setara. Kalimat majemuk
setara ialah sebuah kalimat yang tersusun oleh dua klausa yang saling berkaitan secara setara.
Kalimat kalimat yang setara tadi disebut kalimat utama. Hubungan klausa satu dengan klausa
yang lain dikaitkan menggunakan koordinator atau kata penghubung. Maka dari itu kalimat
majemuk setara dapat disebut kalimat gabung atau kalimat koordinasi. Kesetaraan dalam klausa
Kalimat Majemuk Setara dengan Penjumlahan. Jenis jenis kalimat majemuk setara yang
pertama memiliki hubungan yang hampir sama dengan penjumlahan. Dalam kalimat ini
14
menggunakan kata penghubung serta, baik, maupun, dan, atau. Apabila dilihat dari jenis
hubungan penjumlahannya maka dapat dijelaskan sebagai sebab akibat, urutan waktu,
Kalimat Majemuk Setara dengan Memilih. Jenis jenis kalimat majemuk setara adapula yang
hampir sama dengan hubungan pilihan. Dalam kalimat ini menggunakan kata penghubung
atau. Misalnya Mereka dapat memakan buah ini atau minum jus buah itu.
Kalimat Majemuk Setara dengan Perlawanan. Kalimat ini merupakan jenis jenis kalimat
majemuk yang memiliki hubungan dengan perlawanan. Hubungan kalimat tersebut ditandai
dengan kata penghubung tetapi. Kalimat majemuk setara yang mempunyai hubungan dengan
perlawanan memiliki makna penguatan. Misalnya Riko belum selesai kuliah tetapi berhasil
Jenis jenis kalimat majemuk selanjutnya ialah kalimat majemuk bertingkat. Kalimat
majemuk bertingkat ini masih termasuk kedalam jenis kalimat tunggal dalam bahasa Indonesia.
Kalimat majemuk bertingkat ialah jenis kalimat tunggal yang diperluas menjadi sebuah klausa
yang baru. Klausa satu dengan klausa lain dihubungan dengan subordinator. Maka dari itu
kalimat ini juga memiliki nama lain yaitu kalimat kompleks atau kalimat subordinasi. Klausa
satu dengn klausa lain dalam kalimat majemuk bertingkat ini dapat disusun dengan pola:
atau
15
Jenis jenis kalimat majemuk bertingkat ini juga menggunakan kata sambung misalnya:
kejadian.
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dibagi berdasarkan fungsi subjeknya.
Berdasarkan fungsi subjeknya maka kalimat bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi kalimat aktif
16
maupun kalimat pasif. Kalimat aktif merupakan jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang
subjeknya melakukan tindakan. Contohnya Adik menulis buku, Ayah memperbaiki sepeda, Ibu
memasak sayur. Sedangkan kalimat pasif merupakan jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang
subjeknya dikenakan tindakan. Contohnya : Buku ditulis Adik, Sepeda diperbaiki Ayah, Sayur
dimasak Ibu. Kalimat aktif dan kalimat pasif berkaitan dengan bentuk verba yang digunakan,
jenis verba yang berguna sebagai predikat serta berkaitan dengan subjek dan objek.
Jenis jenis kalimat pasif masih memiliki hubungan perubahan dengan kalimat aktif transitif.
Predikat yang memiliki imbuhan Me- diganti dengan Di-, serta apabila tokoh melakukan
pronomina pertama dan kedua maka verbanya tidak diberikan imbuhan Me-.
Terdapat penambahan kata oleh pada tokoh pronomina ketiga yang memiliki sifat fakultatif.
Namun apabila tindakan dilakukan tokoh pronomina satu atau dua maka tidak perlu
Berdasarkan maknanya jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi
kalimat tanya, kalimat berita, kalimat perintah, kalimat emfatik maupun kalimat seru. Setiap
kalimat tersebut memiliki pengertian dan ciri ciri yang berbeda beda. Dibawah ini terdapat
a. Kalimat Berita
17
Jenis jenis kalimat berdasarkan maknanya yang pertama ialah kalimat berita. Kalimat berita
adalah sebuah kalimat dalam bahasa Indonesia yang memiliki makna untuk menjelaskan sesuatu
hal kepada pendengar maupun pembaca. Biasanya jenis kalimat ini dapat disebut kalimat
deklaratif. Kalimat berita memiliki ciri ciri yang dapat membedakannya dengan jenis kalimat
Memiliki intonasi yang objektif sehingga suara terakhir memiliki nada yang menurun.
Penulisan dalam jenis kalimat ini ditulis dengan huruf kapital pada awal kalimatnya dan
b. Kalimat Perintah
Jenis jenis kalimat berdasarkan maknanya selanjutnya ialah kalimat perintah. Kalimat
perintah merupakan jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang memiliki makna memerintah
seseorang untuk melakukan tindakan. Biasanya jenis kalimat ini dapat disebut kalimat Imperatif.
Kalimat perintah memiliki ciri ciri yang dapat membedakannya dengan jenis kalimat lainnya.
Memiliki intonasi untuk memerintah sehingga memiliki nada suara yang naik.
Penulisan dalam jenis kalimat ini ditulis dengan pemberian tanda seru (!) pada akhir kalimat.
18
Kalimat perintah dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis jenis kalimat perintah beserta
contohnya:
Kalimat syarat. Contohnya : Kasihkan kue ini kepadanya, pasti dia mau memakannya!
c. Kalimat Tanya
Kalimat tanya juga merupakan jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia berdasarkan
maknanya. Kalimat tanya ialah jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang memiliki makna
untuk bertanya kepada seseorang. Biasanya jenis kalimat ini dapat disebut kalimat
Interogatif. Kalimat tanya dapat dibagi menjadi dua yaitu kalimat tanya parsial dan kalimat
tanya total. Kalimat tanya total ialah kalimat tanya yang memiliki jawaban ya ataupun tidak.
Sedangkan kalimat tanya parsial ialah kalimat tanya yang jawabannya ditentukan
berdasarkan kalimat tanyanya. Kalimat tanya memiliki ciri ciri yang dapat membedakannya
Penulisan dalam jenis kalimat ini ditulis dengan pemberian tanda tanya (?) pada akhir
kalimat.
19
Kalimat tanya memiliki tanggapan berupa sebuah jawaban.
Jenis jenis kalimat tanya ini ada yang memiliki sifat total. Maka dari itu muncullah sebuah
kalimat tanya total yang dapat dibuat menggunakan beberapa cara seperti:
Menambahkan katanya dengan ya, tidak, belum, bukan. Misalnya : Anda lapar bukan?, Suka
d. Kalimat Seru
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia berdasarkan maknanya juga dapat dibagi menjadi
kalimat seru. Jenis kalimat ini memiliki arti ialah sebuah kalimat yang memiliki makna rasa
kagum. Perasaan kagum tersebut berkaitan dengan kata sifat. Biasanya jenis kalimat ini dapat
disebut kalimat Interjektif. Kalimat seru dapat dibuat menggunakan beberapa cara yaitu:
Kalimat seru ini termasuk jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan.
e. Kalimat Emfatik
20
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia berdasarkan maknanya yang terakhir ialah
kalimat emfatik. Kalimat emfatik merupakan sebuah kalimat yang maknanya tentang penegasan
kepada subjek. Kalimat emfatik ini dapat dibuat menggunakan beberapa cara yaitu:
Dengan penambahan kata sambung yang terletak dibelakang subjek sehingga subjek
Berikut contoh kalimat emfatik : Ina(S) mengawali(P) pembicaraan(O) menjadi Inalah(P) yang
mengawali pembicaraan(S)
Jenis jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang terakhir dapat dibedakan berdasarkan tata
bahasa modernnya. Berdasarkan tata bahasa modernnya maka kalimat tersebut dapat dibagi
menjadi kalimat mayor dan kalimat minor. Kalimat mayor ialah jenis kalimat bahasa indonesia
yang paling tidak memiliki dua unsur inti atau pusat. Contohnya : Ina(S) menulis(P), Adik(S)
menggambar(P), dan lain lain. Sedangkan kalimat minor ialah jenis kalimat bahasa indonesia
yang memiliki satu unsur inti atau pusat. Contohnya : Mari!, Keluar!, Dimana?
Catatan: Dalam jenis kalimat minor apabila hanya terdapat satu contoh kata saja mungkin
belum terlihat maknanya, namun apabila sudah dikaitkan dalam sebuah paragraf atau kalimat
jadi maka maknanya baru akan terlihat dan dipahami. Contohnya Dimana kamu membeli boneka
itu?
21
2.5 Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan
secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia, kaidah yang
menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut
Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak.
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku
pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat
ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian
ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan
kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan,
22
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan
terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari
pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah
kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak
Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat
dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.
1. Kesepadanan Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah
yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang
satu ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek
dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di
23
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
Contoh:
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak
boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang
memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama
menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal
tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
24
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi
juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti
yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang
merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam
akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip
kesepadanan struktur.
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan
pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya.
(tidak efektif)
25
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya.
(efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek
seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa
saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca
dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini
biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti
Contoh:
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian
buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu,
buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil namun terlengkap maknanya dan mempunyai
intonasi final yang mengakhirinya. Sebuah kalimat dalam Bahasa Indonesia secara sederhana
biasanya terdiri dari dua unsur yang membangunnya, yaitu unsur Subjek (S) dan Predikat (P).
Kalimat tunggal adalah jika kalimat tersebut hanya memiliki satu gagasan dan hanya terdiri
27
dari subjek (S) dan predikat (P) saja. Kalimat majemuk adalah jika kalimat itu terdiri dari dua
atau lebih klausa yang membangunnya, dan biasanya memiliki lebih dari satu Predikat (P).
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menjelaskan gagasan penulis kepada pembaca
3.2 Saran
Dari pemahaman yang didapat, dapat kita mengaplikasikannya dalam karya tulis dengan
menggunakan kalimat yang efektif. Agar lebih memperhatikan dalam penulisan atau
DAFTAR PUSTAKA
Hikmat Ade, Dr., BAHASA Indoneia, PT Gramedia Widiasarana Indoneia, Jakarta, 2013.
https://www.inirumahpintar.com/2016/10/jenis-jenis-kalimat-dalam-bahasa-indonesia-serta-
contohnya.html
https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/
https://dosenbahasa.com/pola-kalimat-dasar-beserta-contohnya
28
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/3/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kalimat-menurut-para-ahli-dan-contohnya/
http://www.pengertianku,net/2017/11/pengertian-kalimat-dan-contohnya.html
http://seputarilmu.com/2018/12/kalimat.html
29