Anda di halaman 1dari 3

PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION) KASUS KEKERASAN TERHADAP

ANAK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI PEKANBARU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Argumentasi Hukum

DISUSUN OLEH:

SUKMA HAYU JIWANTI/11000117130352

Argumentasi Hukum

Kelas F

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

TAHUN 2019
A. KASUS POSISI
Bahwa telah terjadi kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh Dinar Br.
Simorangkir alias Mak Bora yang dilakukan terhadap Mayang Novita Sari alias
Mayang binti Syarinuddin (Yang masih berusia 15 tahun dan belum pernah menikah).
Adapun summarized sequential order of legal events (peristiwa hukum) tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Pada Hari Kamis, 09 Juli 2015 sekitar pukul 13.00 Wib, bertempat di Jalan Bunga
Tanjung Permahan Peputra Raya Blok Q 22 RT 004 RW 005 Desa Tanah Merah
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau. Pada waktu itu Mak Bora
bertemu dengan Dona Lestari (saudara kandung Mayang) dan Mayang di rumah
Arlina Pangaribuan alias Mak Dina. Dona dan Mayang datang untuk membayar
jula-jula kepada Mak Dina.
2. Saat hendak pulang, Mak Bora menghampiri Dona sambil mengatakan “ ternyata
kau disini, baguslah masih ada yang ngasih uang sama kau, dasar nggak tau
malu; bapak ibu anak sama saja menyerang saya di keramaian”. Kemudian Dona
menjawab “terserah sayalah, saya yang berhutang dan saya membayarnya,
itukan urusan saya kenapa pula kau ikut campur”.
3. Mak Bora yang mempunyai permasalahan jula-jula dengan orang tua Dona
menjadi emosi atas jawaban yang disampaikan oleh Dona. Kemudian Mak Bora
mengayunkan payung yang dipegang dengan tangan kanannya ke arah Mayang.
4. Mayang yang melihat tindakan yang dilakukan oleh Mak Bora tersebut langsung
menangkis pukulan tersebut dengan menggunakan tangannya, sehingga payung
tersebut mengenai tangan kanan Mayang.
5. Mendapatkan pukulan tersebut membuat Mayang kesakitan dan ketakutan,
kemudian Dona membawa Mayang pergi meninggalkan tempat kejadian.
6. Akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, Mayang mengalami sakit di bagian
lengan tangan kanannya. Berdasarkan visum et Repertum, pada lengan kanan
korban bagian bawah sisi depan, 12 cm di bawah lipat siku, terdapat memar
berwarna kemerahan dengan ukuran 7cm x 3cm

B. ISU DAN ANALISIS HUKUM


1. Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa telah memenuhi Pasal 351 ayat (1)
KUHP, yang berbunyi “Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama
dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah”.
2. Terdakwa Dinar Br. Simorangkir alias Mak Bora telah terbukti secara sah dan
meyakinkan tidak pidana “Dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan,
menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan Terhadap Anak”
seterhadap bagaimana diatur dalam Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35
Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak
3. Bahwa akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan terdakwa terhadap Mayang
(korban) yang masih berusia 15 tahun tersebut menyebabkan korban menjadi
trauma berhadapan atau bertemu dengan orang dewasa yang tidak dia kenal
4. Bahwa perlu digali secara lebih mendalam alasan mengapa terdakwa memukul
korban menggunakan payung.
5. Bahwa perlu dijatuhkan hukuman terhadap terdakwa sebagai upaya pembelajaran
dan pemberian efek jera bagi pelaku dan bagi masyarakat sekitar agar tidak
melakukan tindakan kekerasan terhadap anak

C. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


KESIMPULAN:
1. Bahwa putusan pengadilan yang dijatuhkan kepada Mak Bora sudah tepat sesuai
dengan Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 tahun 2014 tentang
perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
2. Bahwa akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan terdakwa terhadap Mayang
(korban) yang masih berusia 15 tahun tersebut menyebabkan korban menjadi
trauma berhadapan dengan orang dewasa
3. Bahwa hukum pada dasarnya adalah melindungi yang paling menderita, yang
mana dalam kasus ini adalah korban kekerasan.

REKOMENDASI

1. Bahwa demi kebaikan psikologis korban yang mana dalam kasus ini korbannya
adalah anak-anak maka sebaiknya korban diberikan pendampingan untuk
mengurangi tekanan psikologis dan menghindari trauma yang mungkin dapat
terjadi di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai