Anda di halaman 1dari 2

Perjalanan hari ke 2 KKL mahasiswa(i) arsitektur UNLAM.

Tempat tujuan persinggahan


terakhir untuk hari ini menuju rumah unik “Eco Bamboo House” karya arsitek Budi Faisal. Rumah
yang sangat unik dengan memaksimalkan penggunaan material bambu pada bangunan rumahnya
(materi dan pengetahuan awal yang didapat).

Perjalanan terakhir untuk hari itu setelah terlebih dahulu menjelajahi desain modern dari
hotel sensa. Sebuah perjalanan panjang yang menempuh jarak yang tak pendek( jalan yg panjang)
dan waktu yang tak sebentar (memakan waktu lama L) dan yang sangat pasti dengan energi 45%
semangat dan 65% capek. Perjalan dari cihampelas menuju Eco Pesantren Daarut Tauhiid
menjelajahi jalan – jalan yang sempit dan terjang karna merupakan jalan pergunungan, ditambah
dengan kondisi macet akibat bus kami yang lumayan besar (besar banget sampai dapat menampung
20 kepala,.. hee) melalui jalan setapak yang kecil dan sempit. Untung saja pemandangan yang
terlihat di jendela bus yang kecil dapat menghibur, pemandangan gunung yang hijau akan
pepohonan.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang bisa dikatakan sedikit ekstrim kami sampe ke
Eco Pesantren Daarut Tauhiid (give aplouse untuk pak driver yg telah sangat berjasa…). Waktu yang
ada sudah sore dan hampir mencapai maghrib. Menju rumah tersebut yang berada agak masuk
kedalam memerlukan energi kembali karena jalan yang ada adalah menanjak dan kemudian
menjalani turunan. Sampai akhirnya kami dapat menatap dan melihat langsung “eco bamboo house”
karya pak Budi Faisal. Berkurang lah sebagian capek karna bisa melihat – lihat rumah bammbu pak
Budi Faisal dari luar ruangan hingga dalam ruangan. Tapi sangat disayangkan kami tidak dapat
langsung bertemu dengan pak Budi Faisal sang arsitek “Eco Bamboo House”.

Sekilas mengenai Eco Bamboo House. Eco Bamboo House adalah bangunan rumah tinggal
yang terletak di Eco Pesantren Daarut Tauhiid Jl. Cigugur Girang, Kampung Pangsor, Desa Cigugur
Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Bangunan ini dibangun dengan
keunikkan pada dekoratifnya, serta unsur material,dan struktur pada bangunan ini sebagian besar
menggunakan bahan dari bambu.

Apa itu Bambu? Bambu merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah Jawa Barat.
Bambu merupakan jenis tanaman yang memiliki masa tanam yang sebentar sehingga bisa cepat
dipanen. Pada bagian rumah ini Bambu yang digunakan sebagai material adalah bambu local yang
berasal dari daerah Parongpong, Lembang, Ciwidey dan sekitarnya. Jenis bambu yang digunakan
adalah bambu tali/apus, bambu temen, bambu petung dan bambu gombong. Sebelum digunakan
sebagai bahan bangunan, furnitur maupun elemen estetis, bambu terlebih dahulu dibawa ke
workshop untuk diproses terlebih dahulu. Bambu diawetkan dengan cara perendaman dengan
campuran 5 % bahan kimia dan 95 % air selama 14 hari, kemudian dikeringkan. Sebagian besar,
bambu diolah menjadi bahan bangunan yang dikerjakan langsung di lokasi bangunan. Namun ada
juga yang diproses terlebih dahulu di workshop yaitu untuk pembuatan panel lantai bambu dan
anyaman gedek bambu.

Terbesit pertanyaan awal yang ada “Kenapa Harus Bambu??”. Kemudian pertanyaan itu
terjawab. Pemilik memlih bambu karena pemilik rumah ingin menggunakan material yang tidak
banyak membutuhkan energi dalam pelaksanaannya. Di samping itu sekaligus berfungsi juga sebagai
alat untuk mensosialisasikan kemungkinan jenis material alami lain selain kayu untuk bahan
bangunan. Tidak seperti pohon kayu yang sekali tebang habis, bambu dapat dipanen setiap 3 tahun
sekali dan terus menerus tumbuh selama akaranya tidak ikut dirusak, sehingga bambu dapat cepat
diperbaharui, renewable and suistenable material. Bambu juga sangat mudah diperoleh disekitar
atau ditempat wilayah , dan bambu terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari segi biaya,
bambu lebih murah sedangkan dari segi pelaksanaannya, bambu juga mudah diolah menjadi
berbagai jenis bahan bangunan.

Dari hasil keliling rumah bambu ini akhirnya terlihat hampir seluruh ornament dan perabot-
perabot yang ada menggunakan bahan dasar berupa bambuu. Selain itu terlihat juga nuansa greend
dengan adanya pepohonan pada rumah yang membuatnya menyatu dengan keadaan alam sekitar
berupa alam yang hijau dan luas.

Pengaplikasi pemakaian bambu pada ornament dan perabot seperti terlihat pada gambar yg
ada,
Pengadaan nuansa hijau dengan pepohonan

Selain pada ornament dan perabot, pengunaan bambu juga digunakan pada struktur
bangunan.

Bambu juga diaplikasikan pada material lantai dan lantai tangga pengganti keramik. Batang
bambu dipotong kecil-kecil lalu di Press sehingga membentuk panel. Teknik ini dinamakan laminated
bamboo floor.

Plafon bangunan ini juga menggunakan bambu yang dipotong. Plafon yang ada berfungsi
untuk pencahanyaan dan penambahan atau pengaturan udara atau angin yang masuk kerumah.
Sebuah ide baru yang patut untuk di contoh dalam penggunaan ide untuk menuju arsitektur yang
green.

Selesai mengutak – atik dan melihat – lihat rumah bambu dengan puas walaupun ada 1 hal
yang kurang ( gak bisa bertatap langsung dengan sang arsitek L). Akhirnya kami mengakhiri
pemberhentian terakhir ini dan menuju kembali ke bus. Sebelumnya terlebih dahulu melakukan
sholat maghrib bagi umat yang beragama moeslim.

Dimana masjid? Sebgian bertanya-tanya dan mencari dimana masjid berada. Karena ketidak
tahuan bahwa sebenarnya masjid berada di dekat pintu masuk dan berada di tingkat atas yakni
lantai dua ( masjid yang masih dalam proses pembangunan).

Anda mungkin juga menyukai