Anda di halaman 1dari 18

KLASIFIKASI

SAKIT KEPALA
(International Classification of Headache Disorders)
CEPHALGIA
• Cephalgia adalah nyeri kepala atau
sakit kepala.

• Cephalgia (baca : sefalgia) berasal


dari bahasa Yunani, terdiri dari kata
cephalo yang berarti kepala dan
algos yang berarti nyeri.
• Penggunaan istilah sakit kepala ini
seringkali disamakan dengan
pusing, padahal pengertiannya di
dalam dunia medis berbeda.

• Cephalgia menandakan aktivasi dari


serat afferent primer yang meng-
innervasi pembuluh darah cephalic,
terutama pembuluh darah meningeal
atau cerebral.
• Cephalgia menandakan aktivasi dari
serat afferent primer yang meng-
innervasi pembuluh darah cephalic,
terutama pembuluh darah
meningeal atau cerebral.
• Kebanyakan serat nosiseptif yang
meng-innervasi struktur ini berasal
dari neuron pseudounipolar yang
terletak dalam ganglia trigerminal
(divisi pertama), walaupun beberapa
lainnya berasal dari dalam ganglia
servikal bagian atas.
Nyeri Kepala terdiri dari :
1. Gangguan nyeri kepala akut primer
(acute primary headache disorders)

2. Gangguan nyeri kepala akut


sekunder (acute secondary
headache disorders)
1. Gangguan Nyeri Kepala Akut Primer
(acute primary headache disorders)

• Pada tipe ini, diagnosis umumnya


mengarah ke :
– Migraine dengan atau tanpa aura
– Nyeri kepala tegang otot (Tension-type
headache)
– Cluster headache
Diagnosis Banding Migraine
1. Cerebral Aneurysms
2. Chronic Paroxysmal Hemicrania
3. Cluster Headache
4. Dissection Syndromes
5. Herpes Simplex Encephalitis
6. Intracranial Hemorrhage
7. Muscle Contraction Tension Headache
8. Temporal/Giant Cell Arteritis
9. Tolosa-Hunt Syndrome
10.Viral Meningitis
2. Gangguan Nyeri Kepala Akut Sekunder
(acute secondary headache disorders)

a. Sakit kepala yang berkaitan erat


dengan cedera kepala, misalnya:
acute post-traumatic headache
b. Sakit kepala yang berkaitan erat dengan
gangguan di pembuluh darah (vascular
disorders), misalnya:
- Perdarahan subarachnoid,
- Acute ischemic cerebrovascular disorder,
- Unruptured vascular malformation,
arteritis (contoh: temporal arteritis),
- Nyeri karotid atau pembuluh darah arteri
vertebra,
- Venous thrombosis,
- Arterial hypertension.
c. Sakit kepala yang berkaitan erat dengan
gangguan intrakranial yang tidak
berhubungan dengan pembuluh darah
(nonvascular intracranial disorder),
misalnya:
- Benign intracranial hypertension
(pseudotumor cerebri)
- Infeksi intrakranial
- Tekanan cairan serebrospinal yang rendah
(contoh: sakit kepala akibat pungsi lumbal)
d. Sakit kepala yang berkaitan erat dengan
penyalahgunaan zat substance atau
masa pemulihan dari ketergantungan
NAPZA (withdrawal), misalnya:
penggunaan atau terpapar akut (jangka
pendek) dan kronis (menahun).

e. Sakit kepala yang berkaitan erat dengan


infeksi noncephalic, misalnya: infeksi
virus dan bekteri.
f. Sakit kepala yang berkaitan erat dengan
gangguan metabolisme, misalnya:
– Hypoxia (kekurangan oksigen)
– Hypercapnia (meningkatnya kadar
karbondioksida di dalam darah, lebih dari
45 mmHg), campuran antara hypoxia dan
hypercapnia
– Hypoglycemia (konsentrasi gula/glukosa
darah menurun)
– Dialisis
– Ketidaknormalan metabolisme lainnya
g. Sakit kepala atau nyeri wajah yang
berkaitan erat dengan gangguan kepala,
leher, mata, telinga, hidung, sinus atau
rongga hidung, gigi, mulut, struktur
tulang tengkorak kepala (kranial) atau
wajah lainnya.

h. Neuralgia kranial, nyeri saraf tubuh, dan


nyeri alih.
Diagnosis yg sering ditegakkan untuk
kasus SAKIT KEPALA

1. Migraine
2. Tension headache
3. Gangguan gigi berupa dental
caries/wisdom tooth impaction
4. Sakit kepala yang berkaitan dengan haid
(menstrual headache)
Diagnosis yg sering ......

5. Efek dari putus obat atau berhenti


minum obat (medication withdrawal)
6. Penggunaan obat berlebihan
(medication overuse)
7. Sinusitis akut
8. Otitis media (gangguan organ telinga
tengah)
9. Cerebrovascular incident
Diagnosis yg sering ........

10. Temporomandibular joint syndrome


(TMJ)
10. Acute hydrocephalus
11. Cervical paraspinal muscle tenderness

Anda mungkin juga menyukai