Makalah Kimia Polimer Makromolekul
Makalah Kimia Polimer Makromolekul
Makalah Kimia Polimer Makromolekul
Polimer ( Makromolekul )
Disusun Oleh :
Adam Wicaksono
0514140130
2014
ABSTRAK
i
PENDAHULUAN
Polimer merupakan bahan yang popular saat ini, seiring perkembangan zaman
yang semakin canggih dan serba cepat, tingkat penggunaan polimer sudah
sangat tinggi sebagian besar peralatan dan perlengkapan disekitar kita
menggunakan atau mengandung polimer, terutama polimer buatan, seperti
plastik dan serat buatan. Pada zaman dulu sebelum dikenal polimer sintetik
sudah ada polimer alam seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintetik mulai
dikenal tahun 1925, dan mulai berkembang pesat setelah hipotesis Staudinger
tentang makromolekul mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955. Beberapa
polimer sintetis yang terdapat di sekitar kita antara lain serat tekstil nilon dan
polyester, plastik, dan karet yang sering kita jumpai.
Produk polimer dapat dibuat melalui sintesa bahan kimia maupun alami melalui
reaksi polimerisasi. Proses pembuatan polimer buatan yang dapat dimanipulasi
berdasarkan ikatan dan monomer menjadikan terdapat berbagai jenis polimer.
Setiap jenis polimer juga memiliki sifat sifat khas yang membedakan antara
masing masing polimer.
ii
MAKSUD DAN TUJUAN
iii
Daftar Isi
ABSTRAK ............................................................................................................... i
PENDAHULUAN .................................................................................................. ii
BAB II ..................................................................................................................... 7
iv
v
BAB I
MAKROMOLEKUL ( POLIMER )
1.1 Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti
banyak dan meros berarti unit atau bagian. Jadi polimer adalah makromolekul
(molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang
kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Secara umum karakteristik
polimer yaitu sebagai berikut :
1.2 Monomer
Sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Contoh, etilena
adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilena (lihat reaksi
berikut).
1
Asam amino termasuk monomer, yang dapat dipolimerisasi menjadi
polipeptida dengan pelepasan air
Contoh :
2
Polistirena
Polietilena
1.3.2 Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka
Nama monomer diletakkan dalam kurung diawali poli
Contoh :
Poli(asam akrilat)
Poli(α-metil stirena)
3
Poli(1-pentena)
4
Tabel 1-1Contoh pemberian nama berdasarkan sumber monomernya dan IUPAC
Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya lebih
rumit darpada polimer vinil. Polimer polimer ini biasanya dinamai sesuai
dengan monomer mula-mula atau gugus fungsional dariunit ulangan.
Contoh : nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif
disebut poli(heksametilenadipamida) yang menunjukkan poliamidasi
heksametilendiamin (disebut juga 1,6-heksan diamin) denganasam adipat.
5
Tabel 1-2Jenis kopolimer
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan
menjadi kuat dan sukar meleleh.
c) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan
mudah meleleh.
6
BAB II
PENGGOLONGAN POLIMER
Klasifikasi polimer dapat dibedakan berdasarkasn :
7
b) Kopolimer
Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih
monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena).
8
rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B
– A – A – A – A -. . .
• Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu
macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung
lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari
satu jenismonomer. Strukturnya
9
Polimer termoplastik memiliki sifat-sifat khusus sebagai berikut:
1) Berat molekul kecil
2) Tidak tahan terhadap panas.
3) Jika dipanaskan akan melunak.
4) Jika didinginkan akan mengeras.
5) Mudah untuk diregangkan.
6) Fleksibel.
7) Titik leleh rendah.
8) Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
9) Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
10) Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, ubin plastik, piringanhitam, bungkus makanan, sol sepatu,
sarung tangan dan botol detergen.
10
b) Termosetting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan
terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.
Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini
bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat
pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung
atau diperbaiki lagi. Polimer ini terdiri dari molekul rantai lurus dengan
ikatan yang kuat antarsesamanya.
11
Sifat polimer termoseting sebagai berikut :
1) Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu
mengalir di dalam cetakan.
2) Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang
mengeraskan material sehingga akhirnya menjadi padatan yang
tidak mampu lebur kembali (infusible solid ).
3) Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan
akan terdegradasi menghasilkan arang.
4) Keras dan kaku (tidak fleksibel)
5) Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
6) Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
7) Tahan terhadap asam basa.
8) Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.
12
Polimer linier yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang
berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang
panjang.
b) Polimer Bercabang.
Polimer bercabang yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit
ulang membentuk cabang pada rantai utama.
c) Polimer Berikatan Silang (Cross-Linking)
Polimer berikatan silang yaitu polimer yang terbentuk karena
beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai
utamanya.
13
2.5.2 Polimer teknik (engineering polymers)
Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di
negara maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang
unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam
bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng),
barang- barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin
industri dan barang-barang konsumsi. Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon,
polyester.
14
Tahap propagasi, yaitu pembentukan rantai lewat adisi monomer secara
kontinyu.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari
monomer yang merupakan molekul yang kecil, sederhana, dan terikat
oleh ikatan kovalen.
• Sifat fisik polime dipengaruhi oleh : panjang rantai polimer; gaya antar
molekuk; percabangan; ikatan silang antar rantai polimer; kristalinitas
rantai polimer.
• Klasifikasi polimer dibedakan berdasarkan enam hal. Polimer
berdasarkan asalnya; Polimer berdasarkan jenis monomernya; polimer
berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau kekenyalan; berdasarkan
bentuk susunan rantai; berdasarkan aplikasinya; dan berdasarkan reaksi
reaksi polimernya.
• Polimer berdasarkan asalnya diagi menjadi dua yaitu polimer alami dan
polimer sintetis atau buatan. Polimer alami diperoleh dari proses
metabolisme makhluk hidup. Polimer buatan diperoleh melalui hasil
raksi kimia.
• Berdasarkan jenis monomernnya polimer dibagi menjadi dua yaitu
homopolimer dan kopolimer. Homopolimer merupakan polimer yang
terdiri dari satu jenis monomer. Kopolimer merupakan polimer yang
terdiri dari dua atau lebih monomer. Berdasarkan susunan rantainya
kopolimer dibedakan menjadi empat yaitu kopolimer bergantian,
kopolimer blok, kopolimer tempel/grafit dan kopolimer acak.
• Bersarkan sifat terhadap pemanasan polimer dibedakan menjadi dua
yaitu polimer termoplastik dan polimer termosetting. Polimer
termoplastik adalah plastik yang pada suhu tinggi akan lunak, tetapi
akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier
atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan
mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Polimer termosetting adalah
16
polimer yang disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali
dicetak, mempunyai sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak
meleleh jika dipanaskan,lebih tahan terhadap asam dan basa, jika
dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan
struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai.
• Berdasarkan bentuk susunan rantai terdapat polimer linier, polimer
bercabang, dan polimer berikatan silang.
• Berdasarkan aplikasinya polimer dibedakan menjadi polimer komersial,
polimer teknik, dan polimer fungsional.
• Berdasarkan reaksi pembentukannya dibagi menjadi polimer adisi dan
polimer kondensasi. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai
dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi monomer.
Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan
pembentukan molekul kecil (H2O, NH3).
17
DAFTAR PUSTAKA
Fried, J.R., 1995. Polymer Science and Technology. Prentice Hall PTR :
New Jersey
http://usupress.usu.ac.id/files/Polimer;%20Ilmu%20Material_Normal_bab%2
01.pdf (diakses 8 Oktober 2014)
http://dsupardi.wordpress.com/kimia-xii-2/makromolekul/polimer/ (diakses 8
Oktober 2014)
https://www.scribd.com/doc/128612525/MAKALAH-KIMIA (diakses 8
Oktober 2014)
18