Anda di halaman 1dari 7

Nama: Muhammad jihad

Nim : 18233069
Prodi : manajemen pajak

1. Jelaskan yang dimaksud dengan keberatan, banding, gugatan dan peninjauan kembali
dalam sengketa pajak?
Jawab:

keberatan

a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia


b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau
dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-
alasan yang menjadi dasar penghitungan
c. 1 keberatan diajukan hanya untuk 1 surat ketetapan pajak, untuk 1 pemotongan
pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak
d. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah
yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau
pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum Surat Keberatan disampaikan
e. diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat ketetapan pajak
dikirim atau pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga, kecuali Wajib
Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak
f. Surat Keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal Surat Keberatan
ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, Surat Keberatan tersebut harus dilampiri
dengan surat kuasa khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) Undang-
Undang KUP; dan
g. Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
Undang-Undang KUP.
h. Pengajuan permohonan keberatan tertentu dapat diajukan secara daring melalui
laman www.pajak.go.id
Banding

1. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan
pajak atas Surat Keputusan Keberatan.
2. Permohonan  diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang
jelas paling lama 3 bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri
dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
3. Terhadap 1 Keputusan diajukan 1 Surat Banding

Gugatan

1. Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan


Pajak.
2. Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak
adalah 14 hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan. Jangka waktu ini tidak
mengikat apabila jangka waktu dimaksud tidak dapat dipenuhi karena keadaan di
luar kekuasaan penggugat. Perpanjangan jangka waktunya adalah 14 hari
terhitung sejak berakhirnya keadaan diluar kekuasaan penggugat.
3. Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan selain Gugatan
adalah 30 hari sejak tanggal diterima keputusan yang digugat. Jangka waktu ini
tidak mengikat apabila jangka waktu dimaksud tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaan penggugat. Perpanjangan jangka waktunya adalah 14
hari terhitung sejak berakhirnya keadaan diluar kekuasaan penggugat.
4. Terhadap 1 pelaksanaan penagihan atau 1 Keputusan diajukan 1 Surat Gugatan
Gugatan.
5. Gugatan disertai dengan alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal
diterima, pelaksanaan penagihan, atau Keputusan yang digugat dan dilampiri
salinan dokumen yang digugat.

Peninjauan kembali

1. Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan 1 (satu) kali kepada


Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak.
2. Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan Pengadilan Pajak.
3. Hukum Acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum
acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam UU No. 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam UU
Pengadilan Pajak.

2. Jelaskan 5 perbedaan banding dangan gugatan?


Jawab:
berdasarkan penjabaran yang diberikan perbedaan utama antara gugatan dengan
pengajuan banding adalah objek yang disengketakan. Banding hanya mengakomodasi
permasalahan dari surat keputusan keberatan yang umumnya merujuk pada perbedaan penafsiran
atau hal lain yang pada akhirnya dapat memicu perbedaan dalam perhitungan pajak yang
terutang
Sementara itu, objek yang disengketakan dalam gugatan adalah prosedur dan ketentuan
formal/tata cara dalam melaksanakan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan perpajakan.
Hal ini berarti lingkup masalah yang dapat diajukan dalam gugatan lebih luas bila dibandingkan
dengan banding.

3.Jelaskan 5 alasan terjadinya peninjauan kembali dalam sengketa pajak?

Jawab:

1. Bila putusan pengadilan pajak didasarkan pada kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan
yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian
oleh hakim pidana dinyatakan berlaku

2. Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang apabila
diketahui pada tahap persidangan di pengadilan pajak akan menghasilkan putusan yang
berbeda

3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut,
kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b dan c.

4. Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa mempertimbangkan sebab-
sebabnya.
5. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

4. Pada tanggal 3 januari 2013 tuan A memperoleh SKPKB dengan jumlah Rp 800.000.000,-.
Dalam perhitungan tuan A pajak yang kurang bayar Rp 300.000.000,- karena hal ini tuan A
mengajukan keberatan. Pada tanggal 9 november 2013 hasil keberatan yang disetujui fiskus Rp
600.000.000,-. Tuan A tidak setuju dengan keputusan keberatan yang diterima maka Tuan A
melanjutkan dengan banding pada tanggal 15 desember 2013, hasil banding Tuan A menyatakan
Tuan A kurang bayar Rp 450.000.000,- pada tanggal 2 agustus 2014.
a. Apabila Tuan A menerima keputusan keberatan pada tanggal 9 november 2013,
hitung berapa pajak kurang bayar tuan A yang harus dibayar?
b. Apabila tuan A harus membayar hasil keputusan banding, berapa pajak yang harus
dibayar tuan A berdasarkan keputusan 2 agustus 2014?

Jawab:

a. Sanksi adm kurang bayar 2% perbulan


3 Januari – 9 November = 10 bulan x 2% = 20%
600.000.000 x 20% = 120.000.000
Pajak kurang bayar + bunga = 6000.000.000 + 120.000.000 = 720.000.000
b. Sanksi adm kurang bayar 2% perbulan
3 Januari 2013 – 2 Agustus 2014 = 19 bulan x 2% = 38%
450.000.000 x 38% = 171.000.000
Pajak kurang bayar + bunga = 450.000.000 + 171.000.000 = 621.000.000

5.Jelaskan dan gambarkan skema dari unsur - unsur penagihan pajak?

Jawab:

Pengertian penagihan pajak adalah serangkaian tindakan yang dilakukan agar penanggung pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajaknya.
Jenis penagihan pajak

-Pengihan pasif

Pada penagihan pajak pasif, DJP hanya menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), SK
Pembetulan, SK Keberatan, dan Putusan Banding yang menyebabkan pajak terutang lebih besar

-penagihan aktif

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, penagihan aktif merupakan kelanjutan dari penagihan
pasif. dalam penagihan aktif, fiskus bersama juru sita Pajak berperan aktif dalam tindakan sita
dan lelang

-penagihan seketika dan sekaligus

Penagihan seketika dan sekaligus ini merupakan penagihan pajak yang dilakukan oleh fiskus
atau juru sita pajak kepada wajib pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran pajak.
Penagihan pajak juga meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun
pajak

Langkah langkah penagihan pajak

1. Surat teguran

Surat teguran atau surat peringatan adalah surat yang diterbitkan untuk melaksanakan penagihan
pajak. Jika dalam waktu tujuh hari setelah tanggal jatuh tempo penanggung pajak atau wajib
pajak belum melunasi utang pajaknya, maka surat teguran ini akan sampai ke tangan penanggung
pajak.

Tujuannya adalah memberikan peringatan kepada penanggung pajak agar segera melunasi utang
pajak sehingga tidak perlu lagi dilakukan penagihan secara paksa.

2. Surat paksa

Surat paksa merupakan surat yang akan diterbitkan jika 21 hari setelah jatuh tempo surat teguran,
si penanggung jawab pajak tidak melunasi pajaknya.

Setelah datangnya surat paksa, wajib pajak wajib melunasi pajaknya dalam waktu 2 x 24 jam
agar tidak ada tindakan pemblokiran rekening, pencegahan ke luar negeri, hingga penyanderaan
paksa badan (dengan catatan, diragukan itikad baiknya dan memiliki utang pajak minimal
Rp100.000.000). Penerbitan surat paksa ini dikenakan biaya senilai Rp25.000.

3. Surat sita
Surat sita adalah surat yang diterbitkan jika dalam waktu 2 x 24 jam sejak diterbitkannya surat
paksa, penanggung pajak belum membayarkan pajaknya. Ada biaya yang dikenakan untuk surat
sita ini yakni Rp75.000. Biaya ini digunakan untuk pelaksanaan sita.

Penyitaan tidak semata-mata bertujuan untuk menjual barang milik penanggung pajak,
melainkan petugas menggunakan barang-barang tersebut sebagai jaminan agar penanggung
pajak melunasi pajaknya.

Jadi, penanggung pajak masih memiliki kesempatan untuk melunasi pajaknya selama 14 hari
terhitung dari penyitaan harta penanggung pajak. Jika dalam 14 hari penanggung pajak masih
belum membayarkan utang pajaknya, maka akan diterbitkan pengumuman lelang.

Penyitaan dilaksanakan oleh juru sita pajak dengan disaksikan oleh 2 orang yang dianggap sudah
dewasa sebagai saksi, berkewarganegaraan Indonesia, dikenal oleh juru sita pajak, dan dapat
dipercaya.

4. Lelang

Lelang akan dilakukan jika dalam waktu 14 hari setelah diterbitkan pengumuman lelang,
penanggung pajak tidak melunasi utang pajaknya.

6.Sebutkan 3 hal yang mengakibatkan fiskus mengeluarkan surat perintah penagihan seketika
dan sekaligus?
Jawab:
1) Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya telahditerbitkan surat
teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis
2) Terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan penagihan seketikadan sekaligus
3) Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan
persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak

7.Sebutkan 3 barang yang tidak boleh disita oleh juru sita pajak?
Jawab:
a. Pakaian beserta perlengkapan yang digunakan oleh wajib pajak
b. Perlengkapan wajib pajak yang bersifat dinas
c. Persediaan makanan dan minuman serta peralatan masak wajib pajak yang berada
dirumah

Anda mungkin juga menyukai