Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Saat itu Hooke
mengamati sel gabus dari dindingsel tumbuhan yang sudah mati dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ia melihat adanya
ruangan kecil kosong yang kemudian menamakannya dengan sel (bahasa Latin, cellula = kamar kecil).
Penemuan tentang sel berkembang, ketika Antoni Van Leuwenhoek menjadi orang yang pertama kali melihat sel hidup
dari alga Spirogyra dan bakteri dengan menggunakan mikroskop pada tahu 1674. Sejak saat itu para ilmuwan diseluruh dunia
Berdasarkan hasil penemuan-penemuan hasil percobaan para ilmuwan tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Sebagian besar ukuran sel berdiameter 1 – 100 mikrometer, dengan volume berkisar 1 – 1000 mikrometer kubik. Sel
hewan berdiameter 20 mikrometer, sel tumbuhan berdiameter sekitar 40 mikrometer, sel Amoeba 90 – 800 mikrometer, dan sel
alga yang besar berdiameter 50.000 mikrometer. Ukuran sel yang sangat kecil tersebut menyebabkan sel sangat sulit diamati
dengan mata telanjang. Oleh karena itu digunakan mikroskop untuk mengamati sel. Mikroskop yang biasa digunakan
Organel-organel sel hanya dapat diamati menggunakan mikroskop elektron (elektron microscop). Resolusi (penguraian)
mikroskop elektron kira-kira 0,1 nanometer atau ratusan kali lipat lebih kecil dibanding dengan mikrokop cahaya.
Terdapat dua jenis mikroskop elektron yang digunakan saat ini, yaitu:
1. Mikroskop elektron transmisi, digunakan untuk mengkaji struktur ultra internal sel.
2. Mikroskop elektron payar (Scanning electron microscope), untuk mengamati permukaan spesimen.
Tipe sel
Secara struktural, terdapat dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel prokariotik (Yunani, Pro = sebelum, karyon = inti) merupakan sel yang belum memiliki nukleus atau tidak
memiliki membran inti yang memisahkan materi genetik di inti sel dengan bagian sel lainnya. Materi genetik DNA pada sel
prokariotik tampak terkonsentrasi pada suatu tempat yang disebut nukleoid. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (Plasmid),
sejumlah ribosom yang berfungsi untuk sintesis protein, membram plasmayang membatasi sel, serta dinding sel yang terdapat di
sebelah luar membran plasma dan dilapisi kapsul seperti gel. Sebagian sel prokariotik (bakteri) ada yang memiliki organel
pergerakan berupa flagel. Sel bakteri (prokariotik) pada umumnya berdiameter 0,1-1,0 mikrometer.
Sel Eukariotik. Eukariotik (Yunani, Eu = sebenarnya, karyon = inti) merupakan sel yang memiliki nukleus yang
sebenarnya, atau materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membran inti. Pada sitoplasma atau daerah antara nukleus dan
membran sel, terdapat medium semi cair yang disebut sitosol, serta organel-organel sel yang sebagian besar tidak terdapat pada
sel prokariotik. Sel eukariotuk umumnya beriameter 10-100 mikrometer.
Perbedaan sel prokaritik dan sel eukariotik
Referensi : Irnaingtyas, dkk, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Kurikulum 2013 yang disempurnakan, Peminatan Matematika