Anda di halaman 1dari 27

LAMPIRAN V

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Antenatal Care


Sub Pokok Bahasan : Gizi Ibu Hamil dan Pola Istirahat
Sasaran : Ny. R
Tempat : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Tanggal : 20 Desember 2016
Waktu : 5-10 menit
Pelaksana : Dede Hoeriah

A. Tujuan
Setelah mengikuti / mendapatkan penyuluhan tentang gizi ibu hamil diharapkan
ibu dapat mengerti gizi apa yang baik saat hamil dan pola istirahat yang baik
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat menjelaskan :
1. Apa saja gizi pada ibu hamil
2. Pola istirahat yang baik
C. Materi
1. Gizi ibu hamil
2. Pola istirahat
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media / Alat
Buku KIA
F. Kegiatan Penyuluhan
NO LANGKAH KEGIATAN WAKTU
1 Pembukaan 2 Menit
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
memberikan sekilas tentang materi yang akan di
sampaikan.
2 Proses 10 Menit
Menyampaikan materi tentang gizi ibu hamil dan
pola istirahat
3 Evaluasi 5 Menit
Review materi, ibu mengerti, menarik kesimpulan
melalui tes secara lisan
4 Penutup 3 menit
Penyuluh menggucapkan terimakasih kepada peserta
atas perhatian yang di berikan.
Mengucapkan salam.
TOTAL 20 Menit

G. Evaluasi
Lisan :
1. Jelaskan apa saja gizi pada ibu hamil
2. Jelaskan pola istirahat
H. Sumber
1. ( BukuKeluarga Alumni Bidan ST.Carolus,2000 : 21-
34 )
2. http://fridasofilia-
dianhusada.blogspot.com/p/kebutuhan-istirahat- tidur.html?m=1
MATERI PENYULUHAN

A. Macam – macam zat gizi yang baik untuk ibu hamil


1. Kalsium : yang banyak terdapat dalam susu yang dibutuhkan janin dan
berfungsi untuk membangun kerangka, tulang dan giginya.
2. Zat Besi : yang banyak terdapat pada hati, daging, ikan, kacang –
kacangan dan sayuran yang berwarna hijau, dan berfungsi untuk mencegah
terjadinya anemia
3. Yodium : yang banyak terdapat pada garam, minyak ikan dan ikan laut,
dan berfungsi untuk mencegah timbulnya kelemahan mental danakibat –
akibat fisik secara serius.
4. Vitamin : berfungsi untuk zat pengatur dan pelindung yang sangat
penting untuk wanita hamil dan menyusui karena kebutuhan akan vitamin
meningkat. Macam – macam vitamin, yaitu :
Vit.A : untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan penglihatan.
Vit.B1 : untuk nafsu makan dan proses pencernaan.
Vit.B6 : untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan gigi dan gusi.
Vit.B12 : untuk pembentukan sel darah merah dan jaringan saraf.
Vit.C : pertahanan terhadap infeksi dan penyembuhan luka - luka.
Vit.D : untuk membantu tubuh menyediakan kalsium dan fosfat.
Vit.K :untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah
normal.
B. Pola Istirahat
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur
khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu
diperhatikan dengan baik, karena istirahat yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan
malam hari harus dipertimbangkan dan kalu mungkin dikurangi hingga
seminimal mungkin. Tidur malam sekitar ±8 jam / istirahat tidur siang ±1
jam.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Post Natal Care


Sub Pokok Bahasan : Tanda-tanda bahaya nifas dan perawatan perineum
Sasaran : Ny. R
Tempat : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Tanggal : 23 Januari 2017
Waktu : 5-10 menit
Pelaksana : Dede Hoeriah

A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan dapat mengetahui tanda – tanda
bahaya pada masa nifas dan dapat melaksanakan apa yang harus dilakukan apabila
mengalami tanda – tanda tersebut serta perawatan perineum.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu mengetahui dan mampu
menjelaskan tentang :
a. Macam – macam tanda – tanda bahaya pada
masa nifas
b. Cara mengatasi tanda – tanda bahaya pada masa
nifas
c. Perawatan perineum
C. Materi
1. Penjelasan macam-macam
tanda-tanda bahaya pada masa nifas
2. Penjelasan cara mengatasi tanda-
tanda bahaya pada masa nifas
3. Penjelasan perawatan perineum
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

E. Media / Alat
leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
NO LANGKAH KEGIATAN WAKTU
1 Pembukaan 2 Menit
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, memberikan
sekilas tentang materi yang akan di sampaikan.
Proses
2 Menyampaikan materi tentang tanda bahaya nifas, cara 10Menit
mengatasi dan perawatan perineum
Evaluasi
3 Review materi, ibu mengerti, menarik kesimpulan melalui tes 5 Menit
secara lisan
Penutup
4 Penyuluh menggucapkan terima kasih kepada peserta atas 3 menit
perhatian yang di berikan.
Mengucapkan salam.
TOTAL 20 Menit

G. Evaluasi
Ibu dapat menjelaskan :
1. pengertian tanda bahaya masa nifas
2. Macam – macam tanda bahaya pada masa nifas
3. Cara mengatasi apa bila menemukan tanda
bahaya
H. Sumber
1. Saifuddin AB. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
2. Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Fitramaya. Yogyakarta
MATERI PENYULUHAN

1. Tanda bahaya pada masa nifas


Macam – macam tanda bahaya pada masa nifas.
1. Perdarahan pervaginam
2. Lochea yang berbau
3. Penglihatan kunang-kunang atau pandangan kabur
4. Demam. (Fitramaya, 2008).
Cara mengatasi ibu apabila menemukan tanda bahaya
Pada keadaan tersebut ibu harus segera mendapatkan pertolongan oleh Dokter /
Bidan di Rumah Sakit.

2. Perawatan Perineum
Nasihat untuk ibu setelah dilakukan penjahitan, hendaklah memberikan nasihat
kepada ibu. Ini berguna agar ibu selalu menjaga merawat luka jahitan. Adapun
nasihat yang diberikan diantaranya :
1) Menjaga perineum ibu selalu dalam keadaan kering dan bersih
2) Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh
3) Mengajarkan ibu bagaimana cara membersihkan daerah genitalnya
dengan sabun dan air bersih setiap kali BAK dan BAB. Sebelum dan
sesudah membersihkan alat genitalnya ibu harus cuci tangan sampai
bersih, pada waktu mencucinya dari arah depan kebelakang dan mencuci
daerah anusnya terakhir
4) Menyarankan ibu untuk mengganti perbalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari (Saifuddin, 2006)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Post Natal Care


Sub Pokok Bahasan : Tanda – Tanda Bahaya BBL.
Sasaran : Ny. R
Tempat : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Tanggal : 23 Januari 2017
Waktu : 10 menit
Pelaksana : Dede Hoeriah

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi
Baru Lahir, diharapkan ibu dapat mengetahui dan memahami tentang Tanda –
Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir dan dapat mengerti apa yang harus dilakukan
apa bila bayinya mengalami tanda – tanda tersebut.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui dan mampu
menjelaskan :
1. Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
2. Cara mengatasi / penanggulangan Tanda – Tanda Bahaya Pada
Bayi Baru Lahir
C. Materi
1. Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
2. Cara mengatasi / penanggulangan Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi Baru
Lahir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Media / Alat
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

NO LANGKAH KEGIATAN WAKTU


1 Pembukaan 2 Menit
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, memberikan
sekilas tentang materi yang akan di sampaikan.
Proses
2 Menyampaikan materi, tentang tanda bahaya BBL dan cara 10 Menit
mengatasinya
Evaluasi
3 Review materi, ibu mengerti, menarik kesimpulan melalui tes 5 Menit
secara lisan
Penutup
4 Penyuluh menggucapkan terima kasih kepada peserta atas 3 menit
perhatian yang di berikan.
Mengucapkan salam.
TOTAL 20 Menit

G. Evaluasi
Evaluasi dalam bentuk lisan
1. Jelaskan Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
2. Jelaskan Cara mengatasi / penanggulangan Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi
Baru Lahir.

H. Sarana / Sumber
1. Saifuddin, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo, Jakarta.
2. Saifuddin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo, Jakarta.
3. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.

MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

1. Tanda – tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


A. Pernapasan
Adanya kesulitan dalam bernapas atau pernapasan bayi lebih dari 60 kali per
menit. Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan
tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun
ekspirasi. Gerak napas normal adalah 30-50 kali per menit.
B. Kehangatan
Suhu badan bayi terlalu panas > 38’C ( febris ) atau terlalu dingin < 36’C
(hipotermia). Sebaiknya jagalah bayi agar tetap hangat, dengan cara
diantaranya yaitu :
1) Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu.
2) Gantilah handuk / kain basah, dan bungkus bayi dengan selimut.
3) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15
menit, apabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu tubuh bayi dan
apabila suhu bayi < 36’C, segera hangatkan bayi tersebut.
C. Warna
Warna kulit pada bayi yaitu : kuning, biru atau pucat dan memar. Dalam
keadaan normal kulit bayi berwarna kemerahan. Kadang – kadang
didapatkan kulit yang mengelupas ringan, pengelupasan yang berlebihan
harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan.
D. Penurunan berat badan
Hisapan lemah, mengantuk berlebihan dan banyak muntah. Dalam keadaan
normal refleks hisap terjadi apabila terdapat sesuatu menyentuh bibir, yang
disertai refleks menelan dan kelancaran menghisap dan pencernaan harus
diperhatikan, karena penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan waktu
lahir menunjukkan bayi kekurangan cairan.
E. Tali Pusat
Tali pusat berwarna merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk dan berdarah
jangan dioleskan salep apapun atau zat lain ke ujung tali pusat.
Pemotongan tali pusat merupakan pemisahan antara kehidupan bayi dan ibu.
Pada umumnya tali pusat akan puput pada waktu bayi berumur 6-7 hari.
(Prawirohardjo,2006)
F. Infeksi
Terjadinya infeksi pada bayi dengan ciri – ciri suhu tubuh bayi meningkat,
memerah, bengkak, keluar cairan / nanah dari tali pusat dan sulit bernapas.
G. Tinja / Kemih
Bayi tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, warna hijau tua
ada lendir atau darah pada tinja. Dalam keadaan normal tinja dan kemih
keluar dalam 24 jam pertama.
H. Aktifitas
Bayi menggigil atau menangis tidak seperti biasanya, lemas, sering
mengantuk, lunglai, kejang dan menangis terus menerus.

2. Cara mengatasi / penanggulangan Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi


Baru Lahir
Suami atau keluarga harus segera membawa bayi ke petugas kesehatan (Bidan /
Dokter) atau RS terdekat jika ada salah satu tanda – tanda bahaya pada bayi
tersebut.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : PNC


Sub Pokok Bahasan : Tekhnik menyusui dan perawatan payudara
Sasaran : Ny. R
Tempat : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Tanggal : 09 Januari 2017
Waktu : 10 menit
Pelaksana : Dede Hoeriah

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti / mendapatkan penyuluhan tentang tekhnik menyusui yang
baik dan benar, perawatan payudara
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat menjelaskan :
1. Tekhnik menyusui yang baik dan benar
2. Perawatan payudara yang baik dan benar
C. Materi
1. Tekhnik menyusui yang baik dan benar
2.Perawatan payudara yang baik dan benar
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media / Alat
Leaflet, gambar
F. Kegiatan Penyuluhan

NO LANGKAH KEGIATAN WAKTU


1 Pembukaan 2 Menit
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
memberikan sekilas tentang materi yang akan di
sampaikan.
2 Proses 10 Menit
Menyampaikan materi, tentang tekhnik menyusui
dan perawatan payudara pada putting susu lecet
3 Evaluasi 5 Menit
Review materi, ibu mengerti, menarik kesimpulan
melalui tes secara lisan
4 Penutup 3 menit
Penyuluh menggucapkan terima kasih kepada
peserta atas perhatian yang di berikan.
Mengucapkan salam.
TOTAL 20 menit

G. Evaluasi
1. Ibu dapat menyusui dengan tekhnik yang benar
2. Ibu dapat melakukan perawatan payudara pada puting susu lecet
H. Sumber
Winkjosastro, Hanifa. Prod Dr. DSOG, 2006, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

MATERI PENYULUHAN
1. Perawatan payudara
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b. Menggunakan BH yang menyokong payudara.
c. Oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali
selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dari puting susu yang tidak
lecet.
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
e. Untuk menghilangkan nyeri dapat diminum parasetamol 1 tablet setiap 4 - 6
jam.
2. Cara menyusui yang baik dan benar
a. C: dagu bayi menempel pada aerola ibu
b. A: aerola ibu terlihat seperti bulan sabit (kelihatan
sedikit)
c. L: telinga,bahu, dan badan bayi dalam satu garis
lurus.
d. M: mulut bayi membukasebesar-besarnya
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : KB
Sub Pokok Bahasan : Macam-macam kontrasepsi
Sasaran : Ny. R
Tempat : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Tanggal : 09 Januari 2017
Waktu : 10 menit
Pelaksana : Dede Hoeriah

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti / mendapatkan penyuluhan tentang alat kontrasepsi diharapkan
ibu dapat mengetahui tentang alat kontrasepsi dan macam-macam alat
kontrasepsi.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat menjelaskan :
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
3. Macam-macam alat kontrasepsi
C. Materi
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
3. Macam-macam alat kontrasepsi
D. Metode
3. Ceramah
4. Tanya Jawab
E. Media / Alat
Leaflet, gambar
F. Kegiatan Penyuluhan

NO LANGKAH KEGIATAN WAKTU


1 Pembukaan 2 Menit
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
memberikan sekilas tentang materi yang akan di
sampaikan.
2 Proses 10 Menit
Menyampaikan materi, tentang tekhnik menyusui
dan perawatan payudara pada putting susu lecet
3 Evaluasi 5 Menit
Review materi, ibu mengerti, menarik kesimpulan
melalui tes secara lisan
4 Penutup 3 menit
Penyuluh menggucapkan terima kasih kepada
peserta atas perhatian yang di berikan.
Mengucapkan salam.
TOTAL 20 menit

G. Evaluasi
1. Ibu dapat mengetahui tentang alat kontrasepsi
2. Ibu dapat mengetahui macam-macam alat kontrasepsi
3. Ibu dapat memilih alat kontrasepsi yang diinginkan
I. Sumber
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.
Salemba Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini.
Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media:
Jakarta.
MATERI PENYULUHAN
 
1.    Pengertian alat-alat kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan
aborsi).  Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
suatu kehamilan.

2.     Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi


a.   Usia ibu < 20 tahun : kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke
kesuburan tinggi
b.   Usia ibu > 35 tahun : kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan
reversibel/ireversibel
c.   Usia reproduksi sehat : effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

3.    Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non
hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1)      Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2)      Kenaikan berat badan
3)      Muncul flek hitam pada wajah
4)      Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
a)      Menekan ovulasi
b)      Mencegah implantasi
c)      Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
d)      Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
A.   Pil oral kombinasi
1)      Afektif dan reversible
2)      Harus diminum setiap hari
3)      Efek samping yang serius jarang terjadi
4)     Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau
spotting
5)      Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
6)       Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:


a)      Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b)      Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
c)      Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
a)      Memiliki efektifitas yang tinggi
b)      Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c)      Tidak mengganggu hubungan seksual
d)     Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e)      Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
f)       Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
g)      Untuk kontrasepsi darurat
Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
a)      Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b)      Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c)      Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d)     Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e)      Meningkatkan TD

B.      Suntik
1)      Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua
WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa
laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.

Jenis-jenis suntik progestin


a)      DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntikkan IM
b)      Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara
disuntikan IM dalam

Kelebihan suntik progestin, yaitu:


(1)      Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
(2)      Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
(3)      Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
(4)     Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu:


a)   Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan
memendek
b)   Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-
waktu
c)   Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian
pemakaian

2).  Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat
5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali.

Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:


a)      Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b)      Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c)      Efek samping yang kecil
d)     Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

Kekurangan suntik kombinasi, yait


a)      Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b)      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c)      Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d)     Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

C.  Implan
Efektif  5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak
dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a)  Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b)   Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak
mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c)   Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap
saat sesuai dengan kebutuhan

Kekurangan implant, yaitu:
a)      Perubahan pola haid
b)      Nyeri kepala dan nyeri dada
c)      Peningkatan/penurunan BB
d)     Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

D.      KB non hormonal


1  AKDR (IUD)
Cara kerja:
a.      Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b.     Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c.    Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1)      Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2)      Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3)      Tidak mempengaruhi ASI.
4)      Metode jangka panjang
5)      Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
a)      Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
b)      Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
c)      Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
e)      Saat haid lebih sakit

2.      Kondom
Cara kerja:
1)      Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2)      Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
a)      Tidak mengganggu produksi ASI.
b)      Mencegah PMS
c)      Mencegah ejakulasi dini.
d)      Mencegah terjadinya kanker serviks.
e)      Mencegah imunoinfertiltas.
f)      Murah dan dapat diberi secara umum.
g)      Memberi dorongan suami untuk ber KB. 
Efek samping:
(1)      Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
(2)      Alergi
(3)      Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

E.      KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


1.    Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara
kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara
apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1)      Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2)      Tidakk mengganggu produsi ASI
3)      Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4)      Tidak ada efek samping
5)      Tidak memerlukan alat

2.      Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya
75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus
terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.

3.       MAL (metode amenorrea laktasi)


Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif.
MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih
efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya
sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya:
efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif,
tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak
perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1)   Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30
menit pasca persalinan
2)    Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
3)    Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4)    Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B
(HBV) dan HIV/AIDS.
5)    Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif,
bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah
melahirkan.

4.      Kontrasepsi mantap terdiri dari:


a .    Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk
mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan
dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut
kontrasepsi mantap
b  .    Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk
mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi
kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut
kontrasepsi mantap.

Anda mungkin juga menyukai