Anda di halaman 1dari 2

KASUS I

Seorang laki-laki berumur 38 tahun dirawat di RS dengan diagnosis medis riwayat Hematokezia
dan amebiasis. Status perkawinan menikah. Pekerjaan: wiraswasta membuka kios pertanian.

Riwayat masuk Rs :
Pasien meiliki riwayat dirawat selama 3 kali di rumah sakit sebelum dirujuk ke Rumah Sakit
Tipe A:
1. Pada tanggal 24 September 2020 pasien dirawat dengan keluhan badan lemas, makan
minum susah terasa tidak nyaman di mulut dan terkadang muntah, badan lemas, dan
riwayat demam selama 2 minggu. Demam hanya pada sore sampai dengan malam. Di
rumah hanya minum Paracetamol dan minum susu Nutrican untuk menambah nutrisi. 3
hari dirawat di rumah sakit tersebut pasien mengalami hematokezia, hingga mengalami
kekurangan caiarn kemudian rawat unit intensif selama 5 hari. Riwayat tranfusi 21
kantong PRC. Riwayat cek feces Amoeba Positif. Dilakukan CT Scan abdomen
dengan hasil Colitis dan saran untuk dilakukan Colonoscopy. Kemudian rawat
kembali di rawat inap biasa, dengan total rawat inap sampai dengan 11 hari. Pada saat
pulang ke rumah pasien Buang Air Besar sedikit lunak, masih encer dan terdapat titik
darah wana hitam.
2. Setelah perawatan 11 hari di rumah, pasien kembali ada keluhan baru, yaitu perut
kembung terba keras, dan muntah, curiga ileus pralitik. Setelah dilakukan pemeriksaan
disimpulkan bahwa tidak ada ileus paralitik. Perawatan selama 5 hari di rumah sakit
3. 1 hari di rumah setelah perawatan ke II di rumah sakit, kembali pasien mengalami
hematokezia hebat, kemudian dibawa ke Rumah sakit perawatan selama 3 hari dengan
tranfusi PRC 3 kantong, dan disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit tipe A karena
curiga Metastase/ penyebaran CA dari riwayat CA sebelumnya dan disarankan untuk
segera Colonoscopy
4. Riwayat saat ini pada tanggal 28 Oktober 2021 pasien dirujuk ke RS Tipe A, untuk
dialkukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan
Colonoscopy hasil nya bahwa terdapat massa yang mudah rapuh dan perdarahan
di bagian sigmoid rectum, dan untuk colon asenden, traversum dan desenden susah
untuk dilakukan penilaian karena masih tertumpuknya feces. Diambil jaringan pada
sigmoid rectum dan dilakukan pemeriksaan Pataologi Anatomi. Kemudian pasien
direncanakan untuk operasi laparatomi LAR (Lower Anterior Resection). Hasil PA
jarinngan pada saat colonoscoy: NHL pada colon.
Saat ini pasien hari 4 setelah ioperasi LAR dan terpasangan ileostomy
Hasil PA pada jaringan saat Laparatomi LAR adalah NHL pada colon (sesuai
dengan hasil PA pada saat colonoscoy). Adanya penyebaran keganasan ke Colon.
Keluhan pasien saat ini adalah nnyeri pada bagian luka operasi dnegan skala nyeri 5 (0-
10). Riwayat bed rest selama 3 minggu sehingga badan terasa lemas, ekstremitas kaku

Riwayat sebelumnya:
Pada tahun lalu pada bulan Juli 2019 pasien riwayat terdapat massa pada perut bagian kanan
bawah. Massa terdapat keras. Dilakukan laparatomi dan reseksi, hasil PA menunjukkan adanya
keganasan NHL pada ileum. Setelah hasil PA keluar maka dilakukan kemoterapi selama 8 kali
(selama 6 bulan). Kemoterapi terakhir pada Februari 2020. Sudah dilakukan USG 2 kali pada
bulan Februari 2020 dan bulan Mei 2020 bahwa tidak ada penyebaran

Pola Nutrisi.
Kebiasaan makan di rumah tidak teratur makan karena sinuk di toko pertanian. Sering makan
makanan pedas, namun suka konsumsi sayuran. Mulai awal Juli mulai ada keluahan susah
makan, dan ada penurunan berat badan kurang lebih 10 Kg
Pola nutrisi saat ini, makan belum mau hanya mau minum susu nutrican sehari kurang lebih 5
gelas, saat ini tidak ada muntah, hanya mual

Pola Eliminasi :
Riwayat hematokezia dan saat ini sudah terpasang ileostomy. Produk feces ada cair warna
kuning kehiahauan

Pola istirahat dan tidur :


Selama dirawat pasien tidur ±4-5 jam perhari. Pasien mengatakan kadang-kadang sulit tidur
karena badan terasa tidak enak.

Pola Aktivitas dan Latihan :

Pola aktivitas saat ini dibantu oleh keluarga dan perawat, dan pasien direncanakan untuk
dilakukan fisioterapi.

Pemeriksaan fisik :
TB : 170 BB : 50 kg.

Gigi berwarna kusam, ada plag pada semua gigi, Lidah tampak ada keputihan. Kulit tampak
kusam Abdomen tampak ada luka operasi dan ilestomi, tidak tampak gambaran pembuluh
darah dan tidak tampak asites, tidak nyari, dan teraba lunak. Peristaltik usus 15x/mt, perkusi
abdomen tympani. Ictus kordis teraba. Akral hangat,. Bunyi jantung tunggal.

Hasil Penunjang dan laboratorium : Hb 10,5 G%. Lekosit 12.7 103 UL, Eosinofil 0.2%,
basofil 0.2%, neutrofil 90.2%, Limposit 13,4%, Natrium 2.8 mmol/dl, Kalium 10.1 mg/dl, Gula
darah sewaktu 392.5 mg/dl, SGOT 243 Iu/L, SGPT 109 Iu/L. Hasil ECG tanggal 4 Nov’13 AV
Block First degree, ST Depresi, LAH. Foto thorak tampak gambaran pneumonia ringan. SaO2
98%.

Program terapi : Pasien mendapatkan therapy IV asering 20 tetes/menit di tangan kanan,.


Therapi Oral : Paracetamol 3 X 500 mg, Cefixime 2 X1, Sulcolon 3X1

Anda mungkin juga menyukai