PRAKTIKUM KE IV Yuni
PRAKTIKUM KE IV Yuni
Disusun Oleh:
( 200205057)
B. DASAR TEORI
Larutan adalah campuran homogen dari satu atau lebih zat terlarut dalam pelarut.
Larutan terdiri atas dua bagian yaitu zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Zat
terlarut merupakan zat yang berjumlah sedikit di dalam larutan sedangkan pelarut
merupakan zat yang berjumlah banyak di dalam larutan dan pelarut yang banyak
digunakan adalah air. Air merupakan pelarut universal yang mampu melarutkan banyak
senyawa. Proses pelarutan NaCl dalam pelarut air ditunjukkan pada Gambar 1.
(hrsbstaff.ednet.ns.ca)
Konsentrasi larutan didefinisikan sebagai banyaknya zat yang terlarut dalam sejumlah
pelarut. Beberapa satuan konsentrasi yang digunakan dalam ilmu kimia untuk menyatakan
jumlah zat terlarut dalam jumlah tertentu diantaranya molaritas (M), persen massa (b/v), dan
ppm (part per million)
1) MOLARITAS (M)
M= x
2) MOLALITAS (m)
Jumlah mol zat yang terdapat di dalam 1000 gram pelarut dengan satuan mol
(Brady, 2011).
m= x
Keterangan
m : molalitas (mol/kg)
Mr : massa relatif zat terlarut (g/mol)
3) NORMALITAS (N)
Banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan (Lister, 2009).
N= x
Keterangan:
BE: Berat Ekivalen (Mr yang telah dipengaruhi oleh reaksi berdasarkan lepas
atau diterimanya atom H. Rumus BE = Mr/Banyak atom H yang dilepas atau di
terima)
4) FRAKSI MOL (X)
menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah
mol larutan (Oxtoby, 2006).
Xt = dan
Xp =
menyatakan perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain (Kenkel,
2007).
menyatakan jumlah mikro gram berat zat yang terlarut dalam volume atau berat
total larutan (Kenkel, 2007).
C. PROSEDUR PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Gelas arloji,
labu ukur 100 mL,
pengaduk,
botol semprot,
corong,
gelas kimia 100 mL,
pipet tetes,
timbangan,
spatula akuades,
NaCl, sukrosa
D. MSDS
SUKROSA
Nama Produk: SUCROSE
Sinonim: α-D-Glucopyranosyl β-D-fructofuranoside, α-D-Glc - (1→2) - βD-
Fru,D (+)-Saccharose, Sugar, β-D-Fructofuranosyl -α-Dglucopyranoside
Penggunaan yang teridentifikasi: Reagen untuk analisis
Tindakan pertolongan pertama
Saran umum Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya
Setelah terhirup: hirup udara segar.
Jika napas terhenti: berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara
mekanik. Berikan masker oksigen jika mungkin. Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit: bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter
mata.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi
dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih. Periksakan kedokter.
NACL
E. CARA KERJA
Pembuatan Larutan 100 mL NaCl 0,1 M
1. Persiapan : menghitung massa NaCl menggunakan rumus :
massa (gr) = mol x Mr, dimana mol = M x V.
2. Timbang massa NaCl sesuai perhitungan.
B. DASAR TEORI
Pengenceran merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada larutan dengan
konsentrasi pekat agar menjadi konsentrasi encer. Teknik pengenceran melibatkan teknik
pengukuran volume dan pencampuran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses
pengenceran :
Penggunaan cairan pekat dalam proses pengenceran harus dilakukan di lemari asam.
Pembacaan skala volume cairan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Teknik
pencampurannya yaitu mengalirkan cairan pekat melalui batang pengaduk ke dalam
gelas kimia yang telah berisi pelarut. Prosedur ini disebut dengan dekantasi.
Proses pengenceran ini tidak memerlukan perlakuan khusus dan dapat dilakukan tanpa
menggunakan lemari asam. Misalnya : pengenceran asam sulfat 3 M menjadi 1 M.
V1 x M1 = V2 x M2
Hubungan matematis pengenceran molaritas (M) ditunjukkan pada rumus berikut dimana,
V1 = volume awal (L)
M1 = molaritas awal (mol/L)
V2 = volume akhir (L)
M2 = molarias akhir (mol/L)
Larutan pekat diambil sejumlah volume tertentu sesuai dengan perhitungan, dimasukkan ke
dalam labu ukur, ditambah dengan akuades dan ditandabataskan.
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
Gelas kimia 250 mL,
pipet tetes,
pengaduk,
botol semprot,
pipet volume 50 mL,
labu takar 100 mL,
timbangan, corong,
bola hisap
Akuades,
NaCl,
H2SO4 pekat
D. MSDS
H2SO4
Sifat-sifat Fisika dan Kimia
Bentuk = cair
Warna = tidak berwarna
Bau = Tak berbau
Ambang Bau = Tidak berlaku
pH = kira-kira 1,3 pada 20 °C
Titik lebur = Tidak tersedia informasi.
Titik didih = Tidak tersedia informasi.
Titik nyala = Tidak tersedia informasi.
Laju penguapan = Tidak tersedia informasi.
Flamabilitas (padatan, gas) = Tidak tersedia informasi.
Terendah batas ledakan = Tidak tersedia informasi.
Tertinggi batas ledakan = Tidak tersedia informasi.
Tekanan uap = Tidak tersedia informasi.
NACL
dengan menggunakan rumus V1M1 = V2M2. Hitung pula berapa molaritas H2SO4
pekat
Penting: suatu bahan kimia yang bersifat eksotermis ketika diencerkan (misal:
H2SO4), maka proses pengencerannya adalah dengan menuangkan bahan tersebut
sedikit demi sedikit ke dalam wadah yang sudah berisi pelarut
Penting: Penuangan H2SO4 pekat harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati dengan
sesekali digoyang. Perhatikan perubahan suhu sebelum dan setelah penambahan H 2SO4
pekat. Proses ini dilakukan di lemari asam