Anda di halaman 1dari 46

BERDAMAI DENGAN

KANKER MELALUI
MAKANAN BERGIZI

Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi

Disampaikan pada Ahli Gizi Talk pada Sabtu, 12 September 2020


Apakah Kanker itu?

Keadaan penyakit yang ditandai pertumbuhan sel yang tidak


terkendali secara normal yaitu multiplikasi dan menyebar
Pembelahan / multiplikasi sel adalah hal normal ketika
pertumbuhan atau proses regenerasi
Apa bedanya ?
Neoplasma – Tumor – Benign - Kanker
Neoplasma Neoplasma
Pertumbuhan abnormal sel, lebih cepat dari sel normal.
Neoplasma dapat berarti benign (dapat disembuhkan), atau
malignan (kanker)

Adalah suatu massa. Tumor = Neoplasma.


Tumor Tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah suatu massa.
Definition Sedangkan kanker adalah jenis tumor yang berbahaya

tumor jinak, terlokalisir, dapat disembuhkan. Jika dibiarkan


Benign tumor
dapat membesar dan menyebabkan penyakit serius

Malignant tumor ganas, dan sel tumbuh menyebar. Malignant tumor =


tumor kanker
Ada lebih dari
100 jenis

Apa saja jenis kanker ?


Kanker kandung kemih Penyakit Hodgin
Kanker Tulang Kanker Ginjal
Kanker Otak Kanker Laring
Kanker Payudara Leukemia
Kanker Mulut Rahim Kanker Hati
Kanker Kolon Kanker Paru
Kanker Esofagus dsb
Kanker kandung / Saluran
Empedu
Nutritional
Manifestation
of Cancer
Kakeksia
Pada Pasien Kanker
Pada keadaan normal, laju metabolisme
basal menurun selama starvasi sebagai
proses adaptasi. Namun pada pasien
kanker, proses adaptasi tidak terjadi

Kebutuhan energi besar Risiko


Asupan
(tk stres tinggi) tp nafsu cachexia
menurun
makan rendah meningkat
Kakeksia
Kakeksia ditandai dengan penurunan berat badan yang tidak
diinginkan, penurunan massa jaringan terutama massa tanpa
lemak dan jaringan adiposa, ketidakmampuan melakukan aktivitas
harian dan adanya perubahan metabolik
Dibawah Moderate Severe
Normal berat badan Cachexia Cachexia
ideal
Kematian

Penurunan Mild Deplesi


Berat Cachexia otot
Badan
Klasifikasi
Kakeksia
Perawatan pada Pejuang Kanker
Operasi
Radiasi

Kemoterapi

Imunoterapi

Terapi Hormon
Tujuan Pemberian Asupan

TERASA FIT

BERENERGI UNTUK BERAKTIVITAS

MENCEGAH PENURUNAN BB

MELAWAN EFEK SAMPING

MENURUNKAN RISIKO INFEKSI

PULIH LEBIH CEPAT


Bagaimana Terapi
1. Operasi
Mempengaruhi Asupan
Operasi dilakukan untuk
mengambil sel kanker
dan jaringan sekitar

Membutuhkan energi dan protein untuk :


• Penyembuhan luka Efek
• Pemulihan Terasa sakit dan lelah
• Meminimalkan penurunan BB
• Mencegah defisiensi zat gizi Tidak dapat makan makanan
secara normal, terutama bila
kanker terletak di rongga
mulut dan saluran cerna
Bagaimana Terapi
Mempengaruhi Asupan
2. Radiasi
Masalah yang muncul saat awal terapi :
Iritasi mulut, lidah dan
kerongkongan, intoleransi laktosa,
mual, muntah, diare

Masalah yang muncul kemudian


Mulut kering, penyempitan esofagus,
malabsorpsi zat gizi, nyeri abdomen, diare,
konstipasi
(2000). Nutrition of the Cancer Patient. Washington D.C.: American Institute for Cancer Research: Special
Populations Series.
Bagaimana Pengaturan
Makanan Setelah Radiasi
Makan setidaknya 1 jam Minum air cukup bila
sebelum radiasi (kecuali diare atau makan terasa
dipuasakan) tak selera

Minta bantuan
teman / anggota
keluarga unt
berbelanja
Bawa kudapan ketika
dalam perjalanan menuju efek samping
RS : buah, puding, keju, yang dialami
kraker dapat berbeda.
Konsultasikan
dengan dokter
Bagaimana Terapi
Mempengaruhi Makanan
3. Chemotherapy
adalah cara membunuh sel kanker dengan
menggunakan obat keras

Merusak sel kanker dan sel sehat.

• Sum sum
Penurunan
tulang
daya tahan
• Rambut
tubuh
• Saluran Cerna
Efek
Kemoterapi
Tidak Selera makan Mulut Kering Sariawan Mudah Lelah

Mual Muntah Susah buang air Diare


besar
Penurunan asupan makanan

• Risiko infeksi
• Penyembuhan Lama
• Rawat Inap Makin Lama
Nutrition
Assessment
 Subjective Global Assessment (SGA)
 Valid assessment based on features of medical history
(weight change, nutrient intake changes, GI symptoms)
 Scored Patient Generated SGA (PG-SGA)
 Has been validated for use in oncology patients.
 Includes calculations of % change in body weight and a
nutrition-related physical exam

Nelms, M.; Sucher, K.; Long, S. (2007). Nutrition Therapy and Pathophysiology. Thomson Higher
Education, California: Thomson Brooks/Cole.
Other Useful Assessment

• IBW, UBW, % unplanned weight loss  how long, how much ?


• If weight loss occurs, it should be determined whether voluntary or
involuntary
• TB, LLA, tebal lemak

Nelms, M.; Sucher, K.; Long, S. (2007). Nutrition Therapy and Pathophysiology. Thomson Higher
Education, California: Thomson Brooks/Cole.
Nutrition Assessment : Food History

Riwayat makan, pola, kebiasaan, kesukaan makanan,


komposisi makanan (KH, P, L)  melalui analisis asupan
Perubahan nafsu makan : anoreksia, mual, muntah,
gangguan rasa kecap
Perubahan fungsi sistem sal cerna (sulit menelan,
maldigesti, defekasi)
Ability to consume adequate nutrients to prevent
deficiencies & weight loss
Nutrition Assessment :
Pemeriksaan Fisik
KU : lemah, pucat, lesi pada kulit
Rongga mulut : gigi geligi, tanda defisiensi
vit B, C (glositis, gusi mudah berdarah),
lesi (bibir pecah2)
Ekstrimitas : otot wasting terutama
lengan, edema
Nutrition Assessment :
Pemeriksaan Lab
Status protein : albumin, transferin,
balance N 24 jam
Fungsi sal cerna : pemeriksaan feses
untuk menentukan malabsorbsi protein
dan atau lemak
Sistem imun : hitung limfosit total, tes
sensitivitas kulit
C-reactive protein (useful for measuring
inflammation)
Nutrient Requirements

 Protein-energy malnutrition is the most common secondary


diagnosis in individuals with cancer.
 The most effective intervention leading to improved

nutritional status is to increase energy and protein intake.

Nelms, M.; Sucher, K.; Long, S. (2007). Nutrition Therapy and Pathophysiology. Thomson Higher
Education, California: Thomson Brooks/Cole.
Nutrition Diagnosis

Involuntary body weight


Malnutrisi kaheksia
Increased energy and proein needs
Altered GI function
Inadequate oral food/beverage intake
Tujuan Diet Kanker

Memberikan makanan yang seimbang sesuai keadaan


penyakit dan daya terima pasien
Mencegah atau menghambat penurunan BB
Mengurangi efek samping terapi pengobatan kanker
Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat thd
makan oleh pasien dan keluarganya
Determining Nutrient Requirements (1)
Maintain current weigh and or
Adequate calories prevent treatment or disease
associated loss

using the following : (no activity and stress level)


• Obese patients = 21-25 kcalories/kg
• Non-ambulatory or sedentary adults = 25-30 kcalories/kg
• Slightly hypermetabolic patients or those patients who need to
gain weight, or anabolic = 30-35 kcalories/kg
• Hypermetabolic or severely stressed patients or thhose with
malabsorption = 35 kcalories/kg or greater as needed
Determining Nutrient Requirements (2)
 Meet protein needs
 Normal protein needs: 0.8-1.0g/kg
 Non-stressed cancer patients: 1.0-1.5g/kg
 Bone marrow transplant patients: 1.5g/kg
 Increased protein needs (protein-losing enteropathy, hypermetabolism,
extreme wasting): 1.5-2.5g/kg
 Hepatic or renal compromise including BUN approaching 100mg/dL or
elevated ammonia: 0.5-0.8g/kg
 Fat
 15-20% from total energy.
 Fluid
 Without renal disease : 30-35 ml/kg

Nelms, M.; Sucher, K.; Long, S. (2007). Nutrition Therapy and Pathophysiology. Thomson Higher
Education, California: Thomson Brooks/Cole.
Bagaimana Menangani Makanan Pada
Pejuang Kanker dengan Daya Tahan Rendah

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makan


serta sebelum makan

2 Sediakan makan dingin dalam keadaan dingin, makanan


panas dalam keadaan panas

3 Jangan langsung cairkan bahan beku di suhu ruang

4. Cuci buah dan sayur dengan air mengalir sebelum dikupas

5. Langsung gunakan bahan makanan beku yang telah


dikeluarkan dari freezer
Bagaimana
6. Hindari makan sayuran mentah Menangani
Makanan Pada
7. Buang sayur buah yang
lembek
Pejuang
Kanker dengan
8. hindari membeli buah yang telah dipotong
sebelumnya Daya Tahan
Rendah (2)
9. Cuci dengan sabun bagian atas kaleng sebelum
dibuka

10. Gunakan alat makan yang berbeda untuk mencicipi


makanan

11. Buang telur


retak

12. Buang makanan yang telah berbau, jangan


dicicip
Mual dan Muntah : Etiologi Cara Mengatasi
dan Bagaimana Cara  Identifikasi obat pasien
Mengatasi yang mengakibatkan
mual muntah
Etiologi
 Menggunakan
 Kemoterapi
mikrowave oven
 Radiasi
 Membuka jendela ketika
 Obat golongan narkotik
memasak
 Bau (aroma masakan,
 Berjalan-jalan ketika
parfum)
makanan dimasak
 Pengosongan lambung
 Menghindari makanan
tertunda
yang digoreng
 Menghindari parfum
Mual dan Muntah :
Bagaimana Cara Mengatasi

 Makan sedikit tapi sering


 Makanan rendah lemak pada pagi hari di hari terapi pertama
 Hindari makanan yang digoreng dan makanan favorit untuk
beberapa hari setelah terapi
 Konsumsi minuman berelektrolit dan berenergi untuk
menyediakan kalori dan menjaga hidrasi
 Antiemetik diberikan 30-45 menit sebelum makanan
dikonsumsi (walaupun bila tidak merasa mual, terutama saat
aktif menerima terapi
Early Satiety
“Saya tidak bisa mengkonsumsi sebanyak
Disebabkan pengosongan
biasanya”
lambung yang tertunda
“Saya merasa kenyang walau baru makan”

 Makan sedikit tapi sering dan berdensitas energi tinggi


 Minuman dengan energi dikonsumsi antara makan, tidak
saat waktu makan
 Hindari sayur mentah dan makanan serat tinggi
 Prokinetik (obat yang meningkatkan pengosongan lambun)
mungkin bermanfaat
 Ex : metoclopramide  efek samping : diare
Mukositis / Stomatitis
 Adalah iritasi dan inflamasi pada sel epitel membran
mukosa pada saluran cerna
 Manifestasi bervariasi dari bengkak, inflamasi
sampai perlukaan dan hemoragik

• Perubahan warna lidah, bibir, dan gusi


• Perubahan kelembaban
• Perubahan integritas sel : pecah, luka
Mukositis / Stomatitis :
Cara Mengatasi
 Kebersihan gigi yang baik
 Konsumsi makanan yang lembut, berserat rendah,
tidak asam dan padat gizi
 Makanan panas dihindari
 Cairan mencegah dehidrasi
 Gunakan sedotan bila perlu
Diare : Cara Mengatasi
 Minum sedikit demi sedikit minuman dengan suhu ruang
sepanjang hari
 Hindari makanan dan minuman tinggi gula (laktosa, sukrosa,
fruktosa), gula alkohol (sorbitol, xylitol, mannitol), kafein,
minuman beralkohol, makanan yang memproduksi gas dan
pedas
 Minuman berenergi cair jernih dan cairan rehidrasi lain
direkomendasikan
 Tambahkan sumber serat larut dan pati resisten : pisang, apel,
dan sumber pektin lain
 Gunakan prebiotik dan probiotik
Dysgeusia :
Bagaimana Cara Mengatasi
Perubahan
 Bagi pasien yang merasakan logam di mulut : indera
 Gunakan peralatan makan dari plastik / melamin pengecapan
 Tuang makanan yang memiliki kemasan kaleng ke gelas dulu
 Bila daging tidak bisa ditoleransi, kombinasikan dengan
makanan tinggi sumber protein lain : ayam, ikan, telur, siusu
 Pilih sayuran dan buah segar
 Bagi yang sama sekali tidak bisa merasakan makanan ,
gunkaan bumbu tajam dan beraroma
 Pilih kudapan padat gizi
 Gosok gigi sebelum dan sesudah makan
Xerostomia : Turunnya
Cara Mengatasi produksi air
liur

Makanan/minuman diberikan dengan suhu dingin


Bentuk makanan lunak
Minum cairan 8-10 gelas sehari. Bawa minum bila
bepergian
Lembabkan makanan dengan kaldu, sup, saus,
yogurt, krim
Batasi minuman dengan kafein : kopi, coklat, teh,
cola
Anoreksia :
Cara Mengatasi
 Makan sedikit tapi sering
 Makan lebih banyak bila selera makan sedang baik
 Batasi cairan yang ada pada makanan untuk menghindari
kenyang yang terlalu cepat
 Sedia makanan favorit setiap waktu
 Olahraga ringan, yang mampu dilakukan
 Konsumsi makanan di lingkungan yang menyenangkan
 Hindari bau yang tidak enak, beri ventilasi yang baik pada
raung makan
 Lakukan olahraga relaksasi sebelum waktu makan
Konstipasi :
Cara Mengatasi
Obat, perubahan
Usus kurang
kebiasaan makan, Sulit BAB
bergerak
kurang aktif scr fisik

Konsumsi makanan tinggi serat  Gerak badan ringan tiap


: sayur, buah, gandum utuh, hari
kacang-kacangan. Tambahkan
perlahan untuk menghindari  Hindari cafein, minuman
gas di perut (konsultasikan) soda (menurunkan
kinerja sistim cerna)
Cukupi kebutuhan cairan 8-10
gelas (konsultasikan)  Konsumsi minuman
Makan tepat waktu hangat (bowel stimulant)
Sulit Menelan
Turunkan bentuk makanan:

lunak – saring – cair kental – cair jernih


Cara Menghindari
Kontaminasi Silang
 Gunakan pisau bersih untuk
memotong bahan makanan
berbeda
 Gunakan talenan berbeda untuk
daging mentah
 Di kulkas, simpan bahan mentah
tertutup, jauh dari makanan siap
makan
 Bersihkan pisau dan talenan
dengan air panas dan sabun
Kudapan
Kudapan
dibutuhkan Tinggi
energi
sebagai tambahan dan
protein
energi dan protein
agar berat badan
Makan
tidak turun kudapan Pilih yang
tidak
diantara memperparah
jam efek samping
makan

Mudah
dibuat
dan
dimakan
Contoh Kudapan yang Mudah Dibuat
Grontol Kacang Wafer
ijo
Biskuit Jus Sup

Kukis Es krim Sayur (mentah,


dimasak, jus)
Susu Bolu kukus yogurt

Buah (segar, beku, Kacang-kacangan, Puding


kalengan, kering) selai kacang, biji-
bijian
Cara Menambah Energi dan Protein
1. Makan beberapa kali kudapan dalam sehari

2. Makan makanan yang disukai pada waktu apapun

3. Makan tiap jam, tak perlu menungggu lapar

4. Makan dengan porsi terbesar ketika lapar

5. Pilih makanan tinggi energi dan protein

6. Olahraga ringan / berjalan sebelum makan untuk meningkatkan


selera
How to make nutrient dense foods ?
 High Proteins
roti/kraker/
Kentang/sayur/sup/ + Keju
mi/daging/buah

Sayur/sup + Telur rebus dipotong

Sup/sayur/te
+ daging/ayam/ikan
lur dadar
dipotong

Buah/es
+ kacang kacangan /
krim/puding/sayu
biji bijian
r/roti
How to make nutrient dense foods ?
 High Calories
Kentang/Nasi/Mi/R
+Mentega/Margarin/Sant
oti/Sayur kukus
an

Buah/wafel/coklat
panas/teh + Produk susu
panas/sayur/sup

Sayur/Buah + Mayones

Roti/kraker/buah + selai/madu/es krim


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai