Anda di halaman 1dari 5

KERJASAMA DENGAN INSTANSI TERKAIT DALAM RANGKA

PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER

A. Pramuka sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam Implementasi K13

Pramuka yang telah menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib nasional pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan dalam 3 model termasuk model blok, model
aktualisasi, dan model reguler. Dalam kegiatan pendampingan oleh tim dosen dan
mahasiswa ini, kegiatan pramuka yang dilakukan mengikuti model aktualisasi yaitu kegiatan
pelatihan semaphore, yel-yel pramuka, dan game pramuka.

Kegiatan yang terakhir selalu menjadi hal paling ditunggu oleh semua anggota pramuka.
Hanya pramukalah ektrakurikuler yang memiliki banyak permainan seru dan menyenangkan
yang berorientasi pada pendidikan. Hal inilah yang menjadikan pramuka sebagai kegiatan
favorit di sekolah. Para siswa yang mengikuti kegiatan latihan ini dengan penuh antusias.
Guru pendamping di MTSN 2 Banda Aceh ini pun tidak kalah bersaing siswa / i nya. Semua
bergembira dan semua kilat. Inilah ciri khas pramuka yang perlu dipertahankan.

Pramuka saat ini memang merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajih yang dilakukan oleh
hampir semua lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Seperti
dikutip dari kompas.com Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nub mengatakan
bahwa terdapat dua alasan kuat mengapa pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.

Alasan pertama, dasar legalitas yang UU Nmor 12 rahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
dan alasan kedua, pramuka mengajarkan banyak nilai seperti kepemimpinan, kebersamaan,
sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. Oleh karena MTsN 2 Banda Aceh sebagai salah
satu lembaga pergurun tinggi pencetak calon guru berusaha menjawab kebutuhan tersebut
dengan mengembangkan kurikulum yang memuat pramuka sebagai salah satu mata kuliah
sehingga para mahasiswa juga memiliki bekal pengetahuan pramuka yang cukup menguasai
kemampuan akademik.

Pramuka dalam kurikulum 2013 memegang peranan yang tidak kalah penting dengan
kegiatan ektrakurikuler yang berlangsung di sekolah. Alasan pramuka menjadi
ekstrakurikuler wajib memang benar-benar mengherankan. Pramuka penting untuk
membentuk karakter bangsa. Apabila ditelisik lebih jauh mengenai semangat kepramukaan,
seorang anggota pramuka dapat memetik banyak manfaat ketika bergabung dalam kegiatan-
kegiatan pramuka. Beberapa manfaat yang diperhitungkan antara lain:
1. Menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Berbagai kegiatan dalam
kepramukaan seperti berkemah tentu saja menuntut semua anggota pramuka untuk
dapat mandiri dan bertanggung jawab terhadap semua aktivitas dalam kemah, mulai
dari bangun pagi saat tidur malam.
2. Melatih kedisiplinan. Dalam kegiatan pramuka, semua telah terjadwal. Semua
anggota dituntut untuk taat terhadap waktu dan tata tertib yang dibuat.
3. Gotong royong dan kebersamaan. Sebagian besar kegiatan pramuka dilakukan dalam
kelompok. Hal ini mendorong para anggotanya untuk dapat saling bergotong royong
dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan.
4. Meningkatkan kepedulian. Dalam pramuka, anggota pramuka mengajar juga untuk
saling sesama sesama anggotanya yang susah atau sakit. Hal ini seperti tertuang
dalam isi Dasa Darma Pramuka, rela menolong dan tabah.
5. Belajar mencintai alam. Kegiatan pramuka sering dilakukan di alam bebas. Hal ini
arapkan dapat menumbuhkan kepedulian terhadap alam sekitar. Pramuka tentu saja
tidak akan merusak alam.
6. Belajar berorganisasi dan in in. Melalui organisasi pramuka, para anggota akan saling
bertemu dan in in. Hal ini akan mendorong masing-masing anggota untuk belajar
tentang sikap dan karakter satu sama lain. Mulai dari belajar untuk melawan rasa
egois, belajar memberikan pendapat dan menghargai pendapat orang, belajar
bersosialisasi, dan belajar memecahkan masalah bersama.
7. Melatih kepemimpinan. Setiap anggota pramuka dituntut untuk juga menjadi
pemimpin atas dirinya sendiri selain tugas yang bisa diberikan sebagai pemimpin
dalam kelompok. Menjadi pemimpin berarti belajar untuk memimpin dengan gaya
kepemimpinan yang sesuai karakter tim dan berusaha membuat keputusan yang
terbaik untuk semua anggota
8. Mengembangkan kreativitas. Banyak kegiatan pramuka yang menuntut anggotanya
untuk kreatif. Beberapa di antaranya menemukan solusi bertahan hidup di tempat
darurat, membangun tenda dengan perlengkapan seadanya, membuat tim yel-yel,
menciptakan permainan yang menyenangkan, dan masih banyak lagi. Semua ini tentu
menuntut ide-ide cemerlang seorang anggota pramuka.
9. Menjadi pribadi yang penuh semangat dan gembira. Pramuka adalah kegiatan yang
menyenangkan. Pramuka memiliki banyak yel-yel, tepukan, dan permainan. Semua
itu membuat anggota selalu penuh semangat dan gembira. Pramuka tak kenal susah.
Pramuka rajin, pramuka terampil, dan pramuka gembira.
Semua manfaat di atas diharapkan dimiliki oleh semua anggota pramuka. Sebagai
seseorang yang aktif dalam kegiatan pramuka, saya sangat menyadari pentingnya kegiatan
pramuka bagi anak-anak bangsa kita. Anak-anak yang aktif dalam siaga bagaimana
memanfaatkan waktunya dengan melakukan hal-hal yang positif dan berguna. Di tengah era
digital, ketika banyak anak mulai melupakan kehidupan sosial dan lebih sibuk pada urusan
gadget dengan berbagai aplikasi yang menyita waktu dan perhatian. Orang tua, guru, atau
pemerintah sudah semestinya bersinergi dalam menggerakkan anak-anak agar aktif dalam
kegiatan pramuka. Pramuka dapat membantu membentuk karakter anak bangsa kita.

Seiring dengan perkembangan IPTEKS, tantangan besar juga berhubungan dengan


gerakan pramuka di tanah air. Ancaman isu SARA, terorisme, tawuran, narkoba, dan korupsi
menjadi bagian dari masalah yang mempengaruhi anak muda bangsa kita. Era Memasuki
revolusi industri keempat (4.0), kegiatan pramuka harus dikembangkan dengan cara-cara
yang kekinian agar dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
dewasa ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pendamping mengembangkan pola
kegiatan yang mampu menjawab tantangan zaman terutama membantu anggotanya
membentengi diri terhadap godaan jahat yang dapat mencederai karakter anak bangsa.
Kehadiran pramuka bagi generasi milenial saat ini haruslah menjadi wadah pengembangan
sikap dan perilaku yang berkepribadian, berkarakter, dan berjati diri.

1. Kerjasama dengan Kwarcab Pramuka Kota Banda Acch Pendampingan pelaksanaan


kegiatan pramuka yang diberikan oleh dua orang guru yaitu pak Afrizal dan bu Cut
Rahmawati, S.Ag dan dibantu oleh beberapa Pelatih dari cabang Pramuka kota Banda
Acch. Hal ini sebagai jawaban terhadap perubahan perubahan perubahan dari KTSP
menjadi Kurikulum 2013 yang menjadikan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib.
2.Kerjasama dengan Alumni Pramuka MTSN 2 banda Aceh Di samping kerjasama
dengan kwarcab pramuka kota Banda Aceh.juga di bantu oleh para alumni MTsN.
2. Mereka secara sukarela siap mendampingi siswa / siswi MTSN 2. Apabila ada
perlombaan- perlombaan yang di laksanakan oleh kwartil atau kwarcab, maka
mereka selalu membantu untuk melatih adik-adik kelasnya.
B. PMR

MTSN 2 Banda Aceh juga bekerja sama dengan PMI kota Banda Acch dalam pembinaan
PMR.
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan
anggota remaja PMI, yang selanjutnya disehut PMR. Terdapat di PMI kota atau kabupaten di
seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah
satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan kemanusiaan dibidang keschatan
dan siaga, mendukung prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah
internasional, serta mengembangkan organisasi organisasi PMI.

Kebijakan PMI dan federasi tentang pembinaan Remaja bahwa:

1. Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam kegiatan maupun kegiatan


kepalangmerahan.
2. Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3. Remaja partisipasi penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses
pengambilan untuk kegiatan PMI.
4. Remaja adalah kader relawan
5. Remaja calon pemimpin PMI pada masa depan.

Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah
Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah atau kelompok-kelompok masyarakat (sanggar,
kelompok belajar, dll.) Yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter
Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI pada masa depan.

Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau
usianya:

1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkat setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun).
Warna slayer hijau muda
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara dengan Sekolah Menengah
Pertama (12-15 tahun). Warna slayer biru langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara Sekolah Menengah Atas (15-17
tahun). Warna slayer kuning cerah

Hak dan kewajiban PMR

1. Mendapatkan kartu tanda anggota


2. Mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari PMI.
3. Menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan PMI melalui kegiatan atau rapat
PMI.
4. memperoleh pengakuan dan penghargaan berdasarkan prestasi.
5. Membayar iuran layanan.
6. Melaksanakan Trí Bakti PMR.
7. Menjalankan dan membantu menyebarlusskan prinsip-prinsip dasar gerakan palang
merah dan bulan sabit merah internasional.
8. Mematuhi AD / ART PMI menjaga nama baik dan kehormatan PMI.

Peran dan fungsi PMR

Keterlibatan anggota remaja PMI dalam kegiatan Tri Bakti PMR yang tak terkalahkan
dengan kompetensi dan ketertarikan mereka, serta kebutuhan PMI dan remaja. Dalam
pelatihan dan kegiatan, mereka memerankan fungsi yang berbeda-beda.

1. PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu dapat menjadi contoh / model
ketrampilan hidup sehat bagi teman sebaya.
2. PMR Madya berfungsi scbagai peer support, yaitu memberikan dukungan, bantuan,
semangat kepada teman sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
3. PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik sebaya keterampilan hidup
sehat.

Pendidikan dan Pelatihan PMR

Setiap anggota PMR wajib mendapatkan pelatihan sebelum terlibat dalam kegiatan Tri
Bhakti PMR agar siap menjalankan peran dan fungsinya. setiap sesi pelatihan akan
menguatkan karakter (kualitas positif) anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup
sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil, tetapi juga
perlu memahami dan menerapkan yang telah mereka lakukan, dalam proses pelatihan. Proses
pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Kota / Kabupaten maupun Unit PMR, sesuai kurikulum
yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan kalender pendidikan, berintegrasi
dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu- waktu yang telah disepakati bersama
antara PMI Kota / Kabupaten, fasilitator / pelatih, dan anggota PMR.

Anda mungkin juga menyukai