Anda di halaman 1dari 10

1.1.

8 AIat Pengukur Volt


Kumparan Putar
1.1.8.1 Konfigurasi dasar

 Dengan menghubungkan suatu tahanan seri kepada


kumparan putar dari alat ukur amper, dimana arus
secara Iangsung masuk ke dalam kumparan putar, maka
suatu alat pengukur volt dari type kumparan putar dapat
dijelmakan. tahanan dari kumparan putar adalah R1, dan
tahanan dari pada tahanan seri yang ditempatkan
bersamanya adalah R2. maka akan dia dapat persamaan
:
V=(R1+R2)
CONTOH :

Bila suatu tahanan yang mempunyai harga 37,5 kΩ


dihubungkan secara seri dengan suatu kumparan putar
yang mempunyai harga skala maksimal 4 mA, dan tahanan
dalam sebesar 3 Ω, maka dengan R1, sebesar 3 Ω dan
R2=37,5 kΩ sesuai dengan persamaan :

V= (3 + 37.500) 0,004= l50V pada I=4mA


1.1.8.2 Cara-cara untuk memperbaiki karakteristik
temperatur Penunjukkan dari alat penunjuk Volt

 Bila koefisien temperatur dari kumparan putar yang


dibuat dari tembaga dinyatakan sebagai a, koefisien dari
tahanan seri adalah nol, tegangan dianggap V yang harus
diukur, dan arus I yang mengalir melalui kumparan putar
setelah temperatur keliling berubah dari t0 ke t dapat
dihitung dengan persamaan :
1.1.8.3 Alat pengukur Volt-Amper

 Alat ukur ini pada dasarnya adalah alat ukur kumparan


putar yang diperlengkapi dengan sejumlah tahanan-
tahanan seri maupun tahanan-tahanan shunt, yang
ditentukan batas-batas ukurnya; dan kemudian ujung-
ujungnya ditempatkan di luar, sehingga dapat gunakan
untuk memilih batas-batas ukur yang tertentu.
1.2 Kebaikan Kerja Dan cara
Pemakaian AIat ukur Volt Dan
Amper

 1.2.1 Kesalahan-  1.2.2 Batas


Kesalahan Kesalahan Dari
Alat Ukur
1.2.1 Kesalahan-Kesalahan
 Untuk mengetahui baikan kerja dari salah
satu alat ukur maka kesalahan menjadikan
salah satu ukuran yang penting. Kesalahan
dari suatu alat ukur dinyatakan dengan
rumus dibawah ini :
M – T =e
1.2.2 Batas Kesalahan Dari Alat
Ukur

 Standar IEC no. l38-23 menspesifikasikan


bahwa ketelitian-ketelitian dari alat ukur
penunjuk termasuk alat ukur dari
kumparan putar harus diberikan menurut
klasifikasi dalam "8 kelas". Klas tersebut
adalah kelas: 0,5, 0,1,0,2,0,5, 1,5, 2,5,5
1.2.3 Sebab-sebab Kesalahan
Dari Alat Ukur
1. Medan magnit dari luar
2. Tempratur
3. Pemanasan
4. Pergeseran dari titik nol
5. Gesekan
6. Umur
7. Letak dari alat ukur
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai