com
Fasilitator
Agustani Bustami
• S‐1 : Informatic Management; STI&K Jakarta; 1997
• Certified Strategic Management Professional
• Lead Assessor / Lead Trainer of ISO 9001,
ISO 27001, ISO 20000
• Lead Trainer of Service Quality, Leadership,
Management
• abustami@gmail.com; 0813 800 90 145
Recognition
• QMS Auditor of the Year 2014 by TUV Rheinland
• QMS Auditor of the Year 2016 by PECB
Kesepakatan
Phone on Silent Mode! Punctuality
Ask if in Doubt!
Notify Facilitator if leaving! Have FUN, please!
Agenda
H1 Konsep Mutu
Persyaratan ISO 9001:2015
• Klausul 4 – Konteks Organisasi
• Klausul 5 – Kepemimpinan
• Klausul 6 – Perencanaan
• Klausul 7 – Dukungan
• Klausul 8 – Operasi
• Klausul 9 – Evaluasi Kinerja
• Klausul 10 – Peningkatan
H2 Documentation Workshop
• Isu Internal & Isu Eksternal (SWOT Analysis)
• Kebutuhan & Harapan Pihak Berkepentingan
• Proses Bisinis
• Profil & Pengendalian Risiko
• Sasaran Mutu & Rencana Pengendalian
• Matriks Komunikasi
Persepsi Terhadap Mutu
Tidak Bermutu
(Sudut pandang pelanggan)
AQAP (NATO Standard); 1968
(Allied Quality Assurance Publication)
DEF. STAN 0521 (UK); 1973
BS 5750 (UK); 1979
ISO 9001 :
1987, 1994, 2000, 2008, 2015
International Standard
Standar Pokok
Perjalanan ISO 9001
Support &
Operation
Organization
(7, 8)
and Its context
(4) Plan Do Customer
satisfaction
Customer Result of
Planning Leadership Performance
requirements the QMS
(6) (5) Evaluation
(9)
Products
and Services
Needs and Act Check
expectations of
relevant
Interested
parties (4)
Improvement
(10)
Persyaratan ISO 9001:2015
© 2018 sibumiConsulting www.sinergibumi.com Page 16
Karakteristik ISO 9001:2015
• Generic dan Berlaku pada Semua Jenis Organisasi
• 7 Prinsip Manajemen Mutu
• Pendekatan Proses (PDCA)
• Mengadopsi High Level Structure (HLS)
• Penekanan pada Pemikiran Berbasis Risiko (Risk‐based Thinking)
• Penekanan pada Pencapaian Nilai bagi Organisasi dan Pelanggan
• Meningkatkan Fleksibilitas pada Penggunaan Dokumentasi
• Pengetahuan Organisasi
• Berbasis Kompetensi
• Pengukuran dan Analisa Kinerja
• Audit Mutu Internal
• Perbaikan Berkelanjutan Merupakan Kewajiban
Prinsip Manajemen Mutu
High Level Structure
1. Lingkup (Scope)
2. Acuan normatif (Normative reference)
3. Istilah dan definisi (Terms and definitions)
4. Konteks organisasi (Context of the organization)
5. Kepemimpinan (Leadership)
6. Perencanaan (Planning)
7. Dukungan (Support)
8. Operasi (Operation)
9. Evaluasi kinerja (Performance evaluation)
10.Peningkatan (Improvement)
Annex :
• A – Klarifikasi struktur baru, terminologi dan konsep
• B – Standar International lainnya terkait manajemen mutu dan sistem manajemen mutu yang
dikembangkan oleh ISO/TC 176
Persyaratan ISO 9001:2015
7. Dukungan
7.1 Sumber daya (Personil, Infrastruktur, Lingkungan, Pengetahuan Organisasi)
7.2 Kompetensi
7.3 Kepedulian
7.4 Komunikasi
7.5 Informasi terdokumentasi
8. Operasi
8.1 Perencanaan dan pengendalian operasi
8.2 Persyaratan produk dan jasa
8.3 Desain dan pengembangan produk dan jasa
8.4 Pengendalian proses, produk dan jasa yang disediakan eksternal
8.5 Produksi dan penyediaan jasa
8.6 Pelepasan produk dan jasa
8.7 Pengendalian ketidaksesuaian keluaran
Annex :
• A – Klarifikasi struktur baru, terminologi dan konsep
• B – Standar International lainnya terkait manajemen mutu dan sistem manajemen mutu yang
dikembangkan oleh ISO/TC 176
• Bibliografi
1. Lingkup
Standar Internasional ini menetapkan persyaratan untuk sistem
manajemen mutu ketika sebuah organisasi:
a. perlu menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten
menyediakan produk dan jasa yang memenuhi persyaratan
pelanggan, perundangan, dan peraturan yang berlaku, dan
b. bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui
penerapan yang efektif dari sistem, termasuk proses untuk perbaikan
sistem dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan,
perundangan, dan peraturan yang berlaku.
ISO 9000:2015 – QMS Fundamentals and Vocabulary
3. Istilah dan definisi
Untuk tujuan dokumen ini (ISO 9001:2015), istilah dan definisi yang
diberikan dalam ISO 9000: 2015 yang berlaku
Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang isu‐isu eksternal dan
internal.
CATATAN 1 – Isu dapat termasuk faktor positif atau negatif untuk dipertimbangkan
CATATAN 2 – konteks eksternal : hukum/regulasi, teknologi, persaingan, pasar, budaya,
masyarakat, ekonomi lokal, regional, nasional, atau internasional
CATATAN 3 – konteks internal : nilai, pengetahuan, budaya, kinerja organisasi, infrastruktur
4. Konteks organisasi
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
• SDM (Kompetensi, Jumlah)
• Sarana Prasarana
• Budaya Kerja
• Kinerja Organisasi
• Komitmen
• Tata Kelola, dll
• Peraturan Perundangan
• Teknologi
• Persaingan
• Masyarakat (Budaya, Sosial)
• Ekonomi, dll
Strategi SO Strategi WO
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Peluang (Opportunities) menggunakan Kekuatan meminimalkan Kelemahan
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
Peluang Peluang
Strategi ST Strategi WT
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Ancaman (Threats) menggunakan Kekuatan meminimalkan Kelemahan
untuk mengatasi Ancaman dan menghindari Ancaman
4. Konteks organisasi
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan
Sehubungan dengan efeknya atau potensial efek pada kemampuan organisasi
untuk secara konsisten menyediakan produk dan jasa yang memenuhi
persyaratan pelanggan dan perundangan dan peraturan yang berlaku, organisasi
harus menetapkan:
4. Konteks organisasi
4.3 Menentukan lingkup sistem manajemen mutu
Organisasi harus menentukan batas‐batas dan penerapan sistem manajemen
mutu untuk menetapkan ruang lingkup.
Ketika menentukan lingkup ini, organisasi harus mempertimbangkan:
a. isu eksternal dan internal dimaksud dalam 4.1;
b. persyaratan pihak yang berkepentingan relevan dimaksud dalam 4.2;
c. produk dan jasa organisasi.
Organisasi harus menerapkan semua persyaratan Standar Internasional ini jika berlaku
dalam lingkup yang ditentukan dari sistem manajemen mutu.
4. Konteks organisasi
4.4 Sistem manajemen mutu dan prosesnya
Model Bisnis Proses
Penjaminan Mutu
Sistem Manajemen Mutu
Proses Utama
& Kebutuhan dan Harapan
Persyaratan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Interested Parties
Proses Pendukung
Pendukung 1 Pendukung 2 Pendukung 3 Pendukung …
Proses Utama
Pelanggan, Stakeholder
Kurikulum Kepuasan pelanggan
Pelanggan
Evaluasi
• UTS, UAS Penelusuran
PMB KBM Wisuda
• Tugas Akhir Tamatan
• dll
Kompetensi
4. Konteks organisasi
4.4 Sistem manajemen mutu dan prosesnya
4.4.2 Sejauh yang diperlukan, organisasi harus:
a. memelihara informasi terdokumentasi untuk mendukung operasi dari
proses tersebut;
b. menyimpan informasi terdokumentasi untuk memiliki keyakinan bahwa
proses yang sedang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan.
5. Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan komitmen
5.1.2 Fokus pada pelanggan
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya
untuk fokus pada pelanggan dengan memastikan bahwa:
a. pelanggan dan persyaratan perundangan dan peraturan yang berlaku
ditentukan, dipahami dan konsisten dipenuhi;
b. risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi kesesuaian produk dan jasa
dan kemampuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan ditetapkan dan
disampaikan;
c. fokus pada peningkatan kepuasan pelanggan dipertahankan.
5. Kepemimpinan
5.2 Kebijakan
5.2.2 Mengkomunikasikan kebijakan mutu
Kebijakan mutu harus:
a. tersedia dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi;
b. dikomunikasikan, dipahami dan diterapkan dalam organisasi;
c. tersedia pada pihak yang berkepentingan relevan, yang sesuai.
6. Perencanaan
6.1 Tindakan ditujukan pada risiko dan peluang
6.1.1 Ketika merencanakan sistem manajemen mutu, organisasi harus
mempertimbangkan isu‐isu dimaksud dalam 4.1 dan persyaratan dimaksud
dalam 4.2 dan menentukan risiko dan peluang yang perlu ditujukan untuk:
a. memberikan jaminan bahwa sistem manajemen mutu dapat mencapai
hasil yang diinginkan;
b. meningkatkan efek yang diinginkan;
c. mencegah, atau mengurangi, efek yang tidak diinginkan;
d. mencapai peningkatan.
6. Perencanaan
6.1 Tindakan ditujukan pada risiko dan peluang
6.1.2 Organisasi harus merencanakan:
a. tindakan yang ditujukan pada risiko dan peluang ini;
b. bagaimana untuk:
1. mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses sistem
manajemen mutu (lihat 4.4);
2. mengevaluasi efektivitas tindakan ini.
Tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan yang ditujukan pada peluang harus
proporsional dengan dampak potensial pada kesesuaian produk dan jasa.
Mengatasi risiko : menghindari risiko (avoid risk), mengambil risiko (accept risk), menghilangkan
risiko (mitigate/reduce risk), berbagi risiko (share/transfer risk), dll
Mengambil peluang : adopsi praktek baru, peluncuran produk baru, pembukaan pasar baru,
menangani pelanggan baru, membangun kemitraan
Profil dan Pengendalian Risiko
6.1 Tindakan ditujukan pada risiko dan peluang (cont’d)
Risiko = Dampak (Consequences) X Kemungkinan (Likelihood)
…
Mengatasi risiko : menghindari risiko (Avoid Risk), mengambil risiko (Accept Risk), menghilangkan
risiko (Mitigate/Reduce Risk), berbagi risiko (Share/Transfer Risk)
6. Perencanaan
6.2 Sasaran mutu dan perencanaan untuk mencapainya
6.2.1 Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada fungsi, tingkat dan
proses relevan yang dibutuhkan untuk sistem manajemen mutu
Sasaran mutu harus:
a. konsisten dengan kebijakan mutu;
b. terukur
c. memperhitungkan persyaratan yang berlaku;
d. relevan dengan kesesuaian produk dan jasa dan untuk peningkatan kepuasan
pelanggan;
e. dipantau;
f. dikomunikasikan;
g. diperbarui sewajarnya;
6. Perencanaan
6.3 Perubahan perencanaan
Ketika organisasi menentukan kebutuhan perubahan pada sistem manajemen
mutu, perubahan harus dilakukan secara terencana (lihat 4.4).
Organisasi harus mempertimbangkan:
a. tujuan perubahan dan potensi konsekuensinya;
b. keterpaduan sistem manajemen mutu;
c. ketersediaan sumber daya;
d. alokasi atau realokasi tanggung jawab dan kewenangan.
7. Dukungan
7.1 Sumber daya
7.1.3 Infrastruktur
Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang
diperlukan untuk operasional proses dan untuk mencapai kesesuaian produk
dan jasa.
CATATAN Infrastruktur dapat mencakup:
a. bangunan dan utilitas terkait;
b. peralatan, termasuk hardware dan software;
c. sumber daya transportasi;
d. teknologi informasi dan komunikasi.
Faktor‐faktor ini dapat berbeda secara substansial tergantung pada produk dan jasa yang
diberikan.
7. Dukungan
7.1 Sumber daya
7.1.5 Sumber Daya Pemantauan dan Pengukuran
7.1.5.1 Umum
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan
untuk memastikan hasil yang valid dan dapat diandalkan ketika pemantauan
atau pengukuran yang digunakan untuk memverifikasi kesesuaian persyaratan
produk dan jasa.
Organisasi harus memastikan bahwa sumber daya yang disediakan:
a. sesuai dengan kegiatan untuk jenis pemantauan dan pengukuran yang spesifik yang
sedang dilakukan;
b. dipelihara untuk memastikan kesesuaian terhadap pemenuhan tujuannya berlanjut.
7. Dukungan
7.1 Sumber daya
7.1.6 Pengetahuan organisasi
Organisasi harus menentukan pengetahuan yang diperlukan untuk operasi proses
dan untuk mencapai kesesuaian produk dan jasa.
Pengetahuan harus dipelihara dan tersedia sejauh yang diperlukan.
CATATAN 1 pengetahuan organisasi adalah pengetahuan spesifik dari organisasi yang biasanya
diperoleh dari pengalaman. Informasi yang digunakan dan dibagi untuk mencapai tujuan
organisasi.
UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen
Kompetensi : Pedagogik, Kepribadian, Sosial, Profesional
7. Dukungan
7.3 Kepedulian
Organisasi harus memastikan bahwa personil yang melakukan pekerjaan di
bawah kendali organisasi peduli terhadap :
a. kebijakan mutu;
b. sasaran mutu yang relevan;
c. kontribusi mereka terhadap efektivitas sistem manajemen mutu, termasuk
manfaat dari peningkatan kinerja;
d. implikasi dari ketidaksesuaian dengan persyaratan sistem manajemen
mutu.
Kode Etik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Dukungan
7.4 Komunikasi
7. Dukungan
7.5 Informasi terdokumentasi
7.5.2 Membuat dan memperbarui
Ketika membuat dan memperbarui informasi terdokumentasi, organisasi harus
memastikan sesuai:
a. identifikasi dan deskripsi (misalnya judul, tanggal, penulis, atau nomor referensi);
b. format (misalnya bahasa, versi software, grafis) dan media (misalnya kertas,
elektronik);
c. meninjau dan persetujuan untuk kesesuaian dan kecukupan.
Informasi terdokumentasi eksternal ditentukan oleh organisasi yang diperlukan untuk perencanaan
dan operasi sistem manajemen mutu harus diidentifikasi dengan sesuai, dan dikendalikan.
Informasi terdokumentasi disimpan sebagai bukti kesesuaian harus dilindungi dari perubahan yang
tidak diinginkan.
© 2018 sibumiConsulting www.sinergibumi.com Page 63
8. Operasi
8.1 Perencanaan dan pengendalian operasi
Organisasi harus merencanakan, menerapkan dan mengendalikan proses (lihat 4.4) yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan penyediaan produk dan jasa, dan untuk
melaksanakan tindakan ditentukan dalam Klausul 6.1, dengan:
a. menentukan persyaratan untuk produk dan jasa;
b. menetapkan kriteria untuk:
1. proses;
2. keberterimaan produk dan jasa;
c. menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian dengan
persyaratan produk dan jasa;
d. menerapkan kendali proses sesuai dengan kriteria;
e. menentukan dan menjaga informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan:
1. untuk memiliki keyakinan bahwa proses telah dilakukan seperti yang direncanakan;
2. untuk menunjukkan kesesuaian produk dan jasa atas persyaratan mereka.
8. Operasi
8.2 Persyaratan produk dan jasa
8.2.2 Menentukan persyaratan berkaitan dengan produk dan jasa
Ketika menentukan persyaratan untuk produk dan jasa yang akan ditawarkan
kepada pelanggan, organisasi harus memastikan bahwa:
a. persyaratan untuk produk dan jasa ditetapkan, termasuk:
1. setiap persyaratan perundangan dan peraturan yang berlaku;
2. hal‐hal yang dianggap perlu oleh organisasi;
b. organisasi dapat memenuhi klaim produk dan jasa yang ditawarkan.
Organisasi harus memastikan perbedaan antara kontrak atau persyaratan pesanan yang telah
ditentukan sebelumnya diselesaikan.
Persyaratan pelanggan harus dikonfirmasikan oleh organisasi sebelum diterima, ketika pelanggan
tidak memberikan pernyataan terdokumentasi dari persyaratan mereka.
8. Operasi
8.2 Persyaratan produk dan jasa
8.2.3 Tinjauan persyaratan berkaitan dengan produk dan jasa (cont’d)
8.2.3.2 Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi, yang sesuai:
a. hasil tinjauan;
b. pada setiap persyaratan baru untuk produk dan jasa.
8. Operasi
8.3 Desain dan pengembangan produk dan jasa
8.3.1 Umum
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses desain dan
pengembangan yang tepat untuk menjamin penyediaan berikutnya dari produk
dan jasa.
Standar Isi : Kurikulum, Silabus, RPP, Bahan Ajar, Modul Praktek, dll
Standar Isi : Kurikulum, Silabus, SAP, GBPP, dll
8. Operasi
8.3 Desain dan pengembangan produk dan jasa
8.3.2 Perencanaan Desain dan pengembangan
Dalam menentukan tahap dan kontrol untuk desain dan pengembangan, organisasi
harus mempertimbangkan:
a. sifat, durasi dan kompleksitas kegiatan desain dan pengembangan;
b. tahapan proses yang diperlukan, termasuk tinjauan desain dan pengembangan yang berlaku;
c. Kegiatan verifikasi dan validasi desain dan pengembangan yang diperlukan;
d. tanggung jawab dan otoritas yang terlibat dalam proses desain dan pengembangan;
e. sumber daya internal dan eksternal dibutuhkan untuk desain dan pengembangan produk dan
jasa;
f. kebutuhan untuk mengontrol antarmuka antara personil yang terlibat dalam proses desain dan
pengembangan;
g. kebutuhan untuk keterlibatan pelanggan dan pengguna dalam proses desain dan
pengembangan;
h. persyaratan untuk penyediaan berikutnya dari produk dan jasa;
i. tingkat kontrol yang diharapkan untuk proses desain dan pengembangan oleh pelanggan dan
pihak berkepentingan lainnya yang relevan;
j. informasi terdokumentasi diperlukan untuk menunjukkan bahwa persyaratan desain dan
pengembangan telah dipenuhi.
© 2018 sibumiConsulting www.sinergibumi.com Page 72
8. Operasi
8.3 Desain dan pengembangan produk dan jasa
8.3.3 Input desain dan pengembangan
Organisasi harus menetapkan persyaratan utama untuk tipe tertentu dari
produk dan jasa yang akan dirancang dan dikembangkan. Organisasi harus
mempertimbangkan:
a. persyaratan fungsional dan kinerja;
b. informasi yang diperoleh dari kegiatan desain dan pengembangan serupa
sebelumnya;
c. persyaratan perundangan dan peraturan;
d. standar atau kode praktek bahwa organisasi mempunyai komitmen untuk
menerapkan;
e. potensi konsekuensi dari kegagalan karena sifat dari produk dan jasa
Input harus memadai untuk keperluan desain dan pengembangan, lengkap dan jelas.
Pertentangan input desain dan pengembangan harus diselesaikan.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi atas input desain dan
pengembangan.
8. Operasi
8.3 Desain dan pengembangan produk dan jasa
8.3.4 Pengendalian desain dan pengembangan
Organisasi harus menerapkan pengendalian untuk proses desain dan
pengembangan guna memastikan bahwa:
a. hasil yang akan dicapai ditetapkan;
b. tinjauan dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan hasil desain dan
pengembangan guna memenuhi persyaratan;
c. kegiatan verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa output desain dan
pengembangan memenuhi persyaratan input;
d. kegiatan validasi dilakukan untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang
dihasilkan memenuhi persyaratan untuk aplikasi tertentu atau penggunaan yang
dimaksudkan;
e. setiap tindakan diperlukan diambil pada masalah ditentukan selama tinjauan, atau
kegiatan verifikasi dan validasi;
f. Informasi terdokumentasi atas kegiatan ini disimpan.
8. Operasi
8.3 Desain dan pengembangan produk dan jasa
8.3.6 Perubahan desain dan pengembangan
Organisasi harus mengidentifikasi, meninjau dan mengendalikan perubahan
yang dibuat selama, atau setelah, desain dan pengembangan produk dan jasa,
sejauh yang diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada dampak merugikan
pada kesesuaian atas persyaratan.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi pada:
a. perubahan desain dan pengembangan;
b. hasil tinjauan;
c. otorisasi perubahan;
d. tindakan yang diambil untuk mencegah dampak yang merugikan.
8. Operasi
8.4 Pengendalian proses, produk dan jasa yang disediakan
eksternal
8.4.2 Jenis dan cakupan pengendalian
Organisasi harus memastikan bahwa proses, produk dan jasa yang disediakan
eksternal tidak berdampak merugikan bagi kemampuan organisasi untuk secara
konsisten memberikan produk dan jasa yang sesuai kepada pelanggan.
Organisasi harus:
a. memastikan bahwa proses yang disediakan eksternal tetap dalam kendali sistem
manajemen mutu;
b. menentukan kendali yang ditujukan untuk diterapkan pada penyedia eksternal dan
juga untuk diterapkan pada output yang dihasilkan;
c. mempertimbangkan:
1. dampak potensial dari proses, produk dan jasa yang disediakan eksternal pada
kemampuan organisasi untuk secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan dan
perundangan dan peraturan yang berlaku;
2. efektivitas kontrol yang diterapkan oleh penyedia eksternal;
d. menentukan verifikasi, atau kegiatan lainnya, yang diperlukan guna memastikan
bahwa proses, produk dan jasa yang disediakan eksternal memenuhi persyaratan.
© 2018 sibumiConsulting www.sinergibumi.com Page 78
8. Operasi
8.4 Pengendalian proses, produk dan jasa yang disediakan
eksternal
8.4.3 Informasi untuk penyedia eksternal
Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan sebelum berkomunikasi
dengan penyedia eksternal.
Organisasi harus berkomunikasi dengan penyedia eksternal terhadap
persyaratan untuk:
a. proses, produk dan layanan yang akan diberikan;
b. persetujuan dari:
1. produk dan jasa;
2. metode, proses dan peralatan;
3. pelepasan produk dan jasa;
c. kompetensi, termasuk kualifikasi personil yang dibutuhkan;
d. interaksi penyedia eksternal dengan organisasi;
e. pengendalian dan pemantauan kinerja penyedia eksternal yang akan diterapkan oleh
organisasi;
f. kegiatan verifikasi atau validasi oleh organisasi, atau pelanggannya, untuk dilakukan di
tempat penyedia eksternal.
© 2018 sibumiConsulting www.sinergibumi.com Page 79
8. Operasi
8.5 Produksi dan penyediaan jasa
8.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa
Organisasi harus menerapkan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan
terkendali.
8. Operasi
8.5 Produksi dan penyediaan jasa
8.5.2 Identifikasi dan mampu telusur
Organisasi harus menggunakan cara‐cara yang sesuai untuk mengidentifikasi
output bila diperlukan untuk memastikan kesesuaian produk dan jasa.
Organisasi harus mengidentifikasi status output sehubungan dengan
persyaratan pemantauan dan pengukuran sepanjang penyediaan produksi dan
jasa.
Organisasi harus mengendalikan identifikasi unik dari output ketika mampu
telusur dipersyaratkan, dan harus menyimpan informasi terdokumentasi yang
diperlukan untuk membuktikan ketertelusuran.
CATATAN properti milik pelanggan atau penyedia eksternal dapat mencakup material, komponen,
peralatan dan perlengkapan, tempat, kekayaan intelektual dan data pribadi.
8. Operasi
8.5 Produksi dan penyediaan jasa
8.5.4 Preservasi
Organisasi harus melindungi output selama penyediaan produksi dan jasa,
sejauh yang diperlukan untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan.
CATATAN Preservasi dapat mencakup identifikasi, penanganan, pengendalian
pencemaran, pengemasan, penyimpanan, transmisi atau transportasi, dan perlindungan.
8. Operasi
8.5 Produksi dan penyediaan jasa
8.5.6 Pengendalian perubahan
Organisasi harus meninjau dan mengendalikan perubahan untuk penyediaan
produksi atau jasa sejauh yang diperlukan untuk memastikan kesesuaian
berlanjut dengan persyaratan.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi yang menggambarkan
hasil dari tinjauan perubahan, personil yang mengesahkan perubahan, dan
setiap tindakan yang diperlukan yang timbul dari tinjauan.
8. Operasi
8.7 Pengendalian Ketidaksesuaian Keluaran
8.7.1 Organisasi harus memastikan bahwa keluaran (output) yang tidak sesuai
dengan persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah
penggunaan yang tidak diharapkan atau pengiriman.
Organisasi harus mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan pada sifat
ketidaksesuaian dan efeknya pada kesesuaian produk dan jasa. Ini juga harus
berlaku pada produk dan jasa tidak sesuai yang terdeteksi setelah penyerahan
produk, selama atau setelah penyediaan jasa.
Organisasi harus sepakat terhadap ketidaksesuaian keluaran dengan satu atau lebih dari
cara berikut:
a. koreksi;
b. segregasi, penahanan, pengembalian atau penangguhan penyediaan produk dan
jasa;
c. menginformasikan ke pelanggan
d. mendapatkan otorisasi untuk penerimaan di bawah konsesi
9. Evaluasi kinerja
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi
9.1.1 Umum
Organisasi harus menetapkan:
a. apa yang perlu dipantau dan diukur;
b. metode untuk pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi diperlukan
untuk memastikan hasil yang valid;
c. kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan;
d. kapan hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dianalisis dan
dievaluasi.
Organisasi harus mengevaluasi kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai
bukti hasil.
9. Evaluasi kinerja
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi
9.1.3 Analisis dan evaluasi
Organisasi harus menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi yang tepat
yang timbul dari pemantauan dan pengukuran.
Hasil analisis harus digunakan untuk mengevaluasi:
a. kesesuaian produk dan jasa;
b. tingkat kepuasan pelanggan;
c. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu;
d. bahwa perencanaan telah dilaksanakan secara efektif;
e. efektivitas tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang;
f. kinerja penyedia eksternal;
g. kebutuhan untuk perbaikan sistem manajemen mutu.
9. Evaluasi kinerja
9.2 Audit internal
9.2.2 Organisasi harus:
a. merencanakan, menetapkan, mengimplementasikan dan memelihara program audit
termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab, perencanaan persyaratan dan
pelaporan, yang akan mempertimbangkan pentingnya proses bersangkutan,
perubahan yang mempengaruhi organisasi, dan hasil audit sebelumnya;
b. Menetapkan kriteria dan lingkup audit untuk setiap audit;
c. memilih auditor dan melaksanakan audit untuk memastikan objektivitas dan
kenetralan proses audit;
d. memastikan bahwa hasil audit tersebut dilaporkan kepada manajemen yang
relevan;
e. melakukan koreksi dan tindakan korektif yang tepat tanpa ditunda;
f. menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti pelaksanaan program audit dan
hasil audit.
9. Evaluasi kinerja
9.3 Tinjauan manajemen
9.3.2 Input tinjauan manajemen
Tinjauan manajemen harus direncanakan dan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan:
a. status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya;
b. perubahan dalam isu eksternal dan internal yang relevan dengan sistem manajemen
mutu;
c. informasi tentang kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu, termasuk tren di:
1. kepuasan pelanggan dan umpan balik dari pihak yang berkepentingan relevan;
2. sejauh mana sasaran mutu telah dipenuhi;
3. kinerja proses dan kesesuaian produk dan jasa;
4. ketidaksesuaian dan tindakan korektif;
5. hasil pemantauan dan pengukuran;
6. hasil audit;
7. kinerja penyedia eksternal;
d. kecukupan sumber daya;
e. efektivitas tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang (lihat 6.1);
f. peluang untuk perbaikan.
© 2018 sibumiConsulting www.sinergibumi.com Page 96
9. Evaluasi kinerja
9.3 Tinjauan manajemen
9.3.3 Output tinjauan manajemen
Output tinjauan manajemen harus mencakup keputusan dan tindakan yang
berkaitan dengan:
a. peluang untuk perbaikan;
b. setiap kebutuhan untuk perubahan pada sistem manajemen mutu;
c. kebutuhan sumber daya.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil
tinjauan manajemen.
10. Peningkatan
10.1 Umum
Organisasi harus menentukan dan memilih peluang untuk tindakan peningkatan
dan penerapan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Hal ini harus mencakup:
a. meningkatkan produk dan jasa untuk memenuhi persyaratan serta untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan masa depan;
b. mengoreksi, mencegah atau mengurangi efek yang tidak diinginkan;
c. meningkatkan kinerja dan efektifitas sistem manajemen mutu.
CATATAN Contoh peningkatan dapat mencakup koreksi, tindakan korektif, peningkatan
berkelanjutan, perubahan terobosan, inovasi dan re‐organisasi.
Tindakan korektif harus sesuai dengan efek dari ketidaksesuaian yang ditemui.
10. Peningkatan
10.2 Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
10.2.2 Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti:
a. sifat ketidaksesuaian dan setiap tindakan yang diambil berikutnya;
b. hasil dari setiap tindakan korektif.
Contact Person:
• Agustani Bustami (0813 800 90 145; abustami@sinergibumi.com)
• Dea Hambali (0813 800 90 150; dea@sinergibumi.com)