SAMBUTAN BUPATI SAMPANG DALAM RANGKA

FASILITASI PEMBINAAN TEKNIK PENGELOLAAN AIR

MINUM
 YANG KEDUA, KHUSUS KEPADA PARA PEGIAT
HIMPUNAN PENDUDUK PEMAKAI AIR MINUM DAN
ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.
BPSPAM DI KABUPATEN SAMPANG, SAYA
MENYAMPAIKAN APRESIASI DAN RASA TERIMA
YANG SAYA HORMATI :
KASIH YANG MENDALAM ATAS PERAN AKTIFNYA
 SEKRETARIS DAERAH KAB SAMPANG; DALAM PENGELOLAAN AIR MINUM YANG TIDAK
 PARA ASISTEN SEKRETARIAT DAERAH KAB KENAL LELAH, DALAM PENGELOLAAN AIR SEBAGAI
SAMPANG; KEBUTUHAN UTAMA KEHIDUPAN YANG HARUS
 KEPALA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH TERPENUHI SECARA KUANTITAS, KUALITAS,
KABUPATEN SAMPANG TERJANGKAU, DAN BERKELANJUTAN.

 NARASUMBER, PESERTA PELATIHAN DAN

 HADIRIN YANG BERBAHAGIA
HADIRIN YANG BERBAHAGIA;
SEBAGAIMANA DIKETAHUI BAHWA PEMERINTAH
MENGAWALI PERTEMUAN HARI INI, PERTAMA-
KABUPATEN SAMPANG TERUS BERSEMANGAT
TAMA SAYA TERLEBIH DAHULU MENGAJAK
UNTUK MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN DAN
HADIRIN UNTUK SENANTIASA MEMANJATKAN PUJI
PEMBANGUNAN DI SEKTOR AIR MINUM YANG
SYUKUR KE HADIRAT ALLAH SWT, TUHAN YANG
DIPAYUNGI OLEH . PASAL 5 UNDANG-UNDANG NO 7
MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG, ATAS
TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR,
IJIN, RAHMAT DAN HIDAYAH-NYA SEHINGGA KITA
DIJELASKAN; SUMBER DAYA AIR MERUPAKAN
DAPAT BERKUMPUL UNTUK MENGIKUTI “FASILITASI
KARUNIA TUHAN YANG MAHA ESA YANG
PEMBINAAN TEKNIK PENGELOLAAN AIR MINUM ”
MEMBERIKAN MANFAAT UNTUK MEWUJUDKAN
DALAM KEADAAN SEHAT WAL’AFIAT.
KESEJAHTERAAN BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA DALAM SEGALA BIDANG. SEJALAN SUDAH MENJADI PEMANDANGAN YANG BIASA DAN
DENGAN PASAL 33 AYAT (3) UNDANG-UNDANG GAMPANG DILIHAT, AIR SUDAH MENJADI
DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, PERMASALAHAN. KEBUTUHAN MASYARAKAT
UNDANG-UNDANG INI MENYATAKAN BAHWA TERHADAP AIR YANG SEMAKIN MENINGKAT
SUMBER DAYA AIR DIKUASAI OLEH NEGARA DAN MENDORONG LEBIH MENGUATNYA NILAI EKONOMI
DIPERGUNAKAN UNTUK SEBESAR-BESAR AIR DIBANDING NILAI DAN FUNGSI SOSIALNYA.
KEMAKMURAN RAKYAT SECARA ADIL. MAKSUD KONDISI TERSEBUT BERPOTENSI MENIMBULKAN
DARI PENGUASAAN SUMBER DAYA AIR OLEH KONFLIK KEPENTINGAN ANTAR SEKTOR, ANTAR
NEGARA ADALAH, ADANYA JAMINAN NEGARA WILAYAH DAN BERBAGAI PIHAK YANG TERKAIT
AGAR SETIAP ORANG MEMPUNYAI HAK DENGAN SUMBER DAYA AIR. DI SISI LAIN,
MENDAPATKAN AIR BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR YANG LEBIH
POKOK SEHARI-HARI DAN MELAKUKAN BERSANDAR PADA NILAI EKONOMI AKAN
PENGATURAN HAK ATAS AIR. CENDERUNG LEBIH MEMIHAK KEPADA PEMILIK
MODAL SERTA DAPAT MENGABAIKAN FUNGSI
.
SOSIAL.

AIR BERSIH MERUPAKAN SALAH SATU KEBUTUHAN

PELATIHAN INI MEMILIKI POSISI YANG SANGAT
MANUSIA UNTUK MEMENUHI STANDAR KEHIDUPAN
PENTING DALAM MEMBAHAS PERMASALAHAN
MANUSIA SECARA SEHAT. KETERSEDIAAN AIR
PENGELOLAAN AIR MINUM, DENGAN ADANYA
YANG TERJANGKAU DAN BERKELANJUTAN
PELATIHAN INI KITA HARUS MAMPU MENDORONG
MENJADI BAGIAN TERPENTING BAGI SETIAP
DAN MENDUKUNG PEMBANGUNAN SERTA
INDIVIDU BAIK YANG TINGGAL DI PERKOTAAN
PENGELOLAAN AIR MINUM YANG BERKELANJUTAN
MAUPUN DI PERDESAAN.
DENGAN MELIBATKAN SEMUA PIHAK
PENYUSUNAN POLA PENGELOLAAN PERLU PERUSAHAAN YANG BELUM MENERAPKAN PRINSIP
MELIBATKAN SELUAS-LUASNYA PERAN PEMULIHAN BIAYA (COST RECOVERY), SEHINGGA
MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA, BAIK KOPERASI, SERINGKALI TARIF AIR MINUM YANG DITETAPKAN
BADAN USAHA MILIK NEGARA, BADAN USAHA OLEH PEMERINTAH DAERAH BERSAMA-SAMA
MILIK DAERAH MAUPUN BADAN USAHA SWASTA. DENGAN DPRD SETEMPAT MASIH MENGEDEPANKAN
SEJALAN DENGAN PRINSIP DEMOKRATIS, ASPEK SOSIAL DAN POLITIK DARI PADA ASPEK
MASYARAKAT TIDAK HANYA DIBERI PERAN DALAM TEKNIS DAN EKONOMI PERUSAHAAN, AKIBATNYA
PENYUSUNAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA TARIF AIR MINUM YANG DITETAPKAN MASIH LEBIH
AIR, TETAPI BERPERAN PULA DALAM PROSES RENDAH DARI BIAYA PRODUKSI.
PERENCANAAN, PELAKSANAAN KONSTRUKSI,
UNTUK MENDUKUNG PROFESIONALISAME INSAN
OPERASI DAN PEMELIHARAAN, PEMANTAUAN,
PENGELOLA AIR MINUM DALAM MENYEDIAKAN AIR
SERTA PENGAWASAN ATAS PENGELOLAAN AIR
MINUM BAGI MASYARAKAT, MAKA SEORANG
MINUM.
PENGELOLA PERLU MEMILIKI KOMPETENSI DALAM
SAAT INI SEBAGIAN BESAR LEMBAGA PENYEDIA PENGELOLAAN AIR MINUM. PENGUASAAN
JASA MASIH BELUM MAMPU MEMPRODUKSI DAN KOMPETENSI YANG MEMADAI DARI SEORANG
MENDISTRIBUSIKAN AIR LAYAK MINUM SESUAI PENGELOLA AKAN SANGAT MEMBANTU UPAYA
STANDAR KUALITAS AIR MINUM YANG PELAYANAN PADA MASYARAKAT.
DITENTUKAN. DARI SISI KUANTITAS, PROSENTASE
MASYARAKAT YANG MEMPUNYAI AKSES PADA AIR
MINUM DENGAN SISTEM PERPIPAAN YANG AMAN
SELANJUTNYA KITA PERLU MEMPERHATIKAN
MASIH TERBATAS. PADA BIDANG PENGELOLAAN
BEBERAPA PERMASALAHAN YANG TERJADI DALAM
DAN KEPENGUSAHAAN MASIH BANYAK
PENGELOLAAN AIR MINUM. SERINGKALI DALAM UNTUK ITU, SAYA MENGHIMBAU AGAR SAUDARA-
SUATU WILAYAH KEKURANGAN AIR YANG SAUDARA PESERTA BINTEK MEMANFAATKAN
DIAKIBATKAN MINIMNYA SUPLAY AIR YANG DENGAN SEBAIK-BAIKNYA UNTUK MENYERAP
DIKELOLA, SEDANGKAN KEBUTUHAN AIR TERUS MATERI DAN INFORMASI, SEHINGGA
MENINGKAT. DENGAN ADANYA PERMASALAHAN SEKEMBALINYA SAUDARA KE TEMPAT MASING-
TERSEBUT DAPAT TUMBUH KETIDAKPUASAN MASING MAKA SUDAH MEMILIKI ILMU UNTUK
TERHADAP JASA PELAYANAN AIR. MENGEMBANGKAN PROFESIONALISME YANG LEBIH
BAIK DARI SEBELUMNYA, SEHINGGA KINERJA
OLEH KARENANYA KITA BERLU BERSAMA-SAMA
HIMPUNAN PENDUDUK PEMAKAI AIR MINUM
MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN
(HIPPAM) AKAN MENINGKAT SEIRING DALAM
PROFESIONALISME DALAM PENGELOLAAN AIR
MELAYANI MASYARAKAT AKAN KETERSEDIAAN
BERSIH. AGAR DIDAPATKAN KETERSEDIAAN AIR
AIR MINUM.
YANG TERJANGKAU DAN BERKELANJUTAN
SAYA SAMPAIKAN UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA
 HADIRIN YANG BERBAHAGIA
SATKER AIR MINUM, DINAS…… PROPINSI JAWA
TIMUR YANG TELAH SUDI MENJADI NARASUMBER
FASILITASI PEMBINAAN TEKNIK PENGELOLAAN AIR
DALAM BINTEK INI. SEMOGA KERJA SAMA YANG
MINUM PESERTANYA ADALAH PENGELOLAN HPPAM
SUDAH TERJALIN DENGAN HARMONIS INI DAPAT
ADALAH SALAH SATU UPAYA PEMERINTAH
TERUS DIPERTAHANKAN DAN DIKEMBANGKAN DI
KABUPATEN SAMPANG UNTUK MENINGKATKAN
MASA YANG AKAN DATANG.
PROFESIONALISME YANG WAJIB DIMILIKI DALAM
PENGELOLAAN AIR MINUM.
DEMIKIAN BEBERAPA HAL YANG DAPAT SAYA
SAMPAIKAN DAN  TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA. WALLAHUL  MUWAFFIQ  ILAA 
AQWAMIT  THORIQ, WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.