Bab 2 Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
Bab 2 Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
kematian atau kesakitan ibu, perinatal, dan neonatal guna mencegah kesakitan atau
kematian serupa di masa yang akan datang. Pengkajian yang dilakukan harus
menerapkan prinsip menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait, baik
individu maupun institusi. Sebelum proses audit dilakukan, harus ditekankan kembali
kepada pihak yang terkait bahwa AMP kabupaten/kota ini tidak dapat digunakan
untuk kepentingan hukum (digunakan untuk bukti dalam persidangan) maupun untuk
kepentingan lainnya selain hanya untuk kajian terhadap kasus. Pernyataan tersebut
mutu pelayanan KIA di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional melalui upaya
penerapan tata kelola klinik yang baik (clinical governance) dalam rangka
kabupaten
prilaku pasien.
prinsip yang berbeda dengan kegiatan AMP terdahulu. Prinsip atau azas yang mutlak
Dalam kegiatan AMP ini, seluruh informasi mengenai identitas kasus maupun
petugas dan institusi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada ibu dan
neonatal yang meninggal akan dianonimkan (no name) pada saat proses
diminimalkan.
Seperti yang telah diuraika diatas, seluruh identitas akan dihilangkan (anonim)
Sebagai akibat dari tidak adanya identitas pada saat pengkajian kasus
yang dapat dihindarkan. Prinsip ini harus diterapkan saat proses audit
Seluruh Informasi yang diperoleh dalam kegiatan AMP ini tidak dapat
informasi adalah bersifat rahasia dan hanya dapat digunakan untuk keperluan
5. Pembelajaran
sarana kesehatan.
komunikasi antara pasien dan petugas maupun antar petugas yang memberi
b. Pengisian rekam medis yang lengkap, benar dan tepat di institusi pelayanan
c. Pelacakan sebab kematian oleh petugas puskesmas dengan cara otopsi verbal
d. Identifikasi faktor- faktor non medis termasuk informasi rujukan dan masalah
adanya suatu tim yang bekerja secara legal dengan dibekali surat penugasan atau
kabupaten/kota terdiri dari dari tim manajemen, tim pengkaji, dan komunitas
pelayanan. Para anggota tim manajemen dan tim pengkaji memerlukan surat
1. Pelindung
adalah menyediakan payung hukum dan kebijakan bagi para pihak yang terkait
dalam kegiatan AMP baik sebagai tim manajemen, tim pengkaji, maupun
komunitas pelayanan.
2. Tim Manajemen AMPTim manajemen AMP adalah para pihak yang bertugas
a. Penanggung jawab
Disamping itu Penanggung jawab Tim AMP juga menetapkan indikator dan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau program Pelayanan Kesehatan (Yankes)
c. Sekretariat
3. Tim Pengkaji
Tim pengkaji adalah para klinisi atau para pakar yang bidang keahliannya terkait
( IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dapat ikut berperan serta aktif dalam proses
a. Pengkaji Internal
Pengkaji internal adalah para pakar di kabupaten atau kota setempat yang
terkait dengan proses pemberian pelayanan ibu dan anak serta aspek- aspek
kebidanan, dokter spesialis anak, bidan senior, dan pengelola program KIA.
pelayanan di wilayahnya.
b. Pengkaji Eksternal
spesialis anak atau para pakar yang berasal dari lua/kota yang biasanya berasal
internal tentang suatu kasus yang dikaji, dan menyediakan informasi tentang
diajukan oleh Pengkaji Eksternal dapat dipakai oleh pengkaji internal dalam
internal, kasus rumit yang jarang terjadi di kabupaten tersebutatau kasus yang
dikaji adalah kasus yang dikelola oleh pengkaji internal. Apabila di suatu
4. Komunitas Pelayanan
Komunitas pelayanan adalah para pihak yang secara langsung maupun tidak
konteks AMP, komunitas pelayanan adalah pihak yang berugas memberikan input
kepada tim manajemen dan tim pengkaji, serta berhak menerima umpan balik bagi
a. Kelompok Masyarakat
Termasuk dalam kelompok ini adalah para pasien dan keluarganya serta
para petugas misalnya para bidan, perawat dan dokter. Kelompok petugas
kesehatan dapat membrikan input berupa informasi atas kematian yang ditelusuri
direktur rumah sakit, dan para pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
kebijakan
(puskesmas, rumah bersalin, bidan di desa, rumah sakit). Oleh karena itu sumber
puskesmas dan rumah sakit. Kematian di rumah sakit baik pemerintah maupun swasta
perinatal/ neonatal.
bersalin/ puskesmas atau fasilitas kesehatan lain 3 hari setelah terjadinya kematian
(untuk daerah sulit diperlukan mekanisme sendiri, mungkin dapat dilakukan melalui
formulir Rekam Medik Maternal (RMM)/ Rekam medik Perinatal (RMP) serta
langsung melaporkannya.
bulan sebagai rekapitulasi kematian maternal dan perinatal yang terjadi pada
kabupaten/kota.
Formulir OVM dan OVP yang telah diisi untuk semua kematian akan dikirim
telah diisi untuk semua kematian akan dikirimkan ke sekretatiat AMP di dinas
yaitu formulir ini diisi untuk mendapatkan informasi layanan kesehatan pada kasus
Secara berkala, berkas RMM dan RMP, RMMP dan RMPP dan OVM dan
OVP yang telah lengkap, telah dianonimkan dan dipilih untuk dikaji akan dikirim
kan ke tim pengkaji untuk dilakukan telaah pada pertemuan yang telah dijadwalkan
kabupaten (tergantung dari jumlah kematian serta banyaknya dan ketersediaan dari
misalnya karena masalah keterbatasan dan dan tenaga maka dapat dilakukan
Hasil telaah yang tertuang dalam formulir pengkaji dan formulir ringkasan
dan pembinaan) untuk upaya perbaikan kualitas pelayan kesehatan maternal dan
perinatal.
Berikut bagan kegiatan AMP terkait pencatatan dan pelaporan dapat dilihat
Daftar kematian
Daftar kematian
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/
Kota
Anonim dan
Kode Unik
RMM &
RMP/RMMP &
Pertemuan Tim
Pengkaji AMP
Pembentukan tim AMP kabupaten/kota yang terdiri dari : tim manajemen, tim
terlebih dahulu untuk seluruh pelaksana kegiatan AMP ini (baik tim
data dalam kegiatan AMP. Pelatihan ini ditujukan kepada para bidan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan AMP terdiri dari tujuh langkah berurutan yang melibatkan seluruh
komponen tim AMP: Tim Manajemen, Tim Pengkaji, dan komunitas Pelayanan.
dikirimkan membuat bukti penerima berkas. Bukti penerimaan berkas itu juga
pengkaji.
arsip dan dikirim kepada pengkaji internal dan eksternal sehingga dapat
Presentasi kasus oleh para petugas yang terlibat tidak diperkenankan lagi
formulir yang telah diisi selengkap mungkin. Ada tiga hal yang harus
kesepakatan tentang data apa saja yang dihasilkan dan dicatat dari pertemuan
AMP.
2010)
2.2Evaluasi
menentukan nilai atau tingkat keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan
sistimatis yang dapat membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau
bahwa rencana yang disusun benar – benar telah sesuai dengan masalah yang
ditentukan
apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana
atau tdak dan apakah terjadi penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian
daya sudah sesuai dengan standar dengan kebutuhan atau tidak ; (2) Evaluasi
efektivitas , metode, motivasi dan komunikasi antara staf dan sebagainya; dan (3)
setelah kegiatan selesai , untuk mengetahui kesesuaian out put, effect atau outcome
yang bekenaan dengan informasi mengenai nilai atau manfaat dari hasil mengenai
nilai atau manfaat dari hasil kebijakan yang mana jika mempunyai nilai akan
memberikan sumbangan pada tujuan atau sasaran. Ada tiga pendekatan dalam
evaluasi implementasi kebijakan yaitu evaluasi semu, evaluasi formal dan evaluasi
keputusan teoritis.
Menurut Cole dan Parston (2006) untuk menilai kinerja program pelayanan
publik melalui tahapan- tahapan yang cukup panjang dimulai dari input sampai
1) Input yaitu sumber daya berupa keuangan , tenaga yang dipergunakan , untuk
3) Output yaitu keluaran berupa produk atu layanan yang dihasilkan suatu program
atau organisasi
4) Outcome yaitu dampak , manfaat atau konsekuensi yang dihasilkan dari output
suatu program atau organisasi terdiri dari hasil awal , hasil jangka menengah
sistematis untuk memperbaiki kegiatan- kegiatan yang sedang berjalan serta untuk
terhadap masukan (input) meliputi pemanfaatan berbagai sumber daya , baik sumber
dana , tenaga dan sumber sarana ; 2) evaluasi terhadap proses (process) lebih dititik
beratkan pada pelaksanaan program , apakah sesuai rencana , mulai dari perencanaan
Evaluasi secara umum dapat dibagi atas tiga jenis yakni : pertama adalah
evaluasi pada tahap awal (formative evaluation). Tujuan utamanya ialah untuk
menyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar- benar telah sesuai dengan
maslah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah. Evaluasi dimaksud
mengukur kesesuaian program dengan masalah yang ditemukan dan atau kebutuhan
masyarakat, dalam arti dapat menyelesaikan masalah disebut pula dengan study
program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak ,
tujuan dari program tersebut. Ketiga adalah evaluasi tahap akhir (sumative
evaluation) ialah saat program telah selesai dilaksanakan. Tujuan utama secara
serta mengukur terhadap dampak (out come) yang dihasilkan Azwar (1996 )
4) Mengukur dampak suatu kebijakan. Pada tahap lebih lanjut, evaluasi ditujukan
untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif maupun negatif.
6) Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan akhir
dari evaluasi adalah untuk memberikan masukan bagi proses kebijakan ke depan
indikator atau kriteria evaluasi yang dikembangkan oleh Dunn (2003) yaitu: (1)
efektifitas , apakah hasil yang diinginkan telah tercapai; (2) kecukupan, seberapa jauh
hasil yang telah tercapai dapat memecahkan masalah; (3) pemerataan, apakah biaya
dan manfaat didistribusikan merata kepada kelompok masyarakat yang berbeda; (4)
responsivitas, apakah hasil kebijakan memuat nilai kelompok dan dapat memuaskan;
suatu proses atau struktur atau berfungsi satu kesatuan organisasasi dalam upaya
(out put) dan umpan balik seperti yang tercantum dalam gambar 2.3.
1. Masukan
Yang dimaksud dengan masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen
yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem
tersebut. Masukan merupakan kumpulan sumber daya dan energi yang akan
2. Proses
Yang dimaksud dengan proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang
terdapat dalam sistem dan berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran
3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang
merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
tersebut. Keluaran merupakan merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi baik berupa barang dan tujuan atau jasa seperti pelayanan atau produk
lain (kepuasan)
4. Umpan Balik
Yang dimaksud umpan balik (feed Back) adalah kumpulan bagian atau elemen
yang merupakan keluaran dari sistem sekaligus sebagai masukan bagi sistem
5. Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan (enviroment) adalah dunia luar sistem yang dikelola
oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem. Menurut Stoner