Anda di halaman 1dari 5

SACRED SCRIPTURE AND THE SPIRITUAL LIFE

(KITAB SUCI KUDUS DAN KEHIDUPAN ROHANI)

Bahasa spiritualitas yakni seperti sesuatu yang tidak jelas, dimana


tidak berbentuk, karena terdapat di dalam diri manusia yang dalam.
Menandakan sentimentalitas1 dunia lain mengarah kepada hal yang mistis
yang sering tidak ada hubungan dengan dewa atau afilasi2 agama.

Spiritualitas sangatlah penting dalam mendalami iman katolik. Maka


ada berbagai pertanyaan yang muncul mengenai spiritualitas. Apa itu
spiritualitas dan bagaimana cara memahaminya? Apa yang dibicarakan
dalam kitab suci perjanjian lama dan perjanjian baru mengenai spiritualitas?

The Old Testament

Kitab Suci Perjanjian Lama, mengatakan bahwa, Spiritualitas adalah


hubungan mistis antara Allah dengan umat manusia. Hubungan itu terjadi di
dalam batin manusia sehingga dikatakan mistis. Di dalam diri manusia
terdapat spirit atau kekuatan yang disebut Roh. Roh itu yang membantu
manusia menemukan kekuatan rohani dalam hubungan yang mistis manusia
bersama Allah. Dalam perjanjian lama( Kel: 3: 14) dikatakan bahwa, “AKU
ADALAH AKU”. Yang artinya adalah Tuhan Allah menyatakan diri-Nya
kepada bangsa Israel melalui hamba-Nya Musa agar umat Israel percaya
akan kahadiran Allah di dalam diri Nabi Musa. Allah menggambarkan
relasi-Nya dengan umat manusia dengan banyak sekali pengalaman rohani
lewat para hamba Allah dalam perjanjian lama. Sebagai contohnya yaitu,
Nabi Yesaya yang menjadi hamba Allah yang setia. Dimana misi dari nabi
Yesaya adalah membantu umat Israel dari kejatuhan dan hukuman atas

1
Tingkat keadaan sentimentalitas yang merupakan tidak terkendalikan.
2
 pertalian sebagai anggota atau cabang, perhubungan.
ketidaksetiaan bangsa Israel. Sehingga Allah memakai spirit yang ada di
dalam diri dari nabi Yesaya untuk membuat bangsa israel kembali ke pada
Allah (Yes 1:4). Serta ada pula tokoh – tokoh lain yang berkembang
menjadi tokoh spiritualitas dalam Perjanjian Lama ini yaitu, Abraham dan
Daniel. Dimana Abraham pergi dan menjadi berkat. Hal itu dikisahkan
dalam Kitab Kejadian 12. Pada kisah dari tokoh Daniel yaitu, ia menjadi
berkat bagi negeri asing. Hal itu tertuang di dalam Kitab Daniel 1:1-2.

Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah
dan menghembusan nafas hidup kedalam hidungnya; demikianlah manusia
itu menjadi makhluk yang hidup (Kej 2:7). Dari landasan biblis ini dapat
kita pahami bahwa spiritualitas itu adalah suatu kekuatan ilahi yang
diberikan oleh Allah sendiri. Tanpa kekuatan ilahi itu manusia adalah
makhluk yang tak berdaya.

Pada Perjanjian Lama juga terdapat ajaran dimana mengenai Spiritualitas


mengenai Doa. Dalam Perjanjian Lama, Doa itu merupakan suatu perintah  (lih.
Kel 22: 23,27; 1 Raja-raja 3: 5; 2 Taw 7:14; Mzm 37: 4; Yes 55: 6; Yoel
2:32; Yeh 36:37, dll). Doa adalah suatu tindakan iman, karena pemohon
yakin bahwa Allah akan menjawab doanya. Karena pemahaman demikian,
orang-orang dalam Alkitab memohon Allah untuk memperhatikan (1 Raj.
8:28), mendengar (1 Raj. 8:29; Neh. 1:6; Mzm. 17:1,6; 39:12; 54:2; 55:1),
dan memberi telinga (17:1) terhadap doa mereka.\

The New Testament

Spiritualitas dalam perjanjian baru lebih mengajarkan kita mengenai


pribadi Yesus Kristus sebagai juruslamat umat manusia. Yesus yang
menjadi tolak ukur utama dalam mengajarkan manusia tentang hubungan
dan relasi dengan Allah. Dalam Yoh 10:30 dikatakan“ Aku dan Bapa
adalah satu”. Yang artinya jelas bahwa hubungan yang satu antara Bapa
dengan diri Yesus sendiri. Sehingga jelas sudah di dalam gereja katolik,
spiritualitas orang katolik terlihat dengan adanya hubungan batin manusia
dengan Kristus Yesus melalui Roh kudus. Banyak orang tidak menyadari
bahwa di dalam diri manusia terdapat Roh kudus yang hadir untuk
membantu manusia dalam hubunganya dengan Kristus yesus. 1 Petrus 1:16
mengatakan “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Dari
ayat ini mau mengajarkan kepada umat manusia bahwa, relasi antara umat
manusia dengan Kristus itu adalah kudus adanya.
Spiritualitas bukan hanya sekedar relasi semata melainkan menjadi
kekuatan bagi umat manusia. Karena dengan Roh yang berkarya di dalam
diri manusia, maka manusia dapat dengan mudah mendengarkan suara
Tuhan. Yang akan menjadi penunjuk arah bagi manusia untuk melakukan
suatu tindakan hidup sebagai pengikut Kristus. Maka dengan begitu
manusia akan jauh dari suara si jahat yang mengganggu kehidupan
manusia. Dan lebih mendekatkan manusia kepada jalan kebenaran.
Kekuatan rohani yang dimiliki manusia ini lewat relasi yang kudus dengan
Kristus harus di perjuangkan, maka dari itu perlu dorongan rohani dan
tindakan rohani yang perlu.
Yohanes 10:30 mengatakan “ Aku dan Bapa adalah satu”. Dalam
ayat ini jelas mengajarkan kita bahwa manusia yang satu dengan Allah akan
membuat sifat kita harus serupa dengan sifat Allah lewat relasi yang intim
dan kudus.
1 Petrus 1:16 mengatakan “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab
Aku kudus.” Dari ayat tersebut menjelaskan dan mengajarkan kita agar
memiliki sebuah komitmen yang mengharuskan untuk serupa dengan
Kristus. Dari hal tersebutlah yang akan membuat pribadi kita semakin
kudus serta layak untuk tinggal di rumah Bapa.
Sifat Spiritualitas Kristiani Menurut Alkitab

Ketika kita diajarkan agar serupa dengan kristus dan bukan serupa
dengan dunia, maka dari sifat spiritualitas kristiani yang ada dalam diri
manusia akan mencapai sebuah sifat yang baru dimana dengan memiliki
ciri khas seperti Bapa yang di surga. Umat manusia lebih memahami akan
kekuatan yang ada yaitu relasi manusia dengan Allah itu penting.

Tanda-Tanda Dari Spiritualitas Kristiani

Persekutuan dengan Allah atau membangun keintiman relasi dengan


Allah. Spiritualitas kristiani jelas merupakan suatu sifat yang begitu intim
dengan Tuhan Yesus sebagai juruslamat umat manusia. Persekutuan yang
dimaksudkan disini yakni dengan begitu dekatnya manusia dengan Allah,
maka setiap waktu kita dapat merasakan kehadiran-Nya tanpa adanya
alasan menyimpang dari pada jalan-Nya.

Kesimpulan
Spritualitas memiliki berbagai banyak dasar yang tertuang dalam
Kitab Suci. Dimana pengertian dasar dalam Perjanjian Lama adalah Angin (
Yes 7:1; Kej 3:8; Kel 10:13). Bahasa spiritualitas yakni seperti sesuatu yang
tidak jelas, dimana tidak berbentuk, karena terdapat di dalam diri manusia
yang dalam. Menandakan sentimentalitas dunia lain mengarah kepada hal
yang mistis yang sering tidak ada hubungan dengan dewa atau afilasi
agama. Kitab Suci Perjanjian Lama, mengatakan bahwa, Spiritualitas
adalah hubungan mistis antara Allah dengan umat manusia. Hubungan itu
terjadi di dalam batin manusia sehingga dikatakan mistis. Spiritualitas
dalam perjanjian baru lebih mengajarkan kita mengenai pribadi Yesus
Kristus sebagai juruslamat umat manusia. Yesus yang menjadi tolak ukur
utama dalam mengajarkan manusia tentang hubungan dan relasi dengan
Allah.
Media Pencarian

https://tuhanyesus.org/spiritualitas-kristiani

http://repository.unwira.ac.id/515/4/BAB%203.pdf

http://zonakristen.blogspot.com/2017/12/meningkatkan-spiritualitas-dengan.html

http://brotherjohn777.blogspot.com/2017/09/ajaran-spiritualitas-yesus-tentang-
doa.html

Anda mungkin juga menyukai