Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERCOBAAN

ENZIM KATALASE

MISBAHUDDIN JULVIKAR

XII MIPA 2/20

SMA NEGERI 1 MANYAR


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Metabolisme adalah suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi.
Kumpulan metabolisme memerlukan enzim untuk mempercepat laju reaksi. Enzim adalah
suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam
sistem biologi.Tentunya dalam melakukan kerjanya enzim memiliki beberapa faktor
penghambat seperti ph, suhu, konsentrasi asam, konsentrasi enzim, dan inhibitor.
pH mempengaruhi laju reaksi enzim dalam bekerja . Menurut teori perubahan kondisi
asam dan basa disekitar enzim mempengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapat
menyebabkan denaturai enzim.Sehingga enzim tidak dapat bekerja pada kondisi yang terlalu
asam ataupun konsisi yang terlalu basa. Sedangkan suhu optimum suatu reaksi adalah 40
derajat C.Dalam pratikum ini kami membuktikan pengaruh derajat keasaman dan suhu dalam
kerja enzim dan pengaruh enzim sebagai biokatalisator.
2. Rumusan masalah
Maka dari latar belakang diatas, dapat diungkap permasalahan sebagai berikut:
apakah enzim berpengaruh dalam laju reaksi dan apakah cara kerja enzim diengaruhi oleh
derajat keasaman?
3. Hipotesa
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesa sementara yang di ajukan adalah
Ya,Enzim dapat mempercepat laju reaksi dan cara kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa
faktor
4. Tujuan
Penelitian ini bertujuan:

Untuk mengetahui pengaruh ph dalam kerja enzim

Untuk mengetahui kerja enzim sebagai biokatalisator


5. Teknik analisa data
Data yang diperoleh dari penelitian ini diperoleh melalui
1. Studi pustaka untuk memperoleh informasi.
2. Eksperimen untuk memperoleh data.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1) Enzim
Enzim adalah protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup atau
disebut dengan biokatalisator . Enzim hanya dibuat di dalam sel manusia. Menurut Karmana,
Oman (2008) menyatakan bahwa enzim adalah senyawa organik yang tersusun atas protein.
Enzim merupakan bioatalisator, yaitu enzim merupakan zat yang terdapat dalam tubuh
makhluk hidup yang berfungsi mempercepat reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi.
1.1. Cara kerja enzim
Enzim merupakan protein yang memiliki struktur tiga dimensi. Pada enzim terdapat sisi aktif
enzim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat yang akan diubah menjadi
produk. Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi. Meningkatkan
kecepatan reaksi dilakukan dengan menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan
untuk reaksi). Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dan
substrat. Secara sederhana kerja enzim dapat digambarkan sebagai berikut:

Cara kerja enzim dapat diterangkan dengan dua teori yaitu teori gembok dan kunci serta teori
kecocokan terinduksi. Pada teori gembok dan kunci menyatakan bahwa enzim dan substrat
akan bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok.
Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah
bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim. Sedangkan
pada teori kecocokan yang terinduksi.Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat
berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim,
bentuk sisiaktif termodifikasi melingkupinya membentuk kompleks. Ketika produk sudah
terlepasdari kompleks, enzim kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, hingga
substratyang laindapat bereaksi dengan enzim tersebut.
1.2. Sifat-sifat enzim

Sebagai biokatalisator, enzim memiliki sifat sifat sebagai berikut:

Enzim adalah protein sehingga enzim membutuhkan kondisi lingkungan yang tepat
untuk mengkatalis reaksi yang spesifik,

Enzim berfungsi sebagai katalisator

Enzim dapat bekerja dua arah


Enzim bekerja secara spesifik.
1.3. Faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim

Kerja enzim Dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu:

Suhu

Pada suhu yang lebih tinggi , kecepatan molekul substrat meningkat , sehingga ketika subtrat
bertumbukan dengan enzim mengakibatkan energi molekul substrat berkurang.hal ini
memudah enzim dalam mengikat substrat. Tetapi kecapatan enzim dalam mengkatalis reaksi
mencapai suatu puncaknya adala pada suhu . Enzim dapat mengalami denaturasi apabila
suhunya lebih dari

pH

Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH. Sebagaimana
faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja secara efektif. Enzim
dapat bekerja optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau pH asam (<7) tergantung
pada jenis enzim masing-masing.

Konsentrasi substrat

Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatam reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi subtrat . Namun, pada saat sisi aktif enzim bekerja semua maka
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi.

Konsentrasi enzim

Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat pula reaksi yang akan berlangsung.
Konsentrasi produk atau inhibitor

Produk hasil dari substrat yang dipecah oleh enzim menjadi inhibitor atau penghambat.
Apabila produk ini banyak,maka enzim akan sulit bergabung dengan substrat sehingga reaksi
kimianya berlangsung lambat.

2. Enzim Katalase
Enzim katalase , Enzim ini tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel
tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya.Enzim katalase merupakan
salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan.Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam
melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen
peroksida(H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat
memecahkan ikatan C-C atau C- N pada substrat yang diikatnya
2.1 Fungsidan Peranan Katalase
Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2
berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2.Katalase
berperan sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen
dan air. Enzimini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian
juga dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air.Reaksi dapat berjalan bila terdapat
senyawa pemberi ion hydrogen (AH2) sepertimethanol, etanol dan format.

Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan
pembentukannya.Sel-sel yang mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida.
Oleh karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah terhadap serangan
oksidator hydrogen peroksida.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian : Laboratorium biologi SMA N 7 Purworejo
2. Waktu Penelitian : 22 September 2013
3. Variabel penelitian

a. Variabel kontrol : H2O2, ekstrak hati ayam, ekstrak jantung, ekstrak kentang.

b. Variabel bebas : NaOH, HCl,NaCl, dan Suhu

c. Variabel respon : banyak gelembung dan percikan – percikan api yang ditimbulkan

4. Alat Bahan
4.1 Alat

Tabung reaksi

Lidi
Lampu busen (pembakar spritus)

Gelas kimia
4.2 Bahan
NaOH
H2O2
HCl
Ekstrak hati ayam
NaCl
Ekstrak jantung,
Air
Ekstrak kentang
5. Prosedur Penelitiaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memberi label pada 5 tabung sesuai dengan perlakuannya,
3. Memasukan ekstrak hati kedalam 5 tabung reaksi dengan memberikan perilakuan
yang berbeda beda.
4. Pada tabung pertama ekstrak hati ayam ditambahkan dengan 10 tetes H2O2. Kemudian
bagian ujung ditutup dengan menggunakan ibu jari tangan kiri . Sedangkan tangan kanan
memegang lidi yang ujungnya sudah menjadi bara api.
5. Pada tabung kedua perlakuannya yang diberikan sama tetapi ekstrak hati
ditambahkan dengan NaCl dan H2O2 . Kemudian bagian ujung ditutup dengan menggunakan
ibu jari tangan kiri . Sedangkan tangan kanan memegang lidi yang ujungnya sudah menjadi
bara api.
6. Pada tabung ketiga ekstrak hati ditambahkan dengan HCl dan H2O2 . Kemudian
bagian ujung ditutup dengan menggunakan ibu jari tangan kiri . Sedangkan tangan
kanan memegang lidi yang ujungnya sudah menjadi bara api.
7. Pada tabung keempat perlakuannya yang diberikan sama tetapi ekstrak hati
ditambahkan dengan NaOH dan H2O2 . Kemudian bagian ujung ditutup dengan
menggunakan ibu jari tangan kiri . Sedangkan tangan kanan memegang lidi yang
ujungnya sudah menjadi bara api.
8. Pada tabung kelima , ekstrak hati dipanaskan kemudian ditambahkan dengan H2O2.
9. Mengamati apa yang terjadi ketika ekstrak hati ditambahkan H2O2 dan nyala bara api
yang dimasukan kedalam tabung reaksi.
10. Melakukan hal yang sama dengan ekstrak jantung dan kentang.
11. Mencatatnya dalam tabel.
BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

1. Data Hasil Percobaan

No Macam ekstrak Perlakuan Gelembung udara Nyala bara


1 Hati H2O2 +++ +++
H2O2 + NaCl ++++ +++
H2O2 + HCl + +
H2O2 + NaOH ++ ++
H2O2 - -
2 Jantung H2O2 ++ ++
H2O2+ NaCl +++ +++
H2O2+ HCl + +
H2O2+ NaOH ++ ++
H2O2 - -
3 Kentang H2O2 ++ ++
H2O2+ NaCl + +
H2O2+ HCl + -
H2O2+ NaOH + -
H2O2 - -

Keterangan :

++++ = sangat banyak gelembung atau nyala bara api sangat terang

+++ = Gelembung yang dihasilkan cukup banyak atau nyala bara api terang

++ = Gelembung yang dihasilkan sedikit atau nyala bara api redup

+ = Gelembung udara yang dihasilkan sangat sedikit atau nyala bara api sangat redup

- = tidak ada gelembung gas dan bara api tidak menyala


2. Pembahasan

Enzim katalase dapat menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2 . Hasil reaksi dapat
dibuktikan dengan adanya gelembung gas dan nyalanya bara api. Adanya gelembung
menandakan bahwa enzim katalase mengubah H2O2 menjadi H2O. Sedangkan ketika bara api
yang menyala membukti bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen. Dalam percobaan
diatas, dilakukan 5 perlakuan yang berbeda.

1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)


Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam ekstrak mengubah H2O2 menjadi H2O , Sedangkan
ketika bara api yang menyala membukti bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen
2. Ekstak ditambah NaCl dan H2O2
Pertambahan NaCl bermaksud untuk membuat keadaan ekstrak menjadi asam. Kemudian
ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara lebih sedikit. Dan ketika dimasukkan
bara api ke dalamnya terlihat nyala api lebih redup dari semula. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl bermaksud untuk membuat keadaan ekstrak menjadi asam. Kemudian
ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara lebih sedikit. Dan ketika dimasukkan
bara api ke dalamnya terlihat nyala api lebih redup dari semula. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
4. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Pertambahan NaOH bermaksud untuk membuat keadaan ekstrak menjadi asam. Kemudian
ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara lebih sedikit. Dan ketika dimasukkan
bara api ke dalamnya terlihat nyala api lebih redup dari semula. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu basa.
5. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara
dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan
karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak
dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

Sedangkan adanya ekstrak hati ,ekstrak jantung, dan ekstrak kentang . untuk
membandingkan banyaknya enzim katalase.
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
1. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa:


- enzim bekerja berpengaruh pada derajat keasaman dan suhu. Pada pH yang terlalu asam
maupun basa ezim tidak dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu yang terlalu tinggi
enzim akan mengalami denaturasi.
- Kadar enzim katalase tertinggi yaitu pada ekstrak hati kemudian ekstrak jantung dan yang
paling rendah ekstrak kentang.
2. Saran
Disarankan jika akan melakukan percobaan ini untuk :
1. Menggunakan sarung tangan latex untuk mencegah terkena cairan H2O2 secara langsung.
2.Menggunakan masker agar gas yang berbahaya tidak tercium.
3.Mencuci alat hingga bersih

Anda mungkin juga menyukai