Anda di halaman 1dari 16

Kelompok

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

II.4. PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS

A. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan yaitu untuk menentukan “bulk” dan “apparent

specific gravity” dan penyerapan (absorption) dari agregat halus menurut

prosedur ASTM C 128.”Spesific Gravity And Absorption of Coarse

Aggregat” Nilai ini diperlukan untuk menetapkan besarnya komposisi

volume agregat dalam adukan beton.

B. Teori Dasar

Berat jenis adalah perbandingan antara massa dan volume dari

bahan yang diuji. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan

suatu bahan untuk menyerap air.

Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan

adukan beton, campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih

teliti dibandingkan dengan perbandingan volume dan juga menentukan

banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume

yang besar dan sebaiknya.

C. Bahan.

Agregat halus (pasir) sebanyak 1000 gram yang lolos saringan

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 29


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

D. Peralatan.

1. Timbangan dengan ketelitian 1,0 gram yang mempunyai kapasitas

minimum 20 kg.

2. Piknometer dengan kapasitas 500 gram.

3. Cetakan kerucut pasir (metal sand cone mold).

4. Tongkat pemadat dari logam untuk cetakan kerucut pasir (tamper).

5. Talam

6. Sekop/sendok agregat.

7. Corong plastik.

8. Koran

9. Plat kaca

10. Oven

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 30


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

E. Prosedur Praktikum

1. Timbang talam yang akan digunakan

2. Timbang Aggregat halus sebanyak 1000 gram,setelah itu rendam

selama 24 Jam

3. Agregat halus yang jenuh air dikeringkan dengan Koran sehingga

diperoleh kondisi kering permukaan (SSD)

4. Sebagian dari contoh dimasukkan pada “metal sand cone mold”.

5. Benda uji dipadatkan dengan tongkat pemadat (tamper). Jumlah

tumbukan adalah 25 kali. Kondisi SSD contoh diperoleh, jika cetakan

diangkat maka butiran - butiran pasir longsor/runtuh.

6. Timbang Piknometer kosong dan berisi air

7. Contoh agregat halus seberat 500 gr dimasukkan kedalam piknometer.

Isilah piknometer dengan air sampai 90% penuh. Bebaskan

gelembung-gelembung udara dengan cara menggoyang-goyangkan

piknometer. Rendamlah piknometer dengan suhu 25˚C selama 24 jam

8. Timbang piknometer yang berisi contoh agregat halus dan air.

9. Pisahkan benda uji dari piknometer dan keringkan dengan suhu 99˚C

yang harus diselesaikan dalam waktu 24 jam (1 hari).

10. Timbanglah Aggregat halus yang telah dikeringkan dengan Oven

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 31


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

F. Perhitungan

Diketahui data-data hasil percobaan sebagai berikut :

Observasi I

Berat Contoh Kondisi SSD (jenuh air) (A) = 500 gram

Berat Contoh Kering Oven (B) = 497 gram

Berat Piknometer + Air (C) = 671gram

Berat Piknometer + Air + Contoh SSD (D) = 983gram

B
Apparent Specific Gravity = B + C-D
497
= 497 + 671 - 983
= 2,686 gram
B
Bulk Specific Gravity (kering) = C + A-D
497
= 671 + 500 - 983
= 2,644 gram
A
Bulk Specific Gravity (SSD) = C + A-D
500
= 671 + 500 - 983
= 2,659 gram
A- B
x 100 %
Persantase Absorpsi Air = B
500 - 497
x 100 %
= 497
= 0,604 %

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 32


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Observasi II
Berat Contoh Kondisi SSD (jenuh air) (A) = 500 gram
Berat Contoh Kering Oven (B) = 494 gram
Berat Piknometer + Air (C) = 684gram
Berat Piknometer + Air + Contoh SSD (D) = 983 gram

B
Apparent Specific Gravity = B + C-D
494
= 494 + 684 - 983
= 2,533 gram
B
Bulk Specific Gravity (kering) = C + A-D
494
= 684 + 500 - 983
= 2,458 gram
A
Bulk Specific Gravity (SSD) = C + A-D
500
= 684 + 500 - 983
= 2,488 gram
A- B
x 100 %
Persantase Absorpsi Air = B
500 - 494
x 100 %
= 494
= 1,215 %

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 33


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Rata – rata:
ASG I + ASG II
Apparent Specific Gravity = 2

2 , 686+2, 533
= 2

= 2,629 gram

BSG I +BSG II
Bulk Specific Gravity (kering) = 2
2, 644+2, 458
= 2
= 2,540 gram

SSD I + SSDII
= 2
Bulk Specific Gravity (SSD)

2 , 659+2 , 488
= 2

= 2,569 gram

PAA I + PAA II
Persantase Absorpsi Air = 2
1 . 420+1 .010
= 2
= 2,249 %

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 34


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

G. Kesimpulan

1. Spesifikasi menurut ASTM 128.”Spesific Gravity and Absorption

of Coarse Aggregat” untuk berat jenis SSD agregat halus berkisar

antara1.60 – 3.20.Sedangkan Spesifikasi absorpsinya berkisar

antara 0.20 % – 2.00 %

2. Hubungan antara “specific Gravity,”(Berat jenis SSD) dengan

absorpsi (daya serap) adalah berbanding terbalik ,dimana semakin

besar nilai Specific Gravity (Berat jenis SSD) maka semakin kecil

daya serap air pada agregat tersebut.

3. Dari hasil percobaan :

Nilai berat jenis SSD =2,569 (memenuhi syarat)

Nilai absorpsi = 2,249 % (Tidak memenuhi)

H. Saran

1. Di harapkan kepada para praktikan agar mengambil data dengan

teliti agar data yang di dapatkan lebih akurat.

2. Untuk para praktikan di harapkan agar mematuhi peraturan yang di

buat oleh kordinator Lab agar praktikum berjalan dengan tertip.

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 35


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

3. Sebaiknya para praktikan menyimak dengan baik arahan dari asisten

agar saat melakukan percobaan tidak terjadi kesalahan.

4. Di harapkan agar setiap praktikan menjaga alat – alat dengan baik.

Gambar/FotoAlat

Gambar 1. Timbangan dengan ketelitian ketelitian 1,0 gram

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 36


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Gambar 2. Piknometer dengan kapasitas 500 gram

Gambar 3. Cetakan kerucut pasir

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 37


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Gambar 4. Tongkat pemadat

Gambar 5. Talam Logam

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 38


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Gambar 6. Sekop/sendok agregat

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 39


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Gambar 7. Corong plastik

Gambar 8 Koran

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 40


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Gambar 9. Plat Kaca

Gambar10. Oven

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 41


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Gambar/Foto Kegiatan

1. Proses perendaman

Proses pengeringan

2. Proses

pengeringan (SSD)

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 42


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

3. Uji SSD

4. Lolos Uji SSD

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 43


Kelompok
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton XX

Referensi

 PedomanPelaksanaanPraktikumBeton,Dr.Ir.Jonie Tanijaya,MSc,

Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar, 2004.

 ASTM C 128.”Spesific Gravity and Absorption of Coarse Aggregat”

Bab II.4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus 44

Anda mungkin juga menyukai