Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN TENTANG KOLESTEROL

Dosen Pembimbing :

I Made Setaya Adi P , S.Kep.,Ns.,

Disusun Oleh :

Ainun Nadlir (1811312)

PRODI D-III KEPERWATAN


AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA SEMARANG
Jl. Mucharom No 01 Tegal Kangkung Semarang
Telp. (024) 6724538, Email :asihhusada@yahoo.co.id,
Web :www.asih_husada.ac.id
2021

A. Definisi Kolestrol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati.  Kolesterol dapat
ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting  terhadap terhadap fungsi tubuh sehari-hari
(Simple Guide kolesterol,2007).
Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang
sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen esensial
dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi dasar. Kolesterol
membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak, dan
merupakan bahan pembentuk yang darinya tubuh membuat kalenjar adrenal dan hormon
seks. Kolesterol juga membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung mielin
saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.
Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu sedikit
kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di bawah 135 bisa
merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang berat (akibat bahan
kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau “penyerangan diri sendiri” seperti
alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan
dengan kanker dan gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui
kelelahan.
Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh, kolesterol
bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian menjadi berbahaya bagi
tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200, merupakan faktor risiko
tunggal yang paling penting pada penyakit jantung koroner.
Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena
kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari kolesterol. Kolesterol
dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein : lipoprotein berdensitas
rendah (Low Density Lipoprotein/HDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi (High Density
Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol yang “jahat”, atau merusak, karena membawa
kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah dimana kolesterol itu kemudian
tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL dianggap “baik”, atau
melindungi, karena membaawa kolesterol dari dinding arteri ke hati, di mana kolesterol
dipecah untuk dibuang dari tubuh.

B. Etiologi
Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika kolesterol yang
ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk menghadapinya, kolesterol bisa
menempel dinding dalam pembuluh darah, membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan
oleh hati untuk menghasilkan kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa
meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak dan produk
susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu, lemak
jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau disimpan, juga
tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap saji), mengandung
jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah.
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar kolesterol
yang tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya
asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin  B) akibat
pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi, lemak
untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit, margarin,
dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan lain-
lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati, atau
aktivitas oksidatif.

C. Sistem Pengangkutan Kolesterol


        Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri didalam tubuh karena tidak larut dalam air.
Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang bernama lipoprotein.
Bayangkan lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh kita.
        Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkutan kolesterol, yaitu ‘ kereta’ atau
lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi dengan kolesterol yang bawanya. Kolesterol
LDL mengagkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh yang
memerlukan. LDL merupakan transporter kolesterol terbanyak di dalam darah. Sedangkan
kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke
hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.
        Trigliserida termasuk ‘si jahat’ yang juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol
LDL, kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit
jantung dan penyakit vaskuler lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi (saat ini
batasannya di atas 1,7 mmol/L), seringkali memiliki kadar kolesterol tinggi, kolesterol LDL
tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai walaupun kadar
trigliserida yang tinggi membawa risiko sendiri, namun risiko itu semakin bertambah bila
disertai kadar kolesterol HDL rendah, keadaan yang sering terjadi pada penyandang diabetes
atu prediabetes. Penigkatan kadar trigliserida juga membuat kolesterol LDL semakin merusak
dan bersifat toksis pada dinding arteri (semakin menjadi jahat) dan mengurangi efek
menguntungkan kolesterol HDL yang baik.
        Kadar trigliserida dalam darah seringkali dikelompokkan bersama kadar
kolesterol. Trigliserida merupakan lemak yang terdapat pada daging, produk susu, dan
minyak goreng, serta merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida juga
ditemukan dalam simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati. Seperti
kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Kolesterol LDL,
HDL, dan trigliserida disebut ‘lipid darah.
D. Fatofisiologi
Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi dalam sel-sel
yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang menyumbat arteri. Kini diduga
proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari kolesterol menjadi begitu berbahaya.
Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam  tubuh tidak dapat menetralkan molekul-
molekul tak stabil yang berubah secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal bebas
terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap polutan
lingkunganseperti asap rokok, bahan kimia, obat bebas dan obat resep dokter, logam berat,
dan stres.
Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung dengan
oksigen dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di dalam dinding arteri radikal
bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi dinding arteri, yang memulai
proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan pembentukan plak. Jika tidak diatasi,
plak ini akhirnya akan sama sekali menutup arteri yang terkena atau pecah dan hancur,
menyebabkan angina, dan mungkin, serangan jantung stroke.
Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan jahat (LDL),
pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol total (jumlah LDL dan HDL
yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi jumlah kolesterol total, kolesterol
LDL, dan trigliserida, semakin tinggi risiko penyakit jantung. Sebaliknya, semakin tinggi
kadar kolesterol HDL, semakin rendah risiko masalah jantung.

E. Faktor Resiko
Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi dan dapat
juga dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat dikendalikan. Dibawah ini beberapa
faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi :
1. USIA DAN JENIS KELAMIN
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang terjadi
dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin banyak waktu
yang kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi seiring usia
pada pria dan wanita. Pada pria kadar kolesterol tingggi terlihat pada usia usia antara
45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada wanita, kadar kolesterol tertinggi pada usia
antara 55 sampai 64 tahun. Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung yang
berbeda antara pria dan wanita, dengan kejadianpenyakit jantung koroner pada wanita
biasanya lebih lambat 10 tahun dibandingkan pria.
2. POLA MAKAN
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang
menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuhyang tinggi.
Lemak  jenuh (ditemukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan kadar
kolesterol LDL dalam darah. Namun, pola  makan yang sehat dapat menurunkan
kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak jenuh
(menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda) dan
makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat
membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat daripada
menggoreng juga dapat dilakukan.
3. BERAT BADAN
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek
buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).

4. KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk
banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
5. PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol masih
tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
6. MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya
kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.Itulah
beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap
orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika
ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240
mg sehingga menyebabkan stroke.
7. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi yang
bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar kolesterol yang tinggi
tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi
(biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di bawah nilai tersebut.
Penyandang HF lebih berisiko terkena aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. HF
dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.
8. KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk
banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
9. PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol masih
tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
10. MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya
kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika  tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.Itulah
beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap
orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika
ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240
mg sehingga menyebabkan stroke.
11. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
A. Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol
tinggi yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar
kolesterol yang tinggi tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada
yang dapat dilakukan untuk menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar
kolesterol yang sangat tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan
jarang sekali di bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih berisiko terkena
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan
menetap seumur hidup.
B. F. Komplikasi
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya
penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol dapat
menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan
penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses
pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai
darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai
angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut
infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit
jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit
tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu
penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia  45 tahun (pria) dan  65 tahun (wanita), dan
yang diketahui memiliki riwayat keluarga  menderita penyakit jantung.
Adapun gejala penyakit jantung adalah :
1. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat
menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
2. Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit.
3. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
            Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas. Jika
sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala serangan
stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
1. Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba menjadi tidak tepat
2. Gejala stroke berat :
a. kelumpuhan anggota gerak tubuh
b. wajah menjadi tidak simetris
c. jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian gejala-gejala stroke
memerlukan tindakan yang cepat agar tidak jatuh pada derajat yang lebih berat.

G.    Penatalaksanaan Hiperkolesterol
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-unsaturated fatty
acid)dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan
dan pertahankan berat badan ideal.
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam
darah, maka kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu:
1. Golongan Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL
ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL
memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestirmin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus
dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa Simvastatin, Rosavastatin,    Fluvastatin,
Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim
yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang
digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
4. Golongan Asam nikotinat
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL
atau kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan HDL
dengan cara  mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
H.   Pencegahan
Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti
hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai
penyakit.Berikut langkah-langkah yang diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol
dalam darah :
         1.     Mengetahui kadar kolesterol
      Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar
kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol
jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak
konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk
melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani terapi
pengendalian kolesterol.
         2.    Menjaga keseimbangan berat badan
      Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang
berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun
Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang
berarti. Mengurangi 2,5 - 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu
melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 - 0,5 kg dalam seminggu.
         3.     Aktvitas fisik rutin
      Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan
kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu
meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari
dalam seminggu.
         4.      Berkenalan dengan lemak baik
      Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya
memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan menghentikan
konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan
yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak Zaitundan
kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini
membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
         5.      Mengonsumsi multivitamin
      Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita
kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan
menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi
kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
1) Nama : …..
2) Umur : ….
3) Agama : ……
4) Suku : …..
5) Pendidikan : ……
6) Pekerjaan : ……
7) Alamat : ……..
8) No. Telp : ……..
b. Komponen keluarga
N Nam P/ Hub. Pendidika Pekerjaan
o a L Usia/ Denga n Status
tgl n Kesehatan
lahir KK
1 Dala
Terakhir/ IRT/Pelajar Sehat/
m / pekerjaan
Saat ini sakit(sebutkan)
tahun lain

3
c. Genogram
2) garis keturunan, contoh kakek nenek dari kedua
belah pihak ayah dan ibu, ayah dan ibu dan terakhir
anak.
Keterangan:

: laki _laki
: Perempuan
: anggota keluarga yang telah
meninggal
: anggota keluarga yang sakit

-------- : tinggal dalam satu Rumah

d. Tipe keluarga ( 2 bisa di gabung unt dinarasikan)

1) Jenis type keluarga : nuclear family


2) Kendala/ Masalah yang terjadi/yang dihadapi dengan type
tersebut : Terkadang terjadi pertengkaran antara anak pertama
dengan anak kedua dikarenakan sifatnya yang masih
kekanak-kanakan dan tidak mau mengalah

e. Suku Bangsa ( 2 bisa di gabung unt dinarasikan)

1) Asal suku bangsa dan bahasa yang digunakan : ……


2) Latar belakang Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
……., contoh (Bahwa 2 anak sudah cukup dan bisa
mendukung kesehatan keluarga yang optimal serta
kesejahteraan hidup yang baik).

f. Agama yang dianut, kegiatan keagamaan dan persepsi terhadap


agama serta Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Contoh : agama….., menjalankan ibadah, (Keluarga Tn jika ada keluarga
yang sakit langsung dibawa ke dokter / puskesmas dan tidak percaya akan
pengobatan lewat dukun atau orang pintar)

g. Status sosial dan Ekonomi Keluarga ( bisa dinarasikan)

1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. K


2) Penghasilan : Rp
1.500.000,-/bulan ( bisa di jabarkan dengan pertanyaan untuk
belanja setiap hati kira-kira x 30, Uang jajan anak perhari x
30 dan uang yang di keluarkan lainnya setiap mgg/ bulan
seperti bayar listrik, beli gas, belanja lainnya)
3) Harta benda yang dimiliki : Rumah, motor,
kulkas, TV, perabot Rumah Tangga, dll
4) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Rp
………..dan sisanya disimpan untuk keperluan yang tak
terduga ada/tidak (tabungan)
5) Cara memenuhi kebutuhan keluarga
6) Memiliki asuransi/tidak

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :


Tahap perkembangan Keluarga …..termasuk dalam tahap perkembangan
usia……. An……merupakan anak pertama dari keluarga Tn…..Dia merupakan
anak yang ( sifatnya anak pertama dan permasalahan yang muncul pada anak
pertama ) contoh : mudah bergaul, penurut, bersikap optimistis, sudah timbul
perasaan suka dengan lawan jenis, mempunyai perilaku bertanggung jawab
secara sosial, mampu memilih karier/cita-cita yang diinginkannya, mampu
memposisikan peran sosial di lingkungan.
b. Tahap Keluarga yang Belum Terpenuhi, penyebab dan
Kendalanya : An…..tergolong anak usia……... (sifat dan
perilaku yang belum tepat) sehingga tindakan apa yang sudah
dilakukan keluarga ?.
c. Riwayat Kesehatan Inti :
1) Bagaimana keluarga terbentuk
2) Riwayat keluarga saat ini : (anggota yang sakit saat ini)
3) Riwayat Penyakit Keturunan
Ayah dan ibu mempunyai/tidak riwayat penyakit keturunan yang diwariskan
dari orang tuanya.
4) Riwayat masing masing anggota keluarga

N na um B Keadaan Status Masalah Tindakan


o ma ur B kesehata imunisasi kesehata yang telah
n (BCG/Polio/D n dilakukan
PT/HB/
Campak)
1 Sehat/sa Lengkap/tidak Ada/tida Ada/tidak
kit lengkap/tidak k (sebutkan
terkaji (sebutka jika ada)
n jika
ada)
2

5) Sumber Pelayanan yang dimanfaatkan


(jika ada anggota yang sakit kebiasaan perawatan/pengobatan yang
dilakukan)
6) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
(perawatan anggota keluarga yang sakit sebelumnya.). pengalaman terhadap
pelayanan kesehatan
7) Hubungan antar keluarga, konflik pasangan dll

3. Pengkajian Keluarga ( narasikan)


a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah : …..m2
2) Tipe rumah : …….
3) Kepemilikan : ………
4) Jumlah dan ratio kamar : …..kamar
5) Ventilasi jendela :
6) Pemanfaatan ruangan : (jelaskan pemanfaatannya
dan penerangan di ruangan tersebut)
7) Septic tank : Tidak ada (Pembuangan
langsung ke sungai)
8) Sumber air : ……………
9) Kamar mandi/WC : ….
10) Sampah :
11) Kebersihan lingkungan :
12) Denah rumah
Gambarkan, jelaskan arah utara , timur, barat dan selatannya

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW (narasikan)


1) Kebiasaan : (kebiasaan warga , tolong menolongnya, jarak
terdekat tetangga)
2) Aturan : ( kebersihan, kerukunan dll) 3) Kebersihan
:
4) Budaya : (perkumpulan warga) dan budaya kesehatan

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Perpindahan keluarga

d. Sistem Pendukung
Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang berkaitan
dengan keluarga? danBagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?

4. Struktur Keluarga

a. Pola/cara Komunikasi Keluarga


Hubungan antar anggota keluarga, ada tidaknya musyawarah unt mufakat
b. Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka, siapa yang paling
berperan, siapa pengambil keputusan
c. Struktur Peran Keluarga 1) Tn…… :
Peran informal :
Peran formal :
2) Ny…… :
Peran informal :
Peran formal :
3) An. ……
Peran formal :
Peran informal :
Dst……..
d. Nilai dan norma keluarga
e. Hambatan peran dan menjalankan peran ganda

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif (dukungan, kehangatan,kedekatan, menghargai0


b. Fungsi sosial (hub antar anggota keluarga,dominan,kegiatan
waktu luang, penerapan norma)
1) Kerukunan hidup dalam keluarga
2) Interaksi hubungan dalam keluarga
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan
4) Kegiatan keluarga waktu senggang
5) Partisipasi dalam kegiatan social
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
4) Memelihara lingkungan rumah yang sehat
5) Menggunakan pelayanan kesehatan di masyarakat
d. Fungsi Reproduksi
e. Fungsi Ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan :
2) Pemanfaatan sumber yang ada di masyarakat : tidak ada

6. Stress dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek


b. Stressor jangka panjang
c. Respon keluarga terhadap stressor
d. Strategi koping
e. Strategi adaptasi disfungsi

7. Harapan Keluarga ( narasikan)

a. Terhadap masalah kesehatan


b. Petugas kesehatatan yang ada

8. Pemeriksaan Fisik
N Jenis Nama Anggota Keluarga
o Pemeriksaan
Tn…. Ny…. An….
1. Kesadaran
2. TTV :
TD
Suhu
Nadi
Pernafasan
3. BB dan TB
4. Kepala
5. Mata
7. Leher
8. Telinga
9. Mulut
10 Hidung
.
11 Paru-paru
. Inspeksi
Palpasi
Perkusi
auskultasi
12 Jantung
.
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
auskultasi
13. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
perkusi
14. Kulit dan kuku
15 Ekstremitas

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga

1. Analisa Data Nama KK:


TGL pengkajian:
Hari/tgl Etiologi Masalah (P)
Data Nama
(sign&symptom) & ttd
Data subyek
Diagnosa
(sesuai
Data obyektif
SDKI)
………………
Diagnosa

berupa
..
diagnosa
keluarga

2. Diagnosis Keperawatan
a. Ketidak mampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan kolesterol.
tiap-tiap dx di skor untuk memprioritaskan masalah
N
KRITERIA SKOR BOBOT JUML
O

1 SIFAT MASALAH SKALA :


– TIDAK/KURAN 1 ?
G SEHAT 3
– ANCAMAN 2
– KEADAAN 1
2 SEJAHTERA KEMUNGK.
MAS DAPAT DIUBAH 2 2 ?
: 1
– MUDAH 0
3 – SEBAGIAN
– TIDAK DAPAT 3 1 ?
POTENSI MAS. U/ DICEGAH 2
– TINGGI 1
4 – CUKUP
– RENDAH 2 1 ?
MENONJOLNYA MASALAH 1
– BERAT, 0
SEGERA
– ADA MASALAH
TAPI TAK perlu ?
SEGERA ditangani
– MASALAH TAK
DIRASAKAN

TOTAL

Penentuan prioritas sesuai dengan jumlah total skooring dari yang terbesar ke terkecil

diagnosa yang di lakukan skooring mengikuti jumlah diagnosa yang muncul

SKOR : SKOR TERTINGGI X BOBOT = JUMLAH (masukkan dalam kolom jumlah)

Totalkan di akhir tiap skor dari dx

1. skoring penentuan prioritas DX keperawatan keluarga


2. prioritas dx keperawatan
3.
C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Tujuan Kriteria Hasil/Evaluasi


N
Diagnosa Keperawatan Umum/jangka Tujuan Khusus/jangka pendek
o Kriteria Standart
panjang
1 Ketidakmampuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Respon verbal Kolestrol adalah lemak yang terdapat 1.2.1 D
keluarga merawat tindakan keperawatan selama 1x20 di dalam aliran darah yang
anggota keluarga yang keperawatan menit, keluarga mampu sebenarnya dibutuhkan untuk
sakit keluarga selama 1 mengenal masalah kesehatan pembentukan dinding sel dan sebagai
minggu keluarga kolesterol, dengan mampu : bahan baku beberapa hormon. 1.2.2 B
mampu 1. Dapat mengenal kolesterol Namun apabila kadar kolestrol dalam
memelihara dengan mampu : darah berlebihan, maka bisa 1.2.3 T
kesehatan secara 1.1. Menyebutkan mengakibatkan penyakit, termasuk
efektif pengertian kolesterol penyakit jantung koroner dan stroke. 1.2.4 B

1.2. Menyebutkan nilai


normal kolesterol Nilai normal kadar kolesterol adalah 1.2.5 D
Kolesterol total 120-200

Respon verbal
1.2.6 B

1.2.7 T

1.2.8 B

1.3.1 D
k
1.3. Menyebutkan p
penyebab kolesterol Kolesterol disebabkan oleh : d
1. Obesitas 1.3.2 B
2. Riwayat keluarga b
3. Kurang olahraga b
Respon verbal 4. Hipertensi 1.3.3 T
5. Kebiasaan merokok h
d
1.3.4 B
a
1.4.1 D
k
d
m
b
1.4. Menyebutkan tanda Menyebutkan minimal 3 dari 7 tanda 1.4.2 B
dan gejala kolesterol dan gejala kolesterol: b
1. Sering pusing pada bagian 1.4.3 T
tengkuk kepala y
2. Tengkuk dan pundak pegal 1.4.4 B
Respon verbal 3. Sering pegal tangan dan kaki j
4. Kebas dan kesemutan pada kaki
dan tangan
5. Dada sebelah kiri seperti tertusuk
6. Jika terkena pankreas akan terasa
perut nyeri hebat
7. Pembesaran hati dan limfa
1.5.1 Di
minimal 3 dari 5 penyebab kolesterol : ke
1. Keturunan ko
2. Usia me
3. Kegemukan (obesitas) 1.5.2 Be
4. Pola Hidup yang tidak sehat be
5. Karena adanya penyakit penyerta be
1.5. Menyebutkan penyebab 1.5.3 Ta
kolesterol tel
1.5.4 Be
ke

1.6.1 Di
Respon verbal ke
ko
de
Menyebutkan komplikasi dari lem
kolesterol : 1.6.2 Be
1. Penyakit jantung be
2. Hipertensi be
3. Stroke 1.6.3 Ta
tel
1.6.4 Be
1.6. Menyebutkan komplikasi ke
dari kolesterol.
1.7.1 Di
ke
pe
de
lem
Respon verbal 1.7.2 Be
be
be
Menyebutkan minimal 2 dari 4 1.7.3 Ta
pencegahan kolesterol : tel
1. minum obat secara teratur 1.7.4 Be
2. Diit yang tepat ke
3. Pengaturan aktifitas fisik
4. kontrol kolesterol secara teratur.
1.7. Menyebutkan pencegahan
kolesterol

Respon verbal
D. Implementasi dan evaluasi
Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub dg penkes memerlukan
SAP dan Media

E. Format evaluasi formatif


DAFTAR PUSTAKA

Nilawati, Sri. 2008. Care Yourself, Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus.

Le, Denny dkk. 2006. Prevalence and Risk Factors of Hypercholesterolemia among
Thai Men dan Women Receiving Health Examination. Southeast Asian Journal of
Tropical Medicine and Public Health, vol. 37(5), p. 1005-14.

Ruixing, Y dkk. 2007. Comparison of demography, diet, lifestyle, and serum lipid
levels between the Guangxi Bai Ku Yao and Han populations. Journal of Lipid
Research, vol 48(12), p. 2673-81.

Eshak, Ehab S. 2010. Dietary Fiber Intake Is Associated with Reduced Risk of
Mortality from Cardiovascular Disease among Japanese Men and Women. Journal of
Nutrition,vol. 140(8), p. 1445-53.

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia (UI


Press).

Soeharto, Imam. 2004. Proses Terjadi Serangan Jantug dan Stroke. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Soekirman. 2005. Kecenderungan Masalah dan Program Gizi dalam PJP. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Linder, Maria C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian secara
Klinis. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.
Chai, Sheau C. 2012. Daily Apple versus Dried Plum Impact on Cardiovascular
Disease Risk Factors in Postmenopausal Women. Journal of the Academy of
Nutrition and Dietetics, vol 112(8), p. 1158-1168.

M. U., Eteng . 2006. Effect of Vitamin C on Serum Lipids and Electrolyte Profile of
Albino Wistar Rats. Nigerian Journal of Physiological Sciences, Vol. 21(1-2), p. 15-9.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TN.R KHUSUSNYA TN.R DENGAN MASALAH KETIDAK MAMPUAN


KELUARGA DALAM MENGENAL MASALAH KOLESTEROL

Dosen Pembimbing :

I Made Setaya Adi P , S.Kep.,Ns.,

Disusun Oleh :

Ainun Nadlir (1811312)


PRODI D-III KEPERWATAN
AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA SEMARANG
Jl. Mucharom No 01 Tegal Kangkung Semarang
Telp. (024) 6724538, Email :asihhusada@yahoo.co.id,
Web :www.asih_husada.ac.id
2021

A. Pengkajian Keluarga
Pengkajian dilakukan pada hari Rabo, tanggal 27 Januari 2021 di rumah keluarga Tn. R
pukul 16.00 WIB
2. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. R
b. Umur : 66 tahun
c. Alamat Dan Telepon : Sendangguwo, Tembalang, Kota Semarang
d. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
f. Komposisi Keluarga: Suami dan Istri
No Nama Umur JK Hub. Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. R 66 thn L KK SD Buruh
2. Ny. S 57 thn P Istri SD PRT

g. Genogram
Keterangan :
= laki-laki = klien

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal = klien

= tinggal satu rumah

h. Suku bangsa
Tn. R dan Ny. S berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya keluarga
Tn. S mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa. Keluarga tidak mempunyai
kebiasaan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan.
i. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. Seluruh anggota keluarga selalu
menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Kegiatan sholat dilakukan di rumah.
j. Status sosial ekonomi keluarga
Kebutuhan sehari-hari keluarga dipenuhi oleh Tn. R dengan pendapatan tidak
menentu dan Ny. S yang bekerja dengan penghasilan ± Rp. 1.000.000 1 bulan.
Tn. R bekerja sebagai tukang bor air dan Ny. S bekerja sebagai ibu rumah
tangga.(tidak sikron sama diatas) Barang-barang yang dimiliki Tn. M yaitu TV
dan Almari.
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. R tidak mempunyai jadwal khusus untuk kegiatan rekreasi.
Keluarga mengatakan bahwa dengan berkumpul bersama semua anggota
keluarga sudah merupakan suatu hiburan. Keluarga Tn R melakukan rekreasi
dengan menonton Televisi karena Tn. R sudah tua dan terkadang anak pertama
Tn R berkunjung ke rumah Tn R untuk bersilaturahmi.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. R saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan lansia,
dengan tugas perkembangan:
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3. Mempertahankan hubungan perkawinan
4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat (diadaptasi dari
caeter dan McGoldrik (1988 ), Duval dan Miller (1985)
Tahap perkembangan keluarga yang telah terpenuhi saat ini adalah menyesuaikan
terhadap pendapatan yang menurun hal ini terlihat dari pendapatan Tn. R dan Ny. S
yang mengatakan pendapatannya menurun seiring dengan pekerjaan yang dilakukan
terbatas karena usia, keluarga Tn. R sudah mempertahankan hubungan perkawinan
dan terlihat masih harmonis diusia lansia, keluarga Tn. R sudah mempertahankan
hubungan dengan anak dan sosial di masyarakat terbukti dari Tn. R dan Ny. S aktif
mengikuti kegiatan di lingkungan RT 05.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tugas perkembangan keluarga sudah dipenuhi oleh keluarga Tn. R
c. Riwayat keluarga inti
Ny. S mengeluhkan terkadang telapak kaki sering merasa kesemutan dan kebas klien
juga mengatakan badan lemas, tengkuk sakit menjalar sampai kepala, telinga
berdengung dan pandangan kabur. Saat di lakukan pemeriksaan di dapatkan hasil
TD: 150/100 mmHg, asam urat 4,3, GDS : 115 mg/dl, kolesterol 389.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. S mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit Hipertensi dan kolesterol.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Jenis : non Permanen
b. Ukuran Rumah :
c. Ruang tamu : 1 ruangan
d. Kamar tidur : 2 kamar tidur
e. Kamar mandi : 1 kamar mandi
f. Dapur : 1 dapur
g. Pintu utama : 2 pintu (1 pintu depan dan 1 pintu belakang)
h. Jendela : 2 jendela
i. Septic tank : 1 buah (jendela mana di denah dan Utara, selatan)

Kamar
tidur
/ WC Tetangga
Kamar
tidur

Batas tetangga
Ruang tamu
2. Denah Rumah :

12m
Teras

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli, hubungan antar tetangga cukup baik.
Ny. S mengikuti kegiatan jumpa warga seperti arisan ibu PKK, arisan dawis,
pengajian dilingkungan sekitar.
4. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. R merupakan penduduk asli Kelurahan Sendangguwo, sedangkan Ny. S
berasal dari Pati. Sarana transportasi yang digunakan keluarga untuk menuju tempat
pelayanan kesehatan adalah sepeda motor.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Didalam Masyarakat Ny. S aktif mengikuti arisan dan perkumpulan bersama
masyarakat, Ny. S terkadang juga mengikuti pengajian di sekitar begitu juga dengan
Tn. R disamping bersosialisasi dia juga melakukan pekerjaan rumah.
6. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Tn. R sehat hanya, Ny. S saja yang sakit hipertensi dan kolesterol,
Ny. S rutin memeriksakan diri ke puskesmas.(klu rutin knp msh kolestrol)

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah secara verbal dengan menggunakan bahasa
Jawa. Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama lain dan dua arah. Sehingga
apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi dari anggota
keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Apabila masalah tidak
teratasi maka keputusan ada di tangan Tn. R
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Tn. R sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya disamping itu Tn. R sebagai pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman pada istrinya.
b. Ny. S berperan sebagai istri, sebagai ibu rumah tangga dan bekerja sebagai
pembantu rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan membantu
mencari nafkah.

4. Nilai dan norma keluarga


Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya yaitu ibadah sholat
lima waktu dan mengikuti pengajian. Dalam keluarga saling menghargai satu sama
lain. Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya jawa dimana Tn. R bertindak
sebagai kepala keluarga yang harus menghidupi keluarga. Tn. R mengatakan selalu
berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

E. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung
dibawa ke Puskesmas atau klinik terdekat.
b. Fungsi sosial
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya,
begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ny. S (atau tuan)mengatakan bahwa Ny. S terkena darah tinggi dengan TD
150/100 mmHg dan kolesterol 389 mg/dL, Ny. S mengatakan sering mengeluh
nyeri dibagian tengkuk leher menjalar sampai kepala dan kesemutan, kebas pada
anggota esktremitas.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. R selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau Ny. S sakit ia
segera membawa ke puskesmas.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Tn. R mengatakan berusaha merawat anggota keluarga yang sakit sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya
4. Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Ny. S membersihkan rumah dengan menyapu setiap dipagi dan sore hari, Tn. R
dan Ny. S tidak mengetahui fungsi dari ventilasi rumah, fungsi dari cahaya
matahari yang masuk kerumah, ataupun ciri-ciri rumah sehat.
5. Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah posyandu(posyandu
apa???), keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan bagi keluarga Ny.S adalah
masalah kesehatan keluarga Ny. S dapat teratasi dan relatif terjangkau.

d. Fungsi reproduksi
Jumlah anak dalam keluarga Tn. R adalah 4 orang, anak pertama dan ketiga berjenis
kelamin perempuan, anak kedua dan keempat laki-laki. Ny. S sudah menopause sejak
10th yang lalu.(udh berumah tangga semua atau blm)
e. Fungsi ekonomi
Tn. R adalah seorang buruh dengan pekerjaan dan penghasilan tidak tetap, Tn.R
bekerja sebagai pengebor air dengan penghasilan perbulan ≤ Rp. 1.000.000/bulan,
sedangkan Ny. S bekerja sebagai pambantu rumah tangga, dengan penghasilan Rp.
1.000.000(tidak sikron di status sosial ekonomi) perbulan. Keluarga mengganggap
penghasilan ini belum cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Keluarga tidak
mempunyai jaminan kesehatan BPJS(klu kontrolatau berobat ke puskesmas pakai
apa ??? )

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek : bagi keluarga adalah keluhan pusing pada Ny. S kadang-
kadang, terutama jika kelelahan gejala akan semakin terasa dan membuat Ny.S
kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan menggaunggu pekerjaanya
sebagai pembantu rumah tangga, tekanan darah tinggi pada Ny. S saat dikaji yaitu
150/100 mmHg, dan juga keluhan pada ekstremitas yang sering nyeri dan kesemutan
hingga kebas saat dikaji kolesterol Ny. S yaitu 389.
Stressor jangka panjang : bagi keluarga adalah keluarga Tn. R masih memiliki
tanggungan untuk istrinya, pekerjaan Tn. R yang tidak tetap membuat Ny. S ikut
bekerja untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan Ny. S mengeluhkan ingin berhenti
bekerja dan menikmati masa tuanya seiring dengan penyakitnya yang sering timbul
gejala dan mengganggu aktifitas dan bertambahnya usia.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi
Keluarga Tn. R selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah baik
dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. R apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu
menyelesaikannya dengan baik.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya Allah
SWT yang menentukan.

G. Pemeriksaan Fisik
Nama Anggota Keluarga
Px fisik
Tn. R Ny. S
TD 110/80 150/100
N 85 79
RR 20 20
Antropometri
: 60 kg 66 kg
BB: 165 cm 150 cm
TB:
GDS 115 115
Asam Urat 4,0 5,3
Kolesterol 143 389
Kepala Mesocepal Mesocepal
Kulit kepala bersih, rambut Kulit kepala bersih, rambut beruban,
Rambut
beruban, tidak mudah dicabut. tidak mudah dicabut.
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Lensa Tidak keruh Tidak keruh
Hidung Tidak ada polip Tidak ada polip
Telinga Tidak ada impaksi serumen Tidak ada impaksi serumen
Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab
Tdk ada pembesaran kelenjar Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid.
Leher
thyroid.
Pengembangan dada simetris, Pengembangan dada simetris, tidak
Dada tidak ada suara napastambahan, ada suara napastambahan, bunyi
bunyi jantung I,II normal. jantung I,II normal.
Bising usus nornal 7 x/menit Bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20
Abdomen (n=5-20 x/menit), suara tympani, x/menit), suara tympani, tidak ada
tidak ada nyeri. nyeri.
Tidak ada edema, tidak gangguan Tidak edema, tidak ada gangguan
ekstremitas atas dan bawah. ekstremitas atas dan bawah, ada
Ekstremitas
keluhan kesemutan dan kebas pada
kaki dan tangan
Kulit Bersih, Sawo matang Bersih, Sawo matang
Turgor kulit Turgor kulit kenyal<2 dtk Turgor kulit kenyal<2 dtk
(Katanya nyeri di tengkuk, pmx fisik gmn)
H. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. R yaitu menginginkan agar anggota keluarganya
tidak ada yang sakit dan keluarga berharap kedatangan mahasiswa ASIH HUSADA
SEMARANG dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat
memelihara kesehatan.

I. Analisa Data
No Data Fokus Penyebab
1 DS: Ketidak mampuan
1. Ny. S mengatakan tangan dan kakinya terasa sering keluarga dalam
kesemutan, kebas dan badannya lemas sudah dirasakan mengenal masalah
satu minggu. kesehatan
2. Ny. S mengatakan selalu rutin kontrol di puskesmas kolesterol
minimal satu bulan 2x dan meminum obat rutin
simvastatin 2x1.
3. Ny. S mengatakan sebelum sakit kolesterol suka makan
gorengan.
4. Ny. S mengatakan sudah terdiagnosa kolesterol sudah 2
tahun.
DO:
TD: Tn. R 110/80 mmHg
Ny. S 150/100 mmHg
N: Tn. R 85 x/mnt
Ny. S 79 x/mnt
RR: Tn. R 20 x/mnt
Ny. S 20 x/mnt
BB: Tn. R 60 kg
Ny. S 66 kg
Kolesterol : 389 mg/dL

J. Skoring dan Prioritas Masalah


Problem: Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan kolesterol

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


a. Sifat masalah 2/3 1 2/3 Ny. S mengatakan tangan dan kakinya
Aktual terasa sering kesemutan dan kebas, Ny.
S 150/100 mmHg, Kolesterol 389
b. Kemungkinan 2/2 2 2 mg/dL.
masalah untuk Yang dapat dilakukan untuk mengatasi
diubah masalah kolesterol pada Ny. S adalah
memeriksakan rutin Ny. S agar tidak
tambah parah. Ny. S mengatakan rutin
kontrol kolesterol minimal sebulan 2x di
puskesmas. Keluarga Ny. S belum
mengetahui cara perawatan pada anggota
c. Potensi masalah 2/3 1 2/3 keluarga yang mengalami kolesterol.
untuk dicegah Keluarga Ny. S belum membatasi
makanan yang dikonsumsi. Gejala yang
muncul adalah Ny. S mengeluh tangan
dan kakinya terasa sering kesemutan,
d. Menonjolnya kebas, pusing pada tengkuk.
masalah 2/2 1 1 Keluarga Ny. S tidak mempunyai
asuransi kesehatan. Keluarga menyadari
perlunya perawatan kolesterol pada Ny.
S karena keluarga beranggapan bahwa
kesehatan itu penting.
1
JUMLAH: 4 /3

K. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan kolesterol
L. Rencana Keperawatan Keluarga
Nama KK : Tn. R Nama
Mahasiswa : Ainun Nadlir
Alamat : Sendangguwo RT 05/ RW 0 NIM
: 1811312

Tujuan Kriteria Hasil/Evaluasi


N Diagnosa Tujuan Khusus/jangka
Umum/jangka
o Keperawatan pendek Kriteria Standart
panjang
1 Ketidakmampuan Setelah Setelah dilakukan Respon verbal Kolestrol adalah lemak
keluarga dilakukan tindakan keperawatan yang terdapat di dalam
merawat anggota tindakan selama 1x20 menit, aliran darah yang
keluarga yang keperawatan keluarga mampu sebenarnya dibutuhkan
sakit keluarga mengenal masalah untuk pembentukan dind
selama 1 kesehatan kolesterol, sel dan sebagai bahan ba
minggu dengan mampu : beberapa hormon. Namu
keluarga 2. Dapat mengenal apabila kadar kolestrol
mampu kolesterol dengan dalam darah berlebihan,
memelihara mampu : maka bisa mengakibatka
kesehatan 1.6. Menyebutkan penyakit, termasuk peny
secara efektif pengertian jantung koroner dan stro
kolesterol

1.7. Menyebutkan Respon verbal Nilai normal k


nilai normal kolesterol adalah
kolesterol Kolesterol total 120-200

1.8. Menyebutkan Respon verbal Kolesterol disebabkan


penyebab oleh :
kolesterol 1. Obesitas
2. Riwayat keluarga
3. Kurang olahraga
4. Hipertensi
5. Kebiasaan merokok
1.9. Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan minimal 3
tanda dan gejala dari 7 tanda dan gejala
kolesterol kolesterol:
1. Sering pusing pada
bagian tengkuk kepal
2. Tengkuk dan pundak
pegal
3. Sering pegal tangan d
kaki
4. Kebas dan kesemutan
pada kaki dan tangan
5. Dada sebelah kiri sep
tertusuk
6. Jika terkena pankreas
akan terasa perut nye
hebat
7. Pembesaran hati dan
limfa

minimal 3 dari 5 pe
1.10. Menyebutkan Respon verbal kolesterol :
penyebab 6. Keturunan
kolesterol 7. Usia
8. Kegemukan (obesita
9. Pola Hidup yang
sehat
10. Karena adanya p
penyerta

1.6. Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan komplikas


komplikasi dari dari kolesterol :
kolesterol. 1. Penyakit jantung
2. Hipertensi
3. Stroke

1.8. Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan minimal 2


pencegahan pencegahan kolesterol :
kolesterol 1. minum obat secara ter
2. Diit yang tepat
3. Pengaturan aktifitas f
4. kontrol kolesterol
teratur.

3. Setelah pertemuan Respon verbal Menyebutkan


1x15 menit keluarga komplikasi kolesterol bi
mampu mengambil diatasi :
keputusan yang tepat 1. Xanthelasma palpebr
untuk merawat 2. Tekanan darah tinggi
anggota keluarga 3. Angina (angin duduk)
yang menderita 4. Serangan jantung
kolesterol 5. Stroke
2.1. Menyebutkan
akibat kolesterol
jika tidak segera
diatasi
2.1. Mengambil Respon afektif Keluarga memutuskan
keputusan yang merawat anggota k
tepat untuk yang menderita kolester
mengatasi
kolesterol pada
Ny. S

4. Setelah pertemuan 1 Respon verbal Menyebutkan 3 d


x 15 menit keluarga pencegahan kolesterol :
mampu merawat 1. minum obat secara ter
anggota keluarga 2. Diit yang tepat
dengan kolesterol 3. Pengaturan aktifitas f
dengan mampu : 4. kontrol kolesterol
3.1 Menyebutkan teratur
cara-cara
pencegahan
kolesterol

3.2 Menyebutkan cara Respon Menyebutkan cara menu


menurunkan psikomotorik kolesterol dengan tera
kolesterol dengan farmakologi (pemberia
terapi non tomat)
farmakologi

M. Implementasi Dan Evaluasi Formatif


Waktu No TUK Implementasi Evalua
Dx
Rabo 27 1 TUK 1. Menanyakan masalah kesehatan yang ada S :
januari 1 dalam keluarga Ny. S 1. Keluarga mengatakan ba
2021 2. Memberikan pendidikan kesehatan masalah kesehatan Kolestero
jam16.00 tentang kolesterol meliputi : pengertian, 2. Ny. S mengatakan tangan
wib nilai normal gula darah, tanda dan gejala, kesemutan, kebas dan
penyebab, komplikasi, pencegahan dirasakan satu minggu
kolesterol dan mengidentifikasi anggota 3. Keluarga mengatakan belum
keluarga yang menderita kolesterol penyebab, dan tanda dan g
3. Memberi reinforcment positif atas juga belum mengetahui ak
jawaban keluarga yang benar ditangani dengan segera.
4. Memotivasi keluarga mengidentifikasi 4. Keluarga mengatakan ta
anggota keluarga yang menderita kesemutan hingga kebas da
kolesterol kaki, tengkuk terasa sakit.
5. Mengkaji ulang kemampuan keluarga O :
dalam mengenal masalah kolesterol 1. Saat pengkajian Ny. S tidak
2. Pemeriksaan fisik pada Ny.
TD : 150/100 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
BB : 66 kg
TB : 150 cm
Kolesterol : 389 mg/dL
3. menyebutkan pengertian, pe
komplikasi dan penanganan.
4. Keluarga mampu mengid
menderita kolesterol yaitu N

A:
1. Masalah kesehatan sudah d
kolesterol pada Ny. S
2. Keluarga belum mampu
mengenai pengertian, jenis
akibat dari kolesterol
P:
1. Lakukan pemeriksaan k
keluarga yang lain
2. Mengulangi TUK 1
Rabo, 27 1 TUK 1. Mengingatkan kontrak yang telah S:
januari disepakati 1. Keluarga mengatakan bahw
1
2021 jam 2. Melakukan pemeriksaan kolesterol yang berguna dalam tubuh
10.00 Dan Menjelaskan pengertian kolesterol dalam tubuh terlalu t
wib 3. Menjelaskan jenis, penyebab, tanda dan membahayakan tubuh.
TUK
gejala kolesterol. 2. Keluarga mengatakan penye
2 4. Menjelaskan akibat lanjut dari kolesterol makan dan usia.
jika tidak diatasi 3. Keluarga mengatakan tan
5. Memotivasi keluarga untuk mengambil tangan dan kaki sering k
keputusan merawat anggota keluarga kebas. Tengkuk terasa s
yang menderita kolesterol kolesterol jika tidak d
komplikasi pada jantung dan
4. Keluarga mengatakan akan
yang sakit.

O:
1. Keluarga dapat menyebu
penyebab, tanda gejala ko
dari kolesterol jika tidak dia
2. Keluarga sangat antusias da
penjelasan.
3. Kolesterol 350 mg/dL
A:
1. Keluarga sudah mampu m
mengenai kolesterol
2. Keluarga sudah mampu me
merawat anggota keluarga yan
P:
1. Melanjutkan TUK 3 (terap
penderita kolesterol)
2. Kontrak waktu dengan keluar
Jumat, 1 TUK 1. Mengingat kembali kontrak yang telah S :
29 3 disepakati 1. Ny. S mengatakan kaki dan
januari 2. Melakukan pemeriksaan kolesterol tengkuk terasa nyeri menjala
2021 3. Memberikan terapi non farmakologi (jus 2. Ny. S mengatakan tidak pe
16.00 tomat) untuk mengurangi kolesterol non farmakologi (jus tomat)
3. Ny. S mengatakan hanya m
sesuai dosis yang diberikan

O : Kolesterol 355 mg/dL


A:
1. Ny. S mampu menerapkan t
tomat) sebagai alternatif
untuk menurunkan kolestero
P:
3. Melanjutkan TUK 3 (terap
penderita kolesterol)
4. Kontrak waktu dengan keluar

Anda mungkin juga menyukai