2005 3917 1 SM
2005 3917 1 SM
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Diponegoro Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024-7474698
email:rhoro.ajeng@yahoo.com
Abstrak
Transplantasi karang merupakan salah satu metode budidaya karang dengan memotong
sebagian dari koloni karang tertentu untuk ditanam di tempat yang baru. Berbagai macam metode
transplantasi karang telah dilakukan diantaranya dengan menggunakan substrat beton hingga metode
elektrolisis yang menggunakan aliran listrik. Berbagai macam metode tersebut dilakukan untuk
mendapat metode transplantasi yang paling efektif. Metode transplantasi dilakukan dengan
menggunakan 2 faktor, yaitu ukuran awal (3 dan 5 cm) dan metode transplantasi (metode tali dan
semen). Hasil penelitian didapatkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi terjadi pada transplantasi
menggunakan metode tali dengan ukuran awal fragmen 5 cm, dengan nilai survival rate mencapai 100%.
Sedangkan survival rate karang transplan dengan menggunakan metode tali dengan ukuran awal
fragmen 3 cm dan pada metode substrat semen dengan ukuran awal fragmen 3 dan 5 cm masing-masing
menunjukkan nilai yang sama yaitu 83%. Hal ini dikarenakan ada beberapa fragmen yang mati dan atau
hilang. Laju pertumbuhan karang transplan tertinggi perbulan terlihat pada metode tali dengan ukuran
fragmen 3 cm yaitu (0,56 cm/bulan). Sedangkan laju pertumbuhan karang terendah terlihat pada
metode tali dengan ukuran fragmen 5 cm yaitu (0,43 cm/bulan). Analisa data pertumbuhan karang
transplan menggunakan program SPSS 16 menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata (p > 0,05) pada
laju pertumbuhan karang terhadap perbedaan ukuran awal dan metode transplantasi yang digunakan
serta tidak terdapat interaksi antara ukuran awal dan metode transplantasi.
Abstract
Coral transplantation is one of culture methods by cutting a part of coral colony to be planted in
the other place. Many kinds of coral transplantation methods have been applied such as electrolysis
methods and coral transplantation using concrete substrate. Transplantation method used 2 factor, they
are initial size (3 and 5 cm) and transplantation media method (used line and cement). The highest
survival rates was shown by the fragment that were transplanted using hanging method on rope with an
initial size of fragments was 5 cm. The survival rates of the transplants achieved 100%. While the rest of
transplants both with the initial size 3 and 5 cm of substrate cement method and hanging on rope with
the initial size 3 cm, only 83% of coral transplant were survived due to some fragments were dead and or
disappeared. The highest growth rate of coral transplants to monthly look at the string method with
fragment size is 3 cm (0.56 cm / month). While the lowest rate of coral growth seen in the string method
with fragment size is 5 cm (0.43 cm / month). The growth of coral transplants to data analysis using
SPSS 16 indicates no significant difference (p> 0.05) at the rate of coral growth on initial size differences
and transplantation methods used and there is no interaction between initial size and method of
transplantation.
(Santoso, 2001)
Pelaksanaan Penelitian
Dimana :
penelitian, sehingga akan terlihat laju 25 September 2010 dan 16 Oktober 2010.
pertumbuhan karang transplan (Effendi, Setelah 2 bulan penanaman yaitu pada
1997). pengamatan keempat tanggal 30 Oktober
bekas luka akibat pemotongan sudah
GR = Lt - Lo tertutup 100%. Lebih jelasnya bisa dilihat
t pada Gambar 3.
Keterangan:
bentuk dari substrat yang melebar (Gambar Berbeda dengan pertumbuhan pada
4.b). fragmen dengan ukuran awal 5 cm,
pertumbuhan tertinggi terjadi pada fragmen
karang yang menggunakan metode
substrat semen dengan ukuran awal
(4,69±0,35 cm) menjadi (6,86±1,22 cm),
sedangkan pada metode tali menunjukkan
pertumbuhan yang lebih rendah dengan
ukuran awal (5,12±0,25 cm) menjadi
(a) (6,83±0,57 cm). Dari pengamatan yang
telah dilakukan tidak terdapat pertumbuhan
fragmen karang yang mengalami
penurunan. Grafik pertumbuhan karang
transplan dengan ukuran awal fragmen 5
cm ditunjukkan pada Gambar 6.
(b)
awal fragmen 3 cm, serta metode semen Laju pertumbuhan pada metode semen
dengan ukuran awal fragmen 3 cm dan 5 dengan ukuran awal fragmen 5 cm lebih
cm semuanya menunjukkan nilai sebesar rendah dibanding pada metode tali dengan
83%. Hal tersebut karena pada karang ukuran awal fragmen 3 cm. Hal ini
transplan terdapat karang yang hilang dan dikarenakan pada metode semen
mati, sehingga kelangsungan hidupnya berkompetisi dengan alga, alga tumbuh di
tidak mencapai nilai 100%. Sedangkan atas jaringan karang sehingga menutupi
tingkat kelangsungan hidup karang sebagian permukaan fragmen karang
transplan pada metode tali dengan ukuran transplan. Menurut Yap et al. (2011) alga
awal fragmen 5 cm menunjukkan nilai yang diketahui sebagai kompetitor karang baik
tinggi, yaitu sebesar 100%. ruang maupun cahaya. Alga dapat
menyebabkan kerusakan jaringan karang
dan akhirnya terjadi kematian koloni
Laju Pertumbuhan Karang karang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Transplantasi P. damicornis Gambar 8.
Laju pertumbuhan dinyatakan
sebagai pertambahan biomassa biota per
satuan waktu (Effendi, 1997). Pertumbuhan
panjang sangat bervariasi sesuai dengan
jenis, ukuran fragmen, bentuk koloni dan
percabangan serta kondisi lingkungan
perairan.
Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa laju pertumbuhan karang memiliki
nilai positif. Laju pertumbuhan fragmen
perbulan tertinggi terlihat pada metode tali
dengan ukuran fragmen 3 cm yaitu 0,56
cm/bulan. Hal ini dimungkinkan karena Gambar 8. Fragmen karang pada metode
pertumbuhan pada metode tali dengan semen yang berkompetisi dengan Alga.
ukuran 3 cm mengalami pertumbuhan
secara vertikal sehingga laju
pertumbuhannya tinggi. Sedangkan laju
pertumbuhan karang terendah terlihat pada
metode tali dengan ukuran fragmen 5 cm Pembahasan
yaitu 0,43 cm/bulan. Histogram laju
pertumbuhan dapat dilihat pada Gambar 7 Pertumbuhan Karang Transplan P.
berikut ini. damicornis
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa transplan karang dengan
ukuran awal fragmen 5 cm mempunyai
pertumbuhan yang lebih tinggi
dibandingkan ukuran awal fragmen 3 cm
baik yang menggunakan metode tali
maupun metode substrat semen. Fragmen
dengan ukuran awal 3 cm dimungkinkan
mengalokasikan energi yang semestinya
digunakan untuk pertumbuhan koloni
menjadi kurang maksimal (Harrison dan
Wallace, 1990). Semua makhluk hidup
pada dasarnya mempunyai alokasi energi
Gambar 7. Histogram laju pertumbuhan
dalam fungsi kehidupan, yaitu
karang transplan P. damicornis (cm/bulan)
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 166