Anda di halaman 1dari 9

NAMA : RATNA FITRI

NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

1. JELASKAN TENTANG GERAKAN MASSA TANAH? DAN BERIKAN CONTOH


SERTAKAN DENGAN GAMBAR ?
Jawab:
Gerakan massa didefinisikan sebagai tanah, batuan, yang bergerak turun pada suatu bidang
gelincir di bawah pengaruh bidang gravitasi atau lebih singkatnya gerakan atau material
tanah atau batuan yang berpindah. Faktor pengontrolnya yaitu nilai slope yang relatif besar,
curah hujan tinggi, peningkatan muka air tanah, serta pelapukan. Peristiwa ini biasanya
terjadi di daerah perbukitan atau tinggian dengan kondisi lereng tidak stabil. Hal ini terjadi
karena adanya gangguan terhadap kesetimbangan gaya penahan (shear strength) dan gaya
peluncur (shear stress) yang bekerja pada suatu lereng.
Contohnya:
a. Jatuhan
Gerakan tanah tipe jatuhan memiliki ciri tanpa disertai terjadinya pergeseran antara
massa yang runtuh dengan massa yang tidak runtuh. Runtuhnya massa batuan
umumnya dengan cara jatuh bebas, meloncat atau menggelinding tanpa melalui bidang
gelincir. Runtuhan tanah dapat terjadi bila material yang ada dibawah lebih lemah
(karena tererosi, penggalian) dari pada lapisan diatasnya. Runtuhan batuan dapat terjadi
karena adanya perbedaan pelapukan, tekanan hidrostatis karena masuknya air kedalam
rekahan serta karena perlemahan akibat struktur geologi (kekar, sesar, perlapisan).
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

b. Runtuhan
Tipe ini hampir mirip karakternya dengan tipe jatuhan, perbedaan mendasar terletak
pada set gabungan dan kemenerusan dari strukturnya. Runtuhan memecahkan terjadi 2
atau 3 set struktur, yang salah satu set struktur massa jatuh dari atas ke bawah, ditambah
dengan set struktur yang lebih tinggi secara horizontal, tetapi tidak sesuai dengan set
yang pertama. Gerakan longsor ini diperbaiki oleh struktur dan dipindahkan, ditambah
dengan geometri lereng yang curam. Pengaruh air tanah pada gerakan ini bisa saja ada,
namun tetap dalam batas kecil pengaruhnya. Sebagai contoh, massa lereng dapat runtuh
dari pendorong air tanah pada rekahannya yang terisi.

c. Longsoran
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah
pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
• Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk rata dengan sedikit rotasi atau miring ke belakang. Gerakan
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

ini umumnya disebabkan oleh bidang lemah seperti sesar, kekar, perlapisan,
dan adanya perbedaan kuat geser antar lapisan atau bidang kontak antara batuan
dasar dengan bahan rombakan di atasnya. ber-geraknya massa tanah dan batuan
pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

• Longsoran Rotasi
bergeraknya massa tanah pada bidang gelincir berbentuk cekungan ke atas dan
pergerakan longsornya secara umum berputar pada satu sumbu yang sejajar
dengan permukaan tanah.

• Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir
berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

• Rayapan Tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak
dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa
menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.

• Aliran Bahan Rombakan


Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air.
Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air,
dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu
mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter
seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat
menelan korban cukup banyak.
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

d. Bentangan Lateral
Gerakan ini umumnya terjadi pada lereng yng landai atau datar. Gerakan utamanya
adalah eksternal lateral yang disertai dengan kekar geser atau kekar tarik. Ini
disebabkan oleh likuifaksi yaitu keadaan dimana tanah menjadi jenuh air, lose, kohesi
sedimen (biasanya pasir dan lanau) perubahan dari padat ke keadaan cair.

2. BAGAIMANA PENDAPAT SAUDARA TERHADAP PEMUKIMAN YANG BERADA


DI PINGGIR SUNGAI, DIMANA PERUMAHNA TERSEBUT BERADA
DIDATARAN ALUVIAL?
Jawab:
Menurut saya Tanah Aluvial merupakan tanah endapan, dibentuk dari lumpur dan pasir
halus yang mengalami erosi tanah. Banyak terdapat di dataran rendah, di sekitar muara
sungai, rawa-rawa, lembah-lembah,maupun di kanan kiri aliran sungai besar. Tanah ini
banyak mengandung pasir dan liat, tidak banyak mengandung unsur-unsur zat hara. Ciri-
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

cirinya berwarna kelabu dengan struktur yang sedikit lepas-lepas dan peka terhadap erosi.
Untuk pembuatan pemukiman dilahan yang alluvial membutuhkan studi kasus yang lebih
lanjut, karena membutuhkan perhitungan yang tepat untuk mendirikan pemukiman
disekitaran alluvial, sedangkan pemukiman yang baik harus memnuhi kriteria seperti :
a. daya dukung tanah besar,memiliki kemampuan untuk menahan beban dalam ton
tiap satu meter kubik. Jadi bila didirikan bangunan di atasnya tidak amblas,
b. fluktasi air yang baik memiliki kedalaman air tanah yang sedang. Fluktuasi air
berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, jika air tanahnya dangkal maka keadaan
di atasnya lembab dan jika air tanahnya dalam maka keadaan di atasnya gersang
(kering/tandus).
c. Kandungan lempung yang cukup berpengaruh terhadap kembang kerutnya tanah.
Hal ini erat kaitannya dengan pembuatan pondasi,pembangunan jalan, saluran air,
dan sebagainya.
d. Topografi yang ideal untuk permukiman adalah yang kemiringan lahannya antara
0% sampai 3%. Kemiringan merupakan perbandingan antara jarak vertikal dan
jarak horisontal dikali 100%. Kemiringan lereng 0% berarti tanahnya rata, dan
kemiringan lereng 100% berarti sudut kemiringannya 45% (sangat curam).
Topografi erat kaitannya dengan kenyamanan hunian (tempat tinggal) dan
keamanan dari ancaman bencana alam seperti tanah longsor, banjir, dan
sebagainya.

3. JELASKAN APA SAJA YANG MENJADI PARAMETER SEORANG AHLI


GEOFISIKA DALAM MELAKUKAN PENANGANAN LONGSOR DAN AMBLESAN
Jawab:
Melakukan Mitigasi Bencana Tanah Longsor, pembuatan peta rawan longsor, Indentifikasi
penyebab longsoran dan Indentifikasi Longsoran maupun amblesan menggunakan metode
geofisika seperti Mikrotremor, longsor ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta
mengancam keselamatan warga. Pengambilan data mikrotremor dilakukan pada area yang
diukur suatu wilayah terdampak dan sekitarnya yang memenuhi rasio S/N. Data
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

mikroseismik yang terpilih kemudian diolah dengan metode Horizontal to Vertical Spectral
Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi dominan dan amplifikasi di daerah
tersebut. Kedua parameter tersebut digunakan untuk perhitungan shear strain. Nilai shear
strain yang didapatkan merepresentasikan deformasi permukaan, seperti retakan,
amblesan, dan longsor. Parameter shear strain yang dianalisis dengan kelerengan akan
menghasilkan nilai kerawanan longsor secara kuantitatif. Dari pengolahan HVSR,
didapatkan frekuensi dominan dan amplifikasi. Nilai shear strain yang didapatkan secara
empiris dari frekuensi dan amplifikasi. Nilai shear strain tertinggi di penelitian dapat
menunjukkan fenomena amblesan, sedangkan yang terendah menunjukkan fenomena
longsoran. Pada akhirnya, nilai shear strain dan nilai kelerengan dikalikan untuk
menentukan potensi longsor

4. BAGAIMANA HUBUNGAN STRUKTUR DAN TANAH/BATUAN DALAM


PEMBANGUNAN BENDUNGAN/WADUK?
Jawab:
Sifat bendungan yang termasuk ke dalam heavy construction membuat bendungan
menyimpan potensi bahaya yang besar dan memiliki resiko kerusakan fisik serta kegagalan
fungsi. Potensi permasalahan pembangunan bendungan dapat dibagi menjadi dua hal
utama yaitu dampak dari konstruksi bendungan dan paska konstruksi atau masa
pemanfaatan dari bendung. Salah satu kegagalan dan kerusakan pada bendungan adalah
erosi akibat mengalirnya air melalui lubanglubang pada pondasi (piping). Apabila air dari
waduk merembes melalui tubuh atau pondasi bendungan urugan yang terdiri atas material
tanah yang dipadatkan, maka tekanan hidrolisnya akan didistribusikan terhadap tegangan
pori yang merupakan pengikat antar butiran material, sehingga hubungan struktur dan
tanah dalam pembuatan bendungan kaitannya sangat erat, perlunya adanya perhitungan
dan analisis hidrogeologis suatu pembuatan bendungan

5. APA PENGARUH POROSITAS DAN PERMEABILITAS DALAM SIFAT FISIK


TANAH
Jawab:
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

Dengan adanya porositas tanah memiliki ruang pori untuk pergerakan air dan udara yang
akan masuk dengan leluasa. Dimana porositas tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk
menyerap air dalam kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah. Sehingga semakin padat
suatu tanah maka akan semakin sulit tanah tersebut untuk menyerap air, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa tanah tersebut memiliki porositas yang kecil, sebaliknya jika tanah
tersebut memiliki porositas yang besar maka akan semakin mudah tanah tersebut untuk
menyerap air. Porositas tanah ini dipengaruhi oleh faktor-faktor tekstur dan struktur tanah,
dan kandungan bahan organik pada tanah. Adapun sifat-sifat mekanika tanah yang
berpengaruh disini adalah kekuatan dan pemampatan tanah yang dipengaruhi oleh
densitas/rapat massa, berat volume, angka pori dan derajat kejenuhan tanah tersebut. Tanah
dengan permeabilitas yang tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi pada tanah yang
dipengaruhi oleh koefisien permeabilitas tanah

6. SOAL BONUS:
• BAGAIMANA MENCARI NILAI FK(FAKTOR KEAMANAN)?

Jawab:

FK ≥ 1,25 : Lereng dalam kondisi


Aman.
FK < 1,07 : Lereng dalam kondisi
Tidak Aman.
FK > 1,07 ; <1,25 : Lereng dalam
kondisi kritis.
NAMA : RATNA FITRI
NIM : F1D317006
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATKUL : GEOLOGI TEKNIK
PENGAMPU : ANGGI DELIANA S, S.T,M.T

encari nilai FK (faktor keamanan lereng) adalah sebagai berikut:


a. Data lereng (terutama diperlukan untuk membuat penampang lereng) meliputi: sudut
lereng, tinggi lereng, atau panjang lereng dari kaki lereng ke puncak lereng.
b. Data mekanika tanah yaitu data yang dipakai untuk menentukan faktor penggerak dan
penahan, meliputi: sudut geser dalam (°), bobot isi tanah basah (γwet: g/cm³ atau kN/m³
atau ton/m³), kohesi (c: kg/cm² atau kN/m² atau ton/m²) dan kadar air (Ɯ: %).
Metode ini pada dasarnya sama dengan metode lainnya tetapi dengan memperhitungkan
gaya-gaya antar irisan yang ada, metode bishop mengasumsikan bidang longsor berbentuk
busur lingkaran, yang perlu di perhatikan adalah geometri dari lereng dan juga titik pusat
busur lingkaran bidang luncur serta letak rekahan. Untuk menentukan titik pusat busur
lingkaran bidang luncur dan letak rekahan pada longsoran busur dipergunakan grafik.

Anda mungkin juga menyukai