Anda di halaman 1dari 7

MODUL DAN KERTAS KERJA PRAKTIKUM

ILMU DASAR KEPERAWATAN I

NAMA : YANTI KUSUMANINGSIH

NIM : 213220028
KELAS/TINGKAT : TINGKAT 1 NON REGULER
MODUL PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN LISTRIK JANTUNG

NAMA : AFITRYWIDYAWATI

NPM :213220001

NO KRITERIA UNJUK KERJA DILAKUKAN

YA TIDAK

1 Persiapan Alat YA

1) Mesin elektrokardiogram (EKG)


2) elektroda
3) Kapas alkohol

2 Prosedur pemeriksaan YA

1) Minta klien membuka bajunya dan melepaskan peralatan yang


terbuat dari logam yang melekat di tubuhnya
2) bersihkan kulit dada, area pergelangan tangan dan kaki dengan
kapas alkohol
3) Tempelkan elektroda dengan kabel warna merah ke pergelangan
tangan kanan (Right Arm)
Tempelkan elektroda dengan kabel warna kuning ke pergelangan
tangan kiri (Left Arm)
Tempelkan elektroda dengan kabel warna hijau ke pergelangan
kaki kiri (Left leg)
Tempelkan elektroda dengan kabel warna hitam ke pergelangan
kaki kanan (Right leg)
Hubungkan elektroda hisap ke kulit dada dengan kode elektroda
V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.
YA

4) Hubungkan mesin EKG ke sumber listrik


5) Lakukan perekaman untuk 12 lead yang terdiri
elektroda/sandapan bipolar yaitu I, II, III, dan sandapan unipolar
yaitu aVR, aVL, aVF V1, V2, V3, V4, V5, V6
6) Setelah keluar hasil, lepas dan cabut elektroda dari tubuh
klien, bersihkan kembali kulit klien dengan alkohol swab
7) Lakukan interpreatsi hasil perekaman EKG
Ketentuan interpretasi di hasil pemeriksaan EKG berdasarkan
kotak kecil dan kotak besar yang ada di kertas EKG.
1 kotak kecil horizontal menunjukkan waktu = 0.04 detik
1 kotak besar horizontal yang terdiri 5 kotak kecil = 0.20
detik 1 kotak kecil vertikal menunjukkan voltase = 0.1 mV

Hasil pemeriksaan normal EKG adalah irama sinus (sinus rhythm).


Untuk melihat irama sinus dilihat dari kriteria, yaitu
1. Denyut jantung (Heart rate)
Hitung denyut nadi reguler bisa menggunakan
rumus 1500/jumlah kotak kecil R – R
Atau 300/jumlah kotak besar dari R – R. Apabila denyut
irreguler dapat dilakukan dengan menghitung jumlah QRS
selama 6 detik lalu kalikan 10
Heart rate normal = 60 – 100 x/menit
2. Irama
Apabila setiap gelombang P dikuti gelombang QRST
Gelombang P selalu positif di lead II dan selalu negatif di
lead aVR
3. PR interval yaitu jarak dari awal gelombang P ke awal
QRS Normal PR interval= 0.12 – 0.20 detik
4. QRS kompleks
Lama waktu dari awal sampai akhir
QRS Normal QRS durasi < 10 detik
5. Axis
Jumlahkan ketinggian R dengan kedalaman S di lead I dan
AVF kemudian tarik garis vektor pada titik perpotongan
antara sumbu lead I dengan sumbu lead AVF. Vektor
normal berada di antara – 30 sampai dengan +110
6. Gelombang T
< 1 mV di lead dada
< 0.5 mV di lead ekstremitas
7. ST segmen
Akhir gelombang QRS ke akhir gelombang T berada lurus
pada garis isoelektris
Kertas Kerja

Pemeriksaan Elektrokardiogram

Nama : AFITRY WIDYAWATI

NPM : 213220001

Tanggal Praktikum : 28 NOVEMBER 2020

1. Denyut jantung

300:3 = 100x/menit
2. Irama
Lihat gelombang P harus di ikuti QRS , P positif di lead II dan negatif di Avr

3. PR interval
Normal kurang 0,20 detik
Ada 4 kotak kecil dari awal P ke Q = 0,16 detik normal

4. QRS kompleks
Normal nya ˂0,12 detik, pada hasil Tn. Hendra hanya 1 kotak kecil 0,04 detik
5. Axis
Lihat lead 1 dan aVF jumlah ketinggian R dengan kedalaman S, axis normal Lead I -3, aVF
positif 15 jadi terjadi deviasi jantung ke kanan (RAD).

6. Gelombang T
Lead dada ketinggian -1m volt di V1dan ketinggian mak 0,4 m volt, ektremitas aVF 1/2 m
volf sedangkan pada Tn. Hendra kurang 0,3 masih kategori normal.

7. ST segmen

Akhir QRS kegelombang T kalo lurus isoelektris

Kesimpulan:
Dari hasil pemeriksaan klien atas nama Tn. Hendra didapatkan hasil axis jantung deviasi jatung ke
sebelah kanan tetapi untuk hasil yang lain nya dalam kondisi normal.

Anda mungkin juga menyukai