Disusun oleh :
Luthfiatudz Adzkia
1912218023 / A
A. Pendahuluan
Sketsa urban jika diartikan kata perkata dan merujuk pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Sketsa berarti lukisan cepat, sedangkan urban berarti berkenaan
dengan kota. Jadi sketsa urban adalah sebuah lukisan cepat yang menggambarkan suatu
realita keadaan sebuah tempat atau kota. Sketsa Urban merupakan sebuah subculture
dari seni rupa yang muncul pada tahun 2007. Fenomena ini lumayan unik karen
menarik minat banyak orang dengan banyak latar belakang. Sketsa urban pertama kali
diperkenalkan oleh Gabriel Campanario atau lebih dikenal dengan nama Gabi. Gabi
adalah seorang warga berkebangsaan Spanyol yang berprofesi sebagai seorang jurnalis.
Pada awalnya ia memanfaatkan teknik livesketch sketsa urban sebagai konsep bahan
jurnalistiknya yaitu “Jurnalistic Sketch”. Saat itu objek sketsa Gabi adalah landmark
dan kehidupan kota Seattle. Itulah awal mula diperkenalkannya Sketsa Urban pada
dunia.
Sebuah sketsa berisi informasi tentang objek sketsa dan bercerita tentang
kehidupan nyata sebagaimana yang terjadi di hadapan kita. Menuang sketsa melalui
sebuah objek bukan hanya memotret kepersisan realita. Kecepatan daya tangkap mata
bersama ketangkasan tangan menuang garis menorehkan rupa, teramu dengan keahlian
memilih sudut pandang, kecakapan dalam menyusun proporsi, membagi proporsi
kepada “aktor-aktor hidup” (vegetasi, hewan, dan manusia) yang ditempatkan, serta
pertimbangan capaian estetika totalitas keutuhan bentuk sajian visual menjadi ramuan
yang memberi daya hidup sketsa. Menangkap realitas sebuah tempat melalui sketsa
urban bisa jadi sebuah pilihan menarik daripada sekedar menangkap realitas tersebut
melalui jepretan kamera. Menangkap realita keadaan suatu kota atau tempat yang kita
datangi dalam sebuah lukisan cepat atau sketsa bisa menjadi sebuah catatan visual yang
sangat bermakna bisa menjadi pilihan menarik daripada hanya sekedar mengabadikan
melalui jepretan kamera. Mengapa sebuah sketsa bisa menjadi lebih menarik daripada
sebuah gambar dari jepretan kamera? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan
1
tersebut, melakukan sebuah pengamatan tentang menangkap realitas sebuah tempat
melalui sketsa urban perlu dilakukan.
2
B. Pembahasan
1. Sejarah Sketsa Urban
3
setiap tema dapat dirinci ke dalam obyek-obyek yang menjadi sasaran
perhatian para sketcher untuk diwujudkan menjadi karya sketsa. Sejumlah
kecil obyek yang digambar ada yang sangat spesifik, sehingga sulit untuk
diklasifikasikan ke dalam tema-tema tersebut. Misalnya obyek gardu listrik,
tiang listrik di tepi jalan, alat-alat berat semacam bego, pesawat tempur, dan
persimpangan rel kereta api.
4
Pewarnaan dengan cat air setelah sketsa dikerjakan dengan tinta, ternyata
cukup digemari para sketcher baik pewarnaan secara monokromatik yang
hanya menggunakan satu warna maupun polikromatik yang menggunakan
banyak warna. sketsa dikerjakan melulu dengan cat air menggunakan kuas
sehingga sangat mirip dengan pengerjaan lukisan.
5
dengan obyeknya hingga pada bentuk-bentuk gubahan yang jauh dari
reperesentasi obyeknya.
6
C. Penutup
Mengingat lagi sejarahnya saat itu gabi sang penggagas sketsa urban yang
berprofesi sebagai jurnalis dan illustrator membuat sebuah illustrasi untuk bahan
jurnalisnya, hal tersebut menarik minat pembaca karena dianggap lebih artistik
daripada hanya sekedar jepretan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa penggunaan
media yang beragam mulai dari tinta, pensil, marker, dan cat air atau watercolor,
beragam media tersebut memiliki karakteristik tersendiri dalam menghasilkan sebuah
karya. Contohnya penggunaan tinta untuk membentuk kontur garis sebuah objek
dalam memperjelas makna dari setiap gambar, penggunaan cat air untuk mewarnai
objek agar gambar terlihat hidup dan memberikan kesan. Penggunaan media yang
beragam tersebut membuat nilai artistik sebuah sketsa melejit lebih jauh daripada
jepretan kamera hasilnya relatif sama saat dicetak menjadi foto. Terakhir, nilai artistik
sebuah sketsa juga dapat dilihat dari bagaimana gaya penyampaian yang
diiungkapkan seorang sketcher melalui karyanya. Seperti gaya impresionistik, yang
terkesan tidak terlalu detail tapi maknanya tersampaikan kepada penikmat sketsa.
7
Itulah mengapa menangkap realitas sebuah tempat melalui sketsa urban lebih menarik
daripada hanya sekedar melalui jepretan kamera.
8
D. Daftar Pustaka
E. Daftar Laman