Disusun Oleh :
SINTA YANAWATI
0504.89
Laporan studi kasus di BPS Sri Handayani Ds. Ternyang Sumberpucung Malang
yang dilaksanakan pada tanggal 01 Februari 2007 disusun oleh :
Nama : Sinta Yanawati
NIM : 0504.89
Disyahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Judul : Asuhan Kebidanan pada Ny “ N “ G III P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu
Janin Tunggal, Hidup, Letkep, Intrauteri. Di BPS Ny. Sri Handayani
Sumber Pucung Malang
(Sinta Yanawati)
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan
Dr. T. Prayitno N.
NIP. 140 228 520
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan
inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny “ N “
GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu Janin Tunggal, Hidup, Letkep, Intrauteri. Di BPS
Ny. Sri Handayani Sumber Pucung Malang. Asuhan Kebidanan ini dapat tersusun atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih, kepada :
1. Bidan Sri Handayani selaku pembimbing lapangan yang telah banyak
memberikan bimbingan dalam praktek dan dalam pembuatan Asuhan
Kebidanan.
2. Bidan Suyati selaku pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan
bimbingan dalam praktek.
3. Sulistiyah, S.SiT. Selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan Widyagama
Husada Malang yang telah memberikan bimbingan dan membantu dalam proses
pembuatan Asuhan Kebidanan.
4. Orang tua saya yang telah memberikan dukungannya secara moril maupun
materiil.
5. Teman-teman yang banyak mendukung dan membantu dalam proses pembuatan
Asuhan Kebidanan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada klien dengan hamil normal,
mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan secara komprehensif.
B. KONDISI BUMIL
11. Penyakit pada ibu 4
a. Kurang darah 4
b. Payah jantung 4
c. Tubercolusa paru 4
d. Kencing manis 4
e. Malaria 4
f. Penyakit kronis lain 4
12. Bengkak pada muka dan tungkai 4
13. Kelainan letak janin 4
14. Hamil kembar 2 atau lebih 4
15. Hamil kembar air 4
16. Bayi mati dalam kandungan 4
17. Kehamilan lebih bulan 4
18. Pendarahan waktu hamil 4
19. Kejang-kejang pada hamil > 7 bulan 4
SUB TOTAL B
SKOR IBU (A + B)
PEDOMAN PENYULUHAN MENUJU PERSALINAN AMAN
Jumlah Skor Kelompok Periksa Rujukan Tempat Penolong
Resiko Kehamilan Kehamilan Persalinan
2-4 Kehamilan Bidan Tidak Rumah Ibu Bidan
Resiko Dirujuk Hamil Dukun
Rendah
6 – 10 Kehamilan Bidan Bidan Rumah Bidan
Resiko Dokter Puskesmas Polindes
Tinggi Puskesmas
> 12 Kehamilan Dokter Rumah Rumah sakit Dokter
Resiko Sakit
Sangat
Tinggi
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan
2.2.1 Pengkajian Data
Pada pengkajian data yang perlu dikaji adalah tanggal, jam, tempat pengkajian.
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama : memudahkan dalam memanggil (personal / identiti)
Umur : mengetahui kematangan fisik, psikis sosial dan resti
Pendidikan : menentukan pola pemberian KIE oleh petugas.
Agama : mengidentifikasi variasi perawatan bayi menurut
kepercayaan yang dianut.
Suku bangsa : mengidentifikasi variasi respon atau kecenderungan
perpektif tiap suku yang berbeda.
Pekerjaan : mengkorelasi pengaruh pekerjaan tertentu terhadap
kesehatan ibu hamil.
Penghasilan : mengetahui tingkat ekonomi klien.
Alamat : untuk memudahkan bila melakukan kunjungan pada saat
tertentu.
b. Keluhan Utama
Hamil anak ke ......, usia kehamilan ......bulan dengan ANC.
c. Riwayat Haid
HPHT penting dikaji untuk menentukan mulainya kehamilan TP penting
dikaji untuk menentukan tanggal tafsiran persalinan.
d. Riwayat Pernikahan
Penting dikaji untuk mengetahui status pernikahan.
e. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular, menurun dan menahun
yang dapat mempengaruhi kehamilannya saat ini seperti hipertensi,
diabetes melitus, jantung, TBC ataupun penyakit infeksi lainnya.
f. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu sekarang tidak menderita penyakitseperti hipertensi, diabetes melitus,
jantung, TBC, asma dll yang dapat mempengaruhi kehamilannya.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikeluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit
hipertensi diabetes melitus, asma dan tidak mempunyai keturunan
kembar.
h. Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : periksa hamil minimal 1 kali serta digali keluhan-keluhan
yang ada juga terapi yang diberikan.
Trimester II : periksa hamil minimal 1 kali serta digali keluhan-keluhan
yang ada juga terapi yang diberikan.
Trimester III : periksa hamil minimal 2 kali digali keluhan – keluhan
yang ada juga terapi yang diberikan.
i. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Pola Nutrisi
Nutrisi harus lebih banyak dibanding dengan ibu yang tidak hamil,
nutrisi ibu hamil harus banyak mengandung kalori, protein, vitamin
dan mineral serta ibu dilanjutkan minum air putih minimal 3 liter dan
minum segelas susu tiap hari.
2. Pola Eliminasi
BAK lebih sering terjadi pada trimester ketiga karena terjadi
penekanan kepala janin di vesika urinaria / kandung kencing sehingga
ibu sering BAK.
3. Pola Istirahat
Ibu hamil harus meluangkan waktu untuk istirahat lebih banyak
daripada sebelum hamil. Ibu tidur siang + 2 jam dan tidur malam
+ 7-8 jam / hari.
4. Pola Aktivitas
Aktivitas ibu hamil harus dikurangi pada saat trimester pertama
karena pada waktu itu rawan terhadap terjadinya abortus. Sedangkan
pada trimester II dan III sudah boleh banyak aktivitas tetapi pada
waktu tersebut biasanya ibu akan merasakan sering lelah terutama
pada trimester III.
5. Pola Kebersihan
Yang paling penting bagi ibu hamil menjaga kebersihan genetalianya
dengan cara cebok dari arah depan ke belakang, gunakan handuk
kering setelah cebok, ganti celana dalam setiap kali merasa basah.
6. Pola Hubungan Sexual
Hubungan sexual pada awal kehamilan tidak boleh dilakukan karena
rawan terhadap keguguran sebelumnya. Baru pada trimester II boleh
dilakukan tetapi tidak terlalu sering dan pada trimester III akhir
hubungan sexual boleh dilakukan untuk merangsang kelahiran.
7. Pola Kebiasaan Lain
Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi jamu, minuman beralkohol,
rokok karena akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
janinnya.
2. Data Subyektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Postur tubuh : lordosis
Cara berjalan : normal
TB : > 145 cm
Kenaikan BB : peningkatan total BB ibu hamil 10-12 kg atau kenaikan
maksimal tiap minggu ½ kg.
Lila : > 23,5 cm (normal)
b. Tanda-tanda Vital
Tensi : normal (110/70 – 120/80 mmHg)
Kenaikan sistole tidak boleh melebihi 30 mmHg.
Kenaikan distole tidak boleh melebihi 15 mmHg
Dicurigai adanya Preeklampsia.
Nadi : normal (70 – 90 x/menit)
Pernafasan : normal (16 – 24 x/menit)
Suhu : normal (36 – 37oC)
c. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Muka : terdapat cloasma gravidarum atau tidak, muka pucat /
tidak.
Mata : sclera icterus / tidak, konjungtiva pucat / tidak.
Hidung : simetris / tidak, adakah pernafasan cuping hidung,
bersih / tidak adakah pengeluaran sekret.
Telinga : simetris / tidak, adakah pengeluaran sekret, adakah
gangguan pendengaran.
Leher : simetris / tidak adalah pembesaran kelenjar tyroid, limfe
dan pembendungan vena jugularis.
Payudara : simetris / tidak, puting susu menonjol / tidak, bersih /
tidak terdapat hiperpigmentasi areola mamae / tidak,
terdapat pembesaran kelenjar mont
gomery / tidak, terdapat hipervaskularisasi / tidak.
Perut : pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan / tidak
terdapat linea nigra dan strie / tidak, terdapat jaringan
parut / bekas operasi atau tidak.
Ekstremitas: simetris / tidak, adakah oedema, verises dan sianosis.
Genetalia : adalah tanda chadwick, genetalia bersih / tidak, adakah
varises.
Palpasi
Payudara : colostrum sudah keluar / belum, terdapat benjolan
anormal / tidak.
Perut : Leopold I : untuk mengetahui usia kehamilan dan
tinggi fundus uteri (TFU 26 cm).
Leopold II : mengetahui letak janin kepala atau
bokong, letak lintang atau oblik
(PUKA).
Leopold III : menentukan bagian terendah janin
(kepala)
Leopold IV : menentukan bagian terendah janin sudah
masuk PAP atau belum (V)
TBJ : TFU – Hodge x 155
Hodge 1 & 3 dikurangi 13
Hodge 2 dikurangi 12
UK 26 – 28 (TFU = 26 cm)
= 26 cm – 13 x 155
TBJ = 2015 gram
Auskultasi
- Bising usus (+)
- DJJ (+) (normalnya 130 – 160 x/menit)
Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
Pemeriksaan penunjang :
Ukuran panggul luar
- Distansia spinarum : normalnya 24 – 26 cm
- Distansia cristarum : normalnya 28 – 30 cm
- Konjungtiva eksterna : normalnya 18 – 20 cm
- Lingkaran panggul : normalnya 80 – 90 cm
- Distansia tuberum : normalnya 10,5 cm
Pemeriksaan urine
Plano test (+)
Tanggal : ………………. Jam : ………………
HB
- Termasuk anemi berat :<6%
- Termasuk anemi sedang :7–8%
- Termasuk anemi ringan : 8% - 9 %
SKOR POEDJI ROCHJATI
A. KEADAAN IBU HAMIL
KEADAAN IBU HAMIL TANGGAL PERIKSA
Skor
Skor Awal Ibu Hamil 2 2 2 2 2 2 2
1. Hamil pertama terlalu muda / tua 4
(< 16 th atau > 35 th
2. Hamil pertama terlalu lambat 4
(> 4th)
3. Anak terkecil 10 th atau lebih 4
4. Anak terkecil < 2 th 4
5. Punya anak 4 atau lebih 4
6. Hamil pada umur > 35 tahun 4
7. Tinggi badan < 145 cm 4
8. Pernah gagal hamil 4
9. Pernah melahirkan dengan tindakan 4
10. Pernah Operasi sesar 4
SUB TOTAL
B. KONDISI BUMIL
11. Penyakit pada ibu 4
a. Kurang darah 4
b. Payah jantung 4
c. Tubercolusa paru 4
d. Kencing manis 4
e. Malaria 4
f. Penyakit kronis lain 4
12. Bengkak pada muka dan tungkai 4
13. Kelainan letak janin 4
14. Hamil kembar 2 atau lebih 4
15. Hamil kembar air 4
16. Bayi mati dalam kandungan 4
17. Kehamilan lebih bulan 4
18. Pendarahan waktu hamil 4
19. Kejang-kejang pada hamil > 7 bulan 4
SUB TOTAL B
SKOR IBU (A + B)
PEDOMAN PENYULUHAN MENUJU PERSALINAN AMAN
Jumlah Skor Kelompok Periksa Rujukan Tempat Penolong
Resiko Kehamilan Kehamilan Persalinan
2-4 Kehamilan Bidan Tidak Rumah Ibu Bidan
Resiko Rendah Dirujuk Hamil Dukun
6 – 10 Kehamilan Bidan Bidan Rumah Bidan
Resiko Tinggi Dokter Puskesmas Polindes
Puskesmas
> 12 Kehamilan Dokter Rumah Rumah sakit Dokter
Resiko Sangat Sakit
Tinggi
2.2.5 Intervensi
Dx : Ny……usia……th G…..P…..Ab…..uk…..minggu janin tunggal/
ganda, letkep, intra uterin dengan ANC.
Tujuan : kehamilan berjalan normal, ibu dan bayi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani sampai akhir kehamilan, persalinan dan nifas
Kriteria hasil :
- Kehamilan normal tanpa komplikasi
- TTV dalam batas normal
- TFU sesuai usia kehamilan
- DJJ dalam batas normal : 130 – 160 x /menit
Intervensi
1. Lakukan pengukuran berat badan
R/ mengetahui kenaikan BB pada ibu hamil
2. Lakukan pengukuran TB
R/ mengetahui secara dini apakah ibu hamil termasuk dalam resti atau tidak
3. Lakukan pengukran TTV
R/ TTV adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan
menggambarkan kesejahteraan ibu maupun janin
4. Lakukan pemeriksaan DJJ
R/ DJJ adalah parameter untuk mendeteksi sedini mungkin pada janin
5. Lakukan standar 7 T yang meliputi, ukur BB, TB, ukur TD, ukur TFU, suntik
TT, tablet Fe, tes PMS, temu wicara.
R/ mengetahui secara dini adanya resiko tinggi dalam kehamilan dan adanya
persiapan persalinan
2.2.6 Implementasi
Sesuai dengan intervensi
2.2.7 Evaluasi
S : hamil anak ke…..usia kehamilan……..bulan dengan ANC
O : - TTV : dalam batas normal
T : normal (110/70 – 120/80 mmHg)
Kenaikan systole tidak boleh melebihi 30 mmHg
Kenaikan diastole tidak boleh mebelihi 15 mmHg
N : normal (70 – 90 x/menit)
R : normal (16 – 24 x/menit)
S : normal (36 – 37o C)
- Leopold I : untuk mengetahui usia kehamilan dan tinggi
fundus uteri (TFU 26 cm)
Leopold II : mengetahui letak janin kepala atau bokong, letak
lintang/oblik (puka)
Leopold III : menentukan bagian terendah janin (kepala)
Leopold IV : menentukan bagian terendah janin sudah masuk
PAP atau belum (V)
- TP : untuk mengetahui tafsiran persalinannya
Dx : Ny……usia……th G…..P…..Ab…..uk…..minggu janin tunggal/
ganda, letkep, intra uterin dengan ANC (resti) masalah teratasi
sebagian.
P : - Kontrol 1 minggu sekali
- Segera control apabila ada tanda bahaya kehamilan
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.5 Intervensi
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
Tujuan : kehamilan berjalan normal, ibu dan bayi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani sampai akhir kehamilan, persalinan dan nifas
Kriteria hasil :
- Kehamilan normal tanpa komplikasi
- TTV dalam batas normal
- TFU sesuai usia kehamilan
- DJJ dalam batas normal : 130 – 160 x/menit
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan
2. Lakukan pengukuran berat badan
R/ mengetahui kenaikan BB pada ibu hamil
3. Lakukan pengukuran TB
R/ mengetahui secara dini apakah ibu hamil termasuk dalam resti atau tidak
4. Lakukan pengukuran TTV
R/ TTV adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan
menggambarkan kesejahteraan ibu maupun janin
5. Lakukan pemeriksaan DJJ
R/ DJJ adalah parameter untuk mendeteksi sedini mungkin pada janin
6. Lakukan standar 7 T
R/ mengetahui tentang kehamilan dan adanya persiapan persalinan
7. Jelaskan pada ibu mengenai kehamilan dan hasil pemeriksaan
R/ pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan
dirinya dan janinnya
8. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil
R/ selain untuk ibu nutrisi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin
9. Ajarkan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil
R/ sebagai persiapan proses laktasi
10. Anjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau segera mungkin bila ada keluhan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
11. Beri ibu kalk, B, dan fe
R/ kalsium yang trekandung dalam kalk berfungsi dalam pembentukan tulang
dan mencegah ostioporosis, B1 untuk meningkatkan suplemen tubuh dan Fe
meningkatkan kadar hemoglobin darah
12. Jelaskan cara minum obat sesuai aturan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
13. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ dengan istirahat yang cukup maka otot-otot tubuh akan relaksasi sehingga
peredaran darah lancar dan oksigenasi ke otak terpenuhi
14. Jelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan
R/ agar ibu dan keluarga bisa mengetahui tanda-tanda persalinan dan segera
memeriksakan diri ke tenaga kesehatan
15. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R/ ibu mengerti dan mengetahui tanda bahaya kehamilan dan segera datang
ke petugas kesehatan
16. Tentukan TP
R/ ibu mengetahui tentang tafsiran persalinan
17. Anjurkan ibu untuk melahirkan di dokter atau di tenaga kesehatan
R/ meminimalkan adanya komplikasi pada ibu
18. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian
R/ sebagai bukti tertulis untuk pertanggung jawaban
3.6 Implementasi
Tanggal : 01 Februari 2007
Jam : 11.00 WIB
Tempat : BPS Ny. Sri Handayani
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga dengan memberi salam,
memperkenalkan diri dan melanjutkan menanyakan masalah ibu dengan sopan
sehingga ibu lebih leluasa mengungkapkan keluhannya.
2. Melakukan pengukuran berat badan ibu yaitu hasilnya 58 kg
3. Melakukan pengukuran tinggi badan ibu dengan hasil 158 cm dan ibu tidak
termasuk dalam resti
4. Memantau tanda-tanda vital pada ibu dengan hasil :
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernafasan : 20 x/menit
5. Melakukan pemantauan DJJ pada janin dengan menggunakan funandoskope
dan hasilnya 12-11-12 (140 x/menit)
6. Melakukan standart 7 T antara lain : mengukr TB, BB, mengukur tekanan darah
hasilnya 120/80 mmHg, mengukur tinggi fundus uteri dengan hasil 3 jari atas
pusat (26 cm), memberi suntikan TT pada ibu, memberi tablet besi, mengetes
ibu terhadap PMS yang dapat membahayakan ibu dan janin yang terakhir temu
wicara dalam persiapan persalinan pada ibu dan juga keluarga
7. Menjelaskan pada ibu mengenai kehamilan dan hasil pemeriksaannya bahwa
janinnya sehat, TTV dalam batas normal, letak kepala dan kepala belum masuk
PAP.
8. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil yaitu
antara lain makanan yang mengandung kalori, karbohidrat, vitamin, protein,
mineral seperti nasi, sayur-sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan susu. Ibu juga
di anjurkan minum air putih minimal 3 liter.
9. Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara selama hamil yaitu : tiap pagi
dan sore sebelum mandi teteskan minyak kepala pada kasa atau kapas lalu taruh
pada kedua putting susu ibu. Setelah 5 menit, gosoklah putting susu itu dengan
kasa/kapas sehingga semua kotoran terlepas.
10. Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau sesegera mungkin jika ada keluhan pada petugas kesehatan tujuannya
adalah untuk meminimalkan sedini mungkin terjadinya komplikasi
11. Memberi ibu kalk, B1, Fe satu kali sehari dan gunakan selama hamil kalsium
yang terkandung dalam kalk berfungsi dalam pembentukan tulang janin dan
mencegah osteoporosis. B1 untuk meningkatkan suplemen tubuhd an Fe
digunakan untuk meningkatkan kadar hemoglobin darah
12. Menjelaskan cara meminum obat sesuai aturan misalnya cara meminum Fe
yang diminum sebelum tidur dengan air putih atau air jeruk karena Fe dapat
menyebarkan mual dan feses menjadi berwarna kehitaman sehingga ini perlu
dijelaskan pada ibu
13. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Tidur malam + 7 – 8 jam dan
tidur siang + 2 jam. Tujuannya supaya otot-otot lebih relaksasi sehingga
peredaran darah ke otak lancar
14. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu :
- Pengeluaran lendir dan darah dari vagina
- Adanya his yang adekuat
- Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir
15. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan antara lain
- Pusing yang berat dan berlebihan
- Pandangan kabur dan berkunang-kunang
- Pengeluaran darah pervaginam
- Nyeri pada ulu hati/epigastrium
- Proteinuri
- Tekanan darah yang tinggi
16. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di dokter karena ibu termasuk resiko
tinggi
17. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian dari hasil pemeriksaan sebagai
bukti dan pertanggung jawaban.
Masalah :
Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
1. Memberi ibu informasi mengenai penyebab nyeri pada pinggang karena
tekanan uterus yang semakin lama semakin membesar pada verterbrata
lumbosacral
2. Mengajarkan pada ibu senam otot panggul
- Posisi terlentang, tekan punggng ke bawah (lantai) lalu lemaskan lagi.
Lakukan 5 – 6 kali
- Lakukan gerakan yang sama tetapi kedua tangan diangkat ke atas
- Posisi jongkok dan kedua telapak tangan dilantai, di samping badan.
Gerakan lutut ke depan dan ke belakang. Lakukan 5 – 6 kali depan dan
belakang
- Posisi berdiri, keda lutut dibengkokan sedikit ke depan, buatlah
lingkaran dengan bokong dalam bidang datar. Lakukan 5 – 6 kali
3. Menganjurkan ib untuk menggunakan bantalan ke depan, buatlah lingkaran
dengan bokong dalam bidang datar
4. Menganjurkan ibu untuk mengompres pinggang dengan air hangat saat terasa
nyeri pada pinggang supaya peredaran darahnya lancar sehingga nyeri dapat
berkurang
5. Menganjurkan ibu minum air putih minimal 8 – 10 gelas per hari atau minimal
300 ml.
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R/ TTV adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan
menggambarkan kesejahteraan ibu maupun janin
3. Jelaskan pada ibu mengenai kehamilan dan hasil pemeriksaannya
R/ pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan
dirinya dan janinnya
4. Lakukan pemeriksaan DJJ
R/ DJJ adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin pada
janin
5. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil
R/ selain untuk ibu nutrisi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin
6. Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara selama hamil
R/ sebagai persiapan proses laktasi
7. Anjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau segera mungkin bila ada keluhan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
8. Beri ibu kalk, B, dan fe
R/ kalsium yang trekandung dalam kalk berfungsi dalam pembentukan tulang
dan mencegah ostioporosis, B1 untuk meningkatkan suplemen tubuh dan Fe
meningkatkan kadar hemoglobin darah
9. Jelaskan cara minum obat sesuai aturan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
10. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidur 8 – 10 jam/hari
R/ dengan istirahat yang cukup maka otot-otot tubuh akan relaksasi sehingga
peredaran darah lancar dan oksigenasi ke otak terpenuhi
11. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan
R/ deteksi dini adanya bahaya kehamilan
Masalah : ganggan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
Tujuan : ibu dapat beradaptasi dengan adanya gangguan yang terjadi
Kriteria hasil : rasa nyeri pada pinggang berkurang
Intervensi
1. Beri informasi mengenai penyebab nyeri pinggang
R/ ibu bisa menerima perbahan dalam dirinya
2. Ajarkan pada ibu senam hamil
R/ dengan senam hamil dapat melancarkan metabolisme tubuh, menguatkan
otot-otot panggul serta melancarkan sistem oksigenasi otak dan tubuh.
3. Anjurkan ibu untuk menggunakan bantal di daerah pinggang
R/ dengan menggunakan bantal di daerah pinggang rasa nyeri dapat dikurangi
4. Anjurkan ibu untuk mengompres pingganya dengan air hangat
R/ dapat melancarkan aliran darah sehingga nyeri berkurang
5. Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
R/ dengan minum air putih maka metabolisme dalam tubuh dapat berjalan
dengan lancar
3.7 Implementasi
Tanggal : 01 Februari 2007
Jam : 11.00 WIB
Tempat : BPS Ny. Sri Handayani
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga dengan memberi salam,
memperkenalkan diri dan melanjutkan menanyakan masalah ibu dengan sopan
sehingga ibu lebih leluasan mengungkapkan keluhannya.
2. Memantau tanda-tanda vital pada ibu dengan hasil :
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7oC
3. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya dan hasil pemeriksaan
bahwa janinnya sehat, letak kepala dan kepala belum masuk PAP.
4. Melakukan pemantauan DJJ pada janin dengan hasil 12-11-12 (140 x/menit)
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi menu seimbang ibu hamil yaitu :
Pagi : nasi 1 cangkir, sayur ½ cangkir, tempe goreng 2 potong
Siang : nasi 2 ½ cangkir, daging/ikan 1 potong, sayur 1 cangkir, tempe
goreng 1 potong, pepaya 1 potong
Sore : nasi 2 ½ cangkir, daging/ikan 1 potong, sayur 1 cangkir, tahu 1
potong, pepaya 1 potong
Diantara makan pagi dan siang, siang dan malam mengkonsumsi makanan
selingan yaitu kacang hijau 1 gelas, susu/snack misalnya nagasari.
6. Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara selama hamil yaitu : tiap pagi
dan sore sebelum mandi teteskan minyak kepala pada kasa atau kapas lalu taruh
pada kedua putting susu ibu. Setelah 5 menit, gosoklah putting susu itu dengan
kasa/kapas sehingga semua kotoran terlepas.
7. Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau sesegera mungkin jika ada keluhan
8. Memberi ibu kalk, B1, Fe satu kali sehari dan diminm selama kehamilan
9. Menjelaskan cara meminum obat sesuai aturan. Tablet besi diminum sesudah
makan 1x1, tablet kalk diminum pada waktu yang sama setiap hari 1x1 jam dan
vitamin B1 diminum sehari 3 kali
10. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Tidur malam + 7 – 8 jam dan
tidur siang + 2 jam.
11. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu dan keluarga supaya
segera bertindak :
- Pusing yang berat
- Mata berkunang-kunang
- Nyeri epigastrium
- Perdarahan pervaginam
- Mata kabur
Masalah :
Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
1. Memberi ibu informasi mengenai penyebab nyeri pada pinggang karena
tekanan uterus yang semakin lama semakin membesar pada verterbrata
lumbosacral
2. Mengajarkan pada ibu senam otot panggul
a. Posisi terlentang, tekan punggung ke bawah (lantai) lalu lemaskan lagi.
Lakukan 5 – 6 kali
b. Lakukan gerakan yang sama tetapi kedua tangan diangkat ke atas
c. Posisi jongkok dan kedua telapak tangan dilantai, di samping badan.
Gerakan lutut ke depan dan ke belakang. Lakukan 5 – 6 kal depan dan
belakang
d. Posisi berdiri, keda lutut dibengkokan sedikit ke depan, buatlah
lingkaran dengan bokong dalam bidang datar. Lakukan 5 – 6 kali
3. Menganjurkan ibu untuk menggunakan bantalan ke depan, buatlah lingkaran
dengan bokong dalam bidang datar
4. Menganjurkan ibu untuk mengompres pinggang dengan air hangat saat terasa
nyeri pada pinggang supaya peredaran darahnya lancar sehingga nyeri dapat
berkurang
5. Menganjurkan ibu minum air putih minimal 8 – 10 gelas per hari atau minimal
300 ml.
3.8 Evaluasi
Tanggal : 01 Februari 2007
Jam : 11.00 WIB
Tempat : BPS Ny. Sri Handayani
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
S : ibu mengatrakan mau melaksanakan anjuran petugas
O : ekspresi muka ibu mengangguk
- Ibu mengerti dan akan mengkonsumsi makanan bergizi
- Ibu mengerti dan mempraktekan cara perawatan payudara
- Ibu mengerti dan bisa mendeteksi bahaya kehamilan
- Ibu mengerti dan bisa mempraktekkan senam hamil
A : GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal, hidup, letkep, intra
uterin dengan ANC.
P : Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi
Masalah : ganggan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
Tujuan : ibu dapat beradaptasi dengan adanya gangguan yang terjadi
Kriteria hasil : rasa nyeri pada pinggang berkurang
Intervensi
1. Beri informasi mengenai penyebab nyeri pinggang
R/ ibu bisa menerima perbahan dalam dirinya
2. Ajarkan pada ibu senam hamil
R/ dengan senam hamil dapat melancarkan metabolisme tubuh, menguatkan
otot-otot panggul serta melancarkan sistem oksigenasi otak dan tubuh.
3. Anjurkan ibu untuk menggunakan bantal di daerah pinggang
R/ dengan menggunakan bantal di daerah pinggang rasa nyeri dapat dikurangi
4. Anjurkan ibu untuk mengompres pingganya dengan air hangat
R/ dapat melancarkan aliran darah sehingga nyeri berkurang
5. Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
R/ dengan minum air putih maka metabolisme dalam tubuh dapat berjalan
dengan lancar
3.9 Evaluasi
S : ibu mengatakan hamil anak ketiga, usia kehamilan 7 bulan dan
mengeluh sakit pinggang
O : - TTV dalam batas normal
T : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7oC
- Leopold I : 3 jari atas pusat (TFU 26 cm)
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : letak kepala
Leopold IV : kepala belum masuk PAP
- UK : 26-28 minggu
- TP : 21-4-2007
- DJJ : 12-11-12 (140 x/menit)
A : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC (resti) masalah teratasi sebagian
P : - Kontrol 1 minggu lagi
- Segera kontrol apabila ada tanda bahaya kehamilan
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan pada Ny. “N” usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26-28
minggu, janin tunggal, hidup, letkep, inut dengan ANC termasuk dalam kehamilan
resiko tinggi karena skor Poedji Rochjati lebih dari 12. Ibu hamil usia lebih dari 35
tahun, pernah melahirkan dengan tindakan vacum dan episiotomi pada anak kedua
dan pernah operasi sesar pada anak pertama, diharapkan ibu memeriksakan
kehamilannya di dokter apabila ada keluhan dan ibu hendaknya bersalin di rumah
sakit dengan penolong dokter.
5.2 Saran
1. Untuk masyarakat
Ibu hamil dengan resiko tinggi harus lebih waspada karena bisa berpengaruh
terhadap kesejahteraan ibu maupun janin, masyarakat harus lebih tanggap
terhadap keadaan dan segera menghubungi petugas kesehatan apabila terjadi
komplikasi pada ibu dengan resti.
2. Untuk tenaga kesehatan
Diharapkan para tenaga kesehatan lebih meningkatkan mutu pelayanan dan
profesionalisme sehingga dengan begitu dapat menurunkan AKI dan AKB.
3. Untuk mahasiswa
Melalui Asuhan Kebidanan ini diharapkan mahasiswa mampu mengkaji,
mengidentifikasikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan khususnya pada ibu
dengan resiko tinggi saat kehamilan supaya AKI dan AKB menurun serta dapat
meminimalkan komplikasi pada ibu dengan resiko tinggi pada kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2003. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Depkes RI dan JICA
Manuaba, Ida Bagus, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Oswari E, 2004. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Tucker, Susan Martin, 1998. Standart Perawatan Pasien, Proses Perawatan, Diagnosa
dan Evaluasi. Jakarta : EGC