Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “ N “ USIA 36 TH GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 MINGGU


JANIN TUNGGAL, HIDUP, LETKEP, INTRAUTERIN DENGAN ANC
PADA IBU RESTI DI BPS SRI HANDAYANI DS. TERNYANG
SUMBERPUCUNG - MALANG

Disusun Oleh :
SINTA YANAWATI
0504.89

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA MALANG


FEBRUARI, 2007
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi kasus di BPS Sri Handayani Ds. Ternyang Sumberpucung Malang
yang dilaksanakan pada tanggal 01 Februari 2007 disusun oleh :
Nama : Sinta Yanawati
NIM : 0504.89
Disyahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Judul : Asuhan Kebidanan pada Ny “ N “ G III P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu
Janin Tunggal, Hidup, Letkep, Intrauteri. Di BPS Ny. Sri Handayani
Sumber Pucung Malang

Sumber Pucung, Februari 2007

(Sinta Yanawati)

Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan

(Suyati, Amd. Keb) (Sulistiyah, S.SiT)

Kepala Puskesmas Sumberpucung

Dr. T. Prayitno N.
NIP. 140 228 520
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan
inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny “ N “
GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu Janin Tunggal, Hidup, Letkep, Intrauteri. Di BPS
Ny. Sri Handayani Sumber Pucung Malang. Asuhan Kebidanan ini dapat tersusun atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih, kepada :
1. Bidan Sri Handayani selaku pembimbing lapangan yang telah banyak
memberikan bimbingan dalam praktek dan dalam pembuatan Asuhan
Kebidanan.
2. Bidan Suyati selaku pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan
bimbingan dalam praktek.
3. Sulistiyah, S.SiT. Selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan Widyagama
Husada Malang yang telah memberikan bimbingan dan membantu dalam proses
pembuatan Asuhan Kebidanan.
4. Orang tua saya yang telah memberikan dukungannya secara moril maupun
materiil.
5. Teman-teman yang banyak mendukung dan membantu dalam proses pembuatan
Asuhan Kebidanan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam teknik pembuatan laporan dan penulisannya


masih ada yang tidak sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan oleh
penulis sebagai acuan untuk membuat Asuhan Kebidanan dimasa datang.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan ibu hamil menuntut suatu pelayanan dan perhatian khusus, mengingat
masalah kesehatan yang dihadapi ibu hamil banyak mengandung resiko. Salah satu
bentuk pelayanannya adalah Asuhan Kebidanan pada ibu hamil atau Antenatal Care
(ANC).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Pada ibu hamil terjadi perubahan fisik dan emosional serta perubahan sosial
dalam keluarga. Ibu harus bisa beradaptasi dengan perubahan dan tentu saja dukungan
dari keluarga dan tenaga kesehatan sangat diperlukan terutama untuk mengatasi
masalah-masalah yang muncul
Ny ”N” adalah ibu hamil berusia 38 tahun yang telah memiliki 2 orang anak serta
memiliki riwayat SC. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil kasus Ny ”N”
dengan harapan penulis dapat memberikan asuhan yang tepat.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada klien dengan hamil normal,
mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan secara komprehensif.

1.2.2. Tujuan Khusus


Setelah praktek klinik diharapkan mahasiswa mampu :
- Melakukan pengkajian data pada klien dengan kehamilan resiko
tinggi.
- Mengidentifikasi masalah / diagnosa pada klien dengan kehamilan
resiko tinggi.
- Membuat rencana tindakan pada klien dengan kehamilan resiko
tinggi.
- Mengantisipasi masalah potensial yang terjadi pada klien dengan
kehamilan resiko tinggi.
- Mengidentifikasi kebutuhan segera pada klien dengan kehamilan
resiko tinggi.
- Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat pada klien dengan
kehamilan resiko tinggi.
- Membuat evaluasi pada klien dengan kehamilan resiko tinggi.

1.3. Metode Penulisan


Asuhan Kebidanan ini disusun dengan cara :
1. Observasi
Melakukan pengamatan pada klien
2. Wawancara
Mengadakan tanya jawab pada klien guna mengetahui keluhan yang dirasa
ibu, sehingga dapat memberikan Asuhan yang tepat dan benar sesuai dengan
masalah yang ada.
3. Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan managemen kebidanan
4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan
kebidanan dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kehamilan


2.1.1. Definisi
 Kehamilan adalah penyatuan sperma dan ovum (H. Ferrer, 1998: 33)
 Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama
hamil normal adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Sarwono, 1999)
 Kehamialn adalah untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuatan ovum (konsepsi). Dan nidasi hasil konsepsi yang lamanya
280 hari (Wiknjasastro, Hanifa, 2002 : 55)
 Kehamilan adalah bila seseorang wanita mengandung sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma.
(Dra. Christina Ibrahim, 1997, 63)
 Gravida adalah setiap kehamilan, mengesampingkan lamanya, termasuk
kehamilan ini. (Persis Many Hamilton, 1995 : 156)
 Seorang gravida adalah wanita yang hamil (FK UNPAD Bandung, 1983
: 156)
 Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan
ovum. Terjadi konsepsi + pertumbuhan zigot, terjadi nidasi
(implementasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1998).

2.1.2. Penyebab Terjadinya Kehamilan


Menurut Rustam Mochtar (1998) suatu proses kehamilan akan terjadi bila
terjadi 5 aspek penting, antara lain :
1. Ovum
Adalah sel dengan diamter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitellus dilingkari oleh
zona pellusida atau kromosom radiate.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecobong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong,
agak gepeng berisi inti (nukleus), leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma
dapat bergerak dengan cepat.
3. Konsepsi
Adalah peristiwa penyatuan antara sel mani dan sel telur di tuba
fallopi tepatnya bagian ampula. Hanya satu sperma yang dapat
melintasi zona pellusida dan amsuk ke uterus ovum
4. Nidasi
Adalah masuknya atau tertahannya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Kehamilan 37 – 42 minggu disebut aterm, bila
kehamilan berlangsung lebih 42 minggu maka disebut dengan
kehamilan post matur, sedangkan kehamilan 28 – 36 minggu disebut
kehamilan prematur.
5. Plasentasi
Adalah zat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilannya dibagi atas :
a. Desidua basalis
b. Desidua kapsularis
c. Desidua vera

2.1.3. Pembagian Lama Kehamilan


 Kehahamilan sampai 28 minggu dengan BB janin 100 gram bila terlahir
disebut keguguran
 Kehamilan berumur 24 – 36 minggu bila terjadi persalinan disebut
premature
 Kehamilan berumur 37 – 42 minggu disebut aterm
 Kehamilan > 42 minggu disebut post datism atau serotinus.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
Triwulan I : 0 – 12 minggu
Triwulan II : 13 – 28 minggu
Triwulan III : 29 – 42 minggu

2.1.4. Perubahan Fisiologi Kehamilan Normal


Menurut Farrer (1999) Perubahan fisiologi kehamilan normal adalah
sebagai berikut :
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
terus bertambah besar dari alat yang beratnya 30 gram menjadi
1000 gram. Pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi dari otot-
otot rahim. Esterogen dan progesteron mempengaruhi
pertumbuhan dan berfungsinya uterus.
b. Servic
erviks menjadi lunak  8 minggu karena meningkatnya
vaskularisasi, oedema, dan hiperplasi dari kelenjar servic. Pada
akhir kehamilan memproduksi mukus dengan sedikit darah
(Bloody show)
c. Ovarium
ebelum kehamilan ovarium tidak memperoduksi sel telur. Kopus
luteum tetap memproduksi hormon (Kehamilan 10-12 minggu)
d. Vagina
sterogen menyebabkan mukosa vagina menjadi lebih gelap,
sekresi vagina berlebihan. Karena darah ke vagina berlebihan
maka disebut “Chadwick’s sign”
2. Payudara
Adanya peningkatan pada progesteron dan esterogen sehingga
payudara membesar untuk persiapan laktasi. Timbul tanda kehitaman,
putting lebih kencang, areola lebih besar diameternya menjadi 5-6 cm,
folikel montgomery’s melebar dan timbul strie.
3. Sistem Pernafasan
Secara umum perubahan pernafasan pada ibu hamil disebabkan efek
mekanik dari uterus yang membesar, meningkatnya kebutuhan O2
total dan efek rangsangan oleh progesteron. Konsumsi kebutuhan O2
meningkat  15-20%, volumen udara pernafasan meningkat sampai
30-40% /menit.
4. Sistem Gastrointestinal
Perubahan ini disebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis
 Morning sickness
Adalah penyebab yang pasti tidak diketahui tetapi kemungkinan
besar karena reaksi peningkatan kadar hormon yang mendadak.
 Refluks asam lambung
Adalah oleh karen regurditasi isi lambun ke dalam esophagus
bagian bawah. Heartburn (Refluk asam lambung) biasanya hanya
pada 1 atau 2 terakhir
 Konstipasi
Adalah karena penurunan motilitas usus sehingga memerlukan
waktu lama untuk menyerap cairan. Usus dapat saling berdesakan
akibat dari tekanan uterus yang membesar.
5. Sistem Urinarius
Disebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis, perubahan ini
menimbulkan permasalahan urinarius. Meskipun aliran darah ke
ginjal meningkat, urine tambahan tidak diproduksi karena terjadinya
peningkatan retensi Na dan air.
6. Sistem integumen
Kelenjar hipofise anterior yang di rangsang oleh kadar esterogen,
yang tinggi akan meningkatkan sekresi MSH (Melanophore
Stimulating Hormon) yang akibatnya bervariasi menurut warna kulit
alami wanita tersebut. Pigmentasi ini berkurang setelah melahirkan.
7. Sistem Skeleton dan Persendian
Berat icterus dan isinya menyebabkan perubahan terhadap titik pusat
tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan
berubah untuk mengimbangi pembesaran abdomen yang disebut
loroosis. Jaringan ikat pada persendian panggul akan melunak dalam
persiapan untuk persalinan, mobilitas symphisis dan persendian
sakroillaka akan bertambah sehingga rongga panggul menjadi lebih
besar.
8. Sistem Metabolisme
Laju metabolis basal pada wanita dalam paruh kedua kehamilan
meningkat 15-25 % daripada nilai normal sehingga masukan diet
harus cukup untuk mengatasi aktivitas fisiologi tambahan ini.
9. Sistem Kardiovaskular
Volumen darah selama hamil akan meningkat sebanya  40-50 %
untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi plasenta. Peningkatan
curati jantung akibat peningkatan volume darah dan daya pembekuan
sedikit peningkatan.
2.1.5. Tanda Pasti Hamil
 Mual muntah
 Pusing
 Telat haid atau amenorhea
 Test kehamilan menunjukkan hasil positif
 Nafsu makan berkurang
 Nafsu makan berkurang
 Sering kencing
 Payudara membesar
 Dengan USG terlihat kerangka janin.
Tanda-tanda tidak pasti hamil
- Test kehamilan menunjukkan negatif
- Mual muntah
- Badan lemas
- Sering kencing
Tanda-tanda kemungkinan hamil
- Mual, muntah
- Pusing
- Sering kencing
Tanda dan gejala wanita hamil
1. Amenorhea
Yang penting diketahui adalah HPHT supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan kapan persalinan akan terjadi
2. Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama
3. Tidak ada nafsu makan
Bila terjadi pada bulan-bulan pertama, dengan bertambahnya usia
kehamilan nafsu makan akan timbul kembali.
4. Mammae menjadi besar dan tegang
Karena pengaruh hormon esterogen dan progesteron, glandula
montgomery tampak lebih jelas.
5. Sering kencing
Pada bulan pertama karena tekanan uterus yang mulai membesar.
6. Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang
merangsang melanor dan kulit.
7. Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang dipengaruhi hormon steroid.
8. Epulis
Suatu hipertrofi papita gingvive dan sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan.
9. Varises
Banyak dijumpai pada trimester terakhir karena tekanan uterus pada
vena vemoralis
10. Pingsan
Sering terjadi pada tempat-tempat ramai pada bulan pertama
kehamilan dan menghilang sesudah kehamilan 16 minggu
2.1.6. Pengertian Kehamilan
 Kehamilan fisiologis merupakan pertumbuhan dan perkembangan
jenis intrauterine mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan yang kesemuanya melalui proses yang normal atau
fisiologis.
2.1.7. Standart Kehamilan Fisiologi
Dilihat dari TFU
 Sebelum 12 minggu : belum bisa teraba
 12 minggu : 1 sampai 2 jari atas simphisis
 16 minggu : pertengahan antara simphisis – pusat
 20 minggu : 3 jari bawah pusat
 24 minggu : setinggi pusat
 28 minggu : 3 jari diatas pusat
 32 minggu : pertengahan pusat dan px
 36 minggu : 3 jari bawah px
 38 minggu : merapat lingkar tulang iga
 40 minggu : pertengahan pusat dan px
2.1.8. Diagnosis Banding Kehamilan (Rustam Mochtar, 1998 : 45-46)
Suatu kehamilan kadangkala harus dibedakan dengan keadaan atau
penyakit yang dalam pemeriksaan merugikan yaitu :
 Hamil palsu
Amenore, perut besar, mual-muntah, air susu keluar dan merasakan
pergerakan janin. Pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda
kehamilan ini dan reaksi kehamilan negatif
 Mioma Uteri
Perut dan rahim membesar namun ada perubahan rahim terasa padat,
kadang berbenjol-benjol. Tnda kehamilan lain negatif
 Kista Ovari
Perut membesar pada pemeriksaan VT uterus sebesar biasa.
 Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine
 Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen
imperforata, stenosis vagina atau servic
2.1.9. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
1. Definisi
 ANC adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil sesuai
dengan pedoman antenatal yang telah ditentukan (Persis, 1995 :
157)
 ANC adalah pemeriksaan kehamilan di lakukan untuk memeriksa
keadaan ibu hamil dan janin secara berkala yang di ikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpanan yang ditemukan. (Depkes
RI, 1996 : 1)
2. Tujuan Asuhan Antenatal
o Tujuan Umum
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu maupun janin sesuai
dengan kebutuhan kehamilan berjalan dan melahirkan bayi yang
sehat.
o Tujuan Khusus
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
dan tumbuh kembang janin
- Mendeteksi dini adanya ketidaknormalan dan komplikasi
- Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
- Mempersiapkan masa nifas normal dan pemberian ASI
eksklusif
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan, ibu dan bayi selamat
dengan trauma seminimal mungkin
3. Standart Asuhan Antenatal
Berdasarkan sistem legistasi ada 6 standar pelayanan antenatal, yaitu :
- Identifikasi ibu
- Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
- Memeriksakan minimal pada ibu hamil
o Satu kali pada trimester I : Sebelum UK 14 minggu
o Satu kali pada trimester II : sebelum UK 28 minggu
o Dua kali pada trimester III : sebelum UK 28 – 36 minggu.
- Palpasi abdomen
- Pengelolaan anemia pada kehamilan
- Pengelolaan dini hipetensi dalam kehamilan
- Persiapan persalinan
4. Standart Minimal Asuhan Antenatal
(ada 7 T) antara lain :
- Timbang berat badan
- Ukur tekanan darah
- Ukur tinggi fundus uteri
- Suntik TT
- Memberi tablet Fe
- Tes PMS
- Temu wicara dalam persiapan persalinan
Pertambahan berat badan selama hamil
- Trimester I : 1000 – 1500 gram
- Trimester II : 4500 gram
- Trimester III : 5000 – 5500 gram
Peningkatan total berat badan ibu hamil 10000 – 12000 gram atau
kenaikan maksimal tiap setengah minggu.

2.1.10. Masalah dan komplikasi


Pada setiap kunjungan antenatal petugas mengumpulkan dan menganalisa
data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin serta dan tidaknya
masalah / komplikasi.
2.1.11. Melakukan anamnese pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk
menilai apakah kehamilannya normal
 Tekanan darah dibawah 140/90 mmHg
 Oedema hanya pada ekstremitas
 TFU dalam cm atau menggunakan jari tangan sesuai dengan UK
 Djj 120 – 160 x/menit
 Gerakan janin terasa setelah 18-20 minggu hingga melahirkan
2.1.12. Gangguan yang terjadi pada saat kehamilan
1. Sering buang air kecil
Sering buang air kecil pada trimester III adalah hal yang normal,
karena disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Tekanan uterus yang semakin membesar pada kandung kemih
- Nocturia akibat sekresi sodium yang meningkat dengan
kehilangan air yang wajib dan bersamaan
- Air dan sodium terperangkap di dalam tungkai bawah selama
siang hari, karena stasis vena pada malam hari terdapat aliran
kembali vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam
jumlah output air seni
Apabila ibu hamil mengalami hal diatas, jelaskan pada ibu bahwa
keadaan ibu normal dan mitra ibu menjaga kebersihan genetaliannya
dengan cara cebok dari arah depan kebelakang, gunakan handuk
kering setelah cebok ganti celana dalam setiap kali terasa bawah.
2. Nyeri pinggang / punggung
Hal ini disebabkan karena :
 Kurvatur dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus
membesar
 Kekejangan otot karena tekanan pada akar saraf.
 Ukuran payudara yang terus bertambah
 Tingkat hormon yang meningkat yang membuat cartilage di dalam
sendi-sendi besar menjadi lembek
 Keletihan
Apabila ibu hamil mengalami hal diatas, jelaskan pada ibu bahwa
keadaan ibu itu normal dan dianjurkan ibu untuk :
a. Gunakan mekanisme tubuh yang benar untuk mengangkat benda
yaitu dengan cara berjongkok dan bukan dengan membungkuk
b. Gunakan BH yang pas dan menopang
c. Hindari pemakaian sandal / sepatu dengan hak tinggi dan
mengangkat beban terlalu berat
d. Tidur dengan merangkul guling
3. Nafas dangkal / sesak
Hal ini disebabkan karena :
- Tingkat progesteron yang meningkat bekerja atas pusat
pernafasan secara langsung untuk menurunkan tingkat CO2 serta
meningkatkan O2
- Uterus membesar dan meenkan pada diafragma.
Apabila ibu hamil mengalami hal diatas, jelaskan pada ibu bahwa
keadaannya itu normal dan anjurkan ibu untuk menarik nafas dalam
dan hembuskan secara perlahan. Lakukan sebanyak 15 – 20 kali
setiap terasa sesak dan setiap sebelum tidur untuk relaksasi.

2.1.13. Perawatan ibu hamil


Memberikan nasehat dan petunjuk
1. Pantang diet hamil
Pada dasarnya dianjurkan makanan 4 sehat 5 sempurna. Karena
kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi protein, dianjurkan
tambahan sebuah telur.
2. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan, bekerja harus sesuai dengan
kemampuan dan makin dikurangi dengan makin tua kehamilan
3. Wanita pekerja di luar rumah
Wanita karier yang hamil mendapat cuti hamil selama 3 bulan, yang
dapat diambil sebulan menjelang kelahiran dan 2 bulan setelah
kelahiran.
4. Hubungan seksual
Disarankan untuk dihentikan bila :
- Terdapat infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri/panas
- Terjadi perdarahan saat hubungan sex
- Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
- Hentikan hubungan sex pada mereka yang sering mengalami
keguguran kandungan, persalinan sebelum waktunya, mengalami
kematian dalam kandungan, sekitar 2 minggu menjelang
persalinan.
5. Olahraga saat hamil
Mutlak dikurangi bila dijumpai :
- Sering mengalami keguguran
- Persalinan belum cukup bulan
- Pada mereka yang mempunyai sejarah persalinan sulit
- Pada kasus infertil
- Virus saat hamil relatif tua (primi tua)
- Hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan cairan
6. Pakaian hamil
Yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari kain
katun sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian
dalam. BH dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan
untuk menyangga.
7. Pemeliharaan payudara
Putting susu penting diperhatikan agar tetap bersih, putting susu perlu
ditarik-tarik serhingga menonjol dan memudahkan untuk memberikan
ASI. Putting susu yang masuk harus dikeluarkan dengan jalan operasi
/ pompa susu.
8. Pengawasan Gigi
Sering terjadi yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidrum,
hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan Ca disekitar gigi.
Memeriksakan gigi saat hamil diperlukan untuk mencari kerusakan
gigi yang dapat menjadi sumber infeksi.
9. Jadwal istirahat dan tidur
Perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur
dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
tumbuh kembang janin
10. Pemberian obat-obatan
Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu memperhatikan apakah
obat tersebut tidak berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.
Pengaruh obat terhadap janin dapat digolongkan :
a. Obat yang tergolong tidak boleh diberikan saat hamil
b. Obat yang dapat diberikan saat hamil dengan keamanan terbatas
umpamanya aman bila diberikan setelah hamil trimester ke dua
c. Obat yang aman diberikan, tetapi tidak ada keterangan tertulis
yang lengkap pada perpustakaan
d. Obat atau bahan kimia yang pemberiannya saat hamil
memerlukan timbangan yang seksama.
e. Obat atau bahan kimia yang aman bila diberikan pada kehamilan,
yiatu vitamin khusus untuk ibu hamil.
11. Merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotik.
Dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan menimbulkan
BBLR, cacat bawaan atau kelainan tumbuh kembang janin.
12. Keadaan darurat pada kehamilan, yang mengharuskan ibu hamil
untuk memeriksakan diri adalah :
- Berkaitan dengan janin
 Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
 Gerak janin terasa berkurang / menghilang
 Perut terasa semakin kecil
- Berkaitan dengan keadaan ibu
 Mual-muntah berlebihan
 Terjadi pengeluaran abnormal = cairan mendadak, lendir
bercampur darah, perdarahan
 Tanda subyektif gestosis/ulu hati, pembengkakan tangan,
muka, kelopak mata, dan kaki, air semi berkurang.
 Sakit perut mendadak
 Terjadi tanda-tanda inpartu : perut sakit disertai pengeluaran
lendir darah.
13. Imunisasi
Vaksin dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan
angka kematian bayi karena infeksi tetanus.
Persiapan persalinan dan laktasi
Untuk dapat mencapai keadaan optimal menjelang persalinan perlu
dilakukan dua langkah penting, yaitu :
1. Senam hamil
Bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga
dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil tidak ditunjukkan bagi bumil
yang memiliki penyakit jantung, ginjal, penyulit kehamilan (hamil
dengan perdarahan, gestosisi, kelainan letak), dan anemi. Senam
hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24-28 minggu.
2. Perawatan payudara
 Prenatal breast care
Tujuannya adalah untuk memelihara hygiene payudara,
melenturkan / menguatkan putting susu, dan untuk
mengeluarkan putting susu yang datar atau masuk kedalam.
Teknik perawatan adalah sebagai berikut
- Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan
menempelkan kapas/lap yang dibasahi minyak.
- Bersihkan putting susu lalu tarik keluar bersama dan di
putar kedalam 20 x, keluar 20 kali
- Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara
payudara diurut dari pangkal menuju putting susu sebanyak
30 kali.
- Kemudian dipijat daerah areola sehingga keluar 1-2 tetes
untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.
- Pakailah BH yang menopang payudara.
 Post natal breat care
Teknik perawatan sebagai berkikut :
- Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak
- Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara
- Dengan menggunakan telapak tangan payudara diurutkan
dari bagian tengah keatas melingkar ke kiri – ke kanan
menuju ke bawah kiri – kanan
- Selanjutnya dari arah bwah / samping menuju ke tengah
(melintang), pada saat ini posisi telapak tangan diurutkan ke
arah depan dan payudara diangkat kemudian dilepas
perlahan-lahan.

SKOR POEDJI ROCHJATI


A. KEADAAN IBU HAMIL
KEADAAN IBU HAMIL TANGGAL PERIKSA
Skor
Skor Awal Ibu Hamil 2 2 2 2 2 2 2
1. Hamil pertama terlalu muda / tua 4
(< 16 th atau > 35 th
2. Hamil pertama terlalu lambat 4
(> 4th)
3. Anak terkecil 10 th atau lebih 4
4. Anak terkecil < 2 th 4
5. Punya anak 4 atau lebih 4
6. Hamil pada umur > 35 tahun 4
7. Tinggi badan < 145 cm 4
8. Pernah gagal hamil 4
9. Pernah melahirkan dengan tindakan 4
10. Pernah Operasi sesar 4
SUB TOTAL A

B. KONDISI BUMIL
11. Penyakit pada ibu 4
a. Kurang darah 4
b. Payah jantung 4
c. Tubercolusa paru 4
d. Kencing manis 4
e. Malaria 4
f. Penyakit kronis lain 4
12. Bengkak pada muka dan tungkai 4
13. Kelainan letak janin 4
14. Hamil kembar 2 atau lebih 4
15. Hamil kembar air 4
16. Bayi mati dalam kandungan 4
17. Kehamilan lebih bulan 4
18. Pendarahan waktu hamil 4
19. Kejang-kejang pada hamil > 7 bulan 4
SUB TOTAL B
SKOR IBU (A + B)
PEDOMAN PENYULUHAN MENUJU PERSALINAN AMAN
Jumlah Skor Kelompok Periksa Rujukan Tempat Penolong
Resiko Kehamilan Kehamilan Persalinan
2-4 Kehamilan Bidan Tidak Rumah Ibu Bidan
Resiko Dirujuk Hamil Dukun
Rendah
6 – 10 Kehamilan Bidan Bidan Rumah Bidan
Resiko Dokter Puskesmas Polindes
Tinggi Puskesmas
> 12 Kehamilan Dokter Rumah Rumah sakit Dokter
Resiko Sakit
Sangat
Tinggi
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan
2.2.1 Pengkajian Data
Pada pengkajian data yang perlu dikaji adalah tanggal, jam, tempat pengkajian.
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama : memudahkan dalam memanggil (personal / identiti)
Umur : mengetahui kematangan fisik, psikis sosial dan resti
Pendidikan : menentukan pola pemberian KIE oleh petugas.
Agama : mengidentifikasi variasi perawatan bayi menurut
kepercayaan yang dianut.
Suku bangsa : mengidentifikasi variasi respon atau kecenderungan
perpektif tiap suku yang berbeda.
Pekerjaan : mengkorelasi pengaruh pekerjaan tertentu terhadap
kesehatan ibu hamil.
Penghasilan : mengetahui tingkat ekonomi klien.
Alamat : untuk memudahkan bila melakukan kunjungan pada saat
tertentu.
b. Keluhan Utama
Hamil anak ke ......, usia kehamilan ......bulan dengan ANC.
c. Riwayat Haid
HPHT penting dikaji untuk menentukan mulainya kehamilan TP penting
dikaji untuk menentukan tanggal tafsiran persalinan.
d. Riwayat Pernikahan
Penting dikaji untuk mengetahui status pernikahan.
e. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular, menurun dan menahun
yang dapat mempengaruhi kehamilannya saat ini seperti hipertensi,
diabetes melitus, jantung, TBC ataupun penyakit infeksi lainnya.
f. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu sekarang tidak menderita penyakitseperti hipertensi, diabetes melitus,
jantung, TBC, asma dll yang dapat mempengaruhi kehamilannya.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikeluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit
hipertensi diabetes melitus, asma dan tidak mempunyai keturunan
kembar.
h. Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : periksa hamil minimal 1 kali serta digali keluhan-keluhan
yang ada juga terapi yang diberikan.
Trimester II : periksa hamil minimal 1 kali serta digali keluhan-keluhan
yang ada juga terapi yang diberikan.
Trimester III : periksa hamil minimal 2 kali digali keluhan – keluhan
yang ada juga terapi yang diberikan.
i. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Pola Nutrisi
Nutrisi harus lebih banyak dibanding dengan ibu yang tidak hamil,
nutrisi ibu hamil harus banyak mengandung kalori, protein, vitamin
dan mineral serta ibu dilanjutkan minum air putih minimal 3 liter dan
minum segelas susu tiap hari.
2. Pola Eliminasi
BAK lebih sering terjadi pada trimester ketiga karena terjadi
penekanan kepala janin di vesika urinaria / kandung kencing sehingga
ibu sering BAK.
3. Pola Istirahat
Ibu hamil harus meluangkan waktu untuk istirahat lebih banyak
daripada sebelum hamil. Ibu tidur siang + 2 jam dan tidur malam
+ 7-8 jam / hari.
4. Pola Aktivitas
Aktivitas ibu hamil harus dikurangi pada saat trimester pertama
karena pada waktu itu rawan terhadap terjadinya abortus. Sedangkan
pada trimester II dan III sudah boleh banyak aktivitas tetapi pada
waktu tersebut biasanya ibu akan merasakan sering lelah terutama
pada trimester III.
5. Pola Kebersihan
Yang paling penting bagi ibu hamil menjaga kebersihan genetalianya
dengan cara cebok dari arah depan ke belakang, gunakan handuk
kering setelah cebok, ganti celana dalam setiap kali merasa basah.
6. Pola Hubungan Sexual
Hubungan sexual pada awal kehamilan tidak boleh dilakukan karena
rawan terhadap keguguran sebelumnya. Baru pada trimester II boleh
dilakukan tetapi tidak terlalu sering dan pada trimester III akhir
hubungan sexual boleh dilakukan untuk merangsang kelahiran.
7. Pola Kebiasaan Lain
Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi jamu, minuman beralkohol,
rokok karena akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
janinnya.
2. Data Subyektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Postur tubuh : lordosis
Cara berjalan : normal
TB : > 145 cm
Kenaikan BB : peningkatan total BB ibu hamil 10-12 kg atau kenaikan
maksimal tiap minggu ½ kg.
Lila : > 23,5 cm (normal)
b. Tanda-tanda Vital
Tensi : normal (110/70 – 120/80 mmHg)
Kenaikan sistole tidak boleh melebihi 30 mmHg.
Kenaikan distole tidak boleh melebihi 15 mmHg
Dicurigai adanya Preeklampsia.
Nadi : normal (70 – 90 x/menit)
Pernafasan : normal (16 – 24 x/menit)
Suhu : normal (36 – 37oC)
c. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
Muka : terdapat cloasma gravidarum atau tidak, muka pucat /
tidak.
Mata : sclera icterus / tidak, konjungtiva pucat / tidak.
Hidung : simetris / tidak, adakah pernafasan cuping hidung,
bersih / tidak adakah pengeluaran sekret.
Telinga : simetris / tidak, adakah pengeluaran sekret, adakah
gangguan pendengaran.
Leher : simetris / tidak adalah pembesaran kelenjar tyroid, limfe
dan pembendungan vena jugularis.
Payudara : simetris / tidak, puting susu menonjol / tidak, bersih /
tidak terdapat hiperpigmentasi areola mamae / tidak,
terdapat pembesaran kelenjar mont
gomery / tidak, terdapat hipervaskularisasi / tidak.
Perut : pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan / tidak
terdapat linea nigra dan strie / tidak, terdapat jaringan
parut / bekas operasi atau tidak.
Ekstremitas: simetris / tidak, adakah oedema, verises dan sianosis.
Genetalia : adalah tanda chadwick, genetalia bersih / tidak, adakah
varises.
 Palpasi
Payudara : colostrum sudah keluar / belum, terdapat benjolan
anormal / tidak.
Perut : Leopold I : untuk mengetahui usia kehamilan dan
tinggi fundus uteri (TFU 26 cm).
Leopold II : mengetahui letak janin kepala atau
bokong, letak lintang atau oblik
(PUKA).
Leopold III : menentukan bagian terendah janin
(kepala)
Leopold IV : menentukan bagian terendah janin sudah
masuk PAP atau belum (V)
TBJ : TFU – Hodge x 155
Hodge 1 & 3 dikurangi 13
Hodge 2 dikurangi 12
UK 26 – 28 (TFU = 26 cm)
= 26 cm – 13 x 155
TBJ = 2015 gram
 Auskultasi
- Bising usus (+)
- DJJ (+) (normalnya 130 – 160 x/menit)
 Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
 Pemeriksaan penunjang :
Ukuran panggul luar
- Distansia spinarum : normalnya 24 – 26 cm
- Distansia cristarum : normalnya 28 – 30 cm
- Konjungtiva eksterna : normalnya 18 – 20 cm
- Lingkaran panggul : normalnya 80 – 90 cm
- Distansia tuberum : normalnya 10,5 cm
 Pemeriksaan urine
Plano test (+)
Tanggal : ………………. Jam : ………………
 HB
- Termasuk anemi berat :<6%
- Termasuk anemi sedang :7–8%
- Termasuk anemi ringan : 8% - 9 %
SKOR POEDJI ROCHJATI
A. KEADAAN IBU HAMIL
KEADAAN IBU HAMIL TANGGAL PERIKSA
Skor
Skor Awal Ibu Hamil 2 2 2 2 2 2 2
1. Hamil pertama terlalu muda / tua 4
(< 16 th atau > 35 th
2. Hamil pertama terlalu lambat 4
(> 4th)
3. Anak terkecil 10 th atau lebih 4
4. Anak terkecil < 2 th 4
5. Punya anak 4 atau lebih 4
6. Hamil pada umur > 35 tahun 4
7. Tinggi badan < 145 cm 4
8. Pernah gagal hamil 4
9. Pernah melahirkan dengan tindakan 4
10. Pernah Operasi sesar 4
SUB TOTAL

B. KONDISI BUMIL
11. Penyakit pada ibu 4
a. Kurang darah 4
b. Payah jantung 4
c. Tubercolusa paru 4
d. Kencing manis 4
e. Malaria 4
f. Penyakit kronis lain 4
12. Bengkak pada muka dan tungkai 4
13. Kelainan letak janin 4
14. Hamil kembar 2 atau lebih 4
15. Hamil kembar air 4
16. Bayi mati dalam kandungan 4
17. Kehamilan lebih bulan 4
18. Pendarahan waktu hamil 4
19. Kejang-kejang pada hamil > 7 bulan 4
SUB TOTAL B
SKOR IBU (A + B)
PEDOMAN PENYULUHAN MENUJU PERSALINAN AMAN
Jumlah Skor Kelompok Periksa Rujukan Tempat Penolong
Resiko Kehamilan Kehamilan Persalinan
2-4 Kehamilan Bidan Tidak Rumah Ibu Bidan
Resiko Rendah Dirujuk Hamil Dukun
6 – 10 Kehamilan Bidan Bidan Rumah Bidan
Resiko Tinggi Dokter Puskesmas Polindes
Puskesmas
> 12 Kehamilan Dokter Rumah Rumah sakit Dokter
Resiko Sangat Sakit
Tinggi

2.2.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Dx : Ny……usia……th G…..P…..Ab…..uk…..minggu janin tunggal/
ganda, letkep, intra uterin dengan ANC
Ds : - Hamil anak ke…..usia kehamilan…..bulan dengan ANC
- HPHT untuk menentukan mulanya kehamilan
Do : - KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- Postur tubuh : lordosis
- Cara berjalan : normal
- Tinggi badan : > 145 cm
- Kenaikan BB : peningkatan total berat badan ibu hamil 10 – 12
kg atau kenaikan maksimal tiap minggu ½ kg
- Lila : > 23,5 cm (normal)
- Leopold I : untuk mengetahui usia kehamilan dan tinggi
fundus uteri (TFU 26 cm)
Leopold II : mengetahui letak janin kepala atau bokong, letak
lintang/oblik (puka)
Leopold III : menentukan bagian terendah janin (kepala)
Leopold IV : menentukan bagian terendah janin sudah masuk
PAP atau belum (V)
- TP : untuk mengetahui tafsiran persalinannya
- TBJ : untuk mengetahui tafsiran berat janin
- Plano test : (+), tanggal :………jam :……..
2.2.3 Antisipasi Masalah Potensial
Ibu :
- lahir premature
- perdarahan APB
- persalinan macet
- post date
Janin :
- BBLR
- hipoksia/gawat janin

2.2.4 Identifikasi kebutuhan Segera


KIE pada ibu tentang keadaan kehamilannya

2.2.5 Intervensi
Dx : Ny……usia……th G…..P…..Ab…..uk…..minggu janin tunggal/
ganda, letkep, intra uterin dengan ANC.
Tujuan : kehamilan berjalan normal, ibu dan bayi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani sampai akhir kehamilan, persalinan dan nifas
Kriteria hasil :
- Kehamilan normal tanpa komplikasi
- TTV dalam batas normal
- TFU sesuai usia kehamilan
- DJJ dalam batas normal : 130 – 160 x /menit
Intervensi
1. Lakukan pengukuran berat badan
R/ mengetahui kenaikan BB pada ibu hamil
2. Lakukan pengukuran TB
R/ mengetahui secara dini apakah ibu hamil termasuk dalam resti atau tidak
3. Lakukan pengukran TTV
R/ TTV adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan
menggambarkan kesejahteraan ibu maupun janin
4. Lakukan pemeriksaan DJJ
R/ DJJ adalah parameter untuk mendeteksi sedini mungkin pada janin
5. Lakukan standar 7 T yang meliputi, ukur BB, TB, ukur TD, ukur TFU, suntik
TT, tablet Fe, tes PMS, temu wicara.
R/ mengetahui secara dini adanya resiko tinggi dalam kehamilan dan adanya
persiapan persalinan

6. Jelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan


R/ ibu mengerti tentang tanda persalinan dan segera datang ke petugas
kesehatan
7. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R/ ibu mengerti tentang tanda persalinan dan segera datang ke petugas
kesehatan
8. Tentukan TP
R/ ibu mengetahui tentang tafsiran persalinannya
9. Anjurkan ibu untuk melahirkan di dokter atau di tenaga kesehatan
R/ meminimalkan adanya komplikasi pada ibu
10. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian
R/ sebagai bukti tertulis untuk pertanggung jawaban

2.2.6 Implementasi
Sesuai dengan intervensi

2.2.7 Evaluasi
S : hamil anak ke…..usia kehamilan……..bulan dengan ANC
O : - TTV : dalam batas normal
T : normal (110/70 – 120/80 mmHg)
Kenaikan systole tidak boleh melebihi 30 mmHg
Kenaikan diastole tidak boleh mebelihi 15 mmHg
N : normal (70 – 90 x/menit)
R : normal (16 – 24 x/menit)
S : normal (36 – 37o C)
- Leopold I : untuk mengetahui usia kehamilan dan tinggi
fundus uteri (TFU 26 cm)
Leopold II : mengetahui letak janin kepala atau bokong, letak
lintang/oblik (puka)
Leopold III : menentukan bagian terendah janin (kepala)
Leopold IV : menentukan bagian terendah janin sudah masuk
PAP atau belum (V)
- TP : untuk mengetahui tafsiran persalinannya
Dx : Ny……usia……th G…..P…..Ab…..uk…..minggu janin tunggal/
ganda, letkep, intra uterin dengan ANC (resti) masalah teratasi
sebagian.
P : - Kontrol 1 minggu sekali
- Segera control apabila ada tanda bahaya kehamilan
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data


Tanggal : 01 Pebruari 2007
Jam : 10.00 WIB
Tempat : BPS Ny. Sri Handayani Ds. Ternyang Sumberpucung Malang
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. “N”
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : RT. 19 RW. 5 Ternyang Sumberpucung

Nama suami : Tn. “B”


Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT. 19 RW. 5 Ternyang Sumberpucung
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak ketiga dengan usia kehamilan 7 bulan,
mengeluh sakit pinggang
3. Riwayat haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyaknya : + 2 softek/hari
Keluhan haid : disminore kadang-kadang
HPHT : 14 – 7 – 2006
TP : 21 – 4 – 2007
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan sebelum hamil maupun selama hamil ini ibu tidak pernah
mengalami atau mempunyai penyakit kronis yang bisa mempengaruhi
kehamilannya seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, TBC atau
penyakit infeksi lainnya.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
menular, penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes mellitus, TBC, asma
serta tidak ada riwayat gemeli.
6. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Ibu mengatakan periksa 1 kali di BPS dan dinyatakan
hamil 2 bulan, ibu mengeluh mual dan muntah dan diberi
obat untuk mengurangi mual muntah, serta vitamin
Trimester II : Ibu mengatakan periksa 2 kali di BPS ibu mengatakan
telah mendapatkan suntik TT ibu mendapatkan tablet
tambah darah dan iyodiol juga vitamin
Trimester III : Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya 2x di BPS,
ibu mengeluh sakit pinggang sejak usia kehamilan 6 bulan
Ibu mendapatkan tablet tambah darah dan vitamin setiap
kali periksa
7. Riwayat pernikahan
Menikah : 1 kali
Umur pertama menikah : istri : 20 tahun, suami : 19 tahun
Lama pernikahan : 18 tahun
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas
No Hamil KB Ket
UK Penyulit Jenis Pny Pnlg Temp Sex BB Lama Pny
Ke
1 I 9 bl Ktb pch dini SC - Dokter RM Lk 3.500 gr 45 hr - - Hdp 16 th
II 9 bl - normal - Bidan BPS Pr 3.200 gr 45 hr - - Hdp 9 th
Hamil
Ini
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Sebelum hamil : ibu makan 3x sehari, komposisi nasi, sayur, lauk,
ibu jarang mengkonsumsi buah dan susu
Selama hamil : ibu makan 3x sehari komposisi nasi, sayur, lauk dan
susu 1 gelas
b. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1x/hari, BAK 3-4 x/hari
Selama hamil : BAB 1x/hari, BAK 5-6 x/hari
c. Pola istirahat
Sebelum hamil : + 7 – 8 jam, siang tidak pernah tidur
Selama hamil : + 7 jam karena terkadang ibu tidak bisa tidur akibat
pinggangnya sakit, ibu tidur siang 1 jam
d. Pola aktivitas
Sebelum hamil ibu melakukan aktivitas biasa dan selama hamilpun ibu
masih melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci, mengepel tetapi
agak sedikit dikurangi
e. Pola kebersihan
Ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x, mencuci rambut 3 hr sekali, ganti
pakaian 2x sehari, ganti celana dalam setiap kali merasa basah
f. Hubungan seksual
Sebelum hamil ibu melakukan hubungan seksual 1 minggu 3x dan
setelah hamil ini tidak pernah melakukan hubungan seksual sama sekali.
g. Pola kebiasaan lain
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu, minuman
beralkohol, rokok baik sebelum maupun selama kehamilan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Postur tubuh : lordosis
Cara berjalan : normal
Tinggi badan : 158 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB saat ini : 58 kg
Kenaikan BB : 6 kg
Lila : 27,5 cm
2. Tanda-tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernafasan : 20x/menit
3. Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada kelainan pada kulit kepala
Rambut : hitam, keriting, tidak rontok
Muka : tidak pucat, terdapat cloasma gravidarum
Mata : simetris, sclera tidak icterus, konjungtigva tidak pucat
Hidung : simetris, tidak ada pengeluaran secret, pendengaran
normal
Mulut : bibir tidak pucat, gigi terdapat caries gigi
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran
limfe dan bendungan vena jugularis
Payudara : simetris, putting susu menonjol, bersih, terdapat
hyperpigmentasi pada papilla dan areola mamae, terdapat
hipervaskularisasi pembuluh darah vena, terdapat
pembesaran kelenjar mantgomery.
Perut : pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan, terdapat
linea nigra, terdapat strie, terdapat luka bekas operasi.
Ekstremitas : simetris, tidak oedema, tidak terdapat varises, kuku tidak
pucat/sianosis
Genetalia : adanya tanda Chadwick, genetalia bersih, tidak ada
varises
4. Data penunjang
Skor Podeji Rohjati
Skor awal ibu hamil =2
Hamil pada umur > 35 tahun =4
Pernah melahirkan dengan tindakan =4
Pernah operasi sesar =4
Jumlah skor = 14
Keterangan :
Kehamilan Ny. “N” umur 38 than G III P2002 Ab000 termasuk kehamilan resiko
sangat tinggi diharapkan ibu memeriksakan kehamilannya di dokter dengan
penolong dokter dan bersalin di rumah sakit.
Pemeriksaan urine dilakukan oleh ibu sendiri di rumah :
Jam : 07.00
Tanggal : 2 – 8 – 2006
Dengan hasil : (+)
Palpasi
- Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid , pembesaran limfe
dan bendungan vena jugularis.
- Payudara : kolostrum belm keluar, tidak terdapat bejolan abnormal.
- Perut : Leopold I : 3 jari atas pusat (TFU 26 cm)
Leopold II : punggung kanan
Leopold III: letak kepala
Leopold IV: kepala belum masuk PAP (U)
- TBJ : 26 – 13 x 155
: 2015 gram
- TP : 21 – 4 – 2006
Auskultasi
- Bising usus (+)
- DJJ (+) 12 – 11 – 12 (140 x/menit) pada punggung kanan
Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
Terapi yang diberikan B1 dan calk
3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
Ds : - Ibu mengatakan hamil anak ke tiga, usia kehamilan 7 bulan dan mengeluh
sakit pinggang.
- HPHT : 14 – 7 – 2006
Do : - KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- Cara berjalan : normal
- Tinggi badan : 158
- Kenaikan BB : 6 kg
- BB saat ini : 58 kg
- Lila : 27,5 cm
Tanda-tanda vital
- Tensi : 120/80 mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- Suhu : 36,7oC
- Pernafasan : 20 x/menit
- Leopold I : 3 jari atas pusat (TFU 26 cm)
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : letak kepala
Leopold IV : kepala belum masuk PAP (V)
- TP : 21-4-206
- TBJ : 26-13 x 155 = 2015 gram
- Plano tes : (+)
Tanggal : 2-8-2006
Jam : 07.00 WIB
Oleh : ibu sendiri
Auskultasi
DJJ (+) 12 – 11 – 12 (140x/menit) punggung kanan
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
Ibu : lahir prematur, perdarahan APB, persalinan macet, post date
Janin : BBLR, hipoksia/gawat janin

3.4 Identifikasi Kebutuhan segera


KIE pada ibu tentang keadaan kehamilannya

3.5 Intervensi
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
Tujuan : kehamilan berjalan normal, ibu dan bayi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani sampai akhir kehamilan, persalinan dan nifas
Kriteria hasil :
- Kehamilan normal tanpa komplikasi
- TTV dalam batas normal
- TFU sesuai usia kehamilan
- DJJ dalam batas normal : 130 – 160 x/menit
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan
2. Lakukan pengukuran berat badan
R/ mengetahui kenaikan BB pada ibu hamil
3. Lakukan pengukuran TB
R/ mengetahui secara dini apakah ibu hamil termasuk dalam resti atau tidak
4. Lakukan pengukuran TTV
R/ TTV adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan
menggambarkan kesejahteraan ibu maupun janin
5. Lakukan pemeriksaan DJJ
R/ DJJ adalah parameter untuk mendeteksi sedini mungkin pada janin
6. Lakukan standar 7 T
R/ mengetahui tentang kehamilan dan adanya persiapan persalinan
7. Jelaskan pada ibu mengenai kehamilan dan hasil pemeriksaan
R/ pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan
dirinya dan janinnya
8. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil
R/ selain untuk ibu nutrisi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin
9. Ajarkan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil
R/ sebagai persiapan proses laktasi
10. Anjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau segera mungkin bila ada keluhan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
11. Beri ibu kalk, B, dan fe
R/ kalsium yang trekandung dalam kalk berfungsi dalam pembentukan tulang
dan mencegah ostioporosis, B1 untuk meningkatkan suplemen tubuh dan Fe
meningkatkan kadar hemoglobin darah
12. Jelaskan cara minum obat sesuai aturan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
13. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ dengan istirahat yang cukup maka otot-otot tubuh akan relaksasi sehingga
peredaran darah lancar dan oksigenasi ke otak terpenuhi
14. Jelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan
R/ agar ibu dan keluarga bisa mengetahui tanda-tanda persalinan dan segera
memeriksakan diri ke tenaga kesehatan
15. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R/ ibu mengerti dan mengetahui tanda bahaya kehamilan dan segera datang
ke petugas kesehatan
16. Tentukan TP
R/ ibu mengetahui tentang tafsiran persalinan
17. Anjurkan ibu untuk melahirkan di dokter atau di tenaga kesehatan
R/ meminimalkan adanya komplikasi pada ibu
18. Lakukan pencatatan dan pendokumentasian
R/ sebagai bukti tertulis untuk pertanggung jawaban
3.6 Implementasi
Tanggal : 01 Februari 2007
Jam : 11.00 WIB
Tempat : BPS Ny. Sri Handayani
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga dengan memberi salam,
memperkenalkan diri dan melanjutkan menanyakan masalah ibu dengan sopan
sehingga ibu lebih leluasa mengungkapkan keluhannya.
2. Melakukan pengukuran berat badan ibu yaitu hasilnya 58 kg
3. Melakukan pengukuran tinggi badan ibu dengan hasil 158 cm dan ibu tidak
termasuk dalam resti
4. Memantau tanda-tanda vital pada ibu dengan hasil :
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernafasan : 20 x/menit
5. Melakukan pemantauan DJJ pada janin dengan menggunakan funandoskope
dan hasilnya 12-11-12 (140 x/menit)
6. Melakukan standart 7 T antara lain : mengukr TB, BB, mengukur tekanan darah
hasilnya 120/80 mmHg, mengukur tinggi fundus uteri dengan hasil 3 jari atas
pusat (26 cm), memberi suntikan TT pada ibu, memberi tablet besi, mengetes
ibu terhadap PMS yang dapat membahayakan ibu dan janin yang terakhir temu
wicara dalam persiapan persalinan pada ibu dan juga keluarga
7. Menjelaskan pada ibu mengenai kehamilan dan hasil pemeriksaannya bahwa
janinnya sehat, TTV dalam batas normal, letak kepala dan kepala belum masuk
PAP.
8. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil yaitu
antara lain makanan yang mengandung kalori, karbohidrat, vitamin, protein,
mineral seperti nasi, sayur-sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan susu. Ibu juga
di anjurkan minum air putih minimal 3 liter.
9. Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara selama hamil yaitu : tiap pagi
dan sore sebelum mandi teteskan minyak kepala pada kasa atau kapas lalu taruh
pada kedua putting susu ibu. Setelah 5 menit, gosoklah putting susu itu dengan
kasa/kapas sehingga semua kotoran terlepas.
10. Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau sesegera mungkin jika ada keluhan pada petugas kesehatan tujuannya
adalah untuk meminimalkan sedini mungkin terjadinya komplikasi
11. Memberi ibu kalk, B1, Fe satu kali sehari dan gunakan selama hamil kalsium
yang terkandung dalam kalk berfungsi dalam pembentukan tulang janin dan
mencegah osteoporosis. B1 untuk meningkatkan suplemen tubuhd an Fe
digunakan untuk meningkatkan kadar hemoglobin darah
12. Menjelaskan cara meminum obat sesuai aturan misalnya cara meminum Fe
yang diminum sebelum tidur dengan air putih atau air jeruk karena Fe dapat
menyebarkan mual dan feses menjadi berwarna kehitaman sehingga ini perlu
dijelaskan pada ibu
13. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Tidur malam + 7 – 8 jam dan
tidur siang + 2 jam. Tujuannya supaya otot-otot lebih relaksasi sehingga
peredaran darah ke otak lancar
14. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu :
- Pengeluaran lendir dan darah dari vagina
- Adanya his yang adekuat
- Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir
15. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan antara lain
- Pusing yang berat dan berlebihan
- Pandangan kabur dan berkunang-kunang
- Pengeluaran darah pervaginam
- Nyeri pada ulu hati/epigastrium
- Proteinuri
- Tekanan darah yang tinggi
16. Menganjurkan ibu untuk melahirkan di dokter karena ibu termasuk resiko
tinggi
17. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian dari hasil pemeriksaan sebagai
bukti dan pertanggung jawaban.
Masalah :
Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
1. Memberi ibu informasi mengenai penyebab nyeri pada pinggang karena
tekanan uterus yang semakin lama semakin membesar pada verterbrata
lumbosacral
2. Mengajarkan pada ibu senam otot panggul
- Posisi terlentang, tekan punggng ke bawah (lantai) lalu lemaskan lagi.
Lakukan 5 – 6 kali
- Lakukan gerakan yang sama tetapi kedua tangan diangkat ke atas
- Posisi jongkok dan kedua telapak tangan dilantai, di samping badan.
Gerakan lutut ke depan dan ke belakang. Lakukan 5 – 6 kali depan dan
belakang
- Posisi berdiri, keda lutut dibengkokan sedikit ke depan, buatlah
lingkaran dengan bokong dalam bidang datar. Lakukan 5 – 6 kali
3. Menganjurkan ib untuk menggunakan bantalan ke depan, buatlah lingkaran
dengan bokong dalam bidang datar
4. Menganjurkan ibu untuk mengompres pinggang dengan air hangat saat terasa
nyeri pada pinggang supaya peredaran darahnya lancar sehingga nyeri dapat
berkurang
5. Menganjurkan ibu minum air putih minimal 8 – 10 gelas per hari atau minimal
300 ml.

Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R/ TTV adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan
menggambarkan kesejahteraan ibu maupun janin
3. Jelaskan pada ibu mengenai kehamilan dan hasil pemeriksaannya
R/ pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan
dirinya dan janinnya
4. Lakukan pemeriksaan DJJ
R/ DJJ adalah parameter untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin pada
janin
5. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi seimbang ibu hamil
R/ selain untuk ibu nutrisi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin
6. Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara selama hamil
R/ sebagai persiapan proses laktasi
7. Anjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau segera mungkin bila ada keluhan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
8. Beri ibu kalk, B, dan fe
R/ kalsium yang trekandung dalam kalk berfungsi dalam pembentukan tulang
dan mencegah ostioporosis, B1 untuk meningkatkan suplemen tubuh dan Fe
meningkatkan kadar hemoglobin darah
9. Jelaskan cara minum obat sesuai aturan
R/ deteksi dini terjadinya komplikasi dalam kehamilannya
10. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidur 8 – 10 jam/hari
R/ dengan istirahat yang cukup maka otot-otot tubuh akan relaksasi sehingga
peredaran darah lancar dan oksigenasi ke otak terpenuhi
11. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan
R/ deteksi dini adanya bahaya kehamilan

Masalah : ganggan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
Tujuan : ibu dapat beradaptasi dengan adanya gangguan yang terjadi
Kriteria hasil : rasa nyeri pada pinggang berkurang
Intervensi
1. Beri informasi mengenai penyebab nyeri pinggang
R/ ibu bisa menerima perbahan dalam dirinya
2. Ajarkan pada ibu senam hamil
R/ dengan senam hamil dapat melancarkan metabolisme tubuh, menguatkan
otot-otot panggul serta melancarkan sistem oksigenasi otak dan tubuh.
3. Anjurkan ibu untuk menggunakan bantal di daerah pinggang
R/ dengan menggunakan bantal di daerah pinggang rasa nyeri dapat dikurangi
4. Anjurkan ibu untuk mengompres pingganya dengan air hangat
R/ dapat melancarkan aliran darah sehingga nyeri berkurang
5. Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
R/ dengan minum air putih maka metabolisme dalam tubuh dapat berjalan
dengan lancar

3.7 Implementasi
Tanggal : 01 Februari 2007
Jam : 11.00 WIB
Tempat : BPS Ny. Sri Handayani
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga dengan memberi salam,
memperkenalkan diri dan melanjutkan menanyakan masalah ibu dengan sopan
sehingga ibu lebih leluasan mengungkapkan keluhannya.
2. Memantau tanda-tanda vital pada ibu dengan hasil :
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7oC
3. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya dan hasil pemeriksaan
bahwa janinnya sehat, letak kepala dan kepala belum masuk PAP.
4. Melakukan pemantauan DJJ pada janin dengan hasil 12-11-12 (140 x/menit)
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi menu seimbang ibu hamil yaitu :
Pagi : nasi 1 cangkir, sayur ½ cangkir, tempe goreng 2 potong
Siang : nasi 2 ½ cangkir, daging/ikan 1 potong, sayur 1 cangkir, tempe
goreng 1 potong, pepaya 1 potong
Sore : nasi 2 ½ cangkir, daging/ikan 1 potong, sayur 1 cangkir, tahu 1
potong, pepaya 1 potong
Diantara makan pagi dan siang, siang dan malam mengkonsumsi makanan
selingan yaitu kacang hijau 1 gelas, susu/snack misalnya nagasari.
6. Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara selama hamil yaitu : tiap pagi
dan sore sebelum mandi teteskan minyak kepala pada kasa atau kapas lalu taruh
pada kedua putting susu ibu. Setelah 5 menit, gosoklah putting susu itu dengan
kasa/kapas sehingga semua kotoran terlepas.
7. Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya satu minggu sekali
atau sesegera mungkin jika ada keluhan
8. Memberi ibu kalk, B1, Fe satu kali sehari dan diminm selama kehamilan
9. Menjelaskan cara meminum obat sesuai aturan. Tablet besi diminum sesudah
makan 1x1, tablet kalk diminum pada waktu yang sama setiap hari 1x1 jam dan
vitamin B1 diminum sehari 3 kali
10. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Tidur malam + 7 – 8 jam dan
tidur siang + 2 jam.
11. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu dan keluarga supaya
segera bertindak :
- Pusing yang berat
- Mata berkunang-kunang
- Nyeri epigastrium
- Perdarahan pervaginam
- Mata kabur

Masalah :
Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
1. Memberi ibu informasi mengenai penyebab nyeri pada pinggang karena
tekanan uterus yang semakin lama semakin membesar pada verterbrata
lumbosacral
2. Mengajarkan pada ibu senam otot panggul
a. Posisi terlentang, tekan punggung ke bawah (lantai) lalu lemaskan lagi.
Lakukan 5 – 6 kali
b. Lakukan gerakan yang sama tetapi kedua tangan diangkat ke atas
c. Posisi jongkok dan kedua telapak tangan dilantai, di samping badan.
Gerakan lutut ke depan dan ke belakang. Lakukan 5 – 6 kal depan dan
belakang
d. Posisi berdiri, keda lutut dibengkokan sedikit ke depan, buatlah
lingkaran dengan bokong dalam bidang datar. Lakukan 5 – 6 kali
3. Menganjurkan ibu untuk menggunakan bantalan ke depan, buatlah lingkaran
dengan bokong dalam bidang datar
4. Menganjurkan ibu untuk mengompres pinggang dengan air hangat saat terasa
nyeri pada pinggang supaya peredaran darahnya lancar sehingga nyeri dapat
berkurang
5. Menganjurkan ibu minum air putih minimal 8 – 10 gelas per hari atau minimal
300 ml.

3.8 Evaluasi
Tanggal : 01 Februari 2007
Jam : 11.00 WIB
Tempat : BPS Ny. Sri Handayani
Dx : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC.
S : ibu mengatrakan mau melaksanakan anjuran petugas
O : ekspresi muka ibu mengangguk
- Ibu mengerti dan akan mengkonsumsi makanan bergizi
- Ibu mengerti dan mempraktekan cara perawatan payudara
- Ibu mengerti dan bisa mendeteksi bahaya kehamilan
- Ibu mengerti dan bisa mempraktekkan senam hamil
A : GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal, hidup, letkep, intra
uterin dengan ANC.
P : Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi

Masalah : ganggan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri pada pinggang
Tujuan : ibu dapat beradaptasi dengan adanya gangguan yang terjadi
Kriteria hasil : rasa nyeri pada pinggang berkurang
Intervensi
1. Beri informasi mengenai penyebab nyeri pinggang
R/ ibu bisa menerima perbahan dalam dirinya
2. Ajarkan pada ibu senam hamil
R/ dengan senam hamil dapat melancarkan metabolisme tubuh, menguatkan
otot-otot panggul serta melancarkan sistem oksigenasi otak dan tubuh.
3. Anjurkan ibu untuk menggunakan bantal di daerah pinggang
R/ dengan menggunakan bantal di daerah pinggang rasa nyeri dapat dikurangi
4. Anjurkan ibu untuk mengompres pingganya dengan air hangat
R/ dapat melancarkan aliran darah sehingga nyeri berkurang
5. Anjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
R/ dengan minum air putih maka metabolisme dalam tubuh dapat berjalan
dengan lancar

3.9 Evaluasi
S : ibu mengatakan hamil anak ketiga, usia kehamilan 7 bulan dan
mengeluh sakit pinggang
O : - TTV dalam batas normal
T : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7oC
- Leopold I : 3 jari atas pusat (TFU 26 cm)
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : letak kepala
Leopold IV : kepala belum masuk PAP
- UK : 26-28 minggu
- TP : 21-4-2007
- DJJ : 12-11-12 (140 x/menit)
A : Ny “N” Usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26 – 28 Minggu janin tunggal,
hidup, letkep, intra uterin dengan ANC (resti) masalah teratasi sebagian
P : - Kontrol 1 minggu lagi
- Segera kontrol apabila ada tanda bahaya kehamilan
BAB IV
PEMBAHASAN

Di dalam teori dan kasus terdapat beberapa kesenjangan antara lain


pemeriksaan Hb yang harusnya dilakukan pada bumil untuk mengetahui apakah bumil
hamil atau tidak. Tetapi di lapangan tidak dilakukan pemeriksaan HB karena sarana dan
prasarana yang kurang tersedia di tempat pemeriksaan.
Sedangkan pada pengkajian data baik pada tinjauan teori maupun pada tinjauan
kasus tidak ditemukan kesenjangan saat melakukan pengkajian data penulis tidak
mengalami hambatan karena klien mudah diajak kerjasama sehingga wawancara dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
Antisipasi masalah potensial pada tinjauan kasus ataupun tinjauan teori pada
kasus ini tidak terjadi gangguan.
Identifikasi kebutuhan segera pada tinjuan teori maupun tinjauan kasus tidak
ada tindakan segera yang harus dilakukan petugas, sehingga tidak terjadi kesenjangan.
Pada intervensi seluruh rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tinjaan
kasus telah tercantum dalam pemantauan pada tinjauan teori sehingga tidak terjadi
kesenjangan.
Implementasi pada tahap pelaksanaan pada tinjauan teori tidak dijelaskan
namun pada tinjauan kasus penulis menguraikan sebagai pelaksanaan dari rencana
tindakan dan dokumentasi penulis dalam melaksanakan ASKEB.
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses Asuhan Kebidanan berdasarkan
tujuan dari kriteria hasil yang ditetapkan dalam bentuk SOAP, hal ini sesuai dengan
landasan teori dalam manajemen Varney yang terbaru.

(Sumber : Penelitian Manajemen Kebidanan Depkes RI tahun 2006)


BAB V
PENTUP

5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan pada Ny. “N” usia 38 tahun GIII P2002 Ab000 UK 26-28
minggu, janin tunggal, hidup, letkep, inut dengan ANC termasuk dalam kehamilan
resiko tinggi karena skor Poedji Rochjati lebih dari 12. Ibu hamil usia lebih dari 35
tahun, pernah melahirkan dengan tindakan vacum dan episiotomi pada anak kedua
dan pernah operasi sesar pada anak pertama, diharapkan ibu memeriksakan
kehamilannya di dokter apabila ada keluhan dan ibu hendaknya bersalin di rumah
sakit dengan penolong dokter.

5.2 Saran
1. Untuk masyarakat
Ibu hamil dengan resiko tinggi harus lebih waspada karena bisa berpengaruh
terhadap kesejahteraan ibu maupun janin, masyarakat harus lebih tanggap
terhadap keadaan dan segera menghubungi petugas kesehatan apabila terjadi
komplikasi pada ibu dengan resti.
2. Untuk tenaga kesehatan
Diharapkan para tenaga kesehatan lebih meningkatkan mutu pelayanan dan
profesionalisme sehingga dengan begitu dapat menurunkan AKI dan AKB.
3. Untuk mahasiswa
Melalui Asuhan Kebidanan ini diharapkan mahasiswa mampu mengkaji,
mengidentifikasikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan khususnya pada ibu
dengan resiko tinggi saat kehamilan supaya AKI dan AKB menurun serta dapat
meminimalkan komplikasi pada ibu dengan resiko tinggi pada kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2003. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Depkes RI dan JICA

Farrer Helen, 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

FK. UNPAD Bandung, 1998, hal : 156.

Ibrahim, Cristina, 1996. Perawatan Kebidanan. Jakarta : Bharata

Manuaba, Ida Bagus, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam, 1996. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC

Obstetri dan Ginekologi, FKPB.

Oswari E, 2004. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Prawirohardjo, Sarwono, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :


YBPS

Prawirohardjo, Sarwono, 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPS

Tucker, Susan Martin, 1998. Standart Perawatan Pasien, Proses Perawatan, Diagnosa
dan Evaluasi. Jakarta : EGC

Wiknjosastro, Hanifa : 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Anda mungkin juga menyukai