Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MIKROSKOP

Disusun oleh

Nama: Suci Muliaty A. Manoppo

NIM: 711345320082

Kelas: 1B

POLTEKKES KEMENKES MANADO

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

AGUSTUS 2020
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………i

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..…1

I.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...….1

I.2 Tujuan………………………………………………………………………….………1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian……………………………………………………………………………...2

II.2 Jenis-jenis mikroskop………………………………………………………………….2

II.3 Bagian-bagian alat……………………………………………………………………...4

II.4 Fungsi alat………………………………………………………………………………4

II.5 Cara pengoperasian mikroskop………………………………………………………...5

II.6 Kalibrasi………………………………………………………………………………...6

II.7 Perawatan mikroskop…………………………………………………………………7

BAB III METODE PRAKTIKUM

III.1 Prosedur kerja alat……………………………………………………………………8

III.2 Kalibrasi………………………………………………………………………………8

III.3 Perawatan alat………………………………………………………………………...9

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Prosedur kerja alat……………………………………………………………………10

IV.2 Kalibrasi……………………………………………………………………………...10

IV.3 Pemeliharaan mikroskop……………………………………………………………..11

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………12

V.2 Tujuan penelitian………………………………………………………………………12


BAB I
PENDAHULUAN

5. LATAR BELAKANG
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian
dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang
kecil. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat
berfungsi apabila dipakai 3ersama-sama dengan mikroskop. Sedangkan mahasiswa sendiri tidak
semua nya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar
mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai
dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan
pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula
hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:


1. Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop
2. Agar kita dapat mengetahui sejarah dari mikroskop
3. Mengetahui jenis – jenis mikroskop
4. Mengetahui bagian – bagian serta fungsinya masing – masing dari mikroskop
5. Mengetahui cara kerja dan sifat bayangan dari mikroskop.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN MIKROSKOP

Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos
yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam
mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam
mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula.

JENIS-JENIS MIKROSKOP

1. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta
kali.
Macam –macam mikroskop elektron:
Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
Mikroskop pemindai electron
Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)

2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.

3. Mikroskop Fase kontras


Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya yaitu tidak
diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik
(jaringan hewan atau bakteri) tembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras.

2
Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang
tidak diwwarnai dan
tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah
sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.

4. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki
yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi
lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk
bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih.

5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)


Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas
mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna
pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi
apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna
pendar.
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri
yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-
Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor
khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya
ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat,
penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali
lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak
dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka
cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu
rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari

3
BAGIAN-BAGIAN ALAT

FUNGSI ALAT

Fungsi masing-masing bagian mikroskop:

• Lensa okuler adalah lensa terletak dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk
membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
• Tabung mikroskop (tubus) adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi
mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
• Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.
• Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa
objektif bisa diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
• Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk
meletakkan objek yang diamati.
• Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Bagian ini
bisa putar dan dinaik-turunkan.
• Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya
yang masuk.
• Makrometer (pemutar kasar) adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan
tabung mikroskop dengan cepat.
• Mikrometer (pemutar halus) adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan
tabung mikroskop dengan lambat. Ukuran mikrometer biasanya lebih kecil dibanding
makrometer.

4
• Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke
objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari 2 jenis
cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang
dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya.
Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
• Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
• Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
• Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi
untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
• Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.

Cara Pengoperasian Mikroskop

1. Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan tidak mudah
goyah.
2. Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek, pastikan kabel
mikroskop menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
3. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat dengan mikroskop.
4. Kendurkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan objek pada meja preparat bisa
dilakukan dengan mudah.
5. Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan mikroskop lalu letakan pada meja
preparat dan jepit.
6. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x, 40x atau 100x) untuk
mengamati objek.
7. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat, jika anda menggunakan mikroskop
dengan pencahayaan alami(cahaya matahari) anda perlu melakukan setting cermin untuk
memfokuskan cahaya pada objek.
8. Mulai amati objek yang telah ditempatkan pada meja preparat, jika anda menggunakan
mikroskop tipe monokuler, anda hanya bisa mengamati dengan salah satu mata. Jika anda
menggunakan mikroskop tipe binokuler anda bisa mengamati dengan kedua mata. Dan jika anda
menggunakan tipe mikroskop trinokuler dengan kamera yang sudah terpasang dengan baik, anda
bisa melihat dalam monitor yang tersedia.
9. Beberapa jenis mikroskop memiliki beberapa makrometer dan mikrometer pada satu unit
mikroskop, hal ini memudahkan anda dalam mengamati objek.
10. Putar makrometer atau mikrometer pada pada preparat(geser kanan-kiri) untuk menempatkanya
pada posisi yang sesuai.
11. Putar makrometer atau micrometer pada lengan mikroskop(geser atas-bawah) untuk
memfokuskan objek yang sedang diamati.
12. Mikroskop yang baik memiliki fitur lampu yang bisa di atur tingkat kecerahannya(terang-redup).

5
13. Aturlah revolver lensa untuk memilih perbesaran yang diinginkan, pastikan ketika mengatur
revolver lensa perbesaran, jarak antara meja preparat dengan lensa objektif cukup jauh, sehigga
tidak terjadi gesekan antara keduanya.
14. Seiring dengan seringnya menggunakan mikroskop, tentu kita akan lebih mahir memainkan
instrument-instrument pada mikroskop, namun tetaplah berhati-hati dalam menggunakannnya.

KALIBRASI / CALIBRATION
- Hanya melakukan uji fungsi mekanis, elektris dan optik.
- Hanya melakukan tindakan perawatan lensa okuler, lensa objektif, kondenser, cermin pantul
dan
rumah lampu.
- Pada mikroskop sudah dilengkapi dengan alat ukur objek atau mikrometer (manual atau digital)
- Melakukan kalibrasi mikrometer okuler dan/atau digital terhadap kalibratornya (mikrometer
objektif/ stage micrometer dan/atau secara "automatic by system" untuk jenis mikrometer digital
dari kamera mikroskop digital.
- Kalibrasi dilakukan terhadap seluruh lensa objektif yang terpasang dan sebaiknya disaksikan
oleh pengguna untuk konfirmasi pembacaan (scale reading cross-check confirmation).
- Hasil kalibrasi dituangkan dalam bentuk SERTIFIKAT KALIBRASI MIKROSKOP
(MICROSCOPE

CALIBRATION CERTIFICATE) yang berlaku rata-rata 1 (satu) tahun.


- Hasil kalibrasi dibuatkan tabel yang ditempel pada mikroskop atau diletakkan didekat
mikroskop
sebagai acuan pengguna dalam melakukan pengukuran objek/sel (cell measurement).
- Pada tabel tersebut harus mencantumkan nomor dan masa berlaku sertifikat kalibrasi nya.
- Kalibrasi dilakukan oleh petugas yang bersertifikat dan/atau lembaga/institusi kalibrasi yang

terakreditasi.
- Sertifikat kalibrasi dikeluarkan oleh lembaga/ instusi kalibrasi yang terakreditasi.

PERAWATAN MIKROSKOP

1. Disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, dan bebas dari uap asam. Tempat
penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel yang
bersifat higroskopis sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab atau diletakkan
dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.

6
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan
menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop,
dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan
menggunakan tisu lensa yang diberi alkohol 70%. Hindari membersihkan lensa dengan
menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol atau alkohol. Pada
penggunaan xilol harus hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian
mikroskop non optik karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga
hindari menggunakan larutan xilol pada bagian lensa.
5. Sebelum menyimpan, bersihkan mikroskop selalu, terutama bersihkan semua minyak
imersi di permukaan lensa sehingga partikel yang halus tidak menempel dan
menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkan
dan menyebabkan goresan sehingga dapat menurunkan ketajaman lensa.
6. Meja mikroskop sebelum disimpan, diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja
preparat dengan memutar alat penggerak ke posisi semula, kondensor diturunkan
kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (apabila mikroskop listrik

7
BAB III
METODE PRAKTIKUM

➢ prosedur kerja alat

1. Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan tidak
mudah goyah.
2. Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek, pastikan
kabel mikroskop menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
3. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat dengan
mikroskop.
4. Kendurkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan objek pada meja preparat
bisa dilakukan dengan mudah.
5. Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan mikroskop lalu letakan pada meja
preparat dan jepit.
6. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x, 40x atau 100x) untuk
mengamati objek.
7. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat, jika anda menggunakan
mikroskop dengan pencahayaan alami(cahaya matahari) anda perlu melakukan setting
cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek.

KALIBRASI / CALIBRATION
- Hanya melakukan uji fungsi mekanis, elektris dan optik.
- Hanya melakukan tindakan perawatan lensa okuler, lensa objektif, kondenser, cermin pantul
dan
rumah lampu.
- Pada mikroskop sudah dilengkapi dengan alat ukur objek atau mikrometer (manual atau digital)
- Melakukan kalibrasi mikrometer okuler dan/atau digital terhadap kalibratornya (mikrometer
objektif/ stage micrometer dan/atau secara "automatic by system" untuk jenis mikrometer digital
dari kamera mikroskop digital.
- Kalibrasi dilakukan terhadap seluruh lensa objektif yang terpasang dan sebaiknya disaksikan
oleh pengguna untuk konfirmasi pembacaan (scale reading cross-check confirmation).
- Hasil kalibrasi dituangkan dalam bentuk SERTIFIKAT KALIBRASI MIKROSKOP
(MICROSCOPE
CALIBRATION CERTIFICATE) yang berlaku rata-rata 1 (satu) tahun.
- Hasil kalibrasi dibuatkan tabel yang ditempel pada mikroskop atau diletakkan didekat
mikroskop
sebagai acuan pengguna dalam melakukan pengukuran objek/sel (cell measurement).
- Pada tabel tersebut harus mencantumkan nomor dan masa berlaku sertifikat kalibrasi nya.
- Kalibrasi dilakukan oleh petugas yang bersertifikat dan/atau lembaga/institusi kalibrasi yang
terakreditasi.
- Sertifikat kalibrasi dikeluarkan oleh lembaga/ instusi kalibrasi yang terakreditasi. 8
Pemeliharaan Mikroskop
Beberapa ketentuan dalam hal pemeliharaanmikroskop adalah sebagai berkut :
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam
dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica
gel,yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu
dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur,
atau sepertigambar ini .

2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan
denganmenggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop
tersebutdapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.

3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan


menggunakantisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa
menggunakan saputangan atau lap kain.

4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene).
Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian

mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga
janganmenggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan
bahwatindakan tersebut aman.5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop
tersebut, terutama hapus semuaminyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus
tidak menempel danmenggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat
mengaburkannya danmenyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat
yang tertinggal di atasmeja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan

9
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

➢ prosedur kerja alat

1. Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan
tidak mudah goyah.
2. Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek,
pastikan kabel mikroskop menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
3. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat dengan
mikroskop.
4. Kendurkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan objek pada meja
preparat bisa dilakukan dengan mudah.
5. Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan mikroskop lalu letakan
pada meja preparat dan jepit.
6. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x, 40x atau
100x) untuk mengamati objek.
7. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat, jika anda
menggunakan mikroskop dengan pencahayaan alami(cahaya matahari) anda perlu
melakukan setting cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek.

KALIBRASI / CALIBRATION
- Hanya melakukan uji fungsi mekanis, elektris dan optik.
- Hanya melakukan tindakan perawatan lensa okuler, lensa objektif, kondenser, cermin pantul
dan
rumah lampu.
- Pada mikroskop sudah dilengkapi dengan alat ukur objek atau mikrometer (manual atau digital)
- Melakukan kalibrasi mikrometer okuler dan/atau digital terhadap kalibratornya (mikrometer
objektif/ stage micrometer dan/atau secara "automatic by system" untuk jenis mikrometer digital
dari kamera mikroskop digital.
- Kalibrasi dilakukan terhadap seluruh lensa objektif yang terpasang dan sebaiknya disaksikan
oleh pengguna untuk konfirmasi pembacaan (scale reading cross-check confirmation).
- Hasil kalibrasi dituangkan dalam bentuk SERTIFIKAT KALIBRASI MIKROSKOP
(MICROSCOPE

10
CALIBRATION CERTIFICATE) yang berlaku rata-rata 1 (satu) tahun.
- Hasil kalibrasi dibuatkan tabel yang ditempel pada mikroskop atau diletakkan didekat
mikroskop
sebagai acuan pengguna dalam melakukan pengukuran objek/sel (cell measurement).
- Pada tabel tersebut harus mencantumkan nomor dan masa berlaku sertifikat kalibrasi nya.
- Kalibrasi dilakukan oleh petugas yang bersertifikat dan/atau lembaga/institusi kalibrasi yang
terakreditasi.
- Sertifikat kalibrasi dikeluarkan oleh lembaga/ instusi kalibrasi yang terakreditasi.

Pemeliharaan Mikroskop
Hal-hal yang harus dilakukan untuk pemeliharaan mikroskop yaitu:
1. Alat-alat optik seperti mikroskop harus disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab.
Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa berjamur. Jamur ini yang menyebabkan
kerusakan mikroskop. Sebagai tindakan pencegahan, mikroskop harus ditempatkan dalam kotak
yang dilengkapi dengan silica-gel, dan dalam kondisi yang bersih.

Mikroskop harus disimpan di dalam lemari khusus yang kelembabannya terkendali. Lemari
tersebut biasanya diberi lampu pijar 15-20 watt, agar ruang selalu panas sehingga dapat
mengurangi kelembaban udara.[6]
2. Tidak diperkenankan menyentuh lensa dengan tangan, karena akan mengurangi kejernihan
lensa.
3. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain
lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropil alkohol. Jangan
sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain.
4. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen.[7]
5. Jika ingin memindahkan mikroskop, hindari menggeser mikroskop karena dapat merusak seal
system yang ada di kaki mikroskop.
6. Agar bayangan jelas dan tajam maka system optic dari mikroskop harus terhindar dari jamur
dan debu.[8]
7. Apabila jarak pemakaian mikroskop pendek, maka setelah pemakaian mikroskop cukup
dibungkus dengan kain pembungkus mikroskop, sebaliknya apabila jarak pemakaian mikroskop
panjang, setelah pemakaian mikroskop disimpan di dalam kotak mikroskop.

11
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Bagian-bagian mikroskop yaitu:
lensa okuler, lengan mikroskop, tabung, revolver, lensa objektif, renjepit, meja preparat,
pengatur kasar, pengatur halus, diafragma, kondensor, dan kaki. Jenis jenis mikroskop antara
lain, mikroskop cahaya, mikroskop elektron dan mikroskop stereo.

Penggunaan dan pemeliharaan mikroskop dalam pemakaian mikroskop tidak boleh digunakan
secara sembaranga karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan yang akan menyebabkan
kerusakan pada mikroskop itu sendiri. Ketika menggunakan mikroskop hendaknya ikuti tatacara
penggunaan atau prosedur penggunaan mikroskop. Selain itu, mikroskop hendaknya di rawat
secara teratur agar mikroskop bertahan lama (awet) danfokusnya pun tetap dalam kondisi bagus.
Sehingga saat melakukan pengamatan tidak ada hambatan.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertiann mikroskop.
2. Untuk mengetahui cara menggunakan mikroskop.
3. Untuk mengetahui pemeliharaan mikroskop.

12
DAFTAR PUSTAKA

staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf.

Laboraturium.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyanta-msi-dr/manajeman-
lab.pdf.

19

DAFTAR PUSTAKA

(http://www.scribd.com/) http://hendrosmk.wordpress.com/2011/08/02/pengenalan-
mikroskop

13

Anda mungkin juga menyukai