Anda di halaman 1dari 2

PRODUCT KNOWLEDGE OF LESSKO® Lessko®

merupakan produk obat tradisional dari CV. Jaya Natural yang telah memiliki ijin edar resmi dari BPOM.
Lessko® adalah produk obat tradisional yang berkhasiat untuk membantu menurunkan lemak darah
atau kolesterol. Lessko® menggunakan 100% bahan alami yang diekstrak menjadi bentuk sediaan kapsul
yang terdiri dari daun Salam (Syzygium polianthum), daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), rimpang
Temulawak (Curcuma xanthorriza), dan daun Tempuyung (Sonchus arvensis). Bahan baku herbal
penyusun Lessko® tersebut telah terbukti membantu menurunkan lemak darah atau kolesterol baik
secara empiris di masyarakat maupun penelitian eksperimental atau ilmiah. Berbagai penelitian ilmiah
yang telah dipublikasikan menunjukkan khasiat/aktivitas famakologi dengan berbagai mekanisme aksi
diantaranya menurunkan kadar kolesterol total, menurunkan kadar trigliserida, meningkatkan HDL dan
atau pun menurunkan LDL. Aktivitas farmakologi tersebut dimiliki baik oleh masing-masing herbal
maupun gabungan/kombinasi dari 2 atau lebih herbal penyusun dari Lessko®. Berikut ini kami uraikan
beberapa hasil penilitian ilmiah tersebut. Sebuah studi dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi
ekstrak air daun Guazuma ulmifolia Lamk dan ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb. dalam
berbagai kombinasi terhadap kadar lipid dalam darah tikus hiperlipdemia. Tiga puluh tikus jantan
dengan berat 180-206 g dibagi menjadi enam kelompok yang menerima ekstraik Jati belanda, ekstrak
temulawak, simvastatin sebagai referensi obat antihyperlipidemic, kombinasi jati belanda-temulawak di
dua dosis yang berbeda dan satu kelompok kontrol. Ekstrak diberikan setiap hari selama 14 hari pada
saat yang sama dengan pemberian propylthiouracil dan makanan tinggi kandungan kolesterol untuk
menginduksi hiperlipidemia. Kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL diukur setelah 3, 7 dan 14
hari pengobatan. Hasilnya dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa
kombinasi ekstrak air daun Jati belanda dengan dosis 25 mg/kg BB dan ekstrak etanol rimpang
temulawak dengan dosis 12,5 mg/kg BB menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara signifikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,004) setelah 7 hari perawatan. Ekstrak air daun Jati
belanda dengan dosis 50 mg/kg BB tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan sedangkan ekstrak
etanol rimpang temulawak dengan dosis 25 mg/kg BB hanya menurunkan kadar LDL secara signifikan.
Ekstrak air daun jati belanda (Guazuma ulmifolia) dengan dosis 50mg/kg BB selama 14 hari secara oral
mampu menghambat peningkatan kadar kolesterol total dan LDL secara bermakna pada tikus
hyperlipidemia yang diberi makanan kolesterol tinggi dan induksi PTU 0,01%. Tikus uji dibagi menjadi
empat kelompok, masing-masing terdiri dari lima ekor tikus. Kelompok I dan II diberi ekstrak jati belanda
dosis 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, Kelompok III diberi simvastatin, kelompok IV sebagai kontrol.
Konsentrasi lipid ditentukan pada hari ke 7 dan 14. . Efek ekstrak terhadap perubahan kadar trigliserida
tidak terlihat jelas dan kedua dosis ekstrak yang diberikan cenderung dapat mempertahankan kadar
trigliserida hewan uii dibandingkan terharap kadar awal masa induksi. Kadar LDL mengalami
peningkatan yang paling kecil dibandingkan dengan kelompok lain, yaitu 6,04+ 16,08 mg/dl pada hari
ke7, dan mengalami penurunan sebesar 5,56+ 7,50 mg/ dl pada hari ke-14 setelah pemberian sediaan.
Perubahan kadar tersebut berbeda secara bermakna terhadap kelompok kontrol, yaitu dengan nilai p =
0,022 pada hari ke-7 setelah pemberian sediaan, dan p = 0,037 pada hari ke-14 setelah pemberian
sediaan. Kolesterol diproduksi oleh hati sebesar 80%, melalui rangkaian pembentukan senyawa HMG
CoA , mevalonat, skualen, lanosterol, dan akhirnya terbentuk kolesterol. Penghambatan enzim
hidroksilase dan reduktase yang diperlukan untuk perubahan HMG CoA menjadi mevalonat dapat
menurunkan sintesis kolesterol dan fraksinya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prahastuti,dkk (2011)
menunjukkan pemberian daun salam konsentrasi 5%, 10% dan 20% menurunkan kadar kolesterol total
secara bermakna (p<0,05) bila dibandingkan dengan control negatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya, pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp atau
sinominnya eugenia polyantha Wight) menurunkan kadar kolesterol total serum tikus jantan galur wistar
hyperlipidemia. Perbedaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan ekstrak daun salam
sedangkan pada penelitian ini menggunakan infusa daun salam sesuai dengan penggunaan empiris di
masyarakat. Ketiga dosis daun salam mempunyai efek yang sama (p>0,05) dalam menurunkan kadar
kolesterol total darah tikus yang diinduksi diet tinggi lemak dan PTU dan potensinya setara dengan
simvastatin (p>0,05). Keadaan tersebut kemungkinan disebabkan beberapa senyawa yang terkandung
dalam daun salam antara lain flavonoid, saponin dan tannin. Berdasarkan penelitian baik in vivo maupun
in vitro menunjukkan bahwa flavonoid dapat menghambat enzim HMG-CoA reduktase sehingga sintesis
kolesterol menurun mengakibatkan kadar kolesterol darah menurun. Penelitian Sutrisna,dkk (2018) ini
sejalan dengan penelitian Prahastuti,dkk. Mereka menemukan bahwa Syzygium polyanthum walp
menurunkan kadar kolesterol total dalam darah pada model dislipidemia tikus wistar. Mekanisme kerja
tersebut berkaitan dengan kandungan flavonoid, tannin, quercetin, saponin, triterpenoid, sesquisterpen,
lakton, fenol, minyak atsiri, Vitamin A, B3 (niacin), C, dan E. Flavonoid dan tanin berperan sebagai
penangkap radikal bebas. Flavonoid juga menghambat oksidasi LDL. Dalam studi praklinis, tanin
menurunkan kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus. Tanin dan saponin
juga dapat meningkatkan sintesis asam empedu, padahal produksi asam empedu membutuhkan
kolesterol sebagai bahan bakunya. Ini akan menurunkan tingkat kolesterol dalam darah. Beberapa
penelitian pada hewan uji menyatakan bahwa saponin menghambat penyerapan kolesterol di usus
sehingga mengakibatkan penurunan tingkat kolesterol dalam plasma. Pada senyawa quercetin dapat
menurunkan kolesterol total dan LDL kadar kolesterol dengan menghambat sekresi Apo-B 100 di sel
CaCo2 dan mengurangi aktivitas protein transfer trigliserida mikrosomal yang merupakan bahan
pembentukan lipoprotein. Quercetin juga menghambat aktivitas reduktase dan oksidasi HMG CoA dari
LDL. Beberapa penelitian lain menemukan bahwa saponin dari Syzygium polyanthum dapat menurunkan
kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, dan meningkatkan kolesterol HDL. Aktivitas farmakologi
tersebut diduga melalui mekanisme penghambatan enzim lipase, aktivitas stimulasi superoksida
dismutase, dan meningkatkan peroksidasi lipid. Sementara itu peran Tempuyung (Sonchus arvensis)
sebagai penurun kadar kolesterol melalui aktivitas farmakologi sebagai anti oksidan yang
menghambat/menurunkan reaksi oksidasi LDL dan sebagai diuretic dimana melancarkan proses ekskresi
urin serta melancarkan sirkulasi cairan di dalam darah sehingga menurunkan kekentalan akibat
timbunan kolesterol dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai