Demensia Penyuluhan
Demensia Penyuluhan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Demensia adalah suatu kondisi penurunan fungsi mental-intelektual
(kognitif) yang progresif dengan kesadaran jernih, dapat disebabkan oleh
penyakit organik difus pada hemisfer serebri atau kelainan struktur
subkortikal. Fungsi kognitif yang menurun ini cukup berat sehingga
menganggu fungsi sosial dan pekerjaan individu.
2.2 Epidemiologi
Prevalensi demensia pada populasi lanjut usia (>65 tahun) berkisar 3-30%,
dengan 50-60% merupakan Demensia tipe Alzheimer. Demensia
Alzheimer tumbuh 2x lipat setiap pertambahan usia 5 tahun, bila prevalensi
demensia pada usia 65 tahun 3%, maka pada usia 70 tahun menjadi 6%.
Pada kasus demensia, 60% bersifat irreversible, 25% dapat dikontrol, 15%
bersifat reversible.
Penyebab demensia kedua adalah Demensia Vaskuler akibat dari penyakit
serebrovaskular. Hipertensi merupakan faktor predisposisi pada penyakit
ini. Demensia vaskular berjumlah 15-30% dari semua kasus demensia.
Penyebab lain dari demensia, mewakilkan 1-5% kasus, merupakan akibat
dari trauma kepala, alkohol, Huntington, dan Parkinson.
2.3 Faktor Resiko
Faktor resiko terjadinya demensia bisa dibagi menjadi faktor yang bisa
dimodifikasi dan yang tidak bisa dimodifikasi. Faktor resiko tersebut
ialah :
Tidak bisa Dimodifikasi
Dapat dimodifikasi
Korea Huntington
Pada penyakit ini yang terjadi adalah demensia subkortikal. Gejala
psikiatrik bervariasi dari neurotik sampai psikotik (termasuk demensia)
dapat mendahuli gejala korea. Demensia selalu terjadi pada stadium
akhir. Penyakit ini termasuk autosomal dominant (lengan pendek dari
kromosom 4), sehingga perlu ditelusuri adakah riwayat penyakit dalam
keluarga.
Penyakit Parkinson
Lesi terletak di bangsal ganglia (subkorteks). Pada beberapa pasien
terdapat Depresi (40%) dan atau Demensia. Pemberian levodopa hanya
memperbaiki gejala sementara.
Lain-lain
Penyebab dimensia lainnya adalah kelumpuhan progresif supranuklear,
degenerasi spinosebelar, penyakit Pick, Parkinsonisme-Demensia
kompleks Guam, SSPE, penyakit Creutzfeldt Jacob, ensefalitis herpes
simpleks, Multiple Sclerosis, HIV, dan trauma kepala.
B. Demensia yang dapat pulih (reversible)
Demensia Vakular
Demensia vaskular diperkirakan mencapai 10% dari populasi.
Membedakan demensia vaskular dari DTA adalah dari
riwayat awitannya yang cepat dan deteriorasinya yang seperti anak
tangga (bertahap kejut sehingga tidak selalu mudah di tengarai)
pada pasien berusia 50-60 tahun dan ada defisit neurologis fokal.
EEG mungkin dapat menunjukkan abnormalitas. Penyebab
demensia ini adalah episode trobo-embolik multiple (sejumlah
infark serebri patologik yang kecil-kecil) pada pasien dengan
penyakit aterosklerotik pembuluh darah besar atau katup jantung.
Biasanya juga dapat disebabkan hipertensi.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemilihan tes berdasarkan etiologi yang dicurigai. Pertimbangan
skrining dengan ESR, CBC, STS, SMA 12, T3%T4, Vitamin B12
dan kadar folat, UA, rontgen dada, dan CT Scan. Tes lainnya
dilakukan sesuai dengan kebutuhan.