DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
2.1 Persalinan.......................................................................................................................3
3.1 Identitas........................................................................................................................12
3.4 Analisa.........................................................................................................................14
3.5 Penatalaksanaan...........................................................................................................14
BAB V PENUTUP............................................................................................................16
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................16
5.2 Saran............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti
ilmiah menunjukan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu
merupakan salah satu upaya efektip untuk mencegah kesakitan dan
2
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman secara langsung sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama di akademik, serta menambah wawasan dalam penerapan proses
dalam pemberian Asuhan Kebidanan pada persalinan normal.
3
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Persalinan
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasibelakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin (Prawihardjo, 2008)
Persalinan normal WHO adalah persalinan yang dimulai secara spontan
beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses
persalinan, bayi dilahirkan spontan dengan presentasi belakang kepada pada usia
kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu dan bayi
dalam keadaan baik.
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) (JNPK-KR
DepKes RI, 2008; 37).
1. Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan merupakan gerakan-gerakan janin pada proses
persalinan yang meliputi langkah sbb :
a. Turunnya kepala, meliputi :
1) Masuknya kepala dalam PAP
2) Dimana sutura sagitalis terdapat ditengah – tengah jalan lahir
tepat diantara symfisis dan promontorium, disebut synclitismus.
Kalau pada synclitismus os.parietal depan dan belakang sama
tingginya jika sutura sagitalis agak kedepan mendekati symfisis
atau agak kebelakang mendekati promontorium disebut
Asynclitismus.
3) Jika sutura sagitalis mendekati symfisis disebut asynclitismus
posterior jika sebaliknya disebut asynclitismus anterior.
5
b. Fleksi
Fleksi disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya
mendapat tahanan dari pinggir PAP serviks, dinding panggul atau
dasar panggul.
c. Putaran paksi dalam
Yaitu putaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symfisis.
d. Ekstensi
Setelah kepala di dasar panggul terjadilah distensi dari kepala hal
ini disebabkan karena lahir pada intu bawah panggul mengarah
ke depan dan keatas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi
untuk melaluinya.
e. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar kembali kearah
punggung anak torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam.
f. Ekspulsi
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar sesuai arah
punggung dilakukan pengeluaran anak dengan gerakan biparietal
sampai tampak ¼ bahu ke arah anterior dan posterior dan badan
bayi keluar dengan sangga susur.
2. Tahapan Persalinan
Pada proses persalinan menurut (Mochtar,R, 2001) di bagi 4 kala yaitu :
a. Kala 1 : Kala pembukaan
Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan
lengkap (10 cm). Dalam kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
1) Fase laten
a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap
b) Pembukaan kurang dari 4 cm
c) Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam
6
2) Fase aktif
a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat
(kontraksi adekuat / 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih)
b) Serviks membuka dari 4 ke 10, biasanya dengan kecepatan
1cm/lebih perjam hingga pembukaan lengkap (10)
c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin
d) Berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 fase, yaitu :
b. Kala II : Kala pengeluaran janin
Waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan mengejan
mendorong janin hingga keluar.
Pada kala II ini memiliki ciri khas :
1) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali
2) Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara
reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan
3) Tekanan pada rektum, ibu merasa ingin BAB
4) Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka
dan perineum meregang, dengan his dan mengejan yang
terpimpin kepala akan lahir dan diikuti seluruh badan janin.
Menurut Kismoyo (2014) lama pada kala II ini pada primi dan
multipara berbeda yaitu :
1) Primipara kala II berlangsung sekitar 2 jam
2) Multipara kala II berlangsung sekitar 1 jam
Pimpinan persalinan
Ada 2 cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut dalam letak
berbaring, merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan sampai
batas siku, kepala diangkat sedikit sehingga dagu mengenai dada,
mulut dikatup; dengan sikap seperti diatas, tetapi badan miring
kearah dimana punggung janin berada dan hanya satu kaki yang
dirangkul yaitu yang sebelah atas(JNPKR dan Depkes, 2002)
7
BAB III
KASUS
3.1 Identitas
4. HPHT : 27-8-2018
BB : 68 kg
Pemeriksaan Fisik :
- TFU: 30 cm
- Palpasi Leopold
3.4 Analisa
3.5 Penatalaksanaan
Memasang O2
Memimpin Persalinan
19.45 Bayi lahir spontan, LBK, LTP (-), Jenis kelamin laki-laki, A/S :
8/10, cacat (-), anus (+), mekonium (-), miksi (-), IMD (+), MAK III
(+), BB : 3400gr, PB : 49cm, LK : 33cm
19.50 Plasenta lahir spontan, selaput (+), kotiledon kesan utuh, masase (+),
kontraksi uterus lembek, TFU sepusat, K/K penuh, katerisasi => urin
100cc, rupture grade 1 (perdarahan luka tidak aktif) => tidak di
repair Darah tampak mengalir banyak, TD 110/60, Cytotex 3 tab
(perrectal), injeksi Methergin 1 amp IM
Darah masih mengalir banyak, infus RL 500ml + 20iu
oxy (20 Tpm) Kontraksi uterus baik, darah tidak tampak
mengalir banyak, TFU 2 jari dibawah pusat
15
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini Ny. “A” datang bersama dengan suaminya dengan keluhan
perut mules sejak pukul 16.00. Dari hasil pemeriksaan didapatkan adanya flek,
air-air negatif, dan gerakan janin positif, TFU 32 cm, bagian bawah perut teraba
kepala janin, portio tebal lunak dan sudah memasuki pembukaan 4cm. Pada fase
aktif Ny. A pembukaan servik dari 4 cm menjadi pembukaan lengkap lamanya
sekitar 75 menit. Ini masih dianggap fisiologis karena pada teori di jelaskan
bahwa serviks membuka dari 4 cm sampai 10 cm memiliki kecepatan rata-rata 1
cm perjam pada primigravida dan pada multi gravida bisa hingga 2 cm per jam.
Setelah kala 2 dan kala 3 selesai, Ny. A dipantau selama 2 jam untuk
memastikan keadaannya baik-baik saja. Data yang didapat pada pemantauan kala
4 yaitu Kondisi ibu baik, TD 110/60 mmHg, TU : 2 jari dibawah pusat,kontraksi
baik, kandung kemih kosong. Ini menandakan bahwa, pada pemantauan kala 4
Ny. M tidak mengalami masalah apapun selama 2 jam postpartum. Setelah
diberikan penanganan dan tindakan dengan benar dan tepat maka diharapkan tidak
terjadi komplikasi pada klien tersebut.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Persalinan merupakan proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada anusia setiap saat terancam dan membahayakan
ibu maupun janin. Sehingga persalinan memerlukan pengawasan, pertolongan dan
pelayanan dengan fasilitas memadai. Persalinan dibagi menjadi emat tahap
penting dan kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap tahap tersebut.
(Manuaba, IG., 1999).
Manajemen asuhan persalinan meliputi pendokumentasian.. Sebagai tenaga
kesehatan yang lebih banyak melakukan asuhan persalinan, bidan dituntut pula
mampu menerapkan dokumentasi asuhan kebidanan secara benar.
5.2 Saran
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai asuhan
kebidanan pada ibu bersalin normal.
18
DAFTAR PUSTAKA