Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Dewi Puji Rahayu

NIM : 0118054

Kelas : 3b

Mata kuliah : Keperawatan Anak


Hari/Tanggal : Jumat / 15 Januari 2021
Waktu : 30 Menit
Fasilitator : Iis Suwanti, S.ST.,M.Kes

Kasus : 1

Anak F umur 11 tahun, dibawa ibunya ke poli anak dengan keluhan sering BAK, makan bertambah
tapi berat badan makin menurun, pandangan mata kabur, pernafasan kusmaul, mudah letih. Pemeriksaan fisik
berat badan tidak sesuai usia,sesak nafas, dehidrasi sedang Dari hasil pemeriksaan laboratorium adanya
KAD. Dari hasil pemeriksaan anak B terkena thalasemia.

1. Buatlah analisa data dari masalah anak F!

2. Buat 3 masalah keperawatan yang bisa terjadi pada anak F

3. Dari soal no.2 buat 1 intervensi keperawatan

4. Jelaskan faktor etilogi Juvenile Diabetes dan bagaimana penataksanaannya!

5. Jelaskan patofisiologi KAD pada anak F !

Jawaban:

1. Analisa data

Data Etiologi Masalah


Ds: Px mengeluh sering Penurunan energi Pola nafas tidak efektif
BAK, pernafasan kusmaul (D.0005)
dan mudah lelah
Do:
 Sesak nafas
Ds: Px mengeluh sering Ketidak seimbangan cairan Resiko ketidak seimbangan
BAK dan mudah lelah elektrolit (D.0037)
Do:
 Berat badan tidak
sesuai usia

Dehidrasi sedang
Ds: Px mengeluh makan Kondisi fisiologis Keletihan (D.0057)
bertambah tetapi berat badan
tetap turun, pandangan mata
kabur dan mudah lelah
Do:
 Berat badan tidak
sesuai usia
 Adanya KAD

2. Diagnosa keperawatan
A. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan energy (D.0005)
B. Resiko ketidak seimbangan elektrolit b.d ketidak seimbangan cairan (D.0037)
C. Keletihan b.d kondisi fisiologis(D.0057)
3. Intervensi

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi


Pola nafas tidak Setelah dilakukan intervensi 1. Manajemen jalan nafas
efektif b.d selama 1 X 24 jam
(1.01012)
penurunan energy diharapkan pola nafas yang
Observasi :
(D.0005) tidak efektif dapat menurun
1. Pola nafas (L.01004) - Monitor pola nafas(frekuensi, usaha
nafas)
- Ventilasi semeit
meningkat - Monitor bunyi nafas tambahan

- Tekanan ekspirasi dan - Monitor sputum (jumlah, warna)

inspirasi meningkat Terapeutik :

- Dispneu menurun - Pertahankan kepatenan jalan nafas

- Penggunaan otot bantu - Posisikan semi fowler


nafas menurun
- Lakukan fisioterapi dada
- Pernafasan cuping
- Berikan oksigen, jika perlu
hidung menurun
Edukasi :
- Frekuensi nafas membaik
- Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari,
- Kedalaman nafas
jika tidak ada kontraindikasi
membaik.
- Ajarkan batuk teknik efektif

Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian bronkodilator,


jika perlu.

2. Pemantauan Respirasi

(1.01014)
Observasi :

- Monitor frekuensi, irama, dan upaya


nafas

- Monitor pola nafas

- Monitor kemampuan batuk efektif

- Monitor adanya sumbatan jalan nafas

- Auskultasi bunyi nafas

Terapeutik :
- Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi

- Dokumentasi hasil pemantauan

Edukasi :

- Jelaskan tujuan dan prosedur


pemantauan

Informasikan hasil pemantauan,


jika perlu.

4. Etiologi dan penatalaksanaannya


a. Faktor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi mewarisi suatu
predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. kecenderungan
genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA (Human Leucosite
Antigen). HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen
transplantasi dan proses imun lainnya.
b. Faktor – faktor Imunologi
Adanya respon autoimun yang merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing, yaitu autoantibodi terhadap sel – sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.
c. Faktor Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel
beta.
5. Ketoasidois terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya jaringan lemak untuk
memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. Bila hal ini dibiarkan terakumulasi,
darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini
biasanya terjadi karena tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan
insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat
lainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya.
Faktor faktor pemicu yang paling umum dalam perkembangan ketoasidosis diabetik (KAD)
adalah infeksi, infark miokardial, trauma, ataupun kehilangan insulin. Semua gangguan gangguan
metabolik yang ditemukan pada ketoasidosis diabetik (KAD) adalah tergolong konsekuensi
langsung atau tidak langsung dari kekurangan insulin.
Menurunnya transport glukosa kedalam jaringan jaringan tubuh akan menimbulkan hiperglikemia
yang meningkatkan glukosuria. Meningkatnya lipolisis akan menyebabkan kelebihan produksi
asam asam lemak, yang sebagian diantaranya akan dikonversi (diubah) menjadi keton,
menimbulkan ketonaemia, asidosis metabolik dan ketonuria. Glikosuria akan menyebabkan
diuresis osmotik, yang menimbulkan kehilangan air dan elektrolit seperti sodium, potassium,
kalsium, magnesium, fosfat dan klorida. Dehidrasi terjadi bila terjadi secara hebat, akan
menimbulkan uremia pra renal dan dapat menimbulkan syok hipovolemik. Asidodis metabolik
yang hebat sebagian akan dikompensasi oleh peningkatan derajat ventilasi (pernafasan
Kussmaul).
Dalam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, ginjal akan
mengekskresikan glukosa bersama-sama air dan elektrolit (seperti natrium dan kalium). Diuresis
osmotik yang ditandai oleh urinasi yang berlebihan (poliuri) akan menyebabkan dehidrasi dan
kehilangan elektrolit. Penderita ketoasidosis diabetik yang berat dapat kehilangan kira-kira 6,5 L
air dan sampai 400 hingga 500 mEq natrium, kalium serta klorida selama periode waktu 24
jam.Akibat defisiensi insulin yang lain adlah pemecahan lemak (lipolisis) menjadi asam-asam
lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan keton oleh hati. Pada
ketoasidosis diabetik terjadi produksi badan keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan
insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. Badan keton bersifat
asam, dan bila bertumpuk dalam sirkulasi darah, badan keton akan menimbulkan asidosis
metabolik.

Anda mungkin juga menyukai